< Previous 179 Gambar 4.32. CCITT V.22bis Quadrature Amplitude Modulation QAM juga menggunakan dua sinyal pembawa, Pembuat kode beroperasi pada 4 bits untuk aliran data serial dan menyebabkan baik In-Phase (IP) pembawa kosinus dan gelombang sinus yang menjadikanya sebagai komponen kuadrat/Quadrature Component (QC) dari sinyal untuk dimodulasi. Sinyal yang akan transmisi kemudian dirubah amplitudo dan fase-nya, menyebabkan terjadinya pola konstelasi sebagaimana digambarkan diatas. g. Trellis Coding QAM modem rawan terhadap gangguan, sehingga diperkenalkanlah sebuah teknik baru yang disebut trellis coding. Trellis coding memungkinkan transmisi 9600 ke 14400 bps melalui lintasan Telekom dengan kualitas lintasan yang baik. Dalam rangka meminimalkan Kesalahan yang terjadi karena ada gangguan pada lintasan, sebuah encoder menambahkan kode bit hambatan pada tiap symbol interval. Contoh, jika aliran bit adalah 1011 (b4b3b2b1), ia akan mempunyai 4 cek bits tambahan dan menjadikan perhitunganya sebagai berikut: 180 Di mana: P1 = b1XORb0 = 1XOR0 = 1 P2 = b2XORb1 = 1XOR1 = 0 P3 = b3XORb2 = 0XOR1 = 1 P4 = b4XORb3 = 1XOR0 = 1 Ini akan menjadikan urutan: 11100111 Hanya keurutan tertentu yang valid. Jika terdapat gangguan pada line yang menyebabkan keurutanya berbeda dari keurutan yang diterima, penerima akan memilih poin sinyal valid terdekat dari sinyal yang diobservasi tanpa membutuhkan retransmisi dari data yang ditimbulkanya. Sebuah modem konvensional, yang mungkin membutuhkan 1 untuk setiap 10 data blok yang akan dire-transmisi, dapat digantikan oleh sebuah modem dengan menggunakan trellis coding, di mana hanya 1 dari setiap 10000 data blok yang mungkin berisi Kesalahan. h. Komponen dari sebuah Modem Komponen-komponen dari sebuah modem digambarkan pada blok diagram berikut ini. Gambar 4.33. Komponen dasar dari sebuah modem 181 Komponen sebuah modem dapat dibagi dalam dua area: x komponenpengirim x komponen penerima x Komponen Pengirim Modem pengirim terdiri beberapa blok, yaitu Penyandi Data/data encoder, Pencampur/scrambler, modulator dan Penguat/amplifier Penyandi Data/Data Encoder, penyandi data mengambil aliran serial bit dan menggunakan penyandian multilevel, di mana setiap perubahan sinyal menggambarkan lebih dari satu bit data, untuk membuat sandi dari data akan bergantung dari teknik modulasi yang digunakan di mana tingkat bit dapat berupa dua, empat atau beberapa kali lebih dari tingkat baud. Pencampur/Scrambler, pencampur hanya digunakan untuk operasi selaras. Ia akan memodifikasi aliran bit sehingga keurutan yang panjang dari I dan 0 tidak terjadi. Keurutan yang panjang dari I dan 0 sulit digunakan pada sirkuit selaras karena kesulitan yang ditimbulkanya dalam meng-ekstrak/mengintisarikan informasi penandaan waktu. Modulator, aliran bit dirubah kedalam bentuk analog yang sesuai dengan menggunakan teknik modulasi yang telah dipilih. Saat kontak awal dibangun dengan modem penerima, sebuah pembawa akan ditempatkan pada lintasan. Penguat/Amplifier, amplifier meningkatkan tingkat sinyal ke tingkat yang sesuai untuk lintasan telepon dan mencocokan lintasan dari hambatan. x Komponen Penerima Modem penerima dibangun dari beberapa blok rangkaian, yaitu filter/penyaring dan penguat/amplifier, penyetara/equaliser, demodulator, descrambler dandata decoder Filter/Penyaring dan Amplifier, gangguan dihilangkan dari sinyal dan sinyal hasil/sinyal yang mengikutinya diperkuat. 182 Penyetara/Equaliser, penyetara meminimalkan efek dari penurunan dan penundaan pada berbagai komponen sinyal yang dipindahkan. Sebuah sinyal penentu yang di-modulasi, yang disebut sebagai training signal, dikirimkan ke lintasan oleh modem pengirim. Modem penerima mengetahui karakteristik ideal dari training signal dan penyetara akan menyesuaikan parameternya untuk mengoreksi karakteristik penurunan dan penundaan pada sinyal. Demodulator, demodulator mendapatkan kembali aliran bit dari sinyal analog. Descrambler, descrambler digunakan hanya pada operasi selaras, descrambler menyimpan kembali data ke bentuk serial orisinalnya setelah dia disandikan pada sisrkut pencampur, untuk memastikan bahwa keurutan panjang dari 1 dan 0 tidak terjadi. Data Decoder, aliran bit final dihasilkan dalam data decoder pada format benar/true EIA-232. x Tipe-tipe Modem Terdapat dua tipe modem tersedia saat ini: 1) bodoh/dumb, atau modem tak cerdas 2) cerdas/smart modems (Hayes compatible) Modem Bodoh/Dumb Modem, Modem bodoh/dumb, atau tak cerdas; modem bergantung pada komputer di mana mereka disambungkan. Komputer yang akan memberikan instruksi pada modem kapan harus melakukan tugas-tugasnya seperti menjawab telepon. Modem cerdas/Smart Modems, smart modems/modem cerdas memiliki sebuah on-board microprocessor yang membuat mereka mampu menampilkan fungsi-fungsi seperti dial otomatis dan memilih metode modulasi yang sesuai. Sebagaimana telah didefinisikan oleh EIA-232, setiap interaksi antara modem bodoh/dumb dan peralatan komputer terjadi dengan pertukaran tegangan sinyal sepanjang kabel. Sebagai contoh, tanpa pin 20 (DTR) dibangkitkan, modems tidak dapat bekerja. Namun demikian smart modem berinteraksi dengan peralatan peripheral melalui pertukaran keurutan karakter ASCII. Modem 183 cerdas/Smart modem juga menangani tugas-tugas kompleks seperti menjawab telepon secara otomatis, dan ia mampu menjawab pada sebuah nada khusus. Sebuah standar de facto telah ditetapkan berdasarkan Hayes Smartmodem. Hayes Smartmodem mempekerjakan sejumlah minimum fungsi-fungsi EIA-232E yang diperlukan untuk kontrol rangkap penuh. Hubungan EIA-232E dibuat melalui penghubung DB-25S (female). Modem cerdas/Smart modem memiliki tiga keadaan: 1) keadaan on-line/on-line state 2) Keadaan perintah/command state 3) Keadaan lelah/comatose state Keadaan On-line/On-line State, keadaan on-line terjadi apabila modem cerdas/smart modem terlibat pada sebuah hubungan pembawa dengan modem lainya. Pada keadaan ini ia akan bertindak sebagai modem konvensional yang mentransfer keseluruhan input EIA-232 secara langsung kepada pengirim. Keadaan Perintah/Command State, ketika sedang tidak on-line, smart modem dikatakan berada pada keadaan perintah dan seluruh EIA-232 data diperlakukan sebagai sebuah perintah potensial. Umumnya, modem mening-katkan tenaganya sampai ke keadaan perintah. Keadaan Lelah/Comatose State, keadaan lelah adalah saat pin DTR ditekan/ditarik dan modem tidak mengetahui perintah, tidak berpartisipasi dalam aktivitas dial ataupun menunjukkan tingkah laku modem. Modem cerdas/Smart modems umumnya tidak menggunakan DIP switches untuk memilih opsi/pilihan, karena semua pilihan dan perintah diiterapkan pada perangkat lunak. Pada keadaan perintah/command state, modem cerdas/smart modem memonitor bytes masukan dari port EIA-232 dan memperhatikan sejumlah keurutan khusus dari karakter acuan sebagaimana pengenal keurutan perintah. Setelah modem cerdas/smart modem telah melaksanakan perintah pada cadangan perintah, modem cerdas/smart modem akan memberi respon dengan keurutan karakter ASCII miliknya. Terdapat dua kelas umum dari perintah/ commands: 184 1) mode commands 2) numeric register commands Mode Commands, terdapat 4 set dasar dari mode command: 1) user interface group 2) primary answer/dial group (kelompok primer penjawab/pemanggil) 3) answer/dial group (kelompok penjawab/pemanggil) 4) miscellaneous/lain-lain Perintah/command user interface group merubah cara interaksi pengirim cerdas dengan user/pemakai dan mengikutsertakan perintah/command yang merubah tingkat pengaturan pembicara, sebagai contoh saja. Perintah primer kelompok penjawab/pemanggil (primary answer/dial group commands ) mengontrol proses pemanggilan dengan perintah-perintah seperti ‘jawab’, ‘panggil’ dan ‘gantung’. Perintah kelompok penjawab/pemanggil (answer/dial group commands) mempengaruhi karakteristik dari perintah primer pemanggilan, merupakan kelompok kedua, sebagai contoh, dengan pengaturan penghentian sementara. Perintah kelompok lain-lain (miscellaneous) menangani hal-hal seperti mengatur pembawa mereka dan mengatur ulang modem. Numeric Register Commands, kelas perintah kedua adalah kelas numerik yang mengatur ke-13 status register (SO sampai S12). Modem lain menggunakan sejumlah besar register. Terdapat juga 3 bit register pemetaan (S13, S14 and S15). Hal ini memungkinkan programmer untuk meminta modem cerdas menampilkan status dari variabel internalnya, perintah bendera dan format arus data. 185 x Status Registers Modem cerdas menggunakan perintah ATS untuk mengatur dan membaca status register. Tabel 4.5. Perintah ATS. Kode Keterangan AT Kode perhatian. Harus muncul pada permulaan semua perintah, kecuali A/ dan +++. A Perintah menjawab. Menjawab panggilan masuk A/ Mengulang perintah terakhir. Bn Kesesuaian Bell B,B0 Tingkat hubungan kesesuaian variabel B1 Tingkat variabel hubungan kesesuaian Bell B2 Protokol Auto-mode V.22/Bell 212A B4 Protokol 300 bps Bell 103 B5 Protokol 1200 bps V.22/Bell 212A B6 Protokol 2400 bps V.22/bis B7 Protokol 4800 bps V.32 B8 Protokol 9600 bps V.32 B9 Protokol 14,400 bps V.32 bis Ds Perintah pemanggilan DP Perintah pemanggilan. Pemanggilan pulsa DR Perintah pemanggilan. Pembalikan DS Perintah pemanggilan. Panggil satu dari nomor yang disimpan DT Perintah pemanggilan. Dial tone D@ Perintah pemanggilan, Tunggu 5 detik sunyi 186 Kode Keterangan D, Perintah pemanggilan. Pause. D; Perintah pemanggilan. Rangkuman mode perintah setelah memanggil D! Perintah pemanggulan. Gantung pengoperan E Perintah gema E,E0 Gema dimatikan E1 Gema dinyalakan Hn Kontrol pergantian hook/penggantungan. H,H0 On Hook (tutup telepon). H1 Off Hook (angkat telepon). In Permintaan kode produk dan Checksum. I,I0 Pengembalian kode produk I1 ROM checksum, ID produk, versi nomor ROM I2 Penghitungan ROM checksum. I3 Kode koreksi Kesalahan I4 ID produk, versi nomor ROM , modem chip type, mode operasi fax Ln Volume pengeras L,L0,L1 Volume pengeras. Volume rendah. L2 Volume pengeras. Volume medium. L3 Volume pengeras. Volume keras. Mn Monitor nyala/padam M,M0 Pengeras padam. M1 Pengeras nyala sampai online. 187 Kode Keterangan M2 Pengeras selalu nyala M3 Pengeras nyala sampai online dan padam saat memanggil On Kembali pada mode online. O,O0 Kembali ke mode online O1 Kembali ke mode online dan mulai keurutan mode retrain O2 Maju/Fall forward. Kembali ke mode online O3 Mundur/Fall back. Kembali ke mode online. P Dial pulsa. Qn Perintah sunyo Q,Q0 Tampilkan kode hasil . Q1 Jangan tampilkan kode hasil Q2 Tampilkan kode hasil ketika memulai panggilan Q3 Hasil numerik kembali 32 dan 30 untuk CONECT 9600 dan CONECT 4800. Q4 Hasil numeric kembali 12 dan 11 untuk CONECT 9600 dan CONECT 4800. Sr Perintah register langsung Sn Pilih register sebagai default register. Sn? Baca dan tampilkan nilai pada register n. Sn?^ Baca dan tampilkan nilai pada register n pada HEX. Sn=N Atur register n pada nilai N. Sn=N^ Atur register n pada nilai N pada HEX Vn Kode hasil Verbal/Numerik. U Update System password. 188 Kode Keterangan V,V0 Kode hasil Numerik. V1 Kode hasil Verbal . Xn Memungkinkan perluasan kode hasil X,X0 Tanpa tunggu untuk dial tone. Tidak sibuk. Kembali ke CONECT 0-4 X1 Tanpa tunggu untuk dial tone.Tidak sibuk. Kembali ke CONECT 0-5 dan 9-20. X2 Tunggu untuk dial tone.Tidak sibuk. Kembali ke CONECT 0-6 dan 9-20 . X3 Tanpa tunggu untuk dial tone. Kondisi sibuk. Kembali ke CONECT 0-5,7 dan 9-20 X4 Tunggu dial tone. Kondisi sibuk. Kembali ke recognized. CONECT 0-7 dan 9-20 Y Dishubungan ruang panjang Z Perintah pengaturan kembali &V Tampilkan semua profil yang disimpan . &Zn=s Simpan nomor telepon . +++ Kode Escape/tinggalkan. Ganti dari mode data ke mode perintah Seleksi khusus S register pada modem cerdas memiliki fungsi berikut ini: SO jumlah nada-nada sebelum dijawab Mendefinisikan sejumlah nada bunyi sebelum dijawab SI jumlah nada yang terdeteksi Digunakan bersama dengan SO untuk menghitung nada bunyi yang masuk Next >