< Previousx GLOSARIUM Bole Height (hb) adalah tinggi batang bebas cabang atau jarak antara pangkal batang di tanah dengan Crow Point (awal pecabangan). Bole Height ini sering disebut dengan batang utama pohon. Defective Length/id adalah panjang cacad kayu atau panjang kayu yang tidak dapat digunakan karena rusak. Dimensi pohon adalah satuan ukuran untuk pohon berdiri dinyatakan sebagai diameter atau keliling dan tinggi; untuk pohon rebah (setelah ditebang) dinyatakan sebagai diameter atau keliling dan panjang. Dimensi kayu olahan adalah satuan ukuran yang dinyatakan sebagai panjang, lebar atau tebal/tinggi. Pohon contoh adalah individu pohon yang dipilih sebagai wakil dari keseluruhan pohon pada luasan areal tertentu. Sebagai pohon pewakil hendaknya mencakup karakteristik dari keseluruhan pohon yang ada (keadaan/kondisi topografi & kondisi pohon itu sendiri sesuai dengan kondisi hutannya). Sebagai dasar pembuatan Tabel Volume Lokal (TVL), jumlah pohon contoh yang digunakan sekitar 50 - 150 pohon menyebar rata untuk luasan 100 ha; atau sekitar 0,5 - 1,5 pohon; atau 1 pohon/ha. Panjang batang laku dipasaran/Merchantable Length (hl) adalah panjang batang mulai dari ujung tunggak sampai dengan ujung kayu yang dapat dipasarkan, terutama cabang bila diameter > batas minimum. Pohon model adalah individu pohon yang dipilih atau ditentukan didasarkan xi pada karakteristik pohon itu sendiri. Misalnya bentuk batang lurus, tidak bengkok, dan biasanya pohon model diperoleh dari pohon contoh. Pengukuran kayu adalah tatacara atau metode untuk mengukur dimensi pohon, baik saat berdiri atau setelah ditebang. Pohon berdiri adalah tumbuhan berkayu yang mempunyai batang jelas, berdiri di atas tanah dengan tinggi minimal 5 meter. Pohon rebah adalah pohon berdiri yang telah ditebang dan bagian pangkal dan ujungnya (setelah bagian tajuk dibuang/dipotong) dirapikan. Pohon rebah ini diartikan juga sebagai kayu bulat, gelondongan atau logs. Tunggak adalah bagian pangkal batang yang ditinggalkan setelah penebangan. Tinggi tunggak pada pohon-pohon rimba sekitar 60 - 80 cm. Terkadang karena kondisi lapangan, tinggi tunggak bisa sekitar 40 cm bahkan ada yang mencapai 1 m atau lebih. Khusus tunggak pohon jati justru masih dimanfaatkan untuk keperluan cenderamata. Tinggi pohon total (h) adalah jarak sumbu batang pohon antara pangkal batang di tanah dengan ujung tajuk. Tinggi pohon laku dipasaran/Merchantable Height (hm) adalah tinggi batang sampai dengan limit diameter yang laku di pasaran. Limit diameter untuk bahan pulp 4 inch sedangkan untuk kayu gergajian 8 inch. Tinggi tungak (Stump Length(hs)) adalah jarak antara permukaan tanah dengan posisi kayu yang akan ditebang. Sound Merchantable adalah sama dengan Merchantable Lenghtminus Defective Length. xii Crow Length adalah jarak antara Crow Point dengan unjung tajuk. Crow Point adalah titik permulaan adanya cabang pada pohon atau titik awal tajuk. Titik ini merupakan ujung dari panjang batang bebas cabang. Volume adalah hasil penggandaan tiga ukuran (dimensi) yaitu panjang, lebar dan tebal/tinggi. Volume pohon/batang adalah hasil penggandaan dua ukuran (dimensi) yaitu diameter/keliling dan tinggi/ panjang. Volume tunggak (Stump Volume) adalah volume kayu yang terdiri dari akar dan pangkal pohon sampai ketinggian tertentu (tunggak). Volume kayu batang (Volume of Stem) adalah volume kayu di atas tunggak sampai batas tajuk. Bagian ini merupakan batang utama pohon yang menyusun volume kayu sampai percabangan pertama. Volume kayu tebal (Volume of Thick Wood) adalah volume kayu di atas tunggak sampai pada titik dimana diameter 7 cm dengan kulit yang menyusun volume kayu Volume kayu pohon (Volume of Tree Wood) merupakan volume kayu yang terdapat di seluruh pohon mulai dari pangkal batang sampai ujung ranting pohon. 1 I. PENDAHULUAN A. Deskripsi (Mata Pelajaran) 1. Pengertian Ilmu Ukur Kayu adalah suatu ilmu yang mempelajari volume kayu (log), pohon dan tegakan serta mempelajari hasil dan pertumbuhan hutan. 2. Rasional Tuhan telah menciptakan alam semesta ini dengan segala keteraturannya, dalam pelajaran ilmu ukur kayu dengan keteraturan itu selalu ada. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dipelajari dalam ilmu ukur kayu membuktikan adanya kebesaran Tuhan. Aktifitas manusia dalam kehidupan tidak lepas dari kebutuhan akan ilmu ukur kayu. Keadaan lingkungan alam merupakan faktor penting bagi kehidupan manusia, bukan hanya manusia bahkan semua makhluk hidup. Lingkungan alam yang dijaga dengan baik maka akan memberikan ketenangan bagi kehidupan makhluk hidup. B. Prasyarat Mata pelajaran ilmu ukur kayu merupakan mata pelajaran yang masuk ke dalam kelompok C2 yang menjadi dasar keempat program keahlian. Oleh sebab itu, tidak ada prasyarat untuk mempelajari mata pelajaran ilmu ukur kayu. C. Petunjuk Penggunaan 1. Penjelasan Bagi Siswa a. Bacalah bahan ajar ini secara berurutan dari kata pengantar sampai cek kemampuan, pahami dengan benar isi dari setiap materinya. 2 b. Setelah Anda mengisi cek kemampuan, apakah Anda termasuk kategori orang yang perlu mempelajari bahan ajar ini? Apabila Anda menjawab YA, maka pelajari bahan ajar ini. c. Untuk memudahkan belajar Anda dalam mempelajari bahan ajar ini, maka pelajari dulu tujuan akhir pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai dalam bahan ajar ini. Apabila ada yang kurang jelas tanyakan pada guru pembimbing Anda. d. Laksanakan semua tugas yang ada dalam bahan ajar ini agar kompetensi Anda berkembang sesuai standar. e. Buatlah rencana belajar Anda dengan menggunakan format seperti yang ada dalam bahan ajar , konsultasikan dengan guru dan institusi pasangan penjamin mutu hingga mendapatkan persetujuan. f. Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai rencana kegiatan belajar yang telah Anda susun dan disetujui oleh guru dan institusi pasangan penjamin mutu. g. Setiap mempelajari materi, Anda harus mulai dari memahami tujuan kegiatan pembelajarannya, menguasai pengetahuan pendukung (uraian materi), melaksanakan tugas-tugas, dan mengerjakan test formatif. h. Dalam mengerjakan test formatif, Anda jangan melihat kunci jawaban formatif terlebih dahulu, sebelum Anda menyelesaikan test formatif. i. Laksanakan lembar kerja untuk pembentukan psikomotorik skills sampai Anda benar-benar terampil sesuai standar. Apabila Anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas ini, konsultasikan dengan guru Anda. j. Setelah Anda merasa benar-benar menguasai seluruh kegiatan belajar dalam bahan ajar ini, mintalah evaluasi dari guru Anda, sekolah, dan institusi pasangan penjamin mutu Anda untuk dapat dinyatakan telah benar-benar menguasai kompetensi tersebut sehingga Anda mendapatkan sertifikat kompetensi. 3 2. Peran Guru a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar. b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktek baru serta menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa. d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. g. Melaksanakan penilaian. h. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya. i. Mencatat pencapaian kemajuan siswa. D. Tujuan Akhir Tujuan akhir dari Buku Teks ini adalah Siswa mempunyai kemampuan untuk melakukan pengukuran dan perhitungan pohon berdiri. E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 1. Kompetensi Inti Yang dimaksud dengan Kompetensi Inti adalah kualifikasi kemampuan minimal Siswa yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang akan dicapai setelah mempelajari Bahan Ajar. Kompetensi Inti terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai. Kompetensi Inti untuk Bahan Ajar ini akan 4 membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa dalam “Pengukuran dan Perhitungan Pohon Berdiri”. 2. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki Siswa dalam mata pelajaran ilmu ukur kayu. Kompetensi dasar tersebut adalah: a) Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran dan perhitungan pohon berdiri. b) Melaksanakan pengolahan data tegakan pohon berdasarkan petak dan jenis pohon. 5 KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK) BIDANG KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PROGRAM KEAHLIAN : KEHUTANAN PAKET KEAHLIAN : TEKNIK INVENTARISASI DAN PEMETAAN HUTAN MATA PELAJARAN : ILMU UKUR KAYU KELAS : XI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya pada pembelajaran ilmu ukur kayu sebagai amanat untuk kemaslahatan umat manusia. Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik pertumbuhan tanaman. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan belajar di hutan dan melaporkan hasil kegiatan. 6 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran dan perhitungan pohon berdiri. Menerapkan prinsip-pinsip pengukuran dan perhitungan pohon rebah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Melaksanakan pengolahan data tegakan pohon berdasarkan petak dan jenis pohon. Menyaji data pengukuran kayu dan tanda asal kayu dengan palu tok. 7 F. Cek Kemampuan Awal Sebagai test awal untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran ilmu ukur kayu, berikut ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa sebagai berikut : Berilah check point √ pada setiap uraian di dalam tabel berikut ini. Isilah sesuai dengan kemampuan Anda yang sebenarnya. NO. KOMPETENSI DASAR YA TIDAK KET. 1. Siswa dapat menerapkan dan melaksanakan teknik pengukuran kayu 2. Siswa dapat menerapkan dan melaksanakan teknik pengukuran dimensi 3. Siswa dapat menjelaskan lawas dan kegunaan pengukuran pohon berdiri 4. Siswa dapat menerapkan dan melaksanakan teknik pengukuran diameter 5. Siswa dapat menerapkan dan melaksanakan teknik pengukuran tinggi 6. Siswa dapat menerapkan dan menggunakan alat ukur diameter 7. Siswa dapat menerapkan dan menggunakan alat ukur tinggi pohon 8. Siswa dapat menjelaskan kesalahan pengukuran tinggi pohon 9. Siswa dapat menjelaskan lekukan batang 10. Siswa dapat menentukan ketebalan kulit batang Next >