< Previous 13 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gerak Dasar Tari Gambar 28. Mager Timun Gambar 29. Impur Gambar 30. Jengkeng 14 Direktorat Pembinaan SMK 2013Gerak Dasar Tari Gambar 31. Debeg Gambar 32. Gejug b. Motif Gerak Kaki. 1) sèrèd: „menarik‟ Pada gerak ini kaki berdiri dalam posisi tanjak kanan, kaki kanan ditarik ke arah sisi dalam kaki kiri, sampai tumit menyentuh jari kaki atau tumit kaki kiri. Namun pada umumnya tumit lebih cenderung menyentuh jari kaki daripada tumit kaki kiri. Ada beberapa orang yang membedakan dasar gerakan yang berpedoman pada dua gerakan berikut: jika gerakan dimulai dengan tanjak, kaki ditarik ke arah pergelangan kaki, dan jika gerakan itu diikuti langkah maju, maka kaki ditarik ke arah jari kaki. Berikut contoh gerak kaki: a) Seredan jempol Gambar 33. Tanjak Kanan Gambar 34.Kaki kanan ditarik ke ibu jari kaki kiri 15 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gerak Dasar Tari b) Seredan Polok Gambar 35.Tanjak Kanan Gambar 36.Kaki kanan ditarik ke polok kaki kiri. c) Junjungan Kaki Samping Gambar.37 Mendhak mayungi Gambar. 38.Kaki kanan ditarik disamping betis kiri 16 Direktorat Pembinaan SMK 2013Gerak Dasar Tari d) Junjungan Kaki di Belakang Betis. Gambar 39. Mendhak mayungi Gambar 40.Kaki kanan ditarik ke belakang betis kiri e) Gèngser - kèngser: ‟lari terdesak‟ Pada gerakan ini kaki bergerak menggeser atau menyeret ke samping, dengan mengangkat tumit dan jari-jari kaki secara bergantian, dan berdiri dengan kedua kaki saling berdekatan, atau dalam tanjak. Dengan demikian sebagian telapak kaki selalu bersentuhan dengan lantai. Biasanya lutut agak dibengkokkan, sedang tubuh tetap dalam posisi tegak. Berikut contoh gambar kèngser: Gambar 41. Kedua ibu jari dipertemukan, kedua telapak kaki tetap napak di lantai. 17 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gerak Dasar Tari Gambar 42. Kedua tumit dipertemukan, telapak kaki membuka di depan, telapak kaki tetap napak di lantai. f) Pancatan Kaki. Gambar 43. Pancatan Kaki 18 Direktorat Pembinaan SMK 2013Gerak Dasar Tari J. Rangkuman Gerak dasar pada gerak dasar tari terbagi menjadi: 1. Gerak kepala 2. Gerak tangan 3. Gerak badan 4. Gerak kaki K. Penilaian 1. Penilaian Diri Penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran sampai tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penilaian diri dapat berupa catatan-catatan tentang masing-masing peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran. Kumpulan catatan mengenai perkembangan peserta didik dalam penguasaan materi dapat dikatakan sebagai portofolio. Portofolio ini menjadi bagian dalam menentukan penilaian akhir. 2. Penilaian Kompetensi ( Sikap 40%, Pengetahuan 30%, dan Keterampilan 30%). Penilaian kompetensi terdapat tiga ranah, yaitu Penilaian Sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan saat melakukan penilaian sikap yaitu keantusiasan terhadap materi pembelajaran, semangat mengikuti pelatihan, mampu bersosialisasi dan bekerjasama dengan baik sesame teman, mempunyai inisiatif tinggi, kemampuan berkomunikasi dengan guru serta mempunyai sifat optimis. Kriteria-kriteria yang perlu dipertimbangkan ketika melakukan penilaian pengetahuan adalah semangat mencari sumber belajar, kemampuan untuk memahami materi pembelajaran secara teori, kemampuan untuk memahami filosofi serta mampu menjawab pertanyaan baik secara tertulis maupun lisan dengan baik. Adapun kriteria yang dipertimbangkan saat melakukan penilaian keterampilan adalah kemampuan melakukan gerakan dengan teknik yang benar sesuai instruksi guru. Beberapa jenis penilaian otentik beserta uraian singkatnya sebagai berikut: 1. Penilaian Kinerja Pada saat melakukan penelitian otentik, peserta didik sebaiknya dilibatkan atau dimotivasi untuk berpartisipasi, khususnya mengenai proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Misalnya Guru dapat meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas 19 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gerak Dasar Tari yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif maupun laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja: a. Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui apakah unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator muncul atau tidak dalam sebuah peristiwa atau tindakan. b. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan oleh guru untuk menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan. c. Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali. d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti ini ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan. Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Keempat, fokus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari kemampuan atau keterampilan peserta didik yang akan diamati. Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan berbahasa peserta didik, misalnya penilaian yang berfokus pada aspek keterampilan berbicara, guru dapat mengobservasinya pada konteks seperti berpidato, berdiskusi, bercerita, dan wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud. Untuk mengamati kinerja peserta 20 Direktorat Pembinaan SMK 2013Gerak Dasar Tari didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti penilaian sikap, observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi. Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor. 1. Penilaian ranah sikap. Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. 2. Penilaian ranah keterampilan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. 3. Penilaian ranah pengetahuan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Teknik penilaian-diri memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal. 2. Penilaian Proyek Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain. Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, 21 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Gerak Dasar Tari setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru. a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan. b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. c. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis. Produk akhir dari sebuah proyek memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan suatu produk, misalnya makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan. 3. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. 22 Direktorat Pembinaan SMK 2013Gerak Dasar Tari Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri. Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini. a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio. 4. Penilaian Tertulis Meski konsepsi penilaian otentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Yang dimaksud dengan tes memilih jawaban adalah tes yang terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Next >