< Previous 158 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi benar dari sinyal yang ditunda dan tidak ditunda, dilakukan dengan mengatur potensiometer dan lilitan keluaran. 4. Demodulator Sinkron dan Saklar PAL Demodulator sinkron adalah demodulator sinyal macam warna atau demodulator sinyal krominan.Sinyal sub pembawa warna yang mengandung sinyal U dan V didapatkan sinyal warnanya. Gambar 11.11. Diagram blok demodulator U dan V Pada demodulator V sinyal dari osilator digeser 90, dengan tujuan untuk mengembalikan pergeseran sinyal pembawa V pada pemancar sebesar 90. Perlu dibangkitkan kembali sinyal pembawa 4,43 MHz untuk pemodulasian yaitu untuk mengembalikan sinyal pembawa yang ditekan pada pemancar. Sinyal FV polaritasnya harus ditukar 180 setiap satu garis horisontal yaitu untuk mengembalikan polaritasnya sehingga konstan. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 159 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 5. Prinsip rangkaian demodulator sinkron Gambar 11.12. Prinsip rangkaian demodulator sinkron Gambar diatas adalah contoh rangkaian demodulator sinkron untuk sinyal U. Pemindah U1 mendapatkan sinyal dari osilator pembawa, dan U2 mendapatkan sinyal dari sinyal macam warna termodulasi, contoh FU ; Sekunder U1 mempunyai titik tengah (center tap). Referensi pembawa pada titik (terhadap titik tengah) berfasa 0 dan pada titik 2 berbeda 180, tetapi mempunyai amplitudo yang sama. Tegangan pada sekunder U2 dan titik tengah U1 dijumlahkan. Pada titik 1 dihasilkan penjumlahan FU dan referensi pembawa. Pada titik 2 terjadi penjumlahan FU dan referensi pembawa dengan sinyal terbalik dan amplitudo pada titik ini terbalik. Oleh kedua dioda D1 dan D2, kedua sinyal tersebut disearahkan dan mengisi kapasitor C1 dan C2. R1 dan R2 menjumlahkan kedua tegangan tersebut dan dihasilkan sinyal warna. L dan C adalah rangkaian pelalu frekuensi rendah, yang berfungsi untuk menghadang sinyal pembawa yang masih tersisa. 160 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 11.13. Perlakuan sinyal dalam demodulator sinkron 6. Rangkaian demodulator sinkron Gambar 11.14. Rangkaian demodulator sinkron dengan saklar PAL Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 161 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Pada pemancar sinyal macam warna dikirimkan dengan perbedaan fasa 90, maka dalam penerima perbedaan fasa itu harus dikembalikan. Sinyal pembawa warna dihubungkan pada lingkaran resonansi L1, C1 dan melalui L1/L2 masuk pada demodulator sinkron melalui R2 dan L2 sinyal pembawa warna diberikan pada demodulator U dengan digeser 90. Dengan kapasitor 47 pF diberikan pada pensaklar PAL. Oleh pensaklar PAL, sinyal pembawa warna disaklarkan 0 dan 180 dari baris ke baris. Sinyal pembawa warna untuk demodulator V diberikan oleh pemindah L3, L4, L5. Sinyal FU dimasukkan melewati pertemuan C3 dan C4, sedangkan sinyal FV dimasukkan melewati pertemuan C5 dan C6. Sinyal pembawa warna terletak di L2 yang titik tengahnya oleh C 10nF dan C 5F dihubungkan ke ground. Dioda D1, D2, dan D3, D4 terpasang serie dan berfungsi sebagai penyearah. Selama setengah gelombang pembawa, dioda terhubung dan mengisi kondensor C3 dan C6 dengan penjumlahan tegangan dari pembawa FU atau FV. Dalam waktu menghadang, dioda mengosongkan kondensator melalui R3 dan R4 juga R5 dan R6. Sinyal searah dan juga sinyal Uu atau Uv yang sudah direduksi pembawanya dapat diambil dari diagonal jembatan antara pertemuan R3, R4 juga R5 dan R6. dengan titik tengah L2 juga L5. Pada keluaran dipasang pelalu frekuensi rendah L6 - C9 juga L7 - C10 untuk membuang sisa-sisa frekuensi pembawa. 7. Saklar PAL Pada pemancar PAL, fasa dari sinyal U R-Y disaklarkan 0 - 180 setiap baris perbaris. Didalam penerima PAL, beda fasa itu harus dikembalikan. Supaya fasa U R-Y bisa dikembalikan, fasa dari sinyal referensi 4,43 MHz harus disaklarkan. Keluaran referensi pembawa dikopel dengan dua induktor L1 dan L2, dan tegangannya pada hubungan dalamnya digeser berlawanan 180. 162 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 11.15. Rangkaian Pensaklar PAL Gelombang pembawa dari lilitan-lilitan ini melalui dioda sampai pada demodulator sinkron R-Y. Dioda-dioda melewatkan sinyal kotak dari PAL- Multivibrator. Pada saat D1 mendapat pulsa kotak positip, D1 menghantar dan sinyal pembawa mengalir dari L1 dengan fasa 0. Pada saat itu D2 mati. Pada saat D2 menghantar sinyal pembawa mengalir melalui L2 pada demodulator sinkron dengan pergeseran fasa 180. Kapasitor yang terletak pada titik kaki L1 dan L2 harus cukup kecil supaya proses saklar dilaksanakan kalau baris baru mulai, tetapi jika kapasitor cukup besar, tidak ada tegangan sinyal referensi yang jatuh. 8. PAL Flip-Flop Dengan saklar PAL fasa pembawa referensi dapat diputar baris perbaris, untuk melaksanakan itu diperlukan tegangan kotak sebagai pengemudinya yang berasal dari PAL FLIP-FLOP . Pulsa pengemudi ini diutamakan sebagai pulsa PAL. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 163 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 11.16. Rangkaian PAL Flip-Flop Pada gambar 5 dimisalkan transistor T1 menghubung, maka tegangan pada kolektor praktis nol, dan tegangan basis T2 yang didapat dari kolektor T1 melalui R1 adalah Nol, dan T2 menyumbat. Pada saat ada pulsa balik horisontal, T2 mendapat tegangan positip dan T2 menghubung. Keadaan ini menyebabkan T1 menyumbat. Keadaan stabil ini akan terus bertahan sampai datang pulsa balik horisontal berikutnya. Gambar 11.17. Keluaran PAL Flip-Flop oleh pengendalian arah balik horisontal 164 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi D. Regenerasi Pembawa Warna Sinyal warna dikirimkan dengan dimodulasi pada sub pembawa dengan cara modulasi dua sisi, pembawa ditekan (DSB Suppresed Carier). Untuk menghasilkan kembali sinyal warna, maka perlu dibangkitkan kembali sinyal pembawanya. Agar pembangkitan kembali sinyal pembawa warna tepat seperti asalnya, maka perlu diinformasikan, contoh sinyal pembawa warna dari pemancar. Sinyal pembawa tersebut diikutkan pada sinyal sinkronisasi horisontal. Gambar 11.18. Sinyal Burs Amplitudo sinyal burs harus dijaga agar masih dibawah tingkatan hitam. Jumlah gelombang yang dikirimkan adalah antara 10 sampai 12 gelombang, dengan fasa ditukar pada 135 dan 225 pada setiap garis horisontal. Sinyal burs harus memenuhi persyaratan penerima televisi warna sebagai berikut : Frekuensi dan pasanya adalah frekuensi dan patokan dari osilator referensi. Melalui pertukaran hubungan fasanya dari baris ke baris, sinyal burs menyinkronkan dengan PAL Flip - Flop Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 165 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Burs menggambarkan keadaan pembawa warna. Amplitudo burs harus dapat diketaahui, untuk mengendalikan penguat warna dan mengendalikan ACC ( Pemati Warna). Penguat warnaPemungut bursPenguat bursDiskriminator fasa Osilator pembawaSinyal warna Gambar 11.19 Blok diagram pembangkitan pembawa warna Pembangkitan kembali pembawa warna mempunyai hubungan seperti gambar 2 Osilator menghasilkan frekuensi bebas 4,43 MHz. Frekuensi bebas dikontrol oleh rangkaian diskriminator fasa yang menghasilkan tegangan pengatur dengan membandingkan fasa dan frekuensi sinyal osilator dengan burs. 1. Penguat Burs Penguat burs dapat juga berfungsi ganda yaitu sebagai penguat daya memisahkan sinyal burs dari sinyal gambar seperti pada gambar 3. DR47nF100L12345 Gambar 11.20 Rangkaian Penguat burs 166 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Melalui basis dari transistor T1 yang bekerja dengan kolektor bersama, Transistor T1 di catu dalam keadaan menutup. Sinyal burs dan sinyal gambar diberikan pada T1 melalui kapasitor penghubung. Pada basis T1 melalui R2 diberikan sinyal arah balik horisontal. Sinyal arah balik horisontal yang diberikan adalah sinyal negatip, maka D1 dipasang seperti gambar. Oleh L1 sinyal arah balik horisontal yang datang menjadi seperti pada titik 3. Oleh karena itu T1 akan terbuka pada saat arah balik horisontal. Dengan demikian sinyal burs dapat dipisahkan dan diperkuat oleh T2. Oleh L2, C2, sinyal burs diberikan pada diskriminator fasa.. Gambar 11.21 Perlakuan sinyal pada penguat Burs 2. Diskriminator fasa Pembangkitan pembawa referensi 4,43 MHz harus disinkronkan fasa dan frekuensinya dengan sinyal pembawa yang dibawakan dari pemancar. Rangkaian diskriminator fasa mengenali pertukaran fasa dari sinyal R - Y. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 167 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi -nF470K470K Gambar 11.22. Rangkaian diskriminator fasa Sinyal burs dari penguat dan pemisah burs diberikan pada diskriminator fasa. Dari pengaman sinyal burs dan sinyal osilator dihasilkan tegangan pengontrol pada tingkat reaktansi untuk menghasilkan sinyal dengan frekuensi dan fasa yang benar. Osilator kuarsa (Quarz) sekarang mengemudikan demodulator sinkron (B-Y) dan melalui saklar PAL mengemudikan demodulator sinkron (R-Y). Penyinkronan itu dihasilkan dengan cara: Diskriminator fasa, selain menyediakan tegangan atur juga pulsa, frekuensinya setengah dari frekuensi horisontal (baris). Pulsa ini mempengaruhi resonator. Resonator itu ditala pada frekuensi setengah horisontal. Dengan sinyal keluaran, tingkat resonator dapat digunakan untuk mengendalikan multivibrator dan untuk menyediakan pulsa penyaklar untuk saklar PAL. Pada gambar 5 digambarkan rangkaian dasar diskriminator fasa. Pemisah burs melewati transformator diberikan pada diskriminator fasa simetris. Transformator mengeluarkan dua gelombang sinus 4,43 MHz yang berlawanan terhadap potensial tengah, atau 180. Melalui kapasitor 1 nF sinyal tersebut diberikan pada dioda. Dengan demikian sinyal-sinyal tersebut disearahkan dan kedua kapasitor 1 nF mengisi muatan dengan polaritas seperti pada gambar 5. Titik tengah dari kedua dioda adalah jalan masuk tegangan penyama dari osilator pembawa referensi. Dengan demikian pada rangkaian jembatan pengganti polaritas diagonal Next >