< Previous 78 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 jiwa seseorang. Bahaya tersebut bisa berasal dari lingkungan tempat bekerja, mesin/peralatan, bahan yang diproses, maupun dari orang yang mengerjakan. Untuk menghindari kecelakaan saat proses pengerjaan logam, setiap peserta didik harus terlebih dahulu memahami informasi-informasi dalam K3 dan selanjutnya mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam proses kerja praktek. Misal;; penggunaan APD secara tepat, mengkondisikan tempat kerja yang aman dan sehat, dan mengkondisikan penggunaan mesin / peralatan secara benar dan aman. Pengertian K3 K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Istilah ini akan sering dijumpai di tempat kerja baik di pabrik, kantor, bengkel, disekolah bahkan dijalan. Informasi yang sering kita lihat di tempat tersebut berkenaan dengan K3 antara lain banyaknya papan-papan peringatan, rambu-rambu, dan pesan-pesan yang dipasang disudut ruang, didinding maupun dipinggir jalan. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) didefinisikan sebagai: Suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja. Aturan, Norma-Norma K3 Informasi tentang K3 dirasakan sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pekerjaan manusia. Mengingat pentingnya keselamatan di dalam bekerja, maka Pemerintah Indonesia di dalam hal ini mengeluarkan Undang-Undang yang menjamin diberlakukannya keselamatan di dalam bekerja oleh setiap perusahaan. Undang-Undang pokok Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970 dikeluarkan dengan tujuan : Agar tenaga kerja dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan sehat dan selamat 79 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya hambatan Rambu – Rambu K3 Rambu keselamatan kerja adalah alat bantu yang bermanfaat untuk membantu melindungi kesehatan dan keselamatan para pekerja dan pengunjung yang berada di tempat kerja. Beberapa fungsi dari rambu keselamatan kerja adalah: 1. Menarik perhatian terhadap adanya bahaya keselamatan dan kesehatan kerja. 2. Menunjukan kemungkinan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat. 3. Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan. 4. Mengingatkan para karyawan dimana harus menggunakan alat pelindung diri. 5. Mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan berada. 6. Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan atau perilaku yang tidak diperbolehkan. Warna yang menarik perhatian digunakan juga untuk keperluan lainnya yang menyangkut keselamatan. Misalnya, warna untuk mengindikasikan isi aliran dalam pipa dan bahaya yang terkandung di dalamya. Pemilihan warna juga menuntut perhatian kemungkinan keadaan bahaya yang menyebabkan celaka, misalnya potensi akan adanya bahaya dikomunikasikan dengan warna kuning. Bila mana karyawan menyadari adanya bahaya disekelilingnya, kemudian melakukan tindakan pencegahan 80 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 dini. Sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan, luka, cacat atau kehilangan yang lainnya dapat dieliminir. Bagaimanapun juga manfaat rambu K3 adalah memberikan sikap waspada akan adanya bahaya, tetapi tidak dapat mengeliminasi atau mengurangi bahaya tesebut pada saat terjadi. Warna keselamatan kerja. Bentuk Geometri Rambu Keselamatan Maksud (Kelompok Rambu) Uraian 1 TANDA PERINTAH Sebuah lingkaran yang mengindikasikan PERINTAH yang harus ditaati 2 TANDA WASPADA Sebuah segitiga yang mengindikasikan PER-HATIAN atau BAHAYA 3 TANDA INFORMASI Sebuah bujur sangkar yang menyampaikan sebuah INFORMASI Bentuk Geometri Rambu Keselamatan Sub Kelompok (Bentuk dan Warna) Uraian 1.1 LARANGAN Perintah yang tidak boleh dikerjakan 1.2 KEWAJIBAN Perintah yang wajib dilaksanakan 81 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Pengelompokan rambu dibagi menjadi tiga: 1. Perintah 2. Waspada (bahaya, peringatan, perhatian) 3. Informasi Setiap kelompok digambarkan dalam bentuk masing masing, kemudian dibagi dalam sub kelompok, selanjutny dapat dikenali melalui warnanya. Bentuk geometri dan kelompok rambu keselamatan Sub kelompok rambu keselamatan Simbol rambu keselamatan Warna Keselamatan Warna Kontras (Simbol atau Tulisan Makna MERAH PUTIH Larangan Pemadam Api KUNING HITAM Perhatian / waspada Potensi Beresiko HIJAU PUTIH Zona Aman Pertolongan Pertama BIRU PUTIH Wajib Ditaati PUTIH HITAM Informasi Umum 2.0 WASPADA Mengindikasikan po-tensi atau sebuah resi-ko 3.1 Menyediakan informa-si ZONA AMAN / PER-TOLONGAN PER-TAMA / PERALATAN KESELAMATAN 3.2 PEMADAM API Menyediakan Informa-si Mengenai Peralatan Pemadam Api 3.3 INFORMASI UMUM Menediakan informasi untuk umum Sub Kelompok (Bentuk dan Warna) Contoh Aplikasi (warna Simbol) Uraian 1.1 HITAM Rambu DIL-ARANGAN MEROKOK di areal ini 1.2 PUTIH rambu wajib MENGGUNAKAN PELINDUNG KESELAMATAN TANGAN di area ini 82 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Dalam sebuah rambu biasanya terdapat simbol di dalammnya, biasanya berupa sebuah huruf atau gambar dengan dikelilingi garis membentuk pola geometri yang spesifik dan warna seperti contoh berikut ini. sebab-Sebab terjadinya Kecelakaan Suatu kecelakaan sering terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari satu sebab. Kecelakaan akan dapat dihindari dengan cara menghilangkan hal-hal yang menyebabkan kecelakan tersebut. Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan. Pertama, tindakan yang tidak aman. Kedua, kondisi kerja yang tidak aman. Orang yang mendapat kecelakaan luka-luka sering kali disebabkan oleh orang lain atau karena tindakannya sendiri yang tidak menunjang keamanan. Berikut ini beberapa contoh tindakan yang tidak aman : 2.0 HITAM Rambu WASPA-DA di area ini 3.1 PUTIH Rambu lokasi PPPK 3.2 PUTIH Rambu lokasi ALAT PEMADAM API RINGAN 3.3 HITAM Rambu lokasi TOILET UNTUK PRIA 83 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 \ 1. Menempatkan barang-barang atau benda kerja tidak pada tempat yang semestinya . 2. Berlari-lari di dalam bengkel ( bekerja sambil bercanda, dll ). 84 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Berikut ini beberapa contoh kondisi kerja yang tidak aman : 3. Menggunakan alat-alat yang tidak layak pakai / rusak atau ling-kungan kerja yang tidak aman. 1. Lingkungan kerja tidak bersih ( ada oli atau bahan min-yak yang tertumpah dilantai ) 85 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 2. Alat-alat kurang perawatan 3. Alat-alat tidak mempunyai penga-man atau komponen alat tidak lengkap. 4. Tidak memperhatikan lingkungan kerja. 86 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Identifikasi dan Pengontrolan Bahaya Bahaya di tempat kerja adalah segala sesuatu di tempat kerja yang dapat melukai anda, baik secara fisik maupun mental. xBahaya terhadap keselamatan adalah yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan luka secara langsung. Contoh : benda-benda panas, benda-benda tajam dan lantai yang licin xBahan kimia berbahaya adalah gas, uap, cairan, atau debu yang dapat membahayakan tubuh. Contoh : bahan-bahan pembersih atau pestisida xAncaman bahaya lainnya adalah hal-hal berbahaya, yang belum termasuk dalam katagori diatas, yang dapat melukai atau 5. Model pakaian kerja yang TIDAK dianjurkan. - memakai dasi - lengan baju longgar dan panjang - rambut panjang tidak tertutup - sepatu tinggi - memakai gelang, 87 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 mengakibatkan sakit. Bahaya ini terkadang tidak tampak jelas karena tidak mengakibatkan masalah kesehatan dalam waktu dekat. Contoh : kebisingan, penyakit menular, atau gerakan yang berulang-ulang Berikut Contoh Identifikasi dan Pengontrolan Bahaya di Tempat Kerja Penyakit Akibat Kerja Setiap pekerjaan akan mendatangkan resiko bagi pekerja yang mengerjakannya. Resiko ini bisa berupa penyakit yang akan diderita oleh setiap pekerja akibat pekerjaan yang berulang-ulang dan dilakukan dalam waktu yang panjang. Penyakit akibat kerja ini jelas akan semakin cepat dirasakan oleh setiap pekerja jika tidak menggunakan alat pelindung diri yang tepat serta tidak menghiraukan aturan kerja. No. TEMPAT BAGIAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGONTROLAN BAHAYA 1. Bengkel Las Ergonomi Kursi yang digunakan untuk membuat pola besi tidak ergonomis Kursi tersebut diganti dengan kursi yang ergonomis Ventilasi Pada bengkel terasa panas, dikarenakan tidak ada cycloon Diberi ventilasi dapat berupa cycloon 2. Bengkel Mesin Peralatan Tempat penyimpanan peralatan tidak rapi, dan berantakan Peralatan disimpan dengan rapi pada rak Ventilasi Pada bengkel terasa panas, dikarenakan tidak ada cycloon Diberi ventilasi dapat berupa cycloon Next >