< Previous37 Bau Bau segar sesuai spesifik 9 Bau amis lembut 8 Bau amis hampir netral 7 Bau nertal 6 Bau mulai tengik (rancid) 5 Bau tengik 3 Bau busuk sangat jelas dan kuat 1 Sudahkah kelompok anda menguji kesegaran ikan yang kelompok anda peroleh? Coba bandingkan penampakan luar dan penampakan mata dengan yang ada di buku ini. Kira-kira bagaimana perbedaannya? Cobalah analisis dengan teman kelompok anda. Berikut ini ada gambar atau contoh mengenai cara memilih ikan segar dan ikan tidak segar. Di gambar bisa anda lihat perbedaan antara ikan segar dan ikan tidak segar, dari penampakan luar, penampakan mata, penampakan insang, penampakan daging dan penampakan perut Gambar 4. Penilaian organoleptik dari penampakan luar dan mata 38 Gambar 5. Penilaian Organoleptik dari Penampakan Insang , Daging dan Perut Setelah kelompok anda menguji kesegaran ikan dan melihat gambar perbedaan antara ikan segar dan ikan tidak segar, maka diskusikan dan analisis dengan teman sekelompok anda tentang hasil yang didapat dengan keadaan yang ada dibuku ini. Kegiatan menanya. Diskusikanlah hasil data yang diperoleh kelompok anda tentang prinsip dasar pengolahan ikan segar, faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran ikan! Ingat…kegiatan diskusi harus tertib, semua siswa aktif, tanggungjawab dan kerjasama 39 Sekarang coba bandingkan ikan yang kelompok anda uji terhadap bagian insang, daging dan perut? Bagaimana hasilnya? Baik, sekarang coba kelompok anda menarik sebuah kesimpulan, apa yang bisa menyebabkan perbedaan? Setelah membuat kesimpulan dari semua penilaian kesegaran ikan. Ayo, sekarang tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil yang sudah diperoleh, agar teman-teman kelompok yang lain bisa melihat hasil dari tiap-tiap kelompok dan mendapat informasi yang baru dari tiap kelompok. Tahapan Proses Penanganan Ikan Tuna di Tempat Transit Pembongkaran Penanganan ikan tuna setelah penangkapan atau pasca panen memegang peranan sangat penting dalam memperoleh nilai jual ikan Kegiatan mengasosiasi. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi kelompok anda, lalu menganalisis tentang hasil yang kelompok anda peroleh. Buatlah laporan hasil yang sudah dihasilkan kelompok anda! Kegiatan mengkomunikasikan Presentasikanlah hasil laporan yang sudah dibuat masing-masing kelompok! Jangan lupa… kaidah dalam prensentasi, tertib, siswa aktif, tanggungjawab, disiplin dan kerjasama 40 yang maksimal. Salah satu faktor yang menentukan nilai jual ikan tuna adalah tingkat kesegaran. Semakin segar ikan sampai ke tangan pembeli atau konsumen maka harga jual ikan akan semakin tinggi. Kesegaran ikan tuna dapat dilihat dari penampakan, bau, warna daging, serta teksturnya. Pada dasarnya, untuk mendapatkan ikan yang memenuhi tujuan ekspor diperlukan penanganan yang baik saat operasi penangkapan, pembongkaran (penanganan di pelabuhan), serta proses transportasinya. Penanganan saat operasi penangkapan merupakan penanganan awal. Batasan penanganan ini adalah sejak ikan tertangkap sampai didaratkan di pelabuhan. Perlakuan ikan tuna saat penanganan diharapkan tidak menimbulkan kerusakan fisik, perubahan komposisi kimia dan mikrobiologi sehingga dapat memperlambat proses pembusukan. Penanganan ikan yang baik sangat diperlukan dalam upaya menjaga kualitas serta kesegaran ikan yang diperoleh. Penanganan saat di pelabuhan (pembongkaran dan transit) merupakan penanganan lanjutan setelah ikan tiba di pelabuhan. Batasan penanganan ini adalah ikan sejak didaratkan sampai didistribusikan, baik untuk keperluan ekspor maupun pemenuhan kebutuhan lokal. Penanganan ikan pada saat pembongkaran dan pemindahan ke tempat transit dilakukan secara hati-hati, bersih, cepat dan dingin. Hal ini mengingat ikan merupakan produk yang mudah dan cepat membusuk jika tidak ditangani secara benar. Kegiatan berikutnya adalah mencari informasi tentang proses penanganan ikan segar atau rantai perjalanan dari saat dibongkar diatas kapal, sampai saat akan di ekspor atau dipasarkan 41 Setelah mengamati kegiatan alur proses ikan segar yang akan di ekspor atau dijual, sekarang kita lanjutkan dengan mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman-teman kelompok anda Setelah masing-masing kelompok mencari data dan mendiskusikan tentang kegiatan alur proses ikan segar yang akan di ekspor atau dijual, maka sekarang bandingkanlah dengan data yang ada di buku ini! Kegiatan mengamati 1.Buatlah teman-teman sekelas menjadi beberapa kelompok! 2.Tiap-tiap kelompok mencari informasi tentang alur proses atau rantai penanganan ikan segar dari saat bongkar ikan dikapal sampai dengan ikan di ekspor/ jual yang ada disekitarmu! (dari wawancara pihak industri, , dari internet atau dari sumber lainnya) Kegiatan menanya. Diskusikanlah hasil pengamatan alur proses ikan segar yang akan di ekspor atau di jual dengan teman sekolompok anda! Ingat…kegiatan diskusi dibiasakan diawali dengan doa harus tertib, semua siswa aktif, 42 Setelah mencari informasi tentang kegiatan alur proses ikan segar yang akan diekspor atau dijual. Maka buatlah kesimpulan dari data yang tiap kelompok buat dengan sumber yang ada di buku ini atau dari sumber yang lain. Setelah membuat kesimpulan tentang kegiatan alur proses ikan segar yang akan di ekspor atau dijual. Selanjutnya tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil yang sudah diperoleh, agar teman-teman kelompok yang lain bisa melihat hasil dari tiap-tiap kelompok dan mendapat informasi yang baru dari tiap kelompok Kegiatan mengumpulkan data/informasi. Kumpulkanlah data dan hasil dari diskusi kelompok anda dengan membandingkan dari data di buku ini! Kegiatan mengasosiasi. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi kelompok anda, lalu menganalisis tentang hasil yang kelompok anda peroleh. Buatlah laporan hasil yang sudah dihasilkan kelompok anda! 43 Penanganan tuna segar dari proses pembongkaran sampai ekspor dapat dilihat pada Gambar 6 . Gambar 6. Alur Proses Penanganan Tuna Segar (Nuzul Fadly, 2009) Kegiatan mengkomunikasikan Presentasikanlah hasil laporan yang sudah dibuat masing-masing kelompok! Jangan lupa… kaidah dalam prensentasi, tertib, siswa aktif, tanggungjawab, disiplin dan kerjasama Pembongkaran Ikan Tuna Pemindahan ke transit Pembersihan isi perut dan insang Pencucian Penimbangan dan Pencatatan Penyimpanan dengan es Pengujian Laboratorium Pengiriman Eksport 44 Tahapan proses penanganan ikan tuna yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Pembongkaran ikan tuna Ikan tuna yang biasa didaratkan adalah ikan tuna jenis yellow fin tuna (Thunnus albacares) dan big eye tuna (Thunnus obessus). Ikan tuna didaratkan dalam bentuk ikan utuh yang sudah disiangi isi perut dan insangnya. Daerah penangkapan ikan tuna meliputi perairan Samudra Indonesia, pantai utara Jawa, dan perairan selatan Jawa hingga mencapai wilayah Sulawesi. Kapal penangkap tuna yang digunakan sudah dilengkapi dengan sistem pendingin refrigerated sea water (RSW). Waktu yang digunakan untuk melaut biasanya adalah 25 hari sampai dengan 6 bulan. Jumlah ikan yang berhasil didaratkan setiap kali operasi mencapai 100-600 ekor ikan tuna. Kualitas ikan tuna dapat dipertahankan apabila penanganan yang diterapkan di atas kapal dilakukan dengan hati-hati, bersih, cepat dan dingin. Ikan tuna yang didaratkan dalam keadaan dingin, dengan maksimal suhu ikan adalah 20C (pengukuran menggunakan thermo cople). 2) Pembongkaran Pembongkaran ikan dari palka kapal dilakukan setelah kapal merapat ke tempat pembongkaran. Proses pembongkaran fresh tuna dilakukan pada pagi hari sekitar jam 09.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB. Pembongkaran ikan tuna dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan alat katrol dan tali tambang. Proses pengangkatan ikan satu persatu dari palka kapal dan dipindahkan ke bagian geladak, kemudian ikan disemprot dengan air bersih. 3) Pemindahan ikan tuna ke transit Ikan tuna yang sudah dibongkar dipindahkan ke tempat transit yang telah tersedia. Proses pemindahan ikan diperlukan fasilitas khusus, yaitu atap plastik dan papan peluncur. Fasilitas ini untuk melindungi 45 ikan agar tidak terkena sinar matahari langsung, karena jarak kapal yang bersandar di dermaga dengan tempat transit cukup jauh Ikan yang sudah dikeluarkan dari palka diangkat ke geladak, diangkut satu persatu ke papan peluncur. Penarikan dilakukan oleh dua orang, satu orang bertugas menarik ikan ke papan peluncur dan satu orang lagi mendorong ikan masuk ke dalam ruangan transit. 4) Sortasi (seleksi) Sortasi ikan ditujukan untuk mengklasifikasi ikan tuna segar yang memenuhi persyaratan kualitas ekspor. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan perbedaan tersebut adalah adanya perbedaan waktu kematian, cara kematian, cara penanganan, sanitasi, lama melaut serta penerapan rantai dingin. Proses sortasi dilakukan secara organoleptik (penampakan, kulit, mata, tekstur dan kekenyalan daging, serta warna daging). Penilaian organoleptik tekstur, kekenyalan, serta warna, dilakukan terhadap sampel daging ikan yang diambil dari bagian ekor dan belakang sirip ventral, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerusakan fisik terhadap ikan tuna yang akan di ekspor. Gambar 7. Proses Sortasi oleh Checker 46 Kualitas mutu ikan tuna pada tempat transit dibedakan menjadi empat kategori, yaitu grade/kualitas A, B, C, dan D. Kegiatan sortasi dilakukan oleh seorang pemeriksa (checker) dengan menggunakan alat coring tube yaitu semacam alat yang berbentuk batang, tajam dan terbuat dari besi. Pengambilan sampel dilakukan pada kedua sisi ikan (bagian belakang sirip atau ekor kanan dan kiri) dengan cara menusukan coring tube ke tubuh ikan, sehingga didapatkan potongan daging ikan tuna. Perbedaan klasifikasi mutu daging ikan tuna dapat dilihat pada Gambar 8, 9, 10, dan 11. 1. Mutu I (A) Gambar 8. Daging Ikan Tuna Grade A Hasil Checker (Nuzul Fadly, 2009) Ciri-ciri ikan tuna grade A adalah sebagai berikut: Warna daging untuk yellow fin tuna adalah merah, seperti darah segar atau buah semangka, sedangkan bigeye tuna merahnya seperti bunga mawar yang berwarna merah tua, pelangi (ya ke) tidak ada Next >