< Previous 118 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Jawab : .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. 4) Jelaskan fungsi dari demodulator gambar ! Jawab : ................................................................................................................................................................................................................................................ 5) Tuliskan sifat-sifat dasar dari demodulator gambar ! Jawab : ................................................................................................................................................................................................................................................ 6) Jelaskan prinsip kerja demodulator gambar berikut ini ! Jawab : .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 119 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi f. Jawaban Test Formatif 1) Rangkaian dasar osilator frekuensi tinggi adalah menggunakan penguat Common Basis. 2) Sifat dasar osilator frekuensi tinggi adalah : a) Menggunakan sistem LC Kollpits. b) Konfigurasi penguat Common Basis. 3) Prinsip kerja dari rangkaian pencampur dan osilator : Transistor sebagai pencampur dan osilator sama-sama terpasang dengan konfigurasi Basis bersama. Sinyal dari tingkat depan, melalui rangkaian penyaring pelewat jalur bersama dengan sinyal dari osilator masuk pada emitor transistor AF 139. Disana terjadi pencampuran secara additif. Jika pencampur bekerja pada band-I , Us rendah. Penyaring pelewat jalur pada primernya terdiri dari L1,L2 dan D1 sedangkan pada sekundernya adalah L3, L4, L5, dan D 3. Jika pencampur bekerja pada band III, L2 dan L4 dihubung singkat dengan memberikan tegangan besar pada pensaklar band. D1 dan D4 merupakan kapasitor variabel yang bekerja dengan L1, L2, L3, L4,sebagai pelewat jalur, L5 berfungsi sebagai kopling dari lingkaran primer ke sekunder, sinyal melewati L6 dan pembagi tegangan C1 - C2. Sinyal masukan dari pencampur adalah sinyal antena dan sinyal osilator. 4) Fungsi dari demodulator gambar adalah : untuk memisahkan sinyal gambar dari sinyal pembawanya . 5) Sifat dasar dari demodulator gambar adalah : harus mempunyai karakteristik linieritas yang baik yaitu distorsinya harus kecil. 120 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 6) Prinsip kerja demodulator gambar berikut adalah : Biasanya demodulasi dilakukan oleh dioda germanium. Untuk menstabilkan bekerjanya detektor, dioda diberikan tegangan bias maju kira-kira 1 volt dan juga distorsi dikurangi ke daerah level rendah. Adanya kapasitor 10 pF yang terpasang shunt ke ground akan mengakibatkan turunnya tanggapan pada frekuensi tinggi. Agar demodulator mempunyai tanggapan yang sama sampai pada frekuensi 5 Mhz maka dipasang ( 60 H ) yang beresonansi dengan kapasitor liar pada frekuensi 5 MHZ, dengan demikian pengaruh kapasitor liar dapat dikurangi. L 60 H dan C 4 pF meredam frekuensi diatas 5 MHz. Dengan demikian hanya frekuensi dibawah 5 Mhz saja yang dilewatkan. Selain mendeteksi sinyal gambar 5 MHz, demodulator juga berlaku sebagai pencampur antara sinyal pembawa suara 33,4 MHz dan sinyal pembawa gambar 38,9 MHz, dan pada lekuk kurva karakteristik dioda akan terjadi proses intercarrier sehingga didapatkan selisih frekuensi. 38,9 MHz- 33,4 MHz = 5,5 MHz. Hasil 5,5 MHz adalah merupakan sinyal IF suara. g. Lembar Jawaban Kerja Siswa ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 121 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Penguat Gambar a. Tujuan Pembelajaran Peserta harus dapat: Mendiskripsikan fungsi dari rangkaian pengaturan penguatan otomatis Mendiskripsikan prinsip kerja pengaturan penguatan otomatis terkunci Mendiskripsikan prinsip kerja pengaturan penguatan otomatis tertunda Mendiskripsikan tugas penguat gambar. Mendiskripsikan prinsip kerja pengaturan kontras. Mendiskripsikan prinsip kerja penguat gambar. b. Uraian Materi A. Automatic Gain Control Dasar 1. Dasar Pengaturan penguatan otomatis ( Automatic Gain Control / AGC ) mengontrol secara otomatis penguatan pada tingkat penala dan IF gambar dari pesawat penerima televisi, sehingga didapatkan tingkatan sinyal gambar yang relatip tetap pada keluaran demodulator gambar. Bias AGC adalah tegangan DC yang didapatkan dari penyearah sinyal gambar. 122 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 9.1.Blok rangkaian A G C Sinyal penyearahan dari demodulator gambar, ditera tingkat sinkronisasinya dengan bantuan dari sinyal horisontal. Tegangan hasil peneraan tersebut digunakan untuk mengkontrol bias tingkat IF gambar dan penala. Pengontrolan tingkat penala dilakukan dengan sistem AGC tunda. 2. Prinsip kerja Pengaturan penguatan otomatis (AGC) yang paling sederhana adalah dengan mendeteksi tingkat rata-rata sinyal gambar. Gambar 9.2. Pencapaian harga rata-rata sinyal gambar Pengaturan penguatan dengan harga rata-rata mempunyai kekurangan yaitu berubah terhadap sinyal pemodulasi dan kontras gambar juga dirubah. Prinsip ini sudah tidak dipakai lagi. Pengaturan yang lain ialah dengan tegangan pengontrol yang dihasilkan dari pendeteksian sinyal gambar pada saat ada pulsa sinkronisasi. Sistem ini disebut pengaturan penguatan otomatis terkunci ( Keyed AGC ). Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 123 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 9.3. Prinsip pendeteksian sinyal gambar pada saat ada pulsa penyama Gambar 9.4. Prinsip rangkaian pencapaian tegangan pengontrol Gambar 4 menunjukkan prinsip pencapaian tegangan pengontrol oleh rangkaian AGC terkunci. Transistor mendapatkan tegangan sumber dari transformator horisontal melalui kapasitor C1. Tegangan kolektor transistor berhimpit dengan pulsa penyama / sinkronisasi horisontal dari sinyal gambar yang dikenakan pada basis. 124 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 9.5 Pengendalian transistor oleh sinyal gambar dan pulsa horisontal Arus kolektor hanya ada selama periode pulsa penyama horisontal dan besarnya tergantung pada besar sinyal gambar . Pada waktu tidak ada pulsa penyama horisontal, kapasitor C1 mengosongkan muatan melalui R4 dan R5 sehingga pada R5 timbul tegangan negatip yang sebanding dengan besar sinyal gambar. Melalui R6 dan C3 kemudian tegangan diratakan. Dioda AA 133 digunakan untuk melindungi transistor dari pulsa negatif yang besar dari tingkat horisontal. R3 digunakan untuk mengatur tegangan bias dari Transistor BC 182. 3. AGC tunda ( delayed AGC ) Gambar 9.6. Blok rangkaian AGC tunda Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 125 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Untuk pengaturan yang efisien, dikontrol pada tingkat IF dan penala. Untuk kualitas ganbar yang baik, sinyal antena harus jauh lebih besar dari tingkat desis yang diproduksi oleh tingkat IF. Jika sinyal antena yang rendah juga dikurangi dalam penala oleh AGC, dengan perbandingan akan menjadi sangat rendah pada tingkat IF, dan desis akan terlihat dalam gambar. Untuk menghindari hal ini, AGC dari penala ditunda sampai dicapai sinyal masukan antena tertentu. Pertama AGC hanya bekerja untuk tingkat IF. Gambar 9.7. Pengaturan tegangan secara langsung dan harga ambang. 4. Rangkaian Lengkap AGC tunda Gambar 9.8. Rangkaian AGC tertunda 126 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Rangkaian dengan BC 182 dan AA 133 adalah sama dengan didalam gambar 4. Sinyal AGC tersedia pada pembagi tegangan R4,R5. Tingkat IF pertama BF 198 dikontrol secara langsung melalui pembalik BC 182. Transistor BF 198 berfungsi sebagai rangkaian AGC tipe maju. Hal itu berarti , jika basis BC 182 menjadi lebih negatif ( amplitudo frekuensi tinggi lebih besar ), basis dari BF 198 harus menjadi lebih positif agar arus kolektor mengalir lebih besar. R7 adalah untuk mengatur bias transistor BC 182. Untuk penala, AGC dihubungkan melalui BC 212 AGC negatip dihubungkan pada basis. Dari +12V, tegangan positif dihubungkan ke basis dan mengkompensasi tegangan negatif. Selama basis positif terhadap ground, transistor tidak aktif. Basis masih positif jika sinyal antena kecil. Jika sinyal antena naik, tegangan negatif tertentu pada basis sehingga transistor BC 212 menjadi aktif. Tegangan pemicu dapat ditetapkan dengan R9. AGC dihubung pada penala melalui emitor transistor BC 212. Sinyal antena yang lebih besar menjadikan tegangan emitor menjadi lebih negatif. B. Penguat Gambar 1. Fungsi Penguat gambar mempunyai tugas memperkuat sinyal gambar dari demodulator dari tegangan 3 Vpp menjadi 80 Vpp pada katoda tabung gambar untuk mendapatkan kekontrasan gambar yang baik. Penguat gambar harus menguatkan sinyal gambar dengan frekuensi 0 - 5 MHz secara rata, untuk itu umumnya penguat gambar dihubung langsung dari demodulator gambar ke tabung gambar agar tidak merubah sinyal searah untuk mendapatkan kecerahan yang benar. 2. Prinsip Kerja Penguat gambar mempunyai prinsip rangkaian seperti gambar 1 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 127 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 9.9. Diagram blok rangkaian penguat gambar a. Pengubah impedansi Pengubah impedansi bertindak mengisolasi pembebanan oleh penguat gambar pada demodulator gambar. Untuk itu pengubah impedansi harus mempunyai impedansi masukan tinggi dan impedansi keluaran rendah. b. Pengaturan kontras Amplitudo sinyal gambar menghasilkan kekontrasan. Perbedaan amplitudo maksimum dan minimum akan menghasilkan perbedaan terang dan gelap pada layar. Pengontrol yang mengubah- ubah amplitudo sinyal gambar disebut sebagai pengatur kontras. Pengatur kontras harus diselenggarakan dipenguat gambar karena pada setiap penerima ditingkat sebelumnya ( IF , RF ) dilengkapi dengan pengatur penguatan otomatis (AGC). Prinsip pengaturan kontras dapat dilihat pada gambar 2. Next >