< Previous 98 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 5. Kertas Gambar A3 Langkah Kerja 1. Amati Rambu-Rambu K3 di lingkungan sekolah ! 2. Sempurnakan Rambu-Rambu K3 yang kalian anggap belum sempur-na ! 3. Gambar ulang rambu-rambu K3 dengan peralatan gambar yang terse-dia ! 4. Tunjukkan dan presentasikan hasil karya kalian dengan membanding-kan rambu-rambu yang lama ! Lembar Kerja 2 Alat dan Bahan 1. Sarung tangan kulit 2. Sarung tangan kain 3. Sepatu safety 4. Kaca mata safety 5. Masker hidung 6. Topi 7. Helm 8. Apron 9. Armlett Langkah Kerja 1. Tentukan APD untuk kerja bangku ! 2. Tunjukkan cara penggunaan APD kerja bangku kepada teman dan guru kalian !. 99 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 3. Tentukan APD untuk kerja pelat ! 4. Tunjukkan cara penggunaan APD kerja pelat kepada teman dan guru kalian !. 5. Tentukan APD untuk kerja las ! 6. Tunjukkan cara penggunaan APD kerja las kepada teman dan guru kalian !. 100 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 KERJA BANGKU A. Deskripsi Pembelajaran Kerja Bangku adalah teknik keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku ditekankan pada pembuatan benda kerja menggunakan alat tangan, dan pelaksanaannya dilakukan di meja/bangku kerja. Praktik kerja bangku ber-tujuan memberikan bekal keterampilan kepada peserta didik agar mampu menggunakan peralatan kerja dengan baik, benar, dan aman, serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar mutu sesuai dengan yang ditentukan di lembar kerja. Hal tersebut dapat tercapai jika peserta didik melakukan pekerjaan dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan dan tata cara pekerjaan praktik kerja bangku. Pekerjaan dalam kerja bangku meliputi menggambar/menggores, menitik, mengikir, menggergaji, memahat, mengebor, mengulir (tap/sney), menye-tempel, mengeling. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Peserta didik dituntut selalu mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya guna membentuk pribadi yang terampil, berkualitas, professional, berwawasan luas, dan berkarakter. Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geom-etris yang sesuai dengan perintah kerja. Pencapaian mutu hasil kerja ter-letak kepada pemahaman seseorang terhadap praktik kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat keterampilan dasar penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, teta-pi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut juga lebih meni-tikberatkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, kedisiplinan, ketahan-an, serta keterampilan teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan lebih lanjut. 101 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar Kerja Bangku meliputi ranah afektif (affective domain), ranah kognitif (cognitive domain), dan ranah psikomotor (psychomotor do-main). Pada ranah afektif pesertya didik dituntut untuk dapat menampilkan perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti mina, sika, apresiasi, dan cara penyesuaian diri dalam menghadapi pekerjaannya. Pada ranah kognitif, peserta didik dituntut untuk menampilkan perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek intelektual, seperti pengetahua, pengertian, dan keterampilan berpiki terhadap setiap kegiatan belajar yang dihadapinya. Pada ranah psikomotor, peserta didik dituntut untuk menampilkan perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek keterampilan motorik berupa unjuk kerja dalam menyelesaikan setiap tugas praktik yang dibebankan kepadanya. Kegiatan Belajar Kerja Bangku terdiri dari tujuh Kegiatan Belajar meliputi: Pengenalan alat kerja bangku, Mengikir, Menggores dan menyetempel, Menggergaji, Memahat, Mengebor, dan Mengulir dan mengeling. Pada setiap kegiatan belajar (praktik kerja bangku) selalu ada kegiatan yang sangat penting dan tidak terpisahkan yaitu Kegiatan Pengukuran yang menjadi pertimbangan utama dalam penilaian hasil setiap kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1: Pengenalan Alat a. Tujuan Pembelajaran: Melalui pengenalan alat-alat kerja bangku peserta didik mendapat penge-tahuan tentang macam-macam alat yang digunakan dalam kerja bangku, memahami spesifikasi, fungsi, dan cara kerjanya serta dapat menggunakan dan merawatnya dengan baik, benar, dan aman. 102 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 b. Uraian Materi Dalam setiap aktifitas atau kegiatan yang kita lakukan dapat dipastikan selalu menggunakan yang namanya alat (tools). Apalagi dalam dunia teknologi, alat merupakan barang yang mutlak harus ada. Tak terkecuali dalam kegiatan teknologi pengerjaan logam yang paling mendasar, yaitu kegiatan kerja bangku, pekerjaan tersebut tidak akan terlaksana jika tanpa alat. Penggunaan alat harus sesuai dengan peruntukannya, karena penggunaan alat yang tidak sesuai dengan peruntukannya dapat men-imbulkan masalah yang bisa berakibat fatal baik terhadap pengguna, ben-da yang dikerjakan, lingkungan sekitar maupun terhadap alat itu sendiri. Pada setiap macam pekerjaan memerlukan alat yang spesifik, misalnya pekerjaan memotong alatnya pasti berbeda dengan pekerjaan meratakan permukaan. Demikian juga pada pelaksanaan kerja bangku diperlukan bermacam-macam peralatan yang sesuai untuk kerja bangku. Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kerja bangku umumnya berupa alat-alat tangan (hand tools) yang dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu sebagai alat pengikat/penjepit, alat pengukur dan mal, alat penggam-bar dan penanda, alat pemotong, alat penyerut, alat pelubang, alat pengu-lir, alat pemukul, dan yang tidak tergolong dalam alat tangan tetapi digunakan dalam kerja bangku yaitu mesin bor duduk/pilar. Peralatan kerja bangku tersebut secara terperinci dapat disimak pada pen-jelasan berikut. ¾Alat Penjepit Ragum Ragum atau ada juga yang menyebut tanggem, catok atau dalam bahasa inggrisnya disebut vise merupakan alat utama pada kerja bangku yang berfungsi untuk memegang/menjepit benda kerja ketika dikerjakan dalam proses kerja bangku. 103 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 7.1 Ragum Ragum tersedia dalam berbagai macam variasi dan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Setidaknya berdasarkan gerakannya ada tiga macam ragum yaitu: Ragum Biasa, Ragum Berputar, dan Ragum Universal. Alat Ukur dan Mal Mistar Ukur Mistar ukur adalah alat ukur untuk mengetahui nilai panjang, lebar, tinggi/ketebalan, dan kedalaman. Alat ini berbentuk pipih lurus dilengkapi dengan satuan ukuran metrik dan imperial. Mistar dengan satuan metrik berbasis pada satuan milimeter dan setengah milimeter, sedangkan mistar satuan imperial berbasis pada satuan inchi dengan pembagian 16, 32, atau 64 bagian. Jika dibagi dalam 16 bagian artinya harga satuan terkecil adalah Pengayaan: Peserta didik diminta untuk menemutunjukkan lebih banyak macam- 104 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 1/6", jika dibagi dalam 32 bagian maka satuan terkecil sama dengan 1/32" sedangkan jika dibagi dalam 64 bagian berarti satuan terkecil adalah 1/64". Mistar ukur terbuat dari logam (baja atau aluminium), plastik, formika, atau kayu. Untuk kerja bangku umumnya terbuat dari baja. Satu sisi mistar diberi satuan ukuran metrik dan sisi lain diberi satuan ukuran imperial, namun ada mistar yang hanya mencantumkan satu sistem ukuran pada salah satu sisinya, misalnya hanya metrik atau imperial. Panjang mistar antara 10 cm s.d. 1 meter, namun yang biasa digunakan di bengkel kerja bangku adalah mistar berskala ukur ganda dengan panjang 30 cm atau 12" (1foot). Bila diperlukan yang lebih panjang, tersedia pula mistar lipat dan mistar gulung (rol mistar). Gambar 7.2 Model mistar baja berskala ganda (metrik dan imperial) 105 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Tabel 1.1 Konversi imperial ke metrik 1/16" = 1,6 mm 2/16" = 1/8" = 3,2 mm 3/16" = 4,8 mm 4/16" = 1/4" = 6,35 mm 5/16" = 8 mm 6/16" = 3/8" = 9,5 mm 7/16" = 11,1 mm 8/16" = 1/2" = 12,7 mm 9/16" = 14,3 mm 10/16" = 5/8" = 15,9 mm 11/16" = 17,5 mm 12/16" = 3/4" = 19,05 mm 13/16" = 20,6 mm 14/16" = 7/8" = 22,2 mm 15/16" = 23,8 mm 16/16" = 1" = 25,4 mm Mistar Lipat Alat ukur ini dapat dilipat karena dilengkapi dengan sambungan pada setiap panjang tertentu, lipatan ini dinamakan bilah ukur. Meteran dengan jarak lipatan 10 cm akan terdapat 10 bilah ukur, sedangkan jarak lipatan 20 cm akan terdapat 5 bilah ukur. Bahan meteran terbuat dari baja, aluminium, plastik, formika atau kayu. Sis-tem ukuran biasanya dipakai ke duanya (metrik dan imperial) tetapi tidak me-nutup kemungkinan hanya mencantumkan salah satu sistem ukuran. 106 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 7.3 Mistar Lipat Mistar Gulung (Rol Meter) Dalam perkembangannya, meteran dibuat lebih panjang dari satu meter, bahkan ada yang sampai 100 m. Meteran semacam ini terbuat dari bahan serat nylon, kain, kulit atau lembaran plat baja tipis sehingga dapat digulung pada sebuah selubung, oleh karena itu dinamakan mistar/meteran gulung. Panjang meteran gulung yang terbuat dari plat baja antara 2 s.d. 10 m, meteran ini mempunyai konstruksi khusus yang dapat menggulung kembali secara otomatis, sedangkan meteran gulung kain/kulit panjangnya bisa mencapai 100 m tetapi tidak dapat menggulung secara otomatis. Gambar 7.4 Mistar Gulung Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat uku yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimete. Umumnya terbuat dari baja tahan karat. Terdiri dari dua bagian, bagian diam memuat skala ukur utama dalam sistem matrik dan imperial, dan bagian bergerak memuat skala ukur pembagi. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan 107 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian buatan terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm (19 mm dalam skala utama dibagi dalam 20 bagian dalam skala pembagi) untuk jangka sorong dibawah 30cm, dan 0.01 untuk yang di atas 30cm. Gambar 7.5 Jangka Sorong Keterangan Gambar: 1. Pengukur ukuran luar 2. Pengukur ukuran dalam 3. Pengukur ukuran kedalaman 4. Skala utama dalam Cm (metrik) 5. Skala utama dalam Inchi (imperial) 6. Skala geser (vernier/nonius) untuk sistem metrik 7. Skala geser (vernier/nonius) untuk sistem imperial 8. Kunci penahan balok geser Next >