< Previous 108 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Penguat IF Gambar a. Tujuan Pembelajaran Peserta harus dapat: Mendiskripsikan sifat dasar rangkaian osilator frekuensi tinggi. Mendiskripsikan prinsip kerja rangkaian osilator secara lengkap pada televisi. Mendiskripsikan fungsi dari demodulator gambar Mendiskripsikan sifat dasar dari demodulator gambar Mendiskripsikan prinsip kerja demodulator gambar b. Uraian Materi Penguat IF Gambar Rangkaian osilator frekuensi tinggi bisa dibangun dengan 2 konfigurasi penguat yaitu: 1) Common Basis 2) Common Emitor Kedua sistem tersebut sangat baik apabila menggunakan rangkaian tangki berupa LC Collpits. Demikian juga pada rangkaian pencampur. Tingkat pencampur dan osilator menurunkan sinyal pembawa suara pada frekuensi 33,4 MHz dan sinyal pembawa gambar 38,9 MHz. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 109 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 1. Tingkat Osilator Osilator frekuensi tinggi dengan transistor pada konfigurasi emitor bersama mempunyai keterbatasan tanggapan frekuensi lebih rendah dari pada konfigurasi basis bersama. f = . f f : batas frekuensi pada basis bersama. : penguatan arus. f : batas frekuensi pada emitor bersama. Gambar 8.1. Konfigurasi emitor bersama dan basis bersama dari osilator collpits frekuensi tinggi Untuk menghasilkan osilasi diperlukan adanya umpan balik k. V = 1 k : Faktor umpan balik V : Penguatan 110 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Pada frekuensi yang tinggi arus kolektor tidak lagi sama dengan tegangan pengendalinya. U1 antara basis-emitor terjadilah perbedaan fasa. Sehingga pada frekuensi tinggi diperlukan kompensasi selisih fasa. Gambar 8.2. Prinsip rangkaian osilator dengan kompensasi fasa Tegangan pengendali U1 antara basis-emitor menghasilkan arus kolektor putaran fasa trans konduktansi pada 100 MHz , sampai -90. Arus kolektor Ic menghasilkan U2 pada saat resonansi. Sehingga pada kapasitor umpan balik menyebabkan arus bolak balik umpan balik IR (gambar 3). Gambar 8.3. Diagram arah dari osilator Ada reaktansi kapasitor dari CR yang besar melawan resistansi arus bolak balik re transistor. Tetapi tegangan umpan balik yang terjangkit tidak se-fasa dengan U1, melalui induktifitas tambahan L dapat dicapai posisi yang benar antara tegangan umpan balik dan tegangan masukan. Biasanya L dibuat variabel untuk dapat menyamakan pengendalian fasa transkonduktansi dari transistor. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 111 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 8.4. Rangkaian osilator untuk band I dan II Rangkaian band ditampilkan oleh Dioda saklar BA 243. Jika tegangan pengatur band besar, maka L3 seperti terhubung singkat. Dan osilator bekerja pada Band III, demikian juga sebaliknya untuk band I pengaturan frekuensi dilakukan dengan mengatur tegangan bias dioda BB 105 G L4 C4 kopel ke pencampur. C1, L1 rangkaian kompensasi. 2. Tingkat Pencampur Tingkat pencampur berfungsi untuk mendapatkan frekuensi 38,9 MHz pada pembawa gambar dan 33,4 MHz pada pembawa suara. Tingkat masukanOSILATOR Gambar 8.5. Pergantian frekuensi dalam penala televisi 112 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Sehingga : f osc = f Pembawa Gambar + f Menengah Gambar atau : f osc = f Pembawa Suara + f Menengah Suara Gambar 8.6. Situasi frekuensi pada pencampuran Gambar 8.7. Contoh rangkaian osilator dan pencampur Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 113 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Transistor sebagai pencampur dan osilator sama-sama terpasang dengan konfigurasi Basis bersama. Sinyal dari tingkat depan, melalui rangkaian penyaring pelewat jalur bersama dengan sinyal dari osilator masuk pada emitor transistor AF 139. Disana terjadi pencampuran secara additif. Jika pencampur bekerja pada band I , Us rendah. Penyaring pelewat jalur pada primernya terdiri dari L1,L2 dan D1 sedangkan pada sekundernya adalah L3, L4, L5, dan D 3. Jika pencampur bekerja pada band III, L2 dan L4 dihubung singkat dengan memberikan tegangan besar pada pensaklar band. D1 dan D4 merupakan kapasitor variabel yang bekerja dengan L1, L2, L3, L4,sebagai pelewat jalur, L5 berfungsi sebagai kopling dari lingkaran primer ke sekunder, sinyal melewati L6 dan pembagi tegangan C1 - C2. Sinyal masukan dari pencampur adalah sinyal antena dan sinyal osilator. 1. Demodulasi IF Gambar Pendemodulasian sinyal gambar adalah untuk memisahkan sinyal gambar dari sinyal pembawanya. Demodulasi sinyal gambar adalah demodulator AM, ialah pendemodulasian dengan penyearahan dan penyaringan. Gambar 8.8. Demodulator Sinyal Gambar 114 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Demodulator sinyal gambar harus mempunyai karakteristik linieritas yang baik yaitu distorsinya harus sangat kecil. Biasanya dibuat dari dioda germanium. Untuk menstabilkan bekerjanya detektor, dioda diberikan tegangan bias maju kira-kira 1 volt dan juga distorsi dikurangi ke daerah level rendah. Adanya kapasitor 10 pF yang terpasang shunt ke ground akan mengakibatkan turunnya tanggapan pada frekuensi tinggi. Agar demodulator mempunyai tanggapan yang sama sampai pada frekuensi 5 Mhz maka dipasang ( 60 H ) yang beresonansi dengan kapasitor liar pada frekuensi 5 MHZ, dengan demikian pengaruh kapasitor liar dapat dikurangi. Induktor L 60 H dan kapasitor C 4 pF meredam frekuensi diatas 5 MHz. Dengan demikian hanya frekuensi dibawah 5 Mhz saja yang dilewatkan. Selain mendeteksi sinyal gambar 5 MHz, demodulator juga berlaku sebagai pencampur antara sinyal pembawa suara 33,4 MHz dan sinyal pembawa gambar 38,9 MHz, dan pada lekuk kurva karakteristik dioda akan terjadi proses intercarrier sehingga didapatkan selisih frekuensi. 38,9 MHz- 33,4 MHz = 5,5 MHz Hasil 5,5 MHz adalah merupakan sinyal IF suara. Prinsip ini adalah prinsip pencampuran additive seperti umumnya sifat dari tingkat pencampur. Selanjutnya sinyal IF suara tersebut dengan bantuan lingkaran penyedot dan lingkaran penghalang yang sesuai dilakukan ke blok suara dihadang ke blok gambar. Gambar 8.9. Demodulator gambar dengan penyaring IF suara Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 115 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Pada sistem televisi warna tidak digunakan cara yang sama dengan cara diatas karena pada televisi warna ada 3 macam sinyal pembawa yaitu : pembawa gambar, pembawa warna dan pembawa suara, sehingga 3 sinyal sebagai hasil pencampuran. 4,43 MHz1,07 MHzTak di inginkanInformasi warna Gambar 8.10. Sistim demodulator pada televisi warna Dari perbedaan frekuensi pembawa warna dan pembawa suara dihasilkan frekuensi 1,07 MHz. Sinyal dengan frekuensi ini termasuk dalam sinyal gambar dan dapat mengakibatkan strip-strip hitam pada layar gambar. Untuk menghindari hal itu sinyal pembawa warna dan pembawa suara dipisahkan jauh-jauh. Maka pada penguat IF disediakan dua terminal yaiutu : satu terminal menyediakan seluruh frekuensi ( 38,9 MHz - 33,4 MHz ) yang selanjutnya dilengkapi dengan dioda demodulasi dan filter 5,5 MHZ untuk menghasilkan frekuensi IF suara 5,5 Mhz. Sedangkan terminal yang lain menyediakan frekuensi pada daerah gambar saja yaitu 38,9 MHz - 33,9 MHz dan dihubungkan ke demodulator gambar. Dengan cara ini pembawa suara dipisahkan dari frekuensi pembawa gambar dan pembawa warna. Sehingga pada demodulator gambar hanya ada sinyal gambar 5 MHz dan informasi warna 4,43 MHz. 116 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 8.11. Rangkaian demodulator televisi warna c. Rangkuman Penguat IF Gambar Rangkaian osilator frekuensi tinggi bisa dibangun dengan 2 konfigurasi penguat yaitu : 1) Common Basis 2) Common Emitor Kedua sistem tersebut sangat baik apabila menggunakan rangkaian tangki berupa LC Collpits. Demikian juga pada rangkaian pencampur. Tingkat pencampur dan osilator menurunkan sinyal pembawa suara pada frekuensi 33,4 MHz dan sinyal pembawa gambar 38,9 MHz. d. Tugas Buat kelompok kecil, 3 sampai dengan 5 orang. Diskusikan tentang penguat IF Gambar. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 117 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi e. Test Formatif 1) Gambarkan rangkaian dasar osilator untuk frekuensi tinggi dan tunjukkan penentu frekuensi osilasinya ! Jawab : . ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... 2) Sebutkan sifat dasar rangkaian osilator frekuensi tinggi ! Jawab : .................................................................................................................... ...................................................................................................................... 3) Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian pencampur dan osilator dibawah ini ! Next >