< Previous 118 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Pahat Diamond, digunakan untuk membersihkan sudut-sudut dalam, membuat alur V, dan meralat permulaan pengeboran yang salah. Gambar 1.25 Pahat Diamond Pahat Kuku, digunakan untuk membuat alur cekung dan juga untuk meralat permulaan pengeboran yang salah Gambar 7.26 Pahat Kuku ¾Alat Penyerut Kikir Kikir adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyerut atau mengikis permukaan benda kerja. Sebagai perkakas tangan, kikir terbuat dari baja perkakas berkarbon tinggi berbentuk bilah dengan permukaan bergurat/ bergigi sejajar yang diperkeras dan tajam. Bagian-bagian utama dari kikir adalah terdiri dari bilah/badan kikir dan puncak/tangkai kikir, dan supaya dapat dan aman digunakan harus dilengkapi dengan gagang kikir yang terbuat dari kayu atau plastik. 119 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 7.27 Bagian-bagian kikir Kikir tesedia dalam berbagai macam ukuran, bentuk, guratan, dan konfigurasi gigi. Ditinjau dari bentuk penampangnya, kikir yang umum digunakan (dalam kerja bangku) adalah kikir datar (flat), kikir setengah bulat, kikir bujur sangkar, kikir segitiga, dan kikir bulat. Gambar 7.28 Macam-macam kikir Kikir datar untuk pengikiran rata. Kikir setengah bulat dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam. Kikir bujur sangkar dipergunakan untuk membuat alur, celah siku-siku, dan membentuk lubang segiempat. Kikir segitiga untuk mengikir lubang dan bagian yang bersudut lebih kecil dari 90°. Kikir bulat digunakan untuk membuat cekungan dan memperluas lubang. 120 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Guratan pada kikir menunjukkan seberapa baik gigi kikir, yang dapat diklasifikasikan menurut kekasarannya yaitu dari eksta kasar sampai sangat halus sebagai berikut: ekstra kasar, kasar (bastard), sedang, setengah halus (second cut), halus, dan sangat halus. Kikir guratan tunggal (single-cut) memiliki satu set gigi paralel, sedangkan kikir guratan silang (cross-cut) atau guratan ganda (double-cut) memiliki dua guratan yang membetuk ‘gigi-berlian’. Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak. Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut 45°, dan yang lain 70°, terhadap sumbu memanjang kikir. Gambar 7.29 Tingkat kekasaran kikir Tabel 7.3 Pengelompokan kikir berdasarkan kekasaran gigi No. Jenis Kode Banyak gigi tiap panjang 1 Cm Penggunaan 1. Kasar 00 0 1 12 15 20 Pekerjaan kasar dan tidak presisi 2. Medium 2 3 4 25 31 38 Pekerjaan sedang 3. Halus 5 6 8 46 56 84 Pekerjaan finishing dan presisi 121 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 ¾Alat Pelubang Drip (Pin Punch) Bentuk drip sangat mirip dengan pahat dan seringkali termasuk dalam kemasan set pahat, tetapi ada perbedaan yang mendasar yaitu pada bentuk ujung/matanya. Bentuk ujung drip adalah berupa batang silindris, oleh karena itu dapat juga disebut sebagai pahat bulat. Ujung/mata drip tersedia dalam berbagai ukuran. Drip dapat digunakan untuk membuat lubang pada pelat-pelat tipis, dan dapat juga digunakan untuk mengeluarkan batang keling dari lubangnya setelah dihilangkan kepalanya. Gambar 7.30 Drip Bor Bor atau gurdi digunakan untuk membuat lubang atau mengebor bermacam-macam bahan teknik yaitu bahan logam seperti plat besi, aluminium, kuningan dan bahan non logam seperti plastik, acrylic, dsb. Mata bor tersedia dalam berbagai macam dan dapat dibedakan dari bahannya, hanya saja yang umum dipasaran adalah HSS (High Speed Steel) atau HSS-Co ( HSS-Cobalt ) walaupun ada yang type khusus untuk bahan tertentu. HSS-Co lebih keras daripada HSS biasa, sehingga dalam penggunaan lebih awet dan tentunya dari segi harga lebih mahal dari HSS biasa. Mata bor besi standar berbentuk silinder rata (straight shank) bergalur helik (spiral) disepanjang badan bor yang biasa digunakan pada unit bor tangan, 122 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 bor duduk/pilar atau mesin-mesin pemrosesan logam lainnya, bentuk yang khusus hanya berbeda pada bagian pangkal/tangkai, yaitu tirus seperti kerucut (taper shank) yang digunakan sesuai dengan unit mesin bor atau mesin pemrosesan logam lainnya. Karena bergalur helik disepanjang badannya maka mata bor ini sering disebut bor spiral. Gambar 7.31 Mata Bor Spiral Mata bor spiral terdiri dari dua bagian utama yaitu tangkai dan badan bor, ada yang diberi leher diantara tangkai dan badan, terutama mata bor ber-tangkai tirus. Panjang bor dihitung mulai dari pangkal tangkai sampai ujung badan bor (mata bor). Ukuran bor berdasarkan diameter pada bibir potongnya, tersedia dalam satuan metrik atau satuan imperial. Ukuran bor dicantumkan pada tangkai bor. Berdasarkan penggunaannya terhadap jenis bahan yang dikerjakan, mata bor dapat dibedadakan melalui besarnya sudut mata bor, sudut helik, dan sudut bebas. Gambar 7.32 Bagian-bagian mata bor 123 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Tabel 7.4 Geometri mata bor (twist drill) yang disarankan Alat Pengulir Alat pengulir adalah berfungsi untuk membuat ulir, baik ulir dalam maupun ulir luar. Alat untuk pembuatan ulir dalam disebut tap dan untuk pembuatan ulir luar disebut snei (die). Baik tap maupun snei dibuat dari bahan baja perkakas jenis baja kecepatan tinggi (HSS). Tap Tap adalah alat yang digunakan untuk mebuat ulir dalam. Untuk pembuatan setiap tingkat ukuran ulir diperlukan satu set tap yang terdiri dari tiga buah tap yang masing-masing harus digunakan secara berurutan sesuai dengan tingkat volume pemotongannya. Untuk mengetahui mana tap pertama, kedua, dan ketiga dapat dilihat dari tingkat kekonisan pada ujungnya. Tap I konis sepanjang 8-10 uliran atau sudut ketirusan ± 4q, Tap II konis sepanjang 3-4 uliran atau sudut ketirusan ± 10q, dan Tap III konis sepanjang Benda Kerja Sudut ujung/mata, 2÷r Sudut helik Sudut bebas/pengaman, á Baja karbon kekuatan tarik< 900 N/mm2 118o 20 o - 30 o 19 o - 25 o Baja karbon kekuatan tarik > 900 N/mm2 125 o - 145o 20 o - 30 o 7 o - 15 o Baja keras (manganese) kondisi austenik 135o - 150o 10 o - 25 o 7 o - 15 o Besi tuang (lunak-keras) 90o - 135o 18 o - 25 o 7 o - 12 o Kuningan 118o 12 o 10 o - 15 o Tembaga 100o - 118o 20 o - 30 o 10 o - 15 o Alluminium dan paduan 90o - 130o 17 o - 45 o 12 o - 18 o 124 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 ~1,5 uliran atau sudut ketirusan ± 20q, beberapa produk ada yang memberi tanda pada tangkainya berupa 1 strip, 2 strip, dan 3 atau tanpa strip untuk Tap I, II, dan III. Ditinjau dari tingkat volume hasil pemotongannya, Tap I memotong ± 55%, Tap II memotong ± 25%, dan Tap III memotong ± 20%. Ukuran diameter Tap diukur dari puncak ke puncak ulirnya, ada yang dalam Metrik (mm) dan ada yang dalam Whitworth (inchi) dan dicantumkan pada tangkainya. Gambar 7.33 Tap I, II, dan III Snei (die) Snei adalah alat untuk membuat ulir luar pada batang silindris. Snei ber-bentuk cakram dengan lubang berulir ditengah (pusat). Awal ulir pada kedua sisinya dichamper sehingga membentuk tirus, untuk memusatkan alat pemotong ulir tersebut pada benda kerja dan mempermudah awal proses pemotongan. Lubang-lubang seragam, sejajar sumbu ulir, dan berhenti di bagian ulir menimbulkan sisi-sisi potong, alur alur-alur pemotong beram, dan ruang pembuangan beram. Snei ada yang dibelah pada salah satu sisi lingkarnya untuk memungkinkan pengaturan secara terbatas. 125 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 7.34 Snei Alat Pemukul Dalam dunia teknik, alat pemukul yang lazim digunakan adalah disebut palu atau martil, yaitu peralatan yang dipergunakan untuk memukul benda kerja maupun peralatan lainnya yang dalam fungsi kerjanya memerlukan pukulan, contohnya dalam memahat, dan memaku. Palu terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan tangkai dan tersedia dalam banyak macam menurut bahan, ben-tuk, ukuran, dan bobotnya. Tetapi disini diuraikan hanya palu yang umum digunakan dalam kerja bangku. Palu Pen Palu pen terbuat dari baja perkakas. Bentuk palu pen pada kedua sisi mukanya tidak sama, yaitu satu sisi rata dan sisi yang lain tirus pipih melintang terhadap sumbu tangkainya. Muka yang rata berfungsi untuk memukul pahat ketika memahat, paku ketika memaku, pasak, dan pelurusan. Sedangkan bagian yang pipih dapat digunakan misalnya untuk meregang pita baja. Gambar 7.35 Palu pen 126 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Palu Konde Palu konde terbuat dari baja perkakas. Bentuk palu konde pada kedua sisi mukanya adalah tidak sama. Satu sisi permukaannya rata dan sisi yang lain berbentuk bulat. Dalam penggunaannya di kerja bangku, sisi muka yang rata digunakan untuk memampatkan batang paku keling yang selanjutnya untuk membentuk kepala kelingnya dipukul menggunakan sisi muka yang bulat. Gambar 7.36 Palu Konde Palu Plastik Palu plastik (Nylon Hammer) pada bagian tengahnya terbuat dari logam dan pada kedua ujungnya terbuat dari palstik. Bagian dari plastik terikat kuat pada bagian logam yang bergalur. Pada kerja bangku palu plastik sering digunakan untuk membetulkan posisi benda kerja pada ragum bangku maupun pada ragum mesin bor. Gambar 7.37 Palu Plastik 127 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Mesin Bor Mesin bor yang digunakan dalam kerja bangku adalah mesin bor duduk atau mesin bor pilar (lihat gambar 1.38). Penggerak utamanya adalah motor listrik yang memutar puli penggerak. Putaran puli penggerak diteruskan menggunakan sabuk (belt) ke puli yang memutar spindel untuk proses pengeboran. Gambar 7.38 Mesin Bor Keterangan Gambar: 1. Saklar On/Off 2. Tutup pelindung Puli (Pulley) dan Sabuk (Belt) 3. Cekam (Chuck) 4. Meja (dapat disetel) 5. Plat dasar/meja tetap 6. Motor penggerak 7. Tuas penekan bor 8. Tuas penyetel meja (engkol) 9. Tiang/kolom Next >