< Previous 189 S2 Karakter sandi keluar/escape Digunakan untuk merubah ke kondisi perintah on-line dan untuk menghentikan tes keurutan dan dapat dirubah ke dalam karakter ASCII apapun. S3 pembawa karakter kembali Berisi nilai dari pembawa karakter kembali S4 Karakter suplai lintasan/line feed Berisi nilai dari karakter line feed yang digunakan perintah mode S5 karakter backspace Berisi nilai dari karakter backspace yang digunakan dalam mode perintah. Beberapa sistem mungkin membutuhkan nilai-nilai lain seperti penggunaan sandi DEL (7F). S6 batas waktu untuk menunggu nada panggil Mengatur penundaan waktu yang digunakan untuk menunggu nada panggil ketika memulai suatu panggilan S7 waktu untuk menunggu pembawa Mengatur waktu pada modem untuk menunggu pembawa setelah adanya permintaan melakukan hubungan. Jika tidak ada pembawa diterima dalam periode ini, modem akan menghentikan kegiatan dan kembali ke perintah mode. S8 Panjang dari penghentian panggilan /dial pause Mengatur waktu penundaam yang digunakan oleh pelaku modifikasi penghentian panggilan ketika memulai suatu panggilan S9 Deteksi waktu respon pembawa Mengatur waktu deteksi pembawa dari OFF/padam ke ON/menyala. Dapat digunakan untuk menunda sinyal kontrol m CC1T mode untuk memastikan bahwa data tidak hilang ketika modem melakukan hubungan ke modem jarak jauh 190 S10 Batas waktu untuk memutuskan hubungan saat terjadi kehilangan sinyal pembawa Mengatur periode maksimal yang dapat dilakukan pembawa sebelum modem memutuskan hubungan pada lintasan. Jika Sb = 0, modem akan menunggu lintasan secara tidak terbatas. S11 not user configurable/ bukan konfigurasi yang dapat dilakukan pemakai S12 escape code guard time/sandi penjaga waktu keluar Waktu penghentian yang dibutuhkan sebelum dan sesudah keurutan keluar S13 not user configurable/ bukan konfigurasi yang dapat dilakukan pemakai S14 not user configurable/ bukan konfigurasi yang dapat dilakukan pemakai S15 status register/status register Menyimpan kondisi dari sinyal modem, Register ini digunakan oleh teknisi dan pengatur jaringan untuk melakukan interogasi jarak jauh dari modem dan merupakan register ‘read only’. Bit Status 0 RTS 1 CTS 2 DSR 3 DCD 4 DTR 5 OH 6 TEST 7 RLSD (carrier) S16 not user configurable/bukan konfigurasi yang dapat dilakukan pemakai S17 Batas waktu data tidak melakukan aktivitas 191 Jika tidak terdapat data yang dikirimkan atau diterima oleh modem selama periode waktu yang register pada Sf7, modem akan menmutuskan lintasan dan kembali ke perintah mode. Mengatur S17 pada 0 akan membuat fitur ini tidak berfungsi S18 penjaga waktu tes Mengatur periode pengujian lintasan balik/loopback testing menjadi tidak berfungsi. Jika diatur pada 0, tes ini akan berlanjut sampai sebuah perintah penghentian dikeluarkan oleh operator. S19 error test bit error count Menyimpan jumlah Kesalahan bits saat ia melakukan lintasan balik/loopback lokal dan jarak jauh dengan test sendiri. Jumlah maksimal yang dikembalikan adalah 255, meskipun Kesalahan yang terhitung melebihi jumlah ini. S20 error test bit count Menyimpan jumlah total dari bits yang dipindahkaan (xlO,000), saat ia melakukan lintasan balik/loopback lokal dan jarak jauh dengan tes sendiri. Bagian diagnosa menunjukkan bagaimana menggunakan SI 9 dan S20 untuk menghitung tingkat Kesalahan bit/Bit Error Rate (BER). S21-S24 not user configurable/bukan konfigurasi yang dapat dilakukan pemakai S25 Penundaan pada DTR Mengatur waktu modem menunggu sebelum memutuskan hubungan setelah kehilangan DTR (lihat AT&D2) S26 not user configurable/bukan konfigurasi yang dapat dilakukan pemakai S27 Hitung hubungan yang berhasil Mencatat jumlah hubungan yang berhasil dilakukan sejak dilakukan pengaturan ulang/reset terakhir S27. Sejalan dengan S28 dan S29, informasi ini digunakan oleh pengatur jaringan untuk mengakumulasi operasi statistik. Jumlah maksimal yang dikembalikan adalah 255, meskipun ukuran yang terhitung melebihi jumlah ini. 192 S28 Hitung hubungan yang gagal Mencatat jumlah hubungan tak sukses sejak pengaturan ulang/ reset terakhir S28. Jumlah maksimal yang dikembalikan adalah 255, meskipun ukuran yang terhitung melebihi jumlah ini S29 Hitung akses keamanan yang gagal Mencatat jumlah hubungan tak berhasil yang dikarenakan keamanan yang tidak valid yang masuk sejak pengaturan ulang/reset terakhir S29. Jumlah maksimal yang dikembalikan adalah 255, meskipun ukuran yang terhitung melebihi jumlah ini S30-S31 not user configurable/bukan konfigurasi yang dapat dilakukan pemakai S32 ATIO nilai respon Berisi model sandi identifikasi modem. Register ini menentukan respon yang dikembalikan pada perintah permintaan/ inquiiy command (AT!). S33 karakter keluar/escape konfigurasi jarak jauh Digunakan oleh pengatur jaringan atau teknisi servis untuk mengkonfigurasi modem dari jarak jauh. Modem memonitor data yang diterima untuk keurutan keluar/escape (###) dan untuk sandi waktu penjaga (S 12). Jika terdeteksi, akses konfigurasi jarak jauh akan diberikan. Jika S33 lebih besar dari 127, maka akan meniadakan fungsi konfigurasi jarak jauh. S34 not user configurable/bukan konfigurasi yang dapat dilakukan pemakai S35 batas waktu pertukaran panggilan keamanan Ketika memanggil sebuah fungsi keamanan kembali, S35 mengatur waktu sejenak setelah hubungan diputus, kemudian menghubungi kembali si pemanggil. Hal ini akan mengurangi waktu penundaan pada beberapa pertukaran hubungan telepon 193 x Deteksi Kesalahan/Koreksi Bentuk paling popular dari deteksi Kesalahan yang pada awalnya dikenal luas adalah Uji Pengulangan Kekosongan Kerja/Cyclic Redundancy Check (CRC), terutama CRC-16. Sayangnya beberapa manufaktur berbeda menerapkan variasi-variasi minor pada pendekatan CRC sehingga menciptakan ketidakmampuan kerja antara produk-produk yang berbeda. Pengenalan baru dari Protokol jaringan Microcom/ Microcom Networking Protokol (MNP), dibawah pengawasan Microcom ke dalam sejumlah manufaktur lain menghasilkan sebuah standar pengembangan defacto. Kelas-kelas protokol MNP, MNP mendefinisikan sebuah sistem untuk mendeteksi dan mengoreksi Kesalahan dengan melakukan transmisi ulang/re-transmisi antar modem. Gambar 4.34. Kerangka Format MNP Selaras dan Tak Selaras Terdapat 9 kelas protokol MNP didefinisikan pada table berikut, yang meliputi alternatif-alternatif transmisi. Modem cerdas/Smart modems telah diprogram untuk mencoba sebuah hubungan MNP pada kelas tertinggi di mana dapat didukung oleh kedua modem. Sebuah kerangka pendahuluan yang disebut permintaan hubungan digunakan untuk menciptakan standar yang harus diikuti dalam melakukan transfer data. Jika hubungan MNP gagal, maka mode normal akan digunakan tanpa deteksi, koreksi ataupun pemampatan data. 194 Tabel 4.6. Efisiensi Aplikasi MNP Kelas MNP Separuh/ Rangkap Penuh Efisiensi Keterangan . 1 Tak Selaras Separuh 70% Protokol berorientasi Byte 2 Tak Selaras Penuh 84% Protokol berorientasi Byte 3 Selaras Penuh 108% Protokol berorientasi Bit. Komunikasi antara (PC) terminal dan modem tetap tak selaras. 4 Selaras Penuh 120% Rakitan paket adaptip, yaitu penggu-naan paket data besar jika memung-kinkan.Optimalisasi fase data untuk mengurangi biaya operasi protokol. 5 Selaras Penuh 200% Rasio pemampatan data 1.3 sampai 2.0 6 Selaras Penuh - Negosiasi hubungan modulasi universal 9600 bps V.29 memungkinkan modem untuk menempatkan kecepatan operasi tertinggi dan menggunakan multiplexing statistik 7 Selaras Penuh - Pengkodean Huffman (meningkatkan pemampatan data) mengurangi data sampai 42% 8 Selaras Full - Teknologi CCITT V.29 fast Train Modem ditambahkan pada kelas 7 9 Selaras Separuh rangkap seperti rangkap - Modulasi CCITT V.32 + Kelas 7 meningkatkan pemampatan data. Retransmsi selektif di mana paket Kesalahan di-retransmisi. 195 x Protokol Modem Akses Hubungan (LAP-M) LAP-M atau Link Access Protokol Modemdiakui sebagai metode primer untuk deteksi dan koreksi Kesalahan dibawah rekomendasi CCITT V.42. Deteksi dan koreksi Kesalahan MNP diperhatikan sebagai mekanisme sekunder Teknik pemampatan data, pemampatan data digunakan untuk mencapai kecepatan efektif yang lebih tinggi dalam transmisi data dan pengurangan waktu transmisi.Dua metode pemampatan data yang paling popular adalah teknologi pemampatan Teknologi Komputer Adaptif/ Adaptive Computer Technologies (ACT) dan prosedur pemampatan MNP Microcom kelas 5 dan kelas 7. Pada tahun 1990, CCiTT menyebarkan standar V.42 bis yang mendefinisikan sebuah metode pemampatan data baru yang dikenal sebagai Lempel-Ziv. Gambar 4.35. Teknik pemampatan data pada lintasan pemeriksaan/scan 196 x Kode frekuensi adaptif Dalam kode frekuensi adaptif token pemampatan digantikan untuk byte aktual yang ditransfer. Token yang lebih pendek digantikan untuk data bytes yang lebih sering terjadi. Sebuah token pemampatan terdiri dari dua bagian: Panjang kepala tetap, panjang 3 bit, mengindikasikan panjang dari badan Panjang badan berupa variabel Pada inisialisasi/permulaan pemampatan, sebuah tabel diatur untuk setiap byte dari 0 sampai 255. Untuk memprogram sebuah data byte, token dimana ia dipetakan digantikan untuk data byte aktual dari aliran data. Frekuensi kejadian dari data byte saat ini bertambah meningkat mencapai satu. Jika frekuensi kejadian data byte saat ini lebih besar dari frekuensi yang paling sering terjadi berikutnya, maka dua token akan digantikan. Proses perbandingan ini berulang untuk kejadian data byte berikutnya dan token kembali saling dipertukarkan. x MNP Kelas 7: Meningkatkan pemampatan data MNP kelas 7 menggabungkan pemprograman panjang kejadian dengan sebuah tabel pemprograman adaptif. Tabel digunakan untuk memprediksi kemungkinan dari kejadian sebuah karakter berdasarkan nilai dari karakter sebelumnya. Kode table mencapai 256 (28) disimpan untuk pola 8-bit. Semua karakter diatur menurut aturan kode Huffman. x Kode Huffman Kode Huffman bersandar pada beberapa karakter yang terjadi lebih sering daripada karakter lainya. Kode Huffman dihitung dengan menentukan frekuensi suatu kejadian dari setiap simbol pada suatu set simbol yang digunakan untuk komunikasi. Langkah-langkah berikut harus diikuti dalam menghitung kode-kode Huffman: 1) Buat register disebelah setiap symbol, yang digunakan untuk menentukan kemungkinan terjadinya pada suatu pesan. Jumlah total kemungkinan harus berjumlah 1 197 Contoh, simbol A,X,Y,Z digunakan dengan kemungkinan kejadian digambarkan pada tanda kurung berikut ini: A(O.2); X(O.1); Y(014); Z(O.3) Catatan: Jumlah total dari kemungkinan harus sama dengan satu. 2) Tulis simbol dalam keurutan dari kemungkinan kejadian yang terkecil 3) Tambahkan dua kemungkinan terkecil dan bentuk sebuah simpul baru dari dua simpul terkecil tersebut menjadi jumlah kemungkinan sebagaimana digambarkan berikut ini. 0.3 0.4 0.3 0.2 0.1 Y Z A Y Gambar 4.36. Pembentukan simpul pertama 4) Ulangi proses untuk menciptakan simpul baru, dengan menambahkan simpul kemungkinan yang terletak disebelah kirinya. 5) Ulangi proses ini sampai lengkap, dengan hasil sebagaimana digambarkan dalam gambar 4.37 berikut ini. Gambar 4.37. Pembentukan simpul kedua dan ketiga. 198 6) Tempatkan sebuah 1 pada cabang yang bersandar pada satu arah sebagaimana diindikasikan diatas dan 0 pada cabang-cabang lainya. 7) Hitung kode Huffman untuk setiap simbol dengan menggambar alur dari puncak suatu piramida pada setiap dasar, sehingga.: Y=0 Z =10 A= 110 X=111 Dalam rangka menghitung rasio pemampatan sebagaimana dibandingkan dengan kode 7-bit ASCII standar, diasumsikan terdapat 1000 simbol (yaitu, Y,Z,A and X) yang dipindahkan. Total bits menggunakan pemprograman Huffman = (Kemungkinan kejadian simbol 0.4 * 1000 simbol) * 1 bit/simbol Y + (Kemungkinan kejadian simbol 0.3 * 1000 simbol) * 2 bits/simbol Z + (Kemungkinan kejadian simbol 0.2 * 1000 simbol) * 3 bits/ simbol A + (Kemungkinan kejadian simbol 0.1 * 1000 simbol) * 3 bits/ simbol X = 400 + 600 + 600 + 300 = 1900 bits Jika kode ASCII telah digunakan maka hasilnya adalah: 1000 simbol * 7 bits/ simbol = 7000 bits Sehingga rasio pemampatan = 7000/1 900 = 3.68. Ketika kode Huifman telah dihitung, perangkat lunak merubah setiap simbol menjadi kode ekuivalen dan memasukkan tabel yang digunakan untuk menterjemahkan kode kembali ke simbol pada transmisi asli. Perangkat lunak penerima akan melakukan pemampatan ulang aliran bits kedalam simbol aliran asli.. Panjang pemprograman digunakan jika terdapat empat atau lebih karakter identik pada keurutan yang ditentukan. Tiga karakter pertama diprogram Next >