< Previous 248 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Pemisah pembentuk gelombang. 3. Fungsi rangkaian pemisah pulsa sinkronisasi :Memisahkan pulsa sinkronisasi dari sinyal gambar. 4. Gambarkan bentuk sinyal UST dan U a dari rangkaian pemisah pulsa berikut ini ! 5. Pengaruh derau dalam sinyal sinkronisasi Derau yang benar dapat mengurangi/ menghilangkan level sinyal sinkronisasi, sehingga pada keluaran pemisah sinkronisasi levelnya tetap stabil 6. Macam-macam pembuang derau sinkronisasi Time konstan RC Double Time konstan RC 7. Cara kerja rangkaian pemisah pulsa dengan double time konstan berikut ini Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 249 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi R2 dan C2 pada gambar 4 mempunyai time konstan yang kecil untuk mengikuti perubahan pulsa derau yang cepat. Sehingga hampir semua tegangan pulsa derau terletak pada C2, dan C2 mengosongkan dengan cepat melewati R2 sehingga hasil sinyal bias oleh R1, C1 tetap tergantung pada pulsa sinkronisasi. Pemisah pulsa dengan double time konstan dapat membuang amplitudo pulsa derau besar yang merupakan pulsa gangguan dengan cara mematikan rangkaian pulsa. 8. Fungsi rangkaian Integrator dan Differensiator ! Integrator : sebagai filter/penyaring yang melewatkan pulsa sinkronisasi vertikal. Differensiator : Sebagai filter/penyaring yang melewatkan pulsa sinkronisasi horisontal. 9. Diagram blok rangkaian pembelok ! 10. Rangkaian osilator sumbatan : Melalui pembagi tegangan R1, R2 transistor mendapatkan tegangan bias yang begitu besar setelah penghidupan sumber daya langsung mengalir arus kolektor melelui transistor. Arus ini pada lilitan N1 membangkitkan sebuah tegangan jatuh dengan polaritas yang tergambar. Melalui 250 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi pengukuran lilitan transformator yang berbalikan, tegangan bias basis naik dan mengisi kapasitor C. Arus kolektor IC akan menurunkan UC-E sampai jenuh. Dengan pengisian C, UB-E turun dan IC juga turun . Pada saat UC= UN2, transformator ( N2 ) dalam keadaan setimbang ( tidak ada kejadian saling induksi) basis mendapat bias balik yang mengakibatkan tranhsistor tersumbat. Kapasitor C membuang muatan melewati R2 dengan waktu dari t2 sampai t3 l(lihat gambar 3 ). Setalah muatan C nol, basis kembali mendapat bias awal dari R1 dan R2. Dengan itu C dan R2 menentukan frekuensi osilator. Fungsi dioda adalah untuk menghubung singkat ( clipper ) tegangan induksi N2 yang membias balik kolektor - emitor. 11. Rangkaian multivibrator a-stabil dengan pembentuk pulsa : Pada saat T2 menyumbat C4 mengisi muatan melalui R6 dan pada saat T2 menghantar C4 membuang muatan melalui R6 dan resistansi kolektor-emitor. Konstanta waktu pengisian dan pengosongan ditentukan oleh R6 dan C4. 12. Diagram blok prinsip pembangkitan tegangan penyapu dengan pembangkit sinus : 13. Nama rangkaian dibawah ini adalah : Rangkaian pembangkit tegangan gigi gergaji dengan bentuk sinyal yang terdapat pada titik a dan b adalah sbb : Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 251 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 14. Sifat-sifat integrator miller adalah : a. Kapasitansi masukan dikalikan oleh penguatan dari penguat sehingga kapasitansi kecil pada masukan dapat disamakan dengan kapasitansi yang besar. b. Waktu pengosongan menjadi sangat linier karena jumlah arus pengosongan dijaga tetap oleh perubahan resistansi transistor. 15. Penyinkronisasian pada sistem televisi adalah : proses penyerempakan gerak pembelokan sinyal gambar yang terjadi pada/ pengirim/pemancar dan penerima. 16. Fungsi penyinkronisasian pada pesawat penerima televisi adalah : penyerempakan gerak pembelokan sinyal gambar pada penerima televisi arah vertikal dan horisontal. Sehingga diperlukan gerak gambar yang sama antara penerima televisi dan pemancar. 17. Dua macam penyinkronisasian yaitu: (a) Langsung, (b) Tak langsung 18. Sifat osilator sumbatan dalam hubungannya dengan penyinkronan adalah : frekuensi bebas yang akan disinkronkan harus lebih rendah dari frekuensi sinkronisasi yang dikirim dari pemancar. 252 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi 19. Akibat jika frekuensi osilator sumbatan tidak bisa disamakan / disinkronkan dengan frekuensi penyinkron / sinkronisasi adalah : ambar pada layar tidak bisa stabil dan akan bergerak ke arah diagonal atau kearah vertikal (naik/turun). g. Lembar Kerja Peserta Didik ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 253 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Pembelok Tegak (Vertikal) a. Tujuan Pembelajaran Peserta harus dapat: Mendiskripsikan sifat pembelokan dalam hubungannya dengan arus pembelok. Mendiskripsikan fungsi dari rangkaian tingkat akhir pembelok tegak. Mendiskripsikan prinsip dasar dari rangkaian dasar tingkat akhir pembelok tegak. Menggambarkan kesalahan tangan melalui pengkoreksian arus pembelokan. Mendiskripsikan jalannya arus pada kumparan pembelok tegak. Menyebutkan fungsi komponen dari rangkaian lengkap tingkat akhir pembelok tegak. Mendiskripsikan cara kerja dari rangkaian tingkat akhir pembelok tegak. Mendiskripsikan jalannya arus pembelokan pada rangkaian pembelok tegak. b. Uraian materi Untuk melaksanakan sistem pembelokan sinar pada tabung gambar harus dilakukan pada kumparan pembelok. Dengan cara memberikan pulsa gigi gergaji dengan besar arus 2A. 254 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 15.1. Pembelokan oleh pulsa gigi gergaji 1. Tingkat akhir pembelok tegak Tingkat akhir mempersiapkan sinyal gigi gergaji untuk dapat mengendalikan kumparan pembelok. Gambar15. 2. Prinsip rangkaian tingkat akhir pembelok tegak Pada saat kenaikan arah positif sinyal gigi gergaji , masukan menggerakkan basis T1, kenaikan sinyal masukan ini menurunkan tegangan kolektor T1, menyebabkan T3 semakin menghantar dan T2 semakin kurang menghantar. Sebaliknya jika sinyal masukan menuju negatif tegangan kolektor T1 naik , T2 semakin menghantar , T3 semakin kurang menghantar, dan pada kondisi sinyal masukan yang cukup tinggi kearah positif, UC T1 rendah sehingga T2 mati dan T3 jenuh, C2 keluaran buang muatan lewat T3. Sebaliknya saat T2 jenuh maka T3 mati , C2 keluaran diisi lewat T2. Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 255 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi a. Linieritas Kecepatan penyapuan harus sama pada semua tempat di layar gambar. Untuk layar yang datar dengan kecepatan sudut sapuan yang sama, tidak akan mengakibatkan jarak sapuan yang sama pada layar gambar. Kesalahan ini disebut kesalahan tangens. Gambar 15.3. Kesalahan Tangens Untuk menghilangkan kesalahan tangens, kecepatan sudut sapuan harus dibuat sesuai dengan bentuk S. Gamba15.4. Bentuk arus pembelokan koreksi kesalahan tangens Pengkoreksian kesalahan tangens tersebut dengan membentuk arus pembelokan pada lilitan pembelok berbentuk seperti gambar 4. 256 | Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Prinsip pembentukannya adalah dengan analisa fourier yaitu dengan menambahkan bentuk tertentu pada bentuk asalnya. Gambar 15.5. Jalannya arus dan tegangan dalam kumparan pembelok tegak Pada gambar 2. R3 dan C1 adalah rangkaian umpan balik yang bergantung pada frekuensi. R3 dan C1 mengumpan balikkan frekuensi harmonisa tertentu dari sinyal keluaran untuk bentuk S. b. Prinsip Kerja Rangkaian Gambar 15.6. Rangkaian tingkat pembelok tegak Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi| 257 Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 16.6 mempunyai prinsip yang sama dengan gambar 2. R1 menentukan bias tegangan dari transistor BC 108 ( T1 ) yang menentukan penguatannya. R1 menentukan tinggi gambar pada layar. R2 adalah memberi bias tegangan transistor BD 175 dan BD 176 ( T2 dan T3 ). Transistor BD 175 dan BD 176 terangkai Push-Pull sebagai penguat daya untuk mengendalikan kumparan pembelok tegak dengan arus 2 Ampere. R3 dan C1 membentuk umpan balik pada frekuensi harmonisa tertentu untuk mengatur linearitas VR 2,5 k dan VR 250 adalah pengatur linearitas. Gambar15.7.Bentuk tegangan pada rangkaian tingkat pembelok tegak c. Rangkuman Untuk melaksanakan sistem pembelokan sinar pada tabung gambar harus dilakukan pada kumparan pembelok. Dengan cara memberikan pulsa gigi gergaji dengan besar arus 2A Next >