< Previous 278 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan x Kepala silinder besi tuang : 20 – 25 Nm / 2 - 2,5 kgm x Pasang kabel-kabel busi dan hidupkan motor sebagai kontrol. Sebelum kondisi / penyetelan motor dapat dianalisa dengan melihat muka busi, mobil harus dijalankan | ½ jam. Busi biasa harus diganti setiap | 20’ 000 km. Bila busi perlu diganti, pilihlah busi baru yang sesuai dengan buku manual / katalog busi. Busi yang salah dapat mengakibatkan kerusakan motor yang serius ! Pengerasan busi tanpa kunci momen berdasarkan sudut putar x Keraskan busi dengan ring perapat | 900. Hanya berlaku untuk busi baru x Keraskan busi dengan dudukan konis | 150 Celah elektroda biasanya 0,7 – 0,8 mm,( lihat buku manual / katalog busi ) Celah elektroda terlalu besar akibatnya : x Kebutuhan tegangan untuk meloncatkan bunga api lebih tinggi. Jika sistem pengapian tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, motor mulai tersendat-sendat pada beban penuh x Isolator-isolator bagian tegangan tinggi cepat rusak karena dibebani tegangan pengapian yang luar biasa tingginya. Celah elektroda terlalu kecil akibatnya : x Bunga api lemah x Elektroda cepat kotor, khusus pada motor 2 tak Perbaikan ulir pada lubang busi Bila terdapat kerusakan ulir pada lubang busi, perbaiki dengan tap lubang busi yang sesuai. Ulir busi yang paling umum : M14 x 1.25 mm Sebelum lubang busi ditap baru, berilah vet pada tap agar beram-beram tidak banyak jatuh kedalam silinder. Untuk membersihkan sisa-sisa beram yang jatuh kedalam silinder kita menstarter motor sebelum busi dipasang, akibat putaran motor, beram-beram akan terlempar keluar. Pada ulir lubang busi yang sangat rusak dapat dipasang sebuah bos reparasi yang sudah berulir. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 279 d.Tugas kegiatan belajar 15 Cari beberapa komponen tegangan tinggi dan busi yang warna permukaan busi bermacam-macam warna 1) Identifikasi komponen tegangan tinggi sistem pengapian baterai konvensional 2) Jelaskan cara penggantian busi,dan perbaikan ulir busi dan ulir mesin tempat pemasangan busi. e.Tes Formatif 1. Jelaskan kenapa tidak boleh menarik kabel busi pada ketika melepanya? 2. Sebutkan komponen-komponen tegangan tinggi pada sistem pengapian! 3. Berapa tehanan kabel tegangan tinggi! 4. Apa saja yang diperiksa pada rangkaian tegangan tinggi pada sistem pengapian? 5. Jelaskan cara pemeriksaan dan penggantian busi! 6. Berapa pengerasan/momen busi? 7. Berapa km busi harus diganti dan berapa celah elektroda busi secara umum? 8. Jelaskan cara pengerasan busi tanpa kunci momen berdasarkan sudut putar! 9. Apa akibatnya jika Celah elektroda terlalu besar! 10. Jelaskan, Apa akibatnya jika Celah elektroda terlalu kecil! f.Lembar Jawaban Tes Formatif 1. Jelaskan kenapa tidak boleh menarik kabel busi pada ketika melepanya? Karena,hubungan inti arang kabel mudah terlepas dari stecker kalau kabel ditarik. 2. Sebutkan komponen-komponen tegangan tinggi pada sistem pengapian! x Koli tegangan x Rotor x Tutup distributor x Kabel busi x busi 3. Berapa tehanan kabel tegangan tinggi! Tahanan kabel tegangan tinggi 20 k:. 280 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 4. Apa saja yang diperiksa pada rangkaian tegangan tinggi pada sistem pengapian? x Periksa kondisi isolator, retak atau terbakar kabel pengapian. 5. Jelaskan cara pemeriksaan dan penggantian busi! x Bersihkan sekeliling dengan udara tekan atau kuas, untuk mencegah kotoran masuk ke dalam silinder sewaktu busi dilepas. x Lepaskan busi dengan menggunakan kunci busi yang tepat. Perhatikan bahwa kunci dapat mengakibatkan isolator busi pecah. x Periksa kondisi ulir dari lubang busi. Ulir lubang busi yang rusak harus diperbaiki x Periksa muka busi ! ( bila perlu pakai kaca pembesar ). Keadaan muka busi dapat menunjukkan kondisi motor. x Ukurlah celah elektroda dengan batang pengukur atau fuller. Jika celah tidak sesuai spesifikasi, stel dengan membengkokkan pada elektrode masa. x Pasang busi pada motor. Mulai menyekrupkan dengan tangan kemudian keraskan dengan kunci momen. Jangan terlalu keras! x Pasang kabel-kabel busi dan hidupkan motor sebagai kontrol. 6. Berapa pengerasan/momen busi? x Kepala silinder aluminimum :15 – 20 Nm / 1,5 - 2 kgm x Kepala silinder besi tuang : 20 – 25 Nm / 2 - 2,5 kgm 7. Berapa km busi harus diganti dan berapa celah elektroda busi secara umum? Busi harus diganti setiap | 20’ 000 km 8. Jelaskan cara pengerasan busi tanpa kunci momen berdasarkan sudut putar! x Keraskan busi dengan ring perapat | 900. Hanya berlaku untuk busi baru x Keraskan busi dengan dudukan konis | 150 9. Apa akibatnya jika Celah elektroda terlalu besar! x Kebutuhan tegangan untuk meloncatkan bunga api lebih tinggi. Jika sistem pengapian tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, motor mulai tersendat-sendat pada beban penuh Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 281 x Isolator-isolator bagian tegangan tinggi cepat rusak karena dibebani tegangan pengapian yang luar biasa tingginya. 10. Jelaskan, Apa akibatnya jika Celah elektroda terlalu kecil! x Bunga api lemah x Elektroda cepat kotor, khusus pada motor 2 tak g.Lembar Kerja Peserta Didik Tujuan : Setelah mencoba lembar kerja ini maka siswa harus dapat : 1) Memeriksa komponen-kompnen tegangan tinggi 2) Memeriksa,mengganti busi dan memperbaiki ulir mesin tempat pemasangan busi. 3) Mengencangkan busi baik dengan kunci momen maupun tanpa kunci momen 4) Menyimpulkan hasil pemeriksaan Alat dan Bahan 3) Trainer/mobil sistem pengapian konvensional 4) Koil pengapian,tutup didtributor,rotor,kabel busi,busi 3) Fuller gauge,kunci momen 4) Jumper wire 5) Tes lamp Keselamatan Kerja 1) Tidak diperkenankan menghubungkan langsung batere karena dapat menyebakan kerusakan pada baterai. 2) Tidak diperkenankan meenghubungkan langsung beban kelistrikan Langkah Kerja 1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2) Lakukan pemeriksaan kontinuitas dengan jumper dan tes lamp. Memeriksa kontinuitas dengan jumper: 1) Rangkaikan sistem pengapian yang akan diperiksa 2) By-pass dengan jumper pada bagian titik kabel yang terdekat dengan sumber arus. 3) Perhatikan hasil pemeriksaan ada perubahan kerja atau tidak, 4) Lanjutkan pemeriksaan pada titik–titik berikutnya. Mengukur kontinuitas dengan tes lamp: 282 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 1) Rangkaikan sistem pengapian konvensional yang akan diperiksa 2) Hubungkan jepit tes lamp dengan negatip sumber arus. 3) Hubungkan colok tes lamp pada titik yang terdekat dengan sumber arus positip. 4) Perhatikan hasil pemeriksaan apakah lampu tes menyala atau tidak. 5) Tarik kesimpulan dari hasil pemeriksaan 6) Lanjutkan pemeriksaan pada titik berikutnya. 7) Ambil kesimpulan akhir, tentukan letak gangguan rangkaian 8)Bersikah alat dan tempat kerja, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula Tugas: Analisisa data hasil pemeriksaan, buatlah laporan Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 283 Kegiatan Belajar 16. Penyetelan Saat Pengapian a.Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menyetel saat pengapian dengan lampu timing. x Menyetel saat pengapian dengan lampu kontrol 12V x Menyetel saat pengapian tanpa alat khusus Alat Bahan x Kotak ala x Lampu timing x Lampu kontrol x Mobil/motor hidup b.Uraian Materi Langkah Kerja : Saat pengapian yang terlalu awal, mengakibatkan knoking ( detonasi ) Knoking pada saat beban tinggi mengakibatkan kerusakan pada torak, batang torak dan bantalannya. Hanya montir yang masih hijau menyetel saat pengpian seperti terlihat pada gambar diatas. Dengan cara tersebut biasanya saat pengapian menjadi terlalu awal. Akibatnya, lihat halaman berikut ….. 284 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Gambar 16.1 Akibat kesalahan saat pengapain Cara Menyetel Saat Pengapian dengan Lampu Timing x Pasang lampu timing dan tachometer Gambar 16.2 Timing light dan tachometer x Kontrol / stel putaran idle x Lihat saat pengapian pada putaran idle. Tanda pengapian terletak pada puli atau roda gaya. Jika tanda kotor, bersihkan terlebih dahulu. Gambar 16.3 Menyetel saat Pengapian dengan Timing light Petunjuk Perhatikan : jika lampu timing dilengkapi dengan penyetel sudut, penyetel tersebut harus ditepatkan pada posisi “off “ atau 00 Saat pengapian dalam idle biasanya 5 – 100 sebelum TMA x Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkan sekrup pengikat distributor sampai distributor dapat digerakkan x Putar distributor sampai didapatkan saat pengapian tepat, kemudian keraskan sekrup kembali. x Kontrol saat pengapian kembali. Kontrol juga dengan melepas slang vakum dari distributor. Jika ada perbedaan antara saat pengapapian dengan/tanpa slang vakum, penyetelan karburator salah, atau slang vakum pada karburator disambung salah. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 285 Penyetelan saat pengapian biasanya harus pada putaran idle. Bila putaran idle terlalu tinggi, saat pengapian dimajukan oleh sistem advans di dalam distributor. akibatnya, penyetelan menjadi salah. Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850 rpm, untuk motor 6 silinder 600-750 rpm. Pada mobil – mobil buatan Jerman, Italia, kadang – kadang penyetelan saat pengapian tidak pada putaran idle. Lihat cara menyetel dalam buku manual. Saat pengapian perlu dikontrol setiap | 10’000 km. Pada distributor yang dilengkapi dengan oktan selektor ( Toyota ), penyetelan saat pengapian dapat dilakukan melalui oktan selektor, dengan memutar baut penyetel. Hal tersebut bisa dilaksanakan jika kesalahan saat pengapian hanya sedikit. Gambar 16.4 Menyetel saat pengapian melelui oktan selektor Di mana letak silinder pertama ( untuk menghubungkan lampu timing ) ? Motor sebaris Silinder 1 adalah silinder yang paling dekat dengan penggerak poros kam. Motor bentuk V : Biasanya silinder-silindernya diberi nomor pada sambungan masuk. Biasanya silinder 1 adalah juga silinder yang paling dekat dengan penggerak poros kam. Motor “ Boxer “ : Biasanya silinder-silindernya diberi nomor. Tanda pengapian ada bermacam – macam : pada puli atau pada roda gaya dan dengan memakai angka atau hanya tanda. Baut penyetel A = Awal R = Lambat 286 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Gambar 16.5 Tanda saat pengapian pada roda gaya atau roda Penyetelan Saat Penyetelan Tanpa Lampu Timing,Penyetelan saat pengapian dengan lampu kontrol 12V Prinsip penyetelan, perhatikan gambar-gambar dibawah ini : Gambar 16.6 Penyetelan saat pengapian dengan lampu kontrol Satu tanda ( pada roda gaya atau puli ) Kalau ada hanya satu tanda ( pada roda gaya atau puli ), itu menunjukkan tanda saat pengapian Dua tanda ( pada roda gaya atau puli ) Untuk menentukan tanda saat pengapian, lihat arah putaran motor. Tanda yang paling depan ( dalam arah putaran motor ) adalah tanda saat pengapian, tanda berikutnya adalah tanda TMA Tiga tanda ( pada roda gaya atau puli )Tanda pertama ( dalam arah putaran motor ) adalah tanda untuk mengontrol advans sentrifugal maksimum. Tanda berikutnya tanda saat pengapian, berikutnya lagi tanda TMA Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 287 Kunci kontak “ ON “ dan kontak pemutus terbuka lampu menyala ( arus primer mengalir melalui lampu kontrol ke massa ). - Kontak pemutus tertutup lampu mati ( arus primer mengalir melalui kontak pemutus ke massa ). Langkah kerja x Pasang lampu kontrol seperti terlihat pada gambar dibawah. Satu sambungan disambungkan ke koil ( - ) atau ke kontak pemutus dan sambungan yang lain dihubungkan ke massa x Putar motor sesuai dengan arahnya pada saat kunci kontak “ on “. kalau sudah dekat dengan tanda pengapian ( yang terletak pada puli atau roda gaya ), putar pelan dan lihat lampu. Saat pengapian ialah tepat pada saat lampu menyala. Pada waktu itu, hentikan dan lihat saat pengapian pada tanda. Jika saat pengapian salah, lihat tahap-tahap berikut. x Tepatkan tanda pengapian, dengan memutar motor sesuai dengan arahnya. Dilarang memutar berlawanan arah. Hal itu akan mengakibatkan salah penyetelan, karena ada kebebasan didalam penggerak distributor. x Kendorkan sekrup pengikat distributor, sehingga distributor dapat diputar. x Putar distributor searah putaran poros distributor, sampai lampu mati. Arah putaran dapat dilihat x dari posisi pengikat advans vakum. Lihat gambar. 4.5 Saat pengapian = saat kontak pemutus mulai membuka = saat lampu kontrol mulai menyala. Next >