< PreviousKelas XI SMA/SMK Kurikulum“13204B. Bagian-bagian Ajaran Bhakti SejatiPerenungan:Saphala sira rãkûakéng rãt,Tuwi sira mitra Hyang Indra bhakti témén, Mãhéúwara ta sira lanã, Úiwabhakti ginöng lanã ginawé.Terjemahannya:Cukup berhasil Sri Baginda sebagai pimpinan, karena Sri Baginda sahabat Sang Hyang Indra yang amat berbakti, juga terhadap Sang Hyang Maheswara, kepada Sang Hyang Çiwa pula diperkuat (Bhagawadgita, VII.16).Ajaran bhakti dalam agama Hindu mengajarkan umat manusia untuk bersembah sujud ke hadapan yang dihormati ‘Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi’ beserta manifestasi dan prabhawa-Nya. Bhakti atau menyembah kepada-Nya dapat dilaksanakan secara abstrak dan juga dengan mempergunakan nyasa atau pratima berupa arca atau mantra. Menyembah Tuhan dalam wujud abstrak dapat dilakukan dengan menanggalkan pikiran kepada yang disembah adalah amat baik namun kesulitan, hambatan, dan tantangan tetap ada, karena Tuhan tanpa wujud, kekal abadi, dan tidak berubah-ubah. Memuja Tuhan dalam wujud nyata seperti yang dilakukan oleh umat kebanyakan ‘yoga biasa’ diperlukan adanya sarana seperti pratima atau arca, umat sedharma akan lebih Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti205mudah untuk mewujudkan rasa bhaktinya, tetapi ini bukan berarti satu-satunya jalan yang terbaik bagi umat semua.Kitab Bhagavata Purana VII.52.23 menyebutkanada 9 jenis bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut dengan istilah Navavidha bhakti, di antaranya:1. Srawanam yang berarti berbhakti kepada Tuhan dengan cara membaca atau mendengarkan hal-hal yang bermutu seperti pelajaran/ceramah keagamaan, cerita-cerita keagamaan dan nyanyian-nyanyian keagamaan, membaca kitab-kitab suci.2. Kirtanam yang berarti berbhakti kepada Tuhan dengan jalan menyanyikan kidung suci keagamaan atau kidung suci yang mengagungkan kebesaran Tuhan dengan penuh pengertian dan rasa bhakti yang ikhlas serta benar-benar menjiwai isi kidung tersebut.3. Smaranam adalah cara berbhakti kepada Tuhan dengan cara selalu ingat kepada-Nya, mengingat nama-Nya, bermeditasi. Setiap indera kita menikmati sesuatu, kita selalu ingat bahwa semua itu adalah anugrah dari Tuhan. Cara yang khusus untuk selalu mengingat Beliau adalah dengan mengucapkan salah satu gelar Beliau secara berulang-ulang misalnya: “Om Nama Siwa ya”. Pengucapan yang berulang-ulang ini disebut dengan japa atau japa mantra.4. Padasevanam yaitu dengan memberikan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk melayani, menolong berbagai mahkluk ciptaannya.5. Arcanam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan cara memuja keagungan-Nya.Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“132066. Vandanam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan jalan melakukan sujud dan kebhaktian.7. Dasya yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan cara melayani-Nya dalam pengertian mau melayani mereka yang memerlukan pertolongan dengan penuh keiklasan.8. Sakhya yaitu memandang Tuhan Yang Maha Esa sebagai sahabat sejati, yang memberikan pertolongan ketika dalam bahaya.9. Atmanivedanam adalah berbhakti kepada Tuhan dengan cara menyerahkan diri sepenuhnya kehadapan Hyang Widhi. Seseorang yang menjalankan bhakti dengan cara ini akan melakukan segala sesuatunya sebagai persembahan kepada Tuhan.Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa seseorang yang mengikuti jalan bhakti sejati kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi beserta prabhava-Nya dengan penuh pengabdian, memuja dan memuji, penyerahan diri secara tulus. Bila seseorang pemuja dapat menyatukan dirinya dengan yang dipuja (Tuhan Yang Maha Esa), yang bersangkutan dapat menikmati kebahagiaan dalam hidupnya. Kitab Bhagawadgita menjelaskan sebagai berikut.Bhaktyã mãm abhijãnãti,yãvãn yas cha ‘smi tatvatah’,tato tattvato mãm jnãtvãvisate tadanantaram.(Bhagawadgita, XVIII.55)Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti207Terjemahannya:Dengan berbhakti kepada-Ku, ia mengetahui siapa dan apa sesungguhnya Aku, dan dengan mengetahui hakekat-Ku, ia mencapai Aku dikemudian hari (Pudja, 2004 : 434).Bhakti sejati adalah salah satu ajaran yang dapat dimaknai dan dipedomani untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi beserta prabhavanya oleh umat sedharma sebagai hamba-Nya. Bhakti sejati dapat dimaknai untuk membangun dan menciptakan masyarakat yang berbudi dan individual dalam menciptakan situasi dan kondisi yang damai dan sentosa di tengah-tengah jalinan hubungan sosial yang serasi, selaras dan harmonis. Umat sedharma juga dapat menumbuh-kembangkan kesadaran prinsip hidup bersama yang saling menghargai, menghormati, melayani dan dilayani satu sama yang lainnya dalam satu kesatuan organ-organ sosial sesuai dengan prinsip-prinsip dasar aturan keimanan, kebajikan dan acara keagamaan yang dianutnya serta aturan-aturan etika, moralitas dan kebajikan yang berlaku untuk umum. Kitab Rgveda menjelaskan sebagai berikut;“Yaste stanaá úaúayo yo mayobhüryena viúvàà pusyasi vàryàni,yo ratnadhà vasuvid yaá sudatraásaraswati tam iha dhatave kaá.Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13208Terjemahannya:‘Sarasvati! air susu-Mu yang berlimpah-limpah sebagai sumber kesejahteraan, yang Engkau berikan kepada semua yang baik, yang mengandung harta benda, mengandung kekayaan, memberikan hadiah yang baik, Susu-Mu Engkau sediakan untuk kehidupan kami (Rgveda, I.164.49).Dengan Bhakti sejati yakni bhakti dengan jalan sujud, penuh pengabdian, setia, tekun, sungguh-sungguh berdasarkan rasa, cinta, dan kasih yang mendalam memuja dan memuji nama suci, keagungan dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi, umat dapat melaksanakan pemujaan kepada-Nya. Melalui arah vertikal wujud sadhana bhakti sejati dapat dipersembahkan di antaranya; dengan jalan berekspresi atau bersadhana melalui media gita (nyanyian suci atau kidung suci) memuji dan memuja keagungan dan kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi (Brahman) yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari (nitya karma) maupun di saat-saat hari-hari tertentu (naimitika karma), juga umat sedharma dapat melaksanakan pemujaan kehadapan-Nya. Sedangkan pada arah gerak horizontal yaitu pada kontek kehidupan sosial dengan melakukan Sadhana pelayanan khususnya dalam hal ini adalah Sewaka Dharma Kirthanam. Maksud dari Sewaka Dharma Kirthanam pada kontek sosial ini adalah kesadaran untuk berbesar hati membuka diri dan berbagi dalam memberikan pelayanan yang tulus dengan cara memuji dan memuja sesama dan lingkungan ini. Sehingga terjadi keseimbangan arah yang menyerupai tanda tambah (tapak dara Bahasa Bali) ”arah garis vertikal dan arah garis horizontal” yang mengisyaratkan terjadinya keseimbangan antara hubungan vertikal dan horizontal.Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti209Mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa berserta manifestasinya dengan bhakti sejati berlandasan bhakti yoga dan upasana merupakan jalan yang paling mudah dan paling umum dapat dilakukan oleh umat. Umat harus berkeyakinan bahwa yang disembah itu ada yang menyembah itu merasakan ketidaksempurnaannya untuk menyembah yang sempurna (Tuhan Yang Maha Esa). Penyembah menyerahkan dirinya dengan penuh tulus ikhlas kepada yang disembah. Oleh karena itu, perilaku umat dengan bhakti sejati adalah mengabdi, memuja dan memuji, penyerahan diri, dan permohonan ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi. Bhakti sejati merupakan perwujudan dari rasa syukhur umat manusia kehadapan Sang Pencipta. Bhakti adalah penyerahan diri sebulat-bulatnya kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi dengan tulus ikhlas dan tanpa ikatan.Atmanivedanam ini adalah cara bhakti yang tertinggi karena harus didahului dengan Wairagia yaitu suatu keadaan di mana orang tidak lagi terikat pada hal-hal keduniawian. Menurut ajaran bhakti marga Tuhan mewujudkan diri-Nya kepada penyembah-Nya dalam berbagai cara dan berbagai wujud. Jika pemuja-Nya membayangkan Beliau sebagai langit biru, maka Beliau pun akan mendatanginya dalam wujud itu dan sebagainya. Lakukanlah!Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13210Uji Kompetensi:1. Setelah mengamati dan memahami teks di atas apakah yang Kamu ketahui tentang bagian-bagian bhakti sejati menurut teks? Jelaskanlah.2. Sebutkanlah bagian-bagiana jalan bhakti sejati menurut agama Hindu yang Kamu ketahui?3. Buatlah peta konsep sehubungan dengan pembagian ajaran bhakti sejati yang Kamu ketahui! 4. Amatilah lingkungan sekitar Kamu sehubungan dengan pembagian bhakti sejati yang Kamu ketahui, buatlah catatan seperlunya dan diskusikanlah dengan orang tua! Apakah yang terjadi? Buatlah narasinya 1-3 halaman diketik dengan huruf Times New Roman-12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas kwarto; 4-3-3-4; Lakukanlah!Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti211C. Çloka Ajaran Bhakti Sejati dalam R¢m¢yanaPerenungan:Tasm¢d Yajñat sarvahuta ᒮcaᒒ samani Yajñire,chandaᒡsi Yajñire Tasm¢d yajus Tasm¢d ajayataTerjemahan:Dari Tuhan Yang Maha Agung dan kepada-Nya umat Manusia mempersembahkan berbagai Yajña, daripada-Nyalah muncul Ṛgveda dan S¢maveda, daripada-Nya pula muncul Yajurveda dan Atharvaveda (Yajurveda XXXI.7).R¢m¢yana adalah kitab suci Veda Smrti tergolong Upaveda yang disebut Itihasa. R¢m¢yana sebagai Itihasa yang terdiri dari 7 Kanda dengan jumlah sloka sebanyak 24.000 buah stanza. Ramãyana sebagai kitab suci Veda ditulis oleh Bhãgawan Walmiki. Menurut tradisi, kejadian yang dilukiskan di dalam Ramãyana menggambarkan kehidupan pada zaman Tretayuga tetapi menurut kritikus Barat berpendapat bahwa Ramãyana sudah selesai ditulis sebelum tahun 500 S.M. Diduga ceritanya telah populer tahun 3100 S.M.Ramãyana merupakan epos Aryanisasi yang ditulis dalam bentuk stanza, meliputi puluhan ribu buah stanza. Penulisnya sendiri menamakannya puisi, akhyayana, gita dan samhita. Seluruh isi dikelompokkan di dalam tujuh kanda Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13212yaitu; Kiskindha kanda, Sundara kanda, Yuddha kanda dan Uttara kanda. Tiap-tiap kanda itu merupakan satu kejadian yang menggambarkan ceritera yang menarik. Kitab ini dikenal sebagai Adikawya sedangkan Walmiki dikenal sebagai Adikawi.Banyak gubahan ditulis dalam berbagai bentuk dalam versi baru seperti Ramãyanatatwapadika ditulis oleh Maheswaratirtha, Amrtakataka oleh Sri Rama, Kekawin R¢m¢yana oleh Mpu Yogiswara, dan sebagainya. Tentang kedudukan Itihasa di antara Weda itu disebutkan secara sepintas lalu saja di dalam Weda Sruti di mana di dalam Weda Sruti kita jumpai istilah-istilah Akhyayana itu dimasukkan pula ke dalam Itihasa. Itihasa berasal dari tiga kata yaitu Iti – ha – asa yang artinya “Sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya”. Jadi, Itihasa memuat unsur sejarah yang memuat macam-macam isi. R¢m¢yana adalah sebuah epos yang menceritakan riwayat perjalanan R¢m¢ dalam hidupnya di dunia ini. R¢m¢ adalah tokoh utama dalam epos R¢m¢yana yang disebutkan sebagai awatara Visnu. Kitab Pur¢na menyebutkan ada sepuluh awatara Visnu, satu di antaranya adalah R¢m¢.Menurut kritikus Barat, R¢m¢yana dibandingkan sebagai kitab Illiad karya Homer.Subramaniam, Kamala menjelaskan bahwa “ Úri R¢ma, figur lama pada jaman yang heroik, perwujudan kebenaran, perwujudan dari moralitas, putra yang ideal, suami yang ideal, ayah yang ideal, dan selain itu sebagai seorang raja yang ideal, Ràma ini telah disajikan kepada kita oleh Rsi Valmiki. Tidak ada bahasa yang lebih suci, lebih murni, tidak ada yang lebih indah dan pada saat yang sama lebih sederhana dari pada bahasa yang telah digunakan oleh sang penyair yang agung ini dalam menceritakan kehidupan Úri R¢ma”. “Lalu Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti213bagaimana dengan Úità? Anda mungkin saja harus kehabisan segala bentuk literatur di masa lalu dan saya juga menjamin Anda juga akan harus kehabisan literatur masa depan sebelum Anda bisa mendapatkan figur seperti Úità. Úità adalah unik, sebuah karakter yang dilukiskan sekali dan untuk selamanya. Mungkin saja akan ada beberapa orang Úri R¢ma, akan tetapi tidak akan ada lagi yang seperti Úità! Dia adalah tipe wanita yang sejati, karena segala karakter seorang wanita India yang sejati muncul dari figur dan kehidupan Úità. Dan di sinilah dia berdiri dan mengajarkan penghormatan kepada setiap orang wanita dan anak-anak sepanjang dan seluas Aryavarta (India). Dan di sana dia akan selalu ada, Úità yang agung, yang lebih suci dari kesucian itu sendiri, cermin dari segala kesabaran dan penderitaan.” (Sanjaya, I Gede. 2004: vi). Ràmàyana telah dijuluki sebagai Adi Kavya, sebagai sumber inspirasi spiritual, budaya dan seni selama bertahun-tahun belakangan ini dan ini tidak hanya terjadi di India namun juga di Negara-negara Asia Tengara. Kitab Ràmàyana telah memperkaya kesusastraan negara-negara itu dan juga telah membuat tema-tema berdasarkan epos ini dalam berbagai seni seperti tarian, drama, musik, lukisan dan pahatan. Karakter heroik yang terdapat di dalamnya juga telah membantu mengambarkan karakter Hindu, dan tiga tokoh kuncinya, yaitu Úri R¢ma, Úità dan Hanómàn telah menginspirasikan jutaan orang baik dari golongan rendah ataupun tinggi dalam skala Sosial ekonomi, dengan kasih, penghormatan, pengabdian yang terdalam, terhalus dan tersuci. Ràmàyana terdiri dari 7 kanda yang masing-masing mengisahkan;1. Kàóða I (Bàla Kàóða) mengisahkan tentang; 1) Rsi Vàlmìki dan Rsi Nàrada, 2) Kedatangan Deva Brahmà, 3) Vàlmîki mulai menyusun Next >