< Previous 228 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi b. Uraian Materi A. Pergeseran Amplitudo Rangkaian penggeser amplitudo terdiri dari : Pemisah pulsa. Pemisah pembentuk gelombang. Jenis-jenis pulsa yang akan dipisahkan oleh penggeser amplitudo adalah : Pulsa Horisontal, Vertikal, Sinkronasi (penyama).Sinyal sinkronisasi adalah bagian dari sinyal gambar campuran yang terletak pada 25% puncak dari amplitudo sinyal. Termasuk diantaranya adalah pulsa horisontal, vertikal dan penyama. Itu semua dipotong dari sinyal gambar oleh rangkaian penggeser amplitudo. 1. Tugas penggeser amplitudo a. Memisahkan pulsa sinkronisasi dari sinyal gambar sehingga setelah sampai pada pembelok tidak ada lagi sinyal gambar yang dapat membuat salah penyinkronan. b. Menghasilkan pulsa sinkronisasi dengan amplitudo konstan pada kuat penerimaan kecil dan besar. c. Memisahkan satu sama lain pulsa penyinkronan vertikal dan horisontal. d. Menghilangkan gangguan yang bisa mengakibatkan kesalahan penyinkronan. 2. Pemisah pulsa Pemisah pulsa bertugas untuk memisahkan pulsa sinkronisasi dari sinyal gambar. Pada gambar 15.1 ditunjukkan prinsip pemisah pulsa. Kapasitor C menghubungkan sinyal gambar dengan polaritas positip mengakibatkan penaikkan tegangan basis transistor. Arus basis mengalir dan mengosongkan C1 dengan polaritas seperti gambar 1. Muatan C melalui R 47K tidak dapat mengalir dengan cepat dan menggeser tegangan bias basis sehingga titik kerja transistor bergerak kearah titik balik. Tegangan bias terus turun sehingga titik pengendaliannya terletak pada daerah pulsa sinkronisasi. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 229 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 14.1. Prinsip rangkaian pemisah pulsa Tahanan kolektor 3,9 K ohm membatasi arus kolektor sehingga hanya dapat mencapai harga tertinggi yang tertentu. Dengan begitu kurva statis harus ditekuk pada harga arus kolektor tertentu dan ini adalah kurva dinamis. Dan pulsa sinkron dipegang pada amplitudo konstan. Sehingga pulsa gangguan yang terletak pada daerah sinkron dapat dihilangkan. Gambar 14 2. Kurva pengendalian transistor sebagai pemisah pulsa 230 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 3. Derau dalam sinkronisasi Bila derau masuk pada gelombang TV (misal : interferensi. pengapian (ignition) mobil, derau motor listrik dll) besarnya melebihi pulsa sinkronisasi, maka pesawat penerima TV akan salah dalam mengidentifikasi sinyal sinkronisasi. Sehingga pensinkronisasian bisa menjadi salah. Untuk itu perlu dibuat piranti pembuang derau. Gambar 14.3. Hilangnya sinyal sinkronisasi karena sinyal gangguan Time konstan RC dari gambar 1 harus cukup besar, untuk menjaga tingkat pemotongan yang tetap. Tetapi time konstan ini, menjadi terlalu besar bagi bias untuk mengikuti perubahan amplitudo yang diproduksi oleh pulsa derau. Untuk menekan akibat dari frekuensi tinggi pulsa derau, diperlukan rangkaian RC dengan time konstankecil. Gambar 14.4. Prinsip rangkaian pemisah pulsa dengan double time konstan Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 231 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi R2 dan C2 pada gambar 4 mempunyai time konstan yang kecil untuk mengikuti perubahan pulsa derau yang cepat. Sehingga hampir semua tegangan pulsa derau terletak pada C2, dan C2 mengosongkan dengan cepat melewati R2 sehingga hasil sinyal bias oleh R1, C1 tetap tergantung pada pulsa sinkronisasi. Pemisah pulsa dengan double time konstan dapat membuang amplitudo pulsa derau besar yang merupakan pulsa gangguan dengan cara mematikan rangkaian pulsa. Rangkaian tersebut dinamakan pensaklar derau atau noise switch. Gambar 14.5. Rangkaian pemisah pulsa dengan noise switch Gambar 14.6. Fungsi pembuang gangguan-gangguan dalam pulsa sinkronisasi 232 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 4. Pemisah bentuk gelombang Pemisah bentuk gelombang memisahkan pulsa sinkronisasi vertikal dan horisontal. Pemisahan ini dengan rangkaian integrator dan differensiator. Gambar 14.7.Rangkaian pemisah bentuk gelombang Gambar 14.8. Bentuk gelombang pemisahan pulsa sinkronisasi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 233 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 14.9. Contoh rangkaian lengkap penggeser amplitudo B. Pembangkit Tegangan Penyapu. 1. Umum Pembangkit tegangan penyapu adalah bagian dari rangkaian pembelok. Diagram blok dari rangkaian pembelok adalah sebagai berikut : Gambar 14.10. Diagram rangkaian pembelok 234 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Rangkaian pembangkit tegangan penyapu ( osilator pembelok ) mempunyai sifat : a. Bergetar bebas b. Bergerak sinkron dengan pulsa sinkronisasi c. Menyediakan sinyal pengendali tingkat akhir sesuai dengan yang ditentukan. 2. Osilator sumbatan Osilator sumbatan adalah osilator dengan umpan balik menggunakan transformator. Gambar 14.11 Prinsip rangkaian osilator sumbatan a. Prinsip Kerja : Melalui pembagi tegangan R1, R2 transistor mendapatkan tegangan bias yang begitu besar setelah penghidupan sumber daya langsung mengalir arus kolektor melelui transistor. Arus ini pada lilitan N1 membangkitkan sebuah tegangan jatuh dengan polaritas yang tergambar. Melalui pengukuran lilitan transformator yang berbalikan, tegangan bias basis naik dan mengisi kapasitor C. Arus kolektor IC akan menurunkan UC-E sampai jenuh. Dengan pengisian C, UB-E turun dan IC juga turun . Pada saat UC = UN2, transformator ( N2 ) dalam keadaan setimbang ( tidak ada kejadian saling induksi ) basis mendapat bias balik yang mengakibatkan tranhsistor tersumbat. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 235 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Kapasitor C membuang muatan melewati R2 dengan waktu dari t2 sampai t3 l(lihat gambar 3 ). Setalah muatan C nol, basis kembali mendapat bias awal dari R1 dan R2. Dengan itu C dan R2 menentukan frekuensi osilator. Fungsi dioda adalah untuk menghubung singkat ( clipper ) tegangan induksi N2 yang membias balik kolektor - emitor. Gambar 14.12 Bentuk pulsa pada osilator sumbatan Keterangan : t1 = saat transistor jenuh t1 - t2 = saat pengisian muatan C t2 = saat tidak ada lagi induksi pada N1 N2 , saat transistor menyumbat T2-T3 = C mengosongkan muatan melalui R2 Gambar 14.13 Jalannya pengisian dan pengosongan kapasitor C 236 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi b. Pembentukan pulsa Pembelokan pada tabung gambar dikendalaikan oleh pulsa gigi gergaji. Maka osilator sumbatan harus menghasilkan pulsa gigi gergaji untuk pembelokan. Gambar 14.14 Osilator sumbatan dengan pembentuk pulsa Pembentukan pulsa dilakukan dengan memasang rangkaian RC pada keluaran osilator. Jika transistor menyumbat, C2 mengisi muatan melalui R3 dan R4. Pada saat transistor menghubung, C2 membuang muatan melalui resistansi kolektor emitor dari transistor. Dengan cara tersebut didapatkan bentuk tegangan gigi gergaji pada C2. Dengan mengatur R3 maka akan merubah konstanta waktu R3, R4 - C2 dan menentukan bentuk gelombang gigi gergaji sekaligus menentukan besar tegangan pulsa. 3. Multivibrator A-Stabil Multivibrator A-Stabil adalah dua buah penguat yang saling mengumpan balik. Setiap penguat dikendalikan oleh penguat yang lain. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 237 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi a. Prinsip Kerja Gambar 14.15 Rangkaian multivibrator a-stabil T1 dan T2 adalah transistor dengan tipe yang sama. Pada T2 menghubung C1 terisi dengan polaritas terbalik - UB dan transistor T1 menyumbat. Segera C1 mengosongkan muatannya melalui R2 atau mengisi kearah + UB. Pada saat C1 melewati nol T1 hidup dan C2 terisi - UB. , T2 menjadi menyumbat. Segera C2 mengosongkan muatannya melalui R3 sampai melewati titik nol dan seterusnya. Keadaan ini terjadi terus menerus ditentukan oleh konstanta waktu R2 - C1 atau C2-R3. Gambar 14.16 Bentuk pulsa pada multivibrator a-stabil Next >