< Previous 115 adanya beberapa faktor yang membantu sebagai berikut : - Permukaan doffer yang bersinggungan dengan silinder selalu bersih dari serat. - Card clothing yang dipakai pada doffer selalu lebih halus dari yang dipakai pada silinder. Karena nomornya biasanya 10 nomor lebih halus, berarti jumlah jarum persatuan luas lebih banyak, demikian pula daya sangkutnya. - Karena keduanya berbentuk lingkaran, silinder dan doffer bertemu pada suatu titik singgungnya saja dan segera berpisah setelah serat berpindah dari silinder ke doffer sehingga kesempatan untuk berpindah lagi ke silinder hampir tidak ada. - Adanya gaya centrifugal yang berasal dari putaran silinder yang cepat, cenderung membantu serat-serat yang ada di permukaannya dilemparkan ke doffer dan karena putaran doffer jauh lebih lambat, perpindahan dari doffer ke silinder tidak terjadi. - Adanya aliran udara antara kedua permukaan tersebut diduga membantu pemindahan serat-serat. Serat-serat yang ada di permukaan doffer ini setelah dibawa ke depan dikelupas oleh sisir doffer (doffer comb) dan berbentuk lapisan tipis dari serat yang disebut web, sehingga permukaan yang bersinggungan dengan silinder selalu bersih dan siap untuk menampung serat-serat dari permukaan silinder lagi. Berat web ini telah disesuaikan dengan berat sliver yang diinginkan, sehingga untuk mengubah web menjadi sliver, web tersebut cukup dikumpulkan menjadi satu dan dilakukan melalui suatu terompet. Serat-serat tersebut menggabung menjadi satu dan kemudian digilas antara sepasang rol penggilas untuk lebih merapatkan serat-serat dalam sliver tersebut. Sliver tersebut kemudian ditampung dalam suatu can dan cara meletakkannya diatur sedemikian, sehingga susunan sliver dalam can tersebut berbentuk seperti kumparan (coil). 5.13.3.1 Doffer Pada prinsipnya bentuk dan konstruksi dari doffer tidak banyak berbeda dengan silinder. Perbedaan antara keduanya terletak antara lain dalam hal-hal sebagai berikut : - Kalau diameter silinder biasanya kurang lebih 50 inch, diameter doffer ini biasanya hanya sekitar 27 inch. - Card clothing yang dipakai untuk menutup permukaan doffer, biasanya 10 nomor 116 lebih halus daripada yang dipakai untuk menutup silinder. Jadi kalau silindernya menggunakan card clothing nomor 110 maka doffernya menggunakan card clothing nomor 120. - Bearing (landasan) pada silinder tetap pada kerangkanya, sedang bearing atau landasan untuk doffer ini prinsipnya dapat diatur, sehingga jarak antara permukaan silinder dan doffer dapat diatur sesuai dengan keperluannya. Jarak ini biasanya sekitar : 0,007 inch dan sangat penting artinya kalau kita menginginkan hasil yang baik. - Kalau arah dari jarum yang tajam pada silinder dititik singgung antara silinder dan doffer menghadap kebawah, pada doffer mengarah keatas dan keduanya bergerak kearah yang sama ialah kebawah. Tetapi karena kecepatan permukaan silinder jauh lebih besar dari daripada kecepatan permukaan doffer (20 – 30 kalinya), maka terjadi carding action. Gerakan antara silinder dan doffer ini sering dikelirukan dengan gerakan stripping, berhubung kenyataannya serat-serat yang ada di permukaan silinder dipindahkan ke permukaan doffer. Meskipun demikian ditinjau dari gerakannya adalah gerakan carding dan mengenai terjadinya perpindahan serat tersebut telah diterangkan dimuka. Jadi fungsi dari doffer ini antara lain untuk mengumpulkan serat-serat dari permukaan silinder dan memindahkannya menjadi lapisan serat yang tipis dan rata ke permukaannya dan kemudian membawanya ke depan dalam bentuk lapisan tipis secara kontinyu, sehingga dapat mudah dikelupas oleh sisir doffer dan dibentuk menjadi sliver. Karena silinder yang di depannya mempunyai fungsi tiada lain ialah untuk doffing (mengambil atau memindahkan), maka dinamakan doffer. Kalau kita perhatikan, bahwa kecepatan permukaan silinder 20 – 30 kali kecepatan permukaan doffer, maka dapat kita harapkan bahwa setiap inch dari permukaan doffer sebenarnya menampung serat-serat dari permukaan silinder sepanjang 20 – 30 inch. Kalau kita pernah melihat web dari doffer, maka kita dapat membayangkan, betapa tipisnya lapisan serat yang ada dipermukaan silinder. Sehingga untuk mengelupasnya menjadi web yang kontinyu, lapisan yang sangat tipis di 117 permukaan silinder tersebut perlu dikumpulkan terlebih dahulu, sehingga serat-seratnya mempunyai cukup geseran satu sama lainnya dan mudah untuk dipindahkan dan dibentuk menjadi sliver. Untuk sekedar memberikan gambaran mengenai penyebaran serat di permukaan card clothing kiranya ada manfaatnya kalau diketahui bahwa untuk ukuran sliver 60 grains per yard yang dihasilkan dan kehalusan card clothing nomor 120 dan kecepatan produksi yang wajar, maka setiap inch persegi dari permukaan doffer akan terdapat kurang lebih 700 serat. Karena untuk nomor 120 terdapat 600 jarum per inch2 maka rata-ratanya 1,2 serat per jarum (pembuktian ini dapat dicoba sendiri oleh pembaca sebagai latihan perhitungan di carding). Kalau kita perhatikan betul-betul posisi dan kondisi serat-serat yang ada di web dari doffer, maka akan kelihatan bahwa keadaan serat-serat tersebut tidaklah lurus dan posisinya juga tidak searah, tetapi banyak mempunyai lekukan serta letaknya banyak yang bersilangan. Karena keadaan tersebut, maka tujuan dari carding tidak mencakup pelurusan serat dan kalau terjadi pelurusan sifatnya hanya sementara saja. Disamping itu keadaan yang demikian memungkinkan web yang dihasilkan dapat mempunyai kekuatan. Kalau keadaan serat-seratnya lurus dan searah, web yang tipis tersebut sangat sulit untuk dilepas dan dibentuk menjadi sliver secara kontinyu. 5.13.3.2 Sisir Doffer (Doffer Comb) Serat-serat yang telah berada di permukaan doffer tersebut kemudian dibawa berputar bersama-sama putaran doffer, mula-mula kebawah dan kemudian keatas. Selama dibawa kebawah oleh doffer tersebut serat-serat tidak diapa-apakan, sehingga perlu dijaga agar tidak terjadi kerusakan pada webnya. Karena adanya aliran udara, dapat menimbulkan perubahan pada susunan serat di webnya, maka bagian bawah dan samping dari doffer tersebut juga tertutup. Sekeluarnya dari bagian bawah doffer yang tertutup tersebut, serat-serat yang ada di permukaan doffer dibawa keatas ke bagian depan dari mesin Carding. Di bagian depan ini, web pada doffer kemudian dikelupas oleh sisir doffer tanpa mengalami kerusakan atau perubahan-perubahan. Sisir doffer tersebut dibuat dari pelat baja yang lurus dengan lebar kurang lebih 1 inch dan di bagian bawahnya bergigi dan biasanya 16 gigi per inchnya. Sisir tersebut dipasang pada 118 poros sisir doffer (diameter ± 1,5 inch) dengan perantaraan 4 – 6 jari penguat, sedemikian sehingga posisinya horisontal terhadap poros sisir doffer. Pemasangan sisir doffer tersebut harus dilakukan dengan teliti, agar sisirnya tetap lurus dan berjarak sama ke permukaan doffernya (0,010 – 0,20 inch) salah satu ujung dari poros sisir doffer tersebut digoyangkan oleh eksentrik (Reciprocated) pada sumbunya, sedemikian sehingga sisirnya bergerak bolak-balik keatas-kebawah kurang lebih pada jarak 1 - 1¼ inch dengan tepat. Kecepatan goyangan ini berkisar antara 1200 – 1600 goyangan per menit. Karena arah jarum pada permukaan doffer dibagian depan tersebut kebawah, maka pada waktu sisir bergerak kebawah akan menyapu punggung dari jarum-jarumnya yang bergerak keatas. Dengan demikian gerakan antara doffer dan sisir doffer tersebut adalah gerakan stripping, sehingga web yang ada di permukaan doffer terkelupas. Gerakan keatas dari sisir doffer tersebut tidak menghasilkan apa-apa, demikian pula sebagian dari gerakan kebawahnya. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Kalau putaran doffernya 10 rpm dan kecepatan goyangnya dari sisirnya 1200 goyangan per menit, maka setiap menitnya kecepatan permukaan doffer ialah : 10 x S x d = 10 x 722x 27 = 900 inch Sedang kalau jarak goyangan 1 inch, maka panjang permukaan yang disapunya selama satu menit oleh sisir doffer ialah1200 inch. Hal ini berarti jarak 900 inch disapu oleh sapuan sepanjang 1200 inch atau dengan kata lain hanya 1200900 x 100% = 75% saja yang dimanfaatkan. Kalau doffernya berputar lebih lambat, makin kecil pula pemanfaatannya. Dengan demikian maka perlu adanya penyesuaian antara kecepatan doffer dan sisir doffernya, makin besar putaran doffernya, harus makin besar pula kecepatan sisirnya. Gerakan sisir doffer ini, pada prinsipnya berasal dari putaran silinder utama yang dihubungkan ke suatu gerakan eksentrik, dimana poros dari sisir tersebut ditempatkan. Dengan demikian setiap putaran dari eksentrik akan mengakibatkan sisir doffer bergerak bolak-balik keatas-kebawah satu kali. Untuk putaran silinder 165 rpm dengan pulley sebesar 18” maka kalau goyangan sisir doffer 1200 goyangan per menit, besar pulley diporos 119 eksentrik kira-kira harus 2 inch. Karena ukuran ini terlalu kecil dalam prakteknya maka hubungan dari silinder ke eksentrik tidak langsung, tetapi melalui pulley perantara yang ditempatkan antara silinder dan doffer. Jadi dari silinder dihubungkan ke pulley perantara yang diametenya antara 6 – 9 inch dahulu, kemudian dari pulley yang diameternya 9 – 14 inch yang seporos dengan pulley perantara tersebut, baru ke pulley eksentrik yang berdiameter 3 – 4 inch. Dengan demikian kecepatan goyangan eksentrik akan sebesar 165 x 68x 512 = 1260 ppm. Gambar 5.59 Doffer Comb 5.13.3.3 Rol Penggilas Web yang telah dikelupas dari doffer tersebut, kemudian dikumpulkan dan dipadatkan menjadi sliver dengan jalan menarik dan melakukan lewat suatu terompet dan kemudian digilas oleh rol penggilas. Rol penggilas ini dibuat dari besi tuang dengan diameter antara 3 – 4 inch dan panjang 6 inch. Permukaannya dipolis sehingga licin, agar serat yang melaluinya tidak tersangkut. Letak rol penggilas ini di kerangka bagian depan dan berada ditengah-tengah kerangka, sedikit lebih rendah dari sisiri doffer. Poros rol penggilas yang bawah dihubungkan ke doffer. Sedang ujung poros yang lain dihubungkan ke rol atas dan coiler dengan perantaraan roda-roda gigi. Dengan demikian maka kecepatan putaran rol penggilas selalu mengikuti kecepatan putaran doffernya dan putaran rol penggilas bawah adalah positif. Berhubung web dari doffer tersebut sangat tipis dan lemah, maka untuk memudahkan penampungannya perlu diubah dahulu menjadi bentuk yang lebih padat dan kuat, yang dinamakan sliver. Untuk ini, maka web tersebut dikumpulkan dahulu dengan melakukan lewat pengantar web yang mengubah lapisan tipis web menjadi bentuk yang penampangnya bulat dan kemudian memadatkannya melalui suatu terompet dengan lubang yang berdiameter sekitar ¼ inch. Agar rol penggilas dapat menarik dan memadatkan sliver tersebut lebih lanjut, perlu adanya tekanan antara 120 pasangan rol penggilas. Tekanan ini diperoleh selain karena beratnya rol atas sendiri dan biasanya sekitar 20 lbs, juga karena adanya tekanan antara rol atas dan bawah dengan perantaraan penekan. Gambar 5.60 Rol Penggilas (Calender Roll) Karena permukaan rol penggilas tersebut licin, maka kalau tekanannya tidak sesuai dan pada web ada bagian yang sedikit lebih tebal dari semestinya, sehingga mengalami sedikit kelambatan dalam terompet, maka dapat terjadi slip. Hal ini dapat mengakibatkan web yang ada diantara doffer dan rol penggilas mengendor dan menumpuk di depan doffer dan menjadi limbah. Untuk menghindari kejadian yang demikian, maka besarnya tekanan pada rol penggilas harus cukup dan lubang terompetnya harus sesuai dengan ukuran dari slivernya. 5.13.3.4 Coiler Sekeluarnya sliver dari rol penggilas, sliver tersebut terus dibawa keatas coiler, sebelum ditampung kecalam can. Adapun fungsi dari coiler ialah untuk menempatkan dan mengatur sliver kedalam can sedemikian, sehingga letak dan bentuk didalam can tersebut 121 seperti kumparan-kumparan dengan diameter sedikit lebih kecil dari jari-jari can dan masing-masing lingkaran dari kumparan sliver tersebut berada disekeliling sumbu can. Dengan penempatan sliver yang demikian tersebut sliver kemudian dapat ditarik keluar dari can tanpa mengalami keruwetan. Gambar 5.61 Letak Sliver didalam Can Adapun coiler terdiri dari : - Terompet - Sepasang rol penarik - Pengantar sliver (tube wheel) - Alas can yang berputar (turn table) - Can Terompet ini bentuknya sama saja dengan terompet yang ada di belakang rol penggilas, hanya ukurannya sedikit lebih kecil dan disesuaikan dengan ukuran dari sliver yang dihasilkan. Suatu rumus yang sering digunakan untuk menentukan ukuran lubang dari terompet mesin carding adalah sebagai berikut : Diameter lubang = multiplier )(/)(inchyardgrainsliverberat Biasanya multiplier untuk carding kapas = 0,022. Sebagai contoh, ukuran lubang untuk sliver yang beratnya 56 grains per yard, maka diameter terompet yang sesuai : 0,022 x 56= 0,165 inch. Dibawah ini diberikan pedoman untuk menentukan besarnya lubang untuk bermacam-macam ukuran dari sliver yang dikeluarkan oleh salah satu pembuat mesin. Tabel 5.3 : Diameter Terompet yang sesuai untuk Ukuran Sliver Berat sliver dalam grains per yard Diameter terompet dalam inch Menurut pabrik Menurut rumus 40 45 50 55 60 65 70 0,140 0,150 0,160 0,167 0,175 0,182 0,190 0,139 0,148 0,156 0,163 0,171 0,177 0,184 122 Dari terompet, sliver tersebut ditarik oleh sepasang rol penggilas yang konstruksinya menyerupai rol penggilas sebelumnya, hanya ukurannya lebih kecil (diameter = 2 inch). Kemudian sliver dimasukkan kedalam coiler tube dan melalui perantaraan roda gigi, maka coiler tube akan berputar. Gambar 5.62 Penampungan Sliver dalam Can Karena coiler ini letaknya serong, maka sliver yang keluar dari coiler tube berputar dengan titik pusat roda gigi coiler. Disekeliling roda gigi coiler ada pelat coiler yang tidak berputar, yang gunanya untuk menekan sliver yang ada didalam can. Sliver yang keluar dari coiler tube kemudian ditampung kedalam suatu can, yang diletakkan diatas suatu alas can yang berputar dengan titik putar yang tidak sama dengan titik putar coiler tubenya. Karena alas can berputar lebih lambat dari putaran coiler tubenya, maka coiler tube akan meletakkan slivernya dalam bentuk lingkaran-lingkaran kecil, yang berada antara tepi can sampai titik pusat can dan setiap lingkaran sliver berikutnya selalu berada diatas lingkaran yang dibentuk sebelumnya dengan titik pusat yang tidak sama. Dengan demikian kalau sliver ditarik keluar untuk disuapkan ke proses berikutnya, tidak akan mengalami kerusakan-kerusakan dan geseran-geseran yang berarti, meskipun sliver tersebut sebenarnya tidak mempunyai twist, kecuali sedikit twist yang diakibatkan karena putaran coiler. Can yang dipakai untuk menampung sliver, didalamnya mempunyai alas yang ditahan dengan per yang gunanya untuk : 1. Menekan sliver yang ada didalam can ke permukaan pelat coiler sehingga menjadi agak padat tumpukannya. 2. Kalau sliver disuapkan ke proses berikutnya dan jumlahnya tinggal sedikit, maka sliver yang ada didalam can dengan sendirinya akan terangkat keatas, sehingga dapat mengurangi jarak antara titik tarik dan alas sliver. Kalau jarak ini terlalu jauh dapat mengakibatkan terjadinya regangan. 123 5.13.4 Pengujian Mutu Hasil Untuk menghasilkan benang dengan mutu yang baik, perlu dilakukan pengawasan terhadap mutu bahan sebelum menjadi benang. Terhadap hasil produksi mesin Carding perlu dilakukan pengawasan-pengawasan yang meliputi : - pengujian nomor sliver Carding - pengujian kerataan sliver Carding - pengujian Persentase waste Pengujian dilaksanakan pada atmosfir yang standar dengan suhu 70º F dan kelembaban relatif 65%. 5.13.4.1 Pengujian Nomor Sliver Carding Pengujian nomor dilakukan dengan cara : - menyiapkan alat pengukur panjang sliver yang disebut Wrap Block - menyiapkan alat pengukur berat yang disebut Neraca Analitik - mengukur sliver sepanjang 6 yard atau 6 meter sebanyak 4 kali atau bisa lebih - menimbang sliver yang telah diukur panjangnya - menghitung nomor sliver dengan cara penomoran tertentu. Gambar 5.63 Warp Block Gambar 5.64 Neraca Analitik 5.13.4.2 Pengujian Kerataan Sliver Carding Pengujian kerataan dilakukan dengan cara : - menyiapkan alat pengukur kerataan sliver yang disebut Uster evenes tester, lengkap dengan condensator pengukur ketidakrataan yang dilengkapi dengan 8 slot 124 - recorder, alat untuk mencatat grafik ketidakrataan bahan (sliver carding) - integrator, alat yang mencatat langsung harga ketidakrataan u% dan cv% - spectograph dan recordernya, alat yang mencatat periodisity dari bahan yang diuji (sliver Carding) - menyiapkan sliver sebanyak kurang lebih ditengah can - memasang sliver pada Condensator dengan melewatkan ujung sliver pada slot. - melewatkan sliver pada alat pemegang dan pengantar bahan - menjalankan Condensator selama waktu yang ditentukan - hasil ketidakrataan dapat dibaca langsung pada Integrator 5.13.4.3 Pengujian Persentase Waste Pengujian Persentase waste pada mesin Carding dilakukan dengan cara : - menimbang can yang akan digunakan untuk menampung sliver Carding - menyiapkan lap yang standar pada lap stand - menghentikan penyuapan - mematikan mesin hingga bagian-bagian yang berputar berhenti - membersihkan semua waste yang ada di mesin - menutup cerobong fan penghisap dan blower - menurunkan lap yang telah disiapkan ke lap roll - menjalankan mesin untuk memproses lap hingga habis - menghentikan mesin setelah proses berakhir - mengambil semua waste yang ada di mesin - menimbang sliver yang dihasilkan - menimbang seluruh waste - menghitung Persentase waste : Persentase waste = wasteberatsliverberatwasteberatx 100% 5.13.5 Setting Pada Mesin Carding Penyetelan antar jarak permukaan yang berhadapan perlu diperhatikan betul, agar penguraian serta pembersihan dapat dilakukan tanpa menimbulkan kerusakan pada serat yang diolahnya maupun terjadinya waste yang berlebihan. Pada umumnya, makin panjang seratnya akan makin besar perbedaan kecepatan relatifnya, makin longgarlah penyetelannya. Dan makin pendek seratnya atau makin kecil perbedaan kecepatan relatifnya, makin dekatnya jarak penyetelannya. Next >