< Previous 128 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 c. Rangkuman Penggunaan alat harus sesuai dengan peruntukannya, karena penggunaan alat yang tidak sesuai dengan peruntukannya dapat men-imbulkan masalah yang bisa berakibat fatal baik terhadap pengguna, ben-da yang dikerjakan, lingkungan sekitar maupun terhadap alat itu sendiri. Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kerja bangku umumnya berupa alat-alat tangan (hand tools) yang dapat dikelompokkan berdasar-kan fungsinya yaitu sebagai alat pengikat/penjepit, alat pengukur dan mal, alat penggambar dan penanda, alat pemotong, alat penyerut, alat pelubang, alat pengulir, alat pemukul, dan yang tidak tergolong dalam alat tangan tetapi digunakan dalam kerja bangku yaitu mesin bor duduk/pilar. Alat penjepit yang utama dalam kerja bangku adalah ragum. Ragum terse-dia dalam berbagai macam variasi dan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Setidaknya berdasarkan gerakannya ada tiga macam ragum yaitu: Ragum Biasa, Ragum Berputar, dan Ragum Universal. Alat ukur dan mal terdiri dari: Mistar ukur berbentuk pipih lurus dilengkapi dengan satuan ukuran metrik (milimeter) dan imperial (inchi). Mistar lipat, dapat dilipat karena dilengkapi dengan sambungan pada setiap panjang tertentu, lipatan ini dinamakan bilah ukur. Meteran dengan jarak lipatan 10 cm akan terdapat 10 bilah ukur, sedangkan jarak lipatan 20 cm akan ter-dapat 5 bilah ukur. Mistar gulung terbuat dari bahan serat nylon, kain, kulit atau lembaran plat baja tipis sehingga dapat digulung pada sebuah selubung, oleh karena itu dinamakan mistar/meteran gulung. Panjang meteran gulung yang terbuat dari plat baja antara 2 s.d. 10 m. Jangka sorong terbuat dari baja tahan karat. Terdiri dari dua bagian, bagian diam memuat skala ukur utama dalam sistem matrik dan imperial, dan bagian bergerak memuat skala ukur pembagi. Busur derajat untuk mengukur dan membentuk sudut antara dua bidang permukaan benda kerja yang saling bertemu. Pengukur tinggi untuk mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses pengerjaan selanjutnya (permesinan). Mistar geser terdiri dari dua bagian, bagian/bilah 129 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 berskala ukur, skala ukur biasanya dalam metrik saja sepanjang 20 Cm, sedangkan bagian yang lain (stoper) bertanda strip, dimana posisi strip tersebut berada, disitulah besaran pengukuran diperoleh. Siku-siku merupakan salah satu alat pada kerja bangku yang terbuat dari baja yang berfungsi untuk memeriksa ketepatan sudut pada benda kerja. Mal radius untuk pemeriksaan radius luar maupun radius dalam. Jangka bengkok, jangka yang kedua kakinya dibuat melengkung kedalam berfungsi sebagai mal atau untuk mengukur ukuran luar. Jangka kaki pada ujung kedua kakinya dibuat bengkok keluar berfungsi sebagai mal atau untuk mengukur ukuran dalam. Alat penanda terdiri dari: Penggores, alat untuk membuat tanda pada permukaan benda kerja. Penggores umumnya berbentuk batang silindris yang bagian ujungnya diruncingkan. Penggores dibuat dari bahan baja perkakas dengan syarat harus lebih keras dari benda kerja yang dikerjakan. Penitik untuk membuat titik pada benda kerja, sudut ujung 90° untuk penitik pusat, sudut ujung 60° untuk penitik garis. Jangka tusuk pada ujung kedua kakinya dibuat runcing berfungsi sebagai mal ataupun untuk mengukur dan sekaligus dapat digunakan sebagai alat penanda. Jangka pincang, kaki yang satu ujungnya runcing, sedangkan yang lainnya sama bentuknya dengan kaki jangka bengkok, berfungsi untuk menarik garis sejajar, mencari titik senter/pusat. Stempel digunakan untuk memberikan tanda dipermukaan benda kerja berupa huruf, angka, dan tanda/simbol. Alat pemotong terdiri dari: Gergaji tangan terdiri dari sengkang dan daun gergaji, berfungsi untuk memotong benda kerja . Pahat menurut fungsinya ada beberapa yaitu pahat datar, pahat alur, pahat dam, pahat diamon, dan pahat setengah bulat atau pahat kuku. Kikir adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyerut atau mengikis permukaan benda kerja, tesedia dalam berbagai macam ukuran, bentuk, guratan, dan konfigurasi gigi. Ditinjau dari bentuk penampangnya, kikir yang umum digunakan (dalam kerja bangku) adalah kikir datar (flat), kikir setengah bulat, kikir bujur sangkar, kikir segitiga, dan kikir bulat. 130 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Alat pelubang. Drip, digunakan untuk membuat lubang pada pelat-pelat ti-pis, dan dapat juga digunakan untuk mengeluarkan batang keling dari lubangnya setelah dihilangkan kepalanya. Mata bor besi standar berbentuk silinder rata (straight shank) bergalur helik (spiral) disepanjang badan bor yang biasa digunakan pada unit bor tangan, bor duduk/pilar, untuk membuat lubang atau mengebor bermacam-macam bahan teknik. Alat pengulir adalah berfungsi untuk membuat ulir, baik ulir dalam maupun ulir luar. Alat untuk pembuatan ulir dalam disebut tap dan untuk pembuatan ulir luar disebut snei (die). Alat pemukul (palu atau martil), yaitu peralatan yang dipergunakan untuk memukul benda kerja maupun peralatan lainnya yang dalam fungsi kerjanya memerlukan pukulan, terdiri dari beberapa macam antara lain palu pen, palu konde, dan palu plastik. d. Tugas Pengamatan Masing-masing peserta didik diminta untuk mengamati beberapa macam bentuk benda kerja yang terbuat dari bahan logam baja lunak (mild steel) dan atau logam non besi seperti aluminium, dan masing-masing peserta didik diminta untuk mengidentifikasi alat apa saja yang digunakan untuk membuat benda kerja tersebut. Sebagai contoh benda kerja hasil dari praktik kerja bangku seperti berikut (lihat gambar). 131 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Selanjutnya peserta didik diminta untuk melakukan pengamatan di bengkel dan atau di laboratorium dan menemukan sebanyak-banyaknya dari peralatan yang lazim digunakan dalam proses kerja bangku. Hasil pengama-tan dicatat spesifikasinya meliputi: nama, bentuk dan ukurannya (didokumentasikan dalam bentuk gambar), terbuat dari bahan apa, bagaima-na sifat-sifatnya, fungsi dan cara penggunaannya, dsb. Contoh Lembar pengamatan: Diskusi Dalam kegiatan ini peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok kecil (misal 6 orang/kelompok), mendiskusikan hasil pengamatan masing-masing untuk membuat kesimpulan sementara mengenai spesifikasi setiap macam alat kerja bangku, apa fungsinya, dan bagaimana cara kerja atau cara menggunakannya serta bagaimana cara perawatannya. Selanjutnya pilih satu orang dari kelompok kecil sebagai juru bicara dalam diskusi kelas untuk menghasilkan kesimpulan akhir mengenai spesifikasi setiap macam alat kerja bangku, apa fungsinya, dan bagaimana cara kerja atau cara menggunakannya serta bagaimana cara perawatannya. Dalam diskusi ini peserta didik boleh menggunakan referensi-referensi baik yang bersumber dari buku-buku maupun dari internet untuk memperoleh jaminan bahwa peristilahan maupun penamaan alat hasil diskusi dapat berlaku secara nasional maupun internasional. Nama Alat : ......................................................... Gambar : ......................................................... ......................................................... Dimensi /Ukuran : ......................................................... Bahan : ......................................................... 132 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 e. Tes Formatif Jawablah pertanyaan dibawah ini pada lembar jawaban yang sudah terse-dia! 1. Sebutkan dan jelaskan fungsi peralatan kerja bangku , minimal 5 ! 2. Jelaskan jenis dan fungsi dari kikir ! 3. Jelaskan jenis dan fungsi dari TAP ! f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 2. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 133 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 3. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. g. Lembar Kerja Peserta didik (disesuaikan dengan Tugas) 134 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Kegiatan Belajar 2: Teknik Mengikir a. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan belajar teknik mengikir, peserta didik dapat: Mengidentifikasi perlengkapan peralatan teknik mengikir. Mempergunakan peralatan teknik mengikir dengan benar Merawat peralatan teknik mengikir dengan benar Mengontrol ukuran dari benda kerja. Menandai benda kerja sesuai dengan ukuran. Mengikir pelat pada semua bagian dengan ketelitian 0,1 mm. Memingul pelat dengan sudut 450. Memeriksa hasil kerja. b. Uraian Materi Peralatan utama dalam kegiatan mengikir adalah kikir. Dimuka telah dijelaskan bahwa kikir terbuat dari baja perkakas berkarbon tinggi. Bentuk kikir dapat dilihat seperti gambar berikut. Gambar 8.1 Kikir Untuk memasang dan melepas gagang atau pegangan kikir harus dengan cara yang benar dan aman. Pertama-tama ukur panjang dan penampang tangkai kikir yang akan diberi gagang. Kemudian siapkan gagang kikir dengan memberi lubang awal dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran tangkai kikir. Perhatikan gambar berikut! 135 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 8.2 Membuat lubang pada gagang kikir Masukkan tangkai kikir pada lubang tersebut dan beri pukulan ringan, dan terakhir pukulkan gagang kikir pada landasan yang keras. Memasang ga-gang kikir harus kuat dan lurus terhadap tangkai/puting kikir. Untuk melepas gagang kikir gunakan ragum dengan cara membuka ragum secukupnya asal bilah kikir dapat masuk. Gambar 28.3 Memasang dan melepas Gagang Kikir Menggunakan kikir haruslah sesuai dengan bentuknya seperti yang dicon-tohkan dalam gambar berikut ini. Kikir Datar : 136 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gambar 8.4 Fungsi kikir datar Kikir Bujur sangkar: Gambar 8.5 Fungsi kikir bujur sangkar Kikir Segitiga : Gambar 8.6 Fungsi kikir segitiga Kikir Bulat : Gambar 8.7 Fungsi kikir bulat Kikir Setengah bulat: Gambar 8.8 Fungsi kikir setengah bulat 137 Teknik Dasar Pengerjaan Logam1 Gigi Kikir: Gigi kikir dibentuk melalui pemahatan pada bilah kikir. Untuk pengikiran ke-lompok logam ferro umumnya menggunakan kikir dengan pahatan/guratan ganda. Pahatan yang pertama adalah pahatan dalam, bersudut 70q ter-hadap garis tengah kikir dan yang kedua adalah pahatan dangkal, me-nyilang terhadap pahatan pertama dan bersudut 45q terhadap garis tengah kikir. Gambar 8.9 Gigi kikir Bagaimana sikap dalam mengikir ? Posisi kaki Selama kegiatan mengikir peserta harus selalu berdiri disebelah kiri ragum dengan posisi kaki sedemikian rupa dan tetap pada tempatnya, jarak antara kaki kanan dan kiri menyesuaikan dengan panjang kikir yang sedang digunakan. Jika dilihat dari atas, maka posisi telapak kaki kiri terhadap poros ragum sebesar ± 30q dan kaki kanan sebesar ± 75q. Perhatikan gambar berikut! Next >