< Previous 109 Gambar 38. Bentuk cacad pecah yang kelihatan terputus Sumber : Dirjen Pengusahaan Hutan (1993 dalam Wibowo, 2007) 2) Pecah Banting (Pebt) Pecah banting merupakan pecah atau kerusakan kayu yang disebabkan oleh benturan. Penilaian Pebt dilakukan terhadap lebar dan panjang serta panjang Pebt, yaitu : Lebar Pebt dibandingkan dengan keliling kayu. Panjang Pebt dibandingkan dengan panjang kayu dalam persen. Cara menghitung Pebt disajikan dalam Gambar 39. Gambar 39. Cara menghitung pecah banting Sumber : SNI 01-5007.3-2000 (2000 dalam Wibowo, 2007) 110 3) Pecah Slemper Apabila pecah merupakan pecah slemper (Gambar 40) yang terdapat pada gubal maka tidak diperhitungkan sebagai pecah/belah. Akan tetapi bila pecah slemper sampai pada kayu teras maka diperhitungkan sebagai pecah/belah. Untuk pecah yang tidak sampai pada permukaan atau badan kayu maka tidak perlu diukur panjangnya. Gambar 40. Bentuk cacad pecah yang kelihatan terputus Sumber : Dirjen Pengusahaan Hutan (1993 dalam Wibowo, 2007) 4) Pecah/Belah dikedua Ujung Untuk menghitung jumlah pecah/belah terpanjang pada kedua ujung, maka langkah pertama dicari pecah atau belah terpanjang dari masing-masing ujung kayu, kemudian masing-masing diukur panjangnya dan dijumlahkan. Pembatasan jumlah panjang pecah 10% panjang kayu. Persentase tersebut diperhitungkan terhadap panjang kayu sebenarnya sebelum diadakan spilasi dan bukan terhadap panjang setelah spilasi diberikan. Gambar 41. Bentuk cacad pecah yang kelihatan terputus Sumber : Dirjen Pengusahaan Hutan (1993 dalam Wibowo, 2007) 111 3. Rumusan Volume Bersih Kayu Pertukangan 1) Gubal busuk Perhitungan untuk sortimen yang mempunyai cacad gubal busuk menggunakan rumus berdasarkan Dirjen Pengusahaan Hutan (1993 dalam Wibowo, 2007). Dsdsd ( ) x p Dsdsd ( ) x p Dsdsd dengan, Vt = volume sortimen limbah total (m3). Vb = volume bersih sortimen limbah (m3). Vc = volume cacad sortimen limbah (m3). dp = diameter pangkal sortimen limbah (cm). du = diameter ujung sortimen limbah (cm). tc = tebal cacad gubal busuk terbesar (cm). p = panjang total sortimen limbah (m). 2) Busuk hati/gerowong/hati lapuk Perhitungan untuk volume sortimen limbah yang mempunyai cacad busuk (busuk hati, gerowong, hati lapuk) menggunakan rumus berdasarkan Dirjen Pengusahaan Hutan (1993 dalam Wibowo, 2007). Dsds d ( ) x p 112 Dsds d ( ) x p Dsdsd dengan, Vt = volume sortimen limbah total (m3). Vb = volume bersih sortimen limbah (m3). Vc = volume cacad sortimen limbah (m3). dp = diameter pangkal sortimen limbah (cm). du = diameter ujung sortimen limbah (cm). dc = diameter cacad terpanjang salah satu bontos sortimen limbah (cm). p = panjang total sortimen limbah (m). 3) Pecah belah Perhitungan untuk volume sortimen limbah yang mempunyai pecah/belah menggunakan rumus berdasarkan Dirjen Pengusahaan Hutan (1993 dalam Wibowo, 2007). Dsdsd ( ) x (p – I1 – I2) dengan, Vbc = volume sortimen limbah (m3). dp = diameter pangkal sortimen limbah (cm). du = diameter ujung sortimen limbah (cm). I1 = panjang cacad pecah/belah dari bontos pangkal sortimen limbah (cm). I2 = panjang cacad pecah/belah dari bontos ujung sortimen limbah (cm). p = panjang total sortimen limbah (m). 113 Persyaratan panjang maksimum cacad pecah/belah yang diizinkan (%L ≤ 10%) digunakan rumus : Dsdsd ( ) dengan, %L = persen panjang maksimum cacad belah/pecah yang diizinkan (%) p = panjang total sortimen (m) I1 = panjang cacad pecah/belah dari bontos pangkal sortimen limbah (m) I2 = panjang cacad pecah/belah dari bontos ujung sortimen limbah (m) h. Pengenalan Palu Tok Sortimen kayu diberikan kode administrasi pada kedua ujung bontos sebagai penataan kayu hasil tebangan. Kode administrasi ini memberikan kerapihan dalam tata usaha kayu sehingga Anda sebagai pengelola hutan dapat dengan mudah mengelola kayu tidak saja di logpond tetapi juga asal kayu yang berada di logpond pun dapat ditelusur sampai ke lapangan. Bagaimana bentuk dari palu tok yang diberi di kedua bontos sortimen kayu? Di bawah ini diberikan beberapa gambar palu tok untuk memudahkan pemahaman Anda. 114 Gambar 42. Tanda kualitas dan tapak palu tok Sumber : Departemen Pertanian (1976) 115 Gambar 43. Tanda kualitas pada kayu gergajian Jati Sumber : Departemen Pertanian (1976) 116 Gambar 44. Tanda gambar palu tok Sumber : Departemen Pertanian (1976) 117 3. Refleksi Tuliskan jawaban pada lembar refleksi! 1. Bagaimana kesan Anda selama mengikuti pembelajaran ini! 2. Apakah Anda telah menguasai seluruh materi pelajaran ini! 3. Apa yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran ini! 4. Tuliskan secara ringkas apa yang Anda pelajari pada kegiatan pembelajaran ini! 118 Lembar Refleksi I. Kesan Anda selama mengikuti pembelajaran ini. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Next >