< Previous 238 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi b. Pembentuk Pulsa Pulsa keluaran dari multivibrator A-Stabil adalah berbentuk pulsa kotak, untuk itu harus dibentuk menjadi pulsa gigi gergaji. Diperlukan rangkaian RC seri untuk mmbentuk gigi gergaji. Gambar 14.17 Rangkaian multivibrator a-stabil dengan pembentuk pulsa Pada saat T2 menyumbat C4 mengisi muatan melalui R6 dan pada saat T2 menghantar C4 membuang muatan melalui R6 dan resistansi kolektor-emitor. Konstanta waktu pengisian dan pengosongan ditentukan oleh R6 dan C4. 4. Pembangkit Sinus Gambar 14.18 Prinsip pembangkitan tegangan penyapu dengan pembangkit sinus Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 239 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Pembangkit tegangan sinus mempergunakan penguat dengan umpan balik positif. Rangkaian penggetarnya mempergunakan rangkaian L - C yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Karena besar frekuensi osilasi tergantung frekuensi resonansi L-C, maka perubahan-perubahan tegangan sumber tidak merubah frekuensi osilasinya, demikian juga gangguan-gangguan yang berbentuk pulsa. Frekuensi sinkronisasi pemancar, disamakan pada rangkaian penyama fasa dengan frekuensi pembangkit sinus. Getaran-getaran sinus harus dibentuk lagi dalam bentuk tegangan yang diperlukan untuk pembelokan dalam rangkaian pembentuk pulsa. Transistor pembentuk pulda diberi tegangan bias negatif sekali sehingga hanya ujung-ujung dari tegangan sinus yang dikuatkan, dan keluarannya berbentuk seperti sinyal kotak. Gambar 14-.19.Pembentukan gelombang kotak pada pembentuk pulsa Gambar 14.20 Rangkaian lengkap pembangkit tegangan sinus 240 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 14.20 adalah contoh pembangkit tegangan sinus lengkap dengan penala dan pembentuk pulsa. T1 adalah rangkaian penala untuk menala osilator pada fasa yang sama dengan pulsa sinkronisasi dari rangkaian penyama fasa. T2 adalah transistor osilator dan pembentuk pulsa yang bekerja dengan tegangan bias negatif. 5. Pembangkit tegangan gigi gergaji Pembangkitanntegangan gigi gergaji mempergunakan alat yang mempunyai resistansi negatif yaitu UJT. Gambar 14.21 Dasar pembangkitan tegangan gigi gergaji Frekuensi dari osilator ditentukan oleh konstanta waktu C1 R1 Gambar 14.22 Rangkaian pembangkit tegangan gigi gergaji Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 241 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi T1 dan T2 pada gambar 14.22 membentuk sifat seperti U J T . Pemberian pulsa penyinkron didalam rangkaian osilator ini dilewatkan melalui C2 sehingga dimungkinkan pengendalian fasa sinyal oailstor oleh pulsa penyinkron. Pada titik a didapatkan sinyal gigi gergaji tetapi tidak cukup linier untuk mengendalikan pembelokan. Sehingga digunakan pulsa pada titik C dengan menambahkan rangkaian integrator Miller. 6. Integrator Miller Satu problem dengan pembangkit tegangan gigi gergaji vertikal dalam rangkaian transistor adalah diperlukan kapasitor elektrolit gigi gergaji yang besar. Salah satu pemecahannya adalah dengan menggunakan rangkaian umpan balik dengan integrator miller. Gambar 14.23 Perbedaan prinsip rangkaian kondensator paralel dengan integrator Miller 242 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Dengan prinsip integrator Miller didapatkan dua sifat : a. Kapasitansi masukan dikalikan oleh penguatan dari penguat sehingga kapasitansi kecil pada masukan dapat disamakan dengan kapasitansi yang besar. b. Waktu pengosongan menjadi sangat linier karena jumlah arus pengosongan dijaga tetap oleh perubahan resistansi transistor. Gambar 14.24 Rangkaian lengkap pembangkit sapuan pembelok tegak T1,T2 = Pengganti UJT. Dioda AA143 = Penyearah C 470 pF = Kapasitor miller T3 = Penguat Integrator Miller. C. Sinkronisasi Proses sinkronisasi adalah proses penyerempakan gerak pembelokan yang terjadi pada pengirim dan penerima. Pada pesawat penerima televisi, proses pembelokan diawali oleh pembangkit tegangan sapuan. Maka proses sinkronisasi dilakukan pada pembangkit tegangan sapuan. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 243 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 1. Osilator Sumbatan Osilator sumbatan disebut sebagai osilator lunak (soft oscilator) karena frekuensinya mudah berubah oleh variasi tegangan basis penguat. Dengan memberikan pulsa searah sinkronisasi pada basis transistor penguatnya, maka fasa dan frekuensi osilator bisa disamakan dengan pulsa sinkronisasi. Gambar 14.25 Penyinkronan Osilator Sumbatan Frekuensi sebelum penyinkronisasian harus lebih rendah dari frekuensi penyinkron. Sehingga sinyal sinkronisasi dapat mengemudikan UBE mendekati daerah konduksi. Frekuensi bebas tidak dapat disinkronkan jika frekuensinya sedikit lebih tinggi dari frekuensi sinkronisasi. 2. Multivibrator a stabil Penyinkronan pembangkit pulsa dengan multivibrator a stabil mempunyai prinsip sama dengan osilator sumbatan. 244 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 14.26 Penyinkronisasian sinyal dari multivibrator a stabil Dari gambar 15.26 tampak bahwa penyinkronisasian mulai terjadi pada titik D dimana UBE T1 dapat mencapai titik cut off. Sekali terjadi penyinkronisasian, maka frekuensi bebas akan terus bergerak bersamaan dengan pulsa sinkronisasi. c. Rangkuman Pemisah pulsa bertugas untuk memisahkan pulsa sinkronisasi dari sinyal gambar. Pada gambar 15.1 ditunjukkan prinsip pemisah pulsa. Kapasitor C menghubungkan sinyal gambar dengan polaritas positip mengakibatkan penaikkan tegangan basis transistor. Arus basis mengalir dan mengosongkan C1 dengan polaritas seperti gambar 1. Muatan C melalui R 47K tidak dapat mengalir dengan cepat dan menggeser tegangan bias basis sehingga titik kerja transistor bergerak kearah titik balik. Tegangan bias terus turun sehingga titik pengendaliannya terletak pada daerah pulsa sinkronisasi. d. Tugas Buatlah kelompok, diskusikan tentang sinkronisasi pada pesawat penerima televisi. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 245 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi e. Test Formatif 1. Jelaskan fungsi penggeser amplitudo ! 2. Jelaskan bagian-bagian rangkaian penggeser amplitudo ! 3. Jelaskan fungsi rangkaian pemisah pulsa sinkronisasi ! 4. Gambarkan bentuk sinyal UST dan Ua dari rangkaian pemisah pulsa berikut ini ! 5. Jelaskan pengaruh derau dalam sinyal sinkronisasi ! 6. Sebutkan macam-macam pembuang derau sinkronisasi ! 7. Jelaskan cara kerja rangkaian pemisah pulsa dengan double time konstan berikut ini ! 246 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 8. Jelaskan fungsi rangkaian Integrator dan Differensiator ! 9. Gambarkan diagram blok rangkaian pembelok ! 10. Jelaskan rangkaian osilator sumbatan dibawah ini ! 11. Gambar dibawah ini adalah rangkaian multivibrator a-stabil dengan pembentuk pulsa. Jelaskan prinsip kerja rangkaian tersebut secara singkat ! 12. Gambarkan diagram blok prinsip pembangkitan tegangan penyapu dengan pembangkit sinus ! 13. Lihat gambar dibawah ini ! Apa nama rangkaian tersebut serta gambarlah bentuk sinyal yang terdapat pada titik a dan b Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 247 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 14. Sebutkan sifat-sifat integrator miller ! 15. Apa arti penyinkronisasian pada sistem televisi ? 16. Apa fungsi penyinkronisasian pada pesawat penerima televisi ? 17. Sebutkan dua macam penyinkronisasian ! 18. Jelaskan sifat osilator sumbatan dalam hubungannya dengan penyinkronan ! 19. Apa akibatnya jika frekuensi osilator sumbatan tidak bisa disamakan / disinkronkan dengan frekuensi penyinkron / sinkronisasi ? f. Jawaban Test Formatif 1. Fungsi penggeser amplitudo ! Memisahkan pulsa sinkronisasi dari sinyal gambar sehingga setelah sampai pada pembelok tidak ada lagi sinyal gambar yang dapat membuat salah penyinkronan. Menghasilkan pulsa sinkronisasi dengan amplitudo konstan pada kuat penerimaan kecil dan besar. Memisahkan satu sama lain pulsa penyinkronan vertikal dan horisontal. Menghilangkan gangguan yang bisa mengakibatkan kesalahan penyinkronan. 2. Bagian-bagian rangkaian penggeser amplitudo Pemisah pulsa. Next >