< Previous 148 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Menghemat tingkat penguat ( bagian IF ). 5) Sinyal suara dipisahkan di demodulator gambar, caranya dengan mencampur sinyal pembawa gambar 38,9 Mhz dan pembawa suara 33,4 Mhz ( proses inter carrier ). 6) Pada pembawa suara terpisah palsu, keluaran dari pencampur adalah ..frekuensi menengah gambar dan frekuensi menengah suara.... 7) Mengapa gangguan gambar dihindarkan pada pembawa suara terpisah palsu, gangguan gambar dihindarkan karena jarak gangguan antara pembawa gambar dan suara jauh. 8) Pembawa suara terpisah palsu memproses sinyal suara dan gambar secara terpisah. 9) Pemodulasian sinyal suara pada pemancar , sinyal suara dimodulasi FM. 10) Yang dimaksud pengiriman suara dua kanal adalah: Pengiriman yang dilakukan untuk mempertahankan keaslian suatu suara yang diperlukan pada sumber suara dua kanal misalnya suara stereo g. Lembar Jawaban Peserta Didik ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 149 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Kelompok Warna a. Tujuan Pembelajaran Peserta harus dapat: Mendiskripsikan prinsip kerja blok diagram kelompok warna Mendiskripsikan fungsi dari penguat macam warna Mendiskripsikan prinsip kerja penguat pelalu tengah Mendiskripsikan prinsip kerja pemati warna Mendiskripsikan kegunaan pengkode PAL. Mendiskripsikan prinsip kerja penundaan 1 H. Mendiskripsikan fungsi dari rangkaian demodulator sinkron dan saklar PAL. Mendiskripsikan prinsip kerja rangkaian demodulator sinkron. Mendiskripsikan prinsip kerja pensaklar PAL. Mendiskripsikan prinsip kerja PAL Flip - Flop. Mendiskripsikan prinsip kerja rangkaian penguat burs. Mendiskripsikan prinsip kerja rangkaian diskriminator fasa. Mendiskripsikan prinsip kerja rangkaian osilator referensi. Mendiskripsikan cara kerja rangkaian pemati warna 150 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi b. Uraian Materi A. Penguat Band Pass Penguat bandpass (pelalu tengah) memisahkan sinyal macam warna (2) dari sinyal gambar lengkap (1). Sinyal macam warna oleh penguat burs dipisahkan sinyal bursnya (6). Untuk mengendalikan oscilator pembawa warna rangkaian penambah dan pengurang membedakan sinyal U (4) dan sinyal V (3) yang merupakan sinyal perbedaan warna biru dan merah. Flip-flop menghasilkan sinyal pensaklar (5) untuk merubah polaritas sinyal V yang selalu berganti pada setiap catu periode horisontal menjadi polaritas konstan Gambar 11.1. Blok diagram kelompok warna Gambar 11.2 Sinyal-sinyal pada kelompok warna Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 151 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi B. Penguat Macam Warna Penguat macam warna adalah penguat resonansi yang melewatkan frekuensi sub pembawa warna 4,43 0,5 MHz, dan bertugas menaikkan tingkatan sinyal pembawa warna menjadi 100% dari 50% yang ditekan pada penguat IF gambar. Penekanan sub pembawa warna sampai 50% pada tingkat IF dengan maksud mencegah sinyal pembawa warna sampai pada penguat Y. Gambar 11.3 Blok diagram dari penguat macam warna Untuk dapat menjaring dan memperkuat sinyal sub pembawa warna dalam jalur frekuensi 4,43 0,5 MHz, biasanya terdiri dari tiga tingkatan penguat resonansi. Dan untuk menjaga kestabilan kejenuhan warna pada waktu kanal dipindah atau gelombang televisi yang diterima berubah, maka penguatan penguat pelalu tengah 1 dikontrol oleh ACC (pengatur warna otomatis). Amplitudo sinyal Sub pembawa warna dari penguat pelalu tengah 1 diatur untuk mendapatkan harga kejenuhan yang cocok dan kemudian diperkuat oleh penguat pelalu tengah 2. Bila sinyal pembawa warna tidak ada ( dipancarkan sinyal hitam putih ), sinyal luminan dan komponen derau berada pada jalur juga diperkuat sehingga derau warna dibangkitkan pada gambar hitam putih. Untuk itu penguat pelalu tengah 2 diputus oleh rangkaian pemati warna jika tidak ada burs. 152 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 1. Penguat pelalu tengah (bandpass filter) Pada gambar 2. TR1 adalah penguat pelalu tengah 1 dan TR4 adalah rangkaian ACC nya.. Penguatan TR1 diatur oleh TR4 yang tergantung pada amplitudo sinyal burs yang dideteksi oleh detektor ACC. Jika amplitudo sinyal burs kecil, penguatan TR1 naik. Transformator T1 mengkoreksi cacat amplitudo frekuensi dari sinyal sub pembawa warna pada penguat IF gambar. Gambar 11.4 Rangkaian pelalu tengah (bandpass filter) Gambar 11.5 Distribusi karakteristik respon frekuensi amplitudo komponen Sub pembawa warna Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 153 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi TR2 adalah rangkaian buffer untuk mengurangi pengaruh panjangnya kabel penghubung ke potensiometer pengatur kejenuhan kroma. TR3 adalah penguat pelalu tengah 2. Pada televisi warna jika menerima sinyal, tegangan searah dari rangkaian pemati warna diberikan pada basisnya.. Dan jika menerima sinyal hitam putih, bias basis hilang dan TR3 mendapat bias mundur dari pembagi tegangan R1 dan R2. 2. Rangkaian ACC (Pengatur Warna Otomatis) Rangkaian ACC terdiri dari detektor ACC dan penguat ACC. Detektor ACC memakai rangkaian deteksi fasa frekuensi burs warna dan sub pembawa warna 4,43 MHz disinkronkan dan harganya dibuat tepat sama dengan memakai rangkaian sinkronisasi warna. Bila perbedaan fasa kedua sinyal 900 tegangan keluaran nol. Dan bila perbedaan fasa 00 atau 1800 tegangan keluaran adalah maksimum dengan polaritas negatif atau positif. Karena kedua sinyal diberikan sefasa, maka keluaran detektor ACC akan naik bila sinyal burs naik. Dengan demikian maka resistansi TR2 dapat diatur oleh sinyal burs dan penguatan TR1 berubah. Gambar 11.6 Pengatur warna otomatis (ACC) 154 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 3. Pemati Warna Gambar 11.7. Rangkaian pemati warna Dalam gambar 5, dioda D1 mendeteksi sinyal burs warna. Bila ada burs warna arus mengalir melalui D1 pada waktu setengah periode positip burs warna dan C1 dimuati dengan polaritas seperti pada gambar 5. TR3 bekerja karena adanya tegangan tadi dan penguat pelalu tengah 2 (TR2) hidup. C. Pengkode PAL Pada PAL decorder, sinyal macam warna dibagi dalam dua komponen: FU dan FV. Pencapaian FU dan FV mempunyai cara yang berbeda antara sistem PAL dan sistem NTSC. Pada sistem PAL diperlukan penundaan waktu satu baris horisontal atau 64S. Pada pemancar, sinyal V diputar 180 setiap satu baris horisontal, untuk itu pada dua baris horisontal di penerima didapatkan +V dan -V. Dalam penerima diperlukan rangkaian yang dapat: a) Memperlambat sinyal warna selama 64 S. b) Sinyal warna dari baris yang telah ditunda dan yang tidak ditunda harus disaklarkan bersama-sama. c) Menyaklarkan sinyal yang berpolaritas dari baris perbaris Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 155 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 1. Prinsip rangkaian PAL decorder Gambar 11. 8. Prinsip rangkaian PAL decorder Gambar rangkaian PAL decorder pada gambar 1 dapat dibagi menjadi 3 rangkaian yaitu: penunda, pengurang dan penambah. Rangkaian penambah menjumlahkan sinyal macam warna saat itu dengan sinyal macam warna sebelumnya (karena ditunda 1 H). Contoh : Baris : F ( U + V ) Sinyal penundaan = sinyal baris 3 : F’ (U - V ) Jika : F = U sin f . t + V cos ft maka : F = U sin f t + V cos ft +F’= U sin f t - V cos ft F+F’= 2 U sin ft + 0 Rangkaian pengurang menyelisihkan sinyal macam warna saat itu yang dibalik polaritasnya dengan sinyal macam warna sebelumnya.. Contoh : baris 1 = -F = - U sin f t - V cos f t sinyal penundaan : F’ = U sin f t - V cos f t Maka : -F = - U sin f t - V cos f t +F’= U sin f t - V cos f t -F + F’= 0 - 2 V cos f t 156 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi dengan cara yang sama, pada baris 3 didapatkan : -F + F’ = o + 2 V cos f t Dengan begitu melalui PAL decorder didapatkan sinyal U dan V. Gambar 11.9. Bagian dari sinyal warna dan komponen-komponennya 2. Elemen penunda 1 H Elemen penunda 1 H adalah elemen mekanis elektronis. Prinsip konstruksi elemen penunda 1 H ditunjukkan dalam gambar 3. Gambar 11.10. Konstruksi dalam elemen tunda 1 H Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 157 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Sinyal sub pembawa warna diberikan pada terminal masukan dan dirubah menjadi getaran mekanik. Dengan menggunakan transducer dan dipancarkan sebagai gelombang supersonik dalam kaca, dan pada keluaran oleh tranducer dirubah kembali menjadi sinyal listrik. Dengan menggunakan landasan absorbsi; gelombang supersonik pengganggu yang datang melalui jalan yang salah akan diserap, dan hanya sinyal yang dibutuhkan yang muncul pada terminal keluaran. 3. Rangkaian PAL Decorder Gambar 11.11 Rangkaian lengkap PAL decorder Gambar diatas adalah rangkaian lengkap PAL decorder dengan penguat masukan. Penguat masukan PAL mendapat masukan sinyal macam warna dari penguat macam warna, dan basisnya dikontrol oleh pemati warna. Penguat masukan mempergunakan konfigurasi kolektor bersama untuk menyesuaikan dengan resistansi masukan elemen tunda, kira-kira 400 ohm. Lilitan L1 dan kapasitansi masukan elemen tunda kira-kira 2 nF, dan resonansi mekanis dari transducer membentuk pelewat daerah (Band filter) 4.43 MHz. Sinyal yang ditunda dan yang tidak ditunda dicampur bersama-sama. Pada L3 sinyal-sinyal tersebut dijumlahkan dan didapatkan sinyal 2 FU. Pada L4 sinyal-sinyal tersebut dikurangkan dengan membalik 180 dan didapatkan sinyal 2 FV. Untuk mendapatkan amplitudo dan fasa yang Next >