< PreviousKelas XI SMA/SMK Kurikulum“13194“Hai bendega, engkau aku suruh menyampaikan kepada anakku empu Mas di Desa Mas, katakan kepada beliau bahwa bapak menaruh sebuah pustaka mereka di sini yang berisi ajaran kesaktian”. Jawab Ki Bendega:“Singgih pakulun sang sinuhun”, lalu mohon diri setelah menyembah.Setelah Ki Pasek Nambangan pergi, maka Danghyang Nirartha mulai melakukan Yoga semashinya, bersiap untuk meninggalkan dunia ini. Beberapa saat kemudian beliau Moksha ngeluhur, cepat bagaikan kilat masuk ke angkasa. Ki Pasek Nambangan memperhatikan juga hal beliau dari tempat yang agak jauh, namun ia tidak melihat Empu Danghyang, hanya cahaya yang cemerlang dilihat ke angkasa (Sugriwa:1993:61).Tentang perjalanan Danghyang Dwijendra dalam kekawin Usana Bali, ada dijelaskan sebagai berikut:.... Kunang pwa sira Danghyang Nirartha, viYoga pwa sira sakeng Wilatikta, angalih maring Pasuruwan. Wus lama sirengkana angalap pwa sira putri Pasuruwan, dê Danghyang Panawasikan, riwêkasan hana wijanira laki-laki pêtang wiji, teher inaranan Ida Kulwan, Ida Wetan, Ida Ler, Ida Lor. Wus lami pwa sirengkana, riwêkasan kinon pwa sira dê Sri Juru angalih maring Brangbangan, dera sinung putri sadhaya, tinarima pwa sira Danghyang Nirartha, hana vijanira tigang viji, têhêr inaranan Ida Têlaga, Ida Kinetên, Ni Dayu Swabhawa (Kusuma, I Nyoman Weda. 2005:58)...... Adava yan katakna, kumênêp wong ing jêro Brangbangan, dadya ta kesah pwa sira Danghyang Nirartha sakeng Brangbangan, mahawan pwa sira Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti195dening waluh kele wohing maja ya, ikang hastapada pinaka dayung kamodi. Kunang swami nira katêkeng putra sadhaya, wiwat dening banyaga alayar jukung beser, sira tunggal wiwat dening waluh kele. Marmene tan wênang sang Dwija anginum dening tabu tikta, apan awanira angalih Bali ring dhangu. Kunang sadateng pwa sireng Bahyaga tumedun sireng pelabuhan Purancak...... Enengakêna pwa lampah irengkana, wus kalumbrah ring Gelgel, yanana Sang Pandita sakeng Yawadwipa mahasiddhi, sakti ring Yoga sira, karêngo dê Sri Maharaja Wisnu Atmaka ring Gelgel, atehêr pwa sira aputusan Kyayi Panulisan Bali rajya, angaturakên sira Danghyang Nirartha (Kusuma, I Nyoman Weda. 2005:59).Terjemahannya:..... Selanjutnya Danghyang Nirartha pindah/pergi dari Majapahit menuju Pasuruan. Beliau agak lama menetap di sana dan kemudian kawin dengan putri Pasuruan yakni anak Danghyang Panawasikan. Dan perkawinannya itu beliau memperoleh empat orang putra laki-laki yang diberi nama Ida Kulwan, Ida Wetan, Ida Ler dan Ida Lor. Setelah beberapa lama beliau berada di sana (Pasuruan) akhirnya Danghyang Nirartha disuruh oleh Sri Juru pergi menuju Brangbangan (Blambangan). Oleh Sri Juru, Danghyang Nirartha diberikan seorang putri untuk dikawini. Dari perkawinan tersebut beliau memperoleh tiga orang putra, yang diberi nama Ida Telaga, Ida Keniten dan Ni Dayu Swabhawa...... Panjang kalau diceritrakan, akhirnya Danghyang Nirartha pindah dari Brangbangan mempergunakan (berkendaraan) Waluh Kele, tangan dan kaki digunakan sebagai dayung dan kemudi. Istri beserta putra-putranya diangkut oleh nelayan dengan menggunakan jukung (perahu kecil) yang Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13196bocor. Danghyang Nirartha sendirian menaiki Waluh Kele. Itulah sebabnya sang pendeta tidak boleh menyantap Waluh Kele (Labu Pahit), karena dahulu merupakan kendaraan Danghyang Nirartha menuju Bali. Adapun kedatangan beliau bersama putra-putrinya di Bali mendarat di pelabuhan Purancak...... Sampai di sana diceritrakan dahulu, keberadaan beliau di pulau Bali, akhirnya didengar di kerajaan Gelgel. Beliau terkenal sangat sakti dalam melaksanakan Yoga. Akhirnya Sri Maharaja Wisnu Atmaka di Gelgel, mengutus Raja Kyayi Panulisan Bali untuk memohon kesediaan Danghyang Nirartha tinggal di Gelgel.Demikianlah akhir riwayat hidup Danghyang Dwijendra. Kahyangan tempat beliau ngaluhur (Moksha) kemudian disebut lengkapnya bernama Pura Luhur Huluwatu.yad-yad vibhùtimat sattvaýúrimad ùrjitam eva và,tat-tad evàvagaccha tvammama tejo-‘ýsa-úaýbhavam.Terjemahan:Apapun yang memiliki kemuliaan, kemakmuran dan kekuasaan; ketahuilah bahwa semuanya itu, ini berasal dari sepercik kecemerlangan-Ku, (Bhagawadgita X.41).Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti197Demikianlah beberapa contoh orang suci yang telah mencapai jiwa mukti dalam perjalanan hidupnya yang patut di contoh oleh kalangan masyarakat biasa yang masih sangat terikat akan duniawi. Hendaklah di antara mereka dapat saling mengisi, mengasihi, sehingga kehidupan ini berlangsung dengan damai, tenteram, harmonis saling mengasihi dan menyayangi satu dengan yang lainnya. Uji Kompetensi:1. Setelah anda membaca teks tentang beberapa contoh orang suci yang dipandang mampu mencapai Moksha,apakah yang anda ketahui terkait dengan hal tersebut? Jelaskan dan tuliskanlah!2. Buatlah ringkasan yang berhubungan dengan contoh orang suci yang dipandang mampu mencapai Moksha, guna mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan agama Hindu, dari berbagai sumber media pendidikan dan sosial yang anda ketahui! Tuliskan dan laksanakanlah sesuai dengan petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar di kelas Anda!3. Manfaat apakah yang dapat dirasakan secara langsung apabila di antara kita sudah dipandangg mampu mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup ini “Moksha”? Tuliskanlah pengalaman Anda!4. Amatilah lingkungan sekitar Anda sehubungan dengan orang-orang yang dipandang telah mampu mewujudkan tujuan hidup manusia dan tujuan agama Hindu, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tuanya!Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman - 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto; 4-3-3-4!Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13198Perhatikanlah gambar berikut ini dengan baik, buatlah narasinya selanjutkan presentasikanlah sesuai petunjuk Bapak/Ibu guru yang mengajar di kelas Anda!Gambar: 3. 16 Mengormati LeluhurSumber; Dok. Pribadi (3-10-2013)Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti199BABIVBHAKTI SEJATI DALAMRAMÀYANAPerenungan:Wibhìûaóa siràtitìbra kabharan gélanàngarang, Manah nira ya kàsrépan wulat i sang kakàsih péjah, Drawa ng hati kamànusan kapasukan ng asih luh tibà, Tibàkén ikanang sékàr i suku sang kakàngañjali. (Kw. Ràmàyana, XXIV.31) Terjemahannya: Sang Wibhisana sangat berdukacita, sedih merindu, pikirannya kasihan, melihat kakaknya tewas menyedihkan. Hancurlah hatinya, pilu, kemasukan kasih sayang. Air matanya meleleh jatuh berderai. Dijatuhkannya kembang pada kaki kakaknya sambil mengaturkan sembah (Mahãstra, Sri, 1983:16)Gambar 4.1 Bhakti Wibhisana - RamaSumber ; http://unikahidha.ub.ac.id (11-7-2012)Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13200Baca dan Renungkanlah bait sloka suci ini dengan baik, diskusikanlah dengan teman Anda dan orang tua di rumah, mengapa Wibhisana berbhakti kepada Rama!A. Ajaran Bhakti SejatiKita sering mengucapkan kata bhakti seperti mebhakti, ngaturang bhakti, satya bhakti, bhakti sejati dan sebagainya. Istilah bhakti memiliki arti yang luas yaitu sujud, memuja, hormat setia, taat, memperhambakan diri dan kasih sayang, bhakti juga merupakan suatu jalan dalam betuk melakukan sujud dan pemujaan serta memperhambakan diri secara setia kehadapan Hyang Widhi. Rasa bhakti ini juga diwujudkan dengan jalan menghormati dan menyayangi sesama ciptaan Beliau dan orang yang menempuh jalan Bhakti disebut Bhakta. Sedangkan istilah sejati memiliki arti sesungguhnya, memang demikian adanya, sungguh asli, apa-adanya dan sebagainya.Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan, bhakti: tunduk dan hormat; perbuatan yang menyatakan setia (kasih, hormat, tunduk): --- kepada Tuhan Yang Maha Esa; --- seorang anak kepada orang tuanya; memperhambakan diri; setia sebagai tanda --- kepada nusa dan bangsa, ia berusaha berprestasi sebaik-baiknya (Tim, 2001:94). Sedangkan kata sejati: sebenarnya; (tulen, asli, murni, tidak lancung, tidak ada campuran) (Tim, 2001:462).Kitab Bhagawadgita Bab XII-1 tentang bhakti Yoga menjelaskan: Bhakta yang mantap senantiasa menyembah-Mu demikian dan yang lain lagi, Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti201menyembah Yang Abstrak, Yang Kekal Abadi; yang manakah dari keduanya ini yang lebih mahir dalam Yoga (Pudja, 2004:3008). Bhakta adalah pengikut ajaran bhakti marga yang setia, tekun, sungguh-sungguh berdasarkan rasa, cinta, dan kasih yang mendalam.Kata Bhakti (Bahasa Sanskerta) berarti pengabdian atau bagian (Monier: 2008). Dalam praktik Hinduisme menandakan suatu keterlibatan aktif oleh seseorang dalam memuja Yang Mahakuasa. Istilah bhakti sering diterjemahkan sebagai pengabdian, meskipun kata partisipasi semakin sering digunakan sebagai istilah yang lebih akurat, karena menyampaikan sesuatu yang hubungan dekat dengan Tuhan. Orang yang melakukan bhakti disebut bhakta, sementara bhakti sebagai jalan spiritual disebut sebagai bhakti marga atau jalan bhakti. Bhakti merupakan komponen penting dalam banyak cabang Hindu, yang didefinisikan berbeda-beda oleh berbagai individu, kelompok, dan masyarakat. Bhakti menekankan pengabdian dan praktik daripada ritual.Bhakti biasanya digambarkan seperti hubungan antarmanusia; seperti dengan kekasih, dengan teman, orang tua, anak, dan tuan-hamba. Bhakti dapat mengacu kepada hubungan bakti kepada seorang guru spiritual, sebagai guru-bhakti; dengan bentuk pribadi Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi, misal: Uma, Saraswati, Sri, Laksmi atau zat ilahi tanpa bentuk yang disebut Nirguna. Tradisi bhakti yang berbeda dalam agama Hindu terkadang dibagi-bagi, meliputi: Siwaaliran, yang menyembah Brahma, Wisnu dan para dewa dan dewi yang terkait dengannya; pengikut Wesnawa yang menyembah bentuk Wisnu, Awatara dan lain-lain. Bhakti menurut tradisi tertentu tidak eksklusif. Pengabdian kepada satu dewa tidak menghalangi ibadah yang lain. Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13202Bhakti sejati adalah sujud, memuja, hormat setia, taat, memperhambakan diri dan kasih sayang, sebenarnya, tekun, sungguh-sungguh berdasarkan rasa, cinta, dan kasih yang mendalam memuja Ida Sang Hyang Widhi atau yang dipujanya. Bhakti sejati adalah pemujaan yang dilakukan seseorang kepada yang dipujanya dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa hormat, cinta kasih yang mendalam untuk memohon kerahayuan bersama.Jalan untuk mendekatkan diri kepada Hyang Widhi Wasa ada empat cara/jalan yang sering disebut dengan Catur Marga yang di antaranya karma marga yaitu berbakti dengan cara berbuat/bekerja, Bhakti marga yaitu berbhakti dengan cara melakukan persembahan/sujud bhakti, jnana marga yaitu berbhakti dengan cara mentransfer ilmu pengetahuan yang kita miliki, dan raja marga yaitu berbhakti dengan cara mempraktikkan ajaran-ajaran agama seperti melakukan Tapa, Bratha, Yoga, dan Samadhi.Gambar 4.2 Bhakti Hanoman - RamaSumber ; http://unikahidha.ub.ac.id (11-7-2012)Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti203Uji Kompetensi:1. Apakah yang dimaksud dengan bhakti sejati dalam Kitab Ramayana? Jelaskanlah.2. Apakah yang Anda ketahui terkait dengan penerapan ajaran bhakti sejati dalam agama Hindu? Jelaskanlah!3. Mengapa seseorang wajib menempuh jalan bhakti dalam memuja Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa? Jelaskanlah!4. Amatilah lingkungan sekitar anda sehubungan dengan orang-orang yang dipandang dalam memuja Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi dengan mengikuti jalan bhakti, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tua! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman - 12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto; 4-3-3-4; Lakukanlah!Next >