< Previous 125 Berikut ini diberikan pedoman jarak-jarak penyetelan pada mesin Carding serta bagian-bagian yang umumnya harus disetel, (gambar 5.65). Jarak ini hanya digunakan pada awal penyetelan, sedangkan bila bahan (serat) yang diolah mengalami perubahan maka jarak penyetelan dapat disesuaikan dengan perubahan bahan (serat) tadi. Gambar 5.65 Daerah Setting Mesin Carding Contoh berikut diambil dari Sacco Lowell Service Manual. Tabel 5.4 Setting Mesin Carding Urutan setting Daerah penyetelan Jarak penyetelan per 100 inci 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Dish Pelate dengan Taker in Silinder dengan Taker in Silinder dengan Doffer Silinder dengan Top Pelate I Silinder dengan Top Pelate II Silinder dengan Top Pelate III Silinder dengan Top Pelate IV Silinder dengan Front Sheet (Upper)Silinder dengan Front Sheet (Under)Silinder dengan Back Sheet (Upper) Silinder dengan Back Sheet (Under) Doffer dengan Front Sheet (Upper) Doffer dengan Front Sheet (Under) Doffer dengan Doffer Comb 9 7 4 9 9 9 9 27 34 12 12 34 15 12 126 Untuk keperluan penyetelan, biasanya digunakan gauge likmen yaitu leaf gauge. Gambar 5.66 Leaf Gauge Gambar 5.67 Leaf Gauge Khusus Top Flat 5.13.6 Pemeliharaan mesin Carding Pemeliharaan pada mesin Carding meliputi : 1. Pembersihan bagian coiller dan doffer setiap 6 bulan. 2. Pelumasan bagian coiller dan doffer setiap 6 bulan. 3. Pembersihan callender roll dan tube setiap 1 bulan. 4. Pelumasan bearing doffer dan silinder setiap 1 tahun. 5. Pembersihan jarum doffer, silinder, top flat setiap 15 hari. 6. Pembersihan dan pelumasan comb bar setiap 6 bulan. 7. Pembersihan under casing setiap 3 hari. 8. Pembersihan feed roll dan rantai setiap 15 hari. 9. Setting doffer setiap 3 bulan. 10. Setting top flat setiap 1 tahun. 11. Setting taker in setiap 6 bulan. 12. Penggerindaan jarum silinder, doffer, dan top flat setiap 6 bulan. 13. Balancing cylinder setiap 5 tahun. 5.13.7 Perhitungan Regangan Seperti halnya pada mesin Blowing, maka regangan yang terjadi pada mesin Carding dapat dihitung berdasarkan kecepatan permukaan rol penggilas pada coiler dengan rol lap. Regangan yang demikian dikenal dengan sebutan Regangan Mekanik (RM). Selain itu dapat pula dihitung dari bahan yang masuk (lap) dan bahan keluar (sliver). Regangan ini disebut Regangan Nyata (RN). 15.13.7.1 Putaran Lap Roll Puli motor A berhubungan dengan puli B dengan perantaraan belt. Seporos dengan puli B terdapat silinder dan pada bagian lainnya terdapat puli C. Puli C dihubungkan dengan puli D melalui belt yang dipasang 127 silang. Seporos dengan puli D terdapat taker-in. Disebelah puli D terdapat roda gigi R1 yang berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R2. Poros R2 memanjang ke arah panjang mesin dan pada bagian lainnya terdapat roda gigi R3. Roda gigi R3 berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R4. Roda gigi R4 mempunyai poros memanjang ke arah lebar mesin dan pada bagian lainnya terdapat roda gigi R5. Roda gigi R5berhubungan dengan roda gigi R7 melalui roda gigi perantara R6. Seporos dengan R7 terdapat roda gigi R8 yang berhubungan dengan roda gigi R9. Seporos dengan R9 terdapat doffer, sedang pada bagian lain terdapat roda gigi R10. 128 Gambar 5.68 Susunan Roda Gigi Mesin Carding Rpm = 220 129 Keterangan : A = puli, Ø 109 mm B = puli, Ø 460 mm C = puli, Ø 428 mm D = puli, Ø 280 mm Roda gigi R1 = 29 gigi Roda gigi R2 = 15 gigi Roda gigi R3 = 8 gigi Roda gigi R4 = 85 gigi Roda gigi R5 = 24 gigi Roda gigi R6 = 30 gigi Roda gigi R7 = 40 gigi Roda gigi R8 = 15 gigi Roda gigi R9 = 71 gigi Roda gigi R10 = 11 gigi Roda gigi R11 = 30 gigi Roda gigi R12 = 34 gigi Roda gigi R13 = 12 – 24 (RPR) Roda gigi R14 = 20 gigi Roda gigi R15 = 12 gigi Roda gigi R16 = 58 gigi Roda gigi R17 = 32 gigi Roda gigi R18 = 15 gigi Roda gigi R19 = 15 gigi Roda gigi R20 = 50 gigi Roda gigi R21 = 30 gigi Roda gigi R22 = 30 gigi Roda gigi R23 = 21 gigi Roda gigi R24 = 28 gigi Roda gigi R25 = 23 gigi R10 berhubungan dengan roda gigi R12 melalui roda gigi perantara R11. Sedangkan dengan R12 terdapat roda gigi payung R13. R13 berhubungan dengan roda gigi payung R14. Poros R14 memanjang ke arah panjang mesin dan pada bagian lain terdapat roda gigi R15. Roda gigi R15 berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R16. Pada poros R16 terdapat rol lap. 5.13.7.2 Putaran Rol Penggilas pada Coiler Puli motor A berhubungan dengan puli B. Seporos dengan puli B terdapat puli C yang berhubungan dengan puli D. Seporos dengan puli D terdapat roda gigi R1 yang berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R2. Seporos dengan R2 terdapat roda gigi R3 yang berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R4. Satu poros dengan R4 terdapat roda gigi R5 yang berhubungan dengan roda gigi R17 melalui roda gigi R6 dan R7. Satu poros dengan R17 terdapat roda gigi R18 yang berhubungan dengan roda gigi 19. Satu poros dengan R19 terdapat roda gigi 130 R20 yang berhubungan dengan roda gigi R21. Satu poros dengan R21 terdapat roda gigi payung 22 yang berhubungan dengan roda gigi payung R23. Satu poros dengan R23 pada bagian lain terdapat roda gigi payung R24 yang berhubungan dengan roda gigi payung R25. Satu poros dengan R25 terdapat rol penggilas pada coiler. Secara singkat urutan gerakan dari pusat gerakan ke rol penggilas pada coiler dapat diikuti sebagai berikut : Puli motor A; Puli B; Puli C; Puli D; Roda gigi R1; Roda gigi R2; Roda gigi R3; Roda gigi R4; Roda gigi R5; Roda gigi R6; Roda gigi R7; Roda gigi R8; Roda gigi R9; Roda gigi R10; Roda gigi R11; Roda gigi R12; Roda gigi R13; Roda gigi R14; Roda gigi R15; Roda gigi R16; Roda gigi R17; Roda gigi R18; Roda gigi R19; Roda gigi R20; Roda gigi R21; Roda gigi R22; Roda gigi R23; Roda gigi R24; Roda gigi R25; Rol penggilas pada coiler. 5.13.7.3 Tetapan Regangan (TR) atau Draft Constant (DC) Perhitungan Tetapan Regangan dilakukan dengan menghitung Regangan Mekanik (RM) dari gambar 5.68 susunan roda gigi mesin Carding dengan memisalkan Roda gigi Pengganti Regangan (RPR) = 1. Bila rol lap berputar 1 (satu) putaran, maka putaran rol penggilas pada coiler : = 1 x 1516RR x 1314RR x 1012RR x 89RR x 177RR x 1918RR x 2120RR x 2322RR x 2524RR Bila R13 adalah RPR memasukkan harga dalam Gambar 5.68 didapat putaran Rol penggilas pada Coiler : = 1 x 1258 x RPR20 x 1134 x 1571 x 3240 x 1515 x 3050 x 2130 x 2328 putaran Pada gambar 5.68 susunan roda gigi mesin Carding, diameter rol penggilas pada coiler = 58 mm dan diameter rol-lap = 164 mm. Maka : 131 RM = 1641582328213030501515324015711134121258xxxxxxxxxxxRPRxSS RM = RPR2,2416 Tetapan Regangan (TR) atau Draft Constant (DC) = 2416,2. 5.13.7.4 Regangan Mekanik (RM) Dari perhitungan di atas telah didapat : RM = RPRReganganTetapan = RPR2,2416 Bila dipasang RPR yang mempunyai gigi sebanyak 20 gigi, maka : RM = 202,2416 = 120,81 Bila dipasang RPR yang mempunyai gigi sebanyak 21 gigi, maka : RM = 212,2416 = 115,05 Dari perhitungan di atas, maka bila akan memperbesar regangan pada mesin Carding untuk jenis seperti pada gambar 5.68, maka harus digunakan Roda gigi Pengganti Regangan (RPR) yang mempunyai jumlah gigi sedikit. Sebaliknya untuk memperkecil regangan, digunakan RPR yang mempunyai jumlah gigi banyak. 5.13.7.5 Regangan Nyata (RN) Regangan nyata dapat dihitung dengan membandingkan berat bahan yang masuk (lap) dan berat bahan yang keluar (sliver) dalam satuan panjang yang sama. Atau dengan membandingkan nomor keluar (sliver) dengan nomor masuk (lap). Bila mesin Carding ini menggunakan lap yang mempunyai panjang 40 yards dan beratnya = 16,45 kg, sedangkan sliver yang dihasilkan adalah Ne1 = 0,149, maka RN dapat dihitung sebagai berikut : 16,45 kg lap = 40 yads 1 lb lap = )100045,16(6,453x x 84040 hank = 0,00131 hank Jadi nomor lap = 0,00131 (Ne1) 132 Regangan Nyata (RN) = masukNomorkeluarNomor = 00131,0149,0 = 113,74 Dari Regangan Nyata, dapat dihitung Regangan Mekaniknya. Bila mesin Carding mempunyai limbar sebesar 5 %, maka : RM = 100)%100(limbah x RN = 100)5100( x 113,74 = 108,05 5.13.8 Perhitungan Produksi Produksi mesin Carding biasanya dinyatakan dalam satuan berat per satuan waktu tertentu. Perhitungan produksi berdasarkan susunan roda gigi, adalah produksi teoritis. Sedangkan produksi berdasarkan hasil penimbangan sliver, adalah produksi nyata. 5.13.8.1 Produksi Teoritis Produksi teoritis mesin Carding dapat dihitung berdasarkan susunan roda gigi (gambar 5.68), dapat dihitung kecepatan permukaan dari rol penggilas pada coiler dan nomor sliver yang dihasilkan. Bila silinder berputar sebanyak 220 putaran per menit, nomor sliver yang dibuat adalah Ne1 0,149. Maka produksi mesin Carding dapat dihitung sebagai berikut : RPM rol penggilas pada coiler : = 220 . DC . 21RR . 43RR . 175RR . 1918RR . 2120RR . 2322RR . 2524RR = 220 . 280428 . 1529 . 858 . 3224 . 1515 . 3050 . 2130 . 2328 = 133,02 putaran Bila mesin Carding mempunyai efisiensi = 85 %, maka : Produksi teoritis per jam = 0,85 . n . S . d . 60 cm. di mana n = RPM rol penggilas coiler S = 3,14 d = diameter rol penggilas coiler (cm). Produksi teoritis per jam = 0,85 . 133,02 . 3,14 . 5,8 . 60 cm = 123550 cm = 123,550 m. Ne1 0,149 Nm = 1,693 x 0,149 = 0,25 Nm = 0,25 Berat 1 gram sliver mempuyai panjang = 0,25 m 133 Produksi teoritis per jam = 25,050,1235 gram = 4942 gram = 4,942 kg 5.13.8.2 Produksi Nyata Produksi nyata mesin Carding adalah berupa sliver, yang didapat dari penimbangan sliver dalam satuan waktu tertentu. Untuk mendapatkan jumlah produksi rata-rata per jam dari mesin Carding, diambil data-data hasil produksi nyata selama periode waktu tertentu, misalnya satu minggu. Kemudian dihitung jumlah jam efektif dari mesin tersebut. Jumlah jam efektif didapat dari jumlah jam kerja dalam seminggu dikurangi jumlah jam berhenti dari mesin. Jadi jumlah produksi nyata rata-rata per jam adalah jumlah produksi nyata per minggu dibagi jumlah jam efektif per minggu. Misalkan dalam satu minggu menurut jadwal kerja, jumlah jam jalan mesin = 4410 jam untuk 30 mesin Carding. Hasil penimbangan lap dalam seminggu, menurut laporan adalah = 16.051,50 kg. Untuk perawatan mesin-mesin Carding, diperlukan waktu 720 jam mesin. Dengan data-data di atas, dapat dihitung produksi nyata rata-rata per jam untuk tiap mesin sebagai berikut : KJ = 4.410 jam mesin JJB = 720 jam mesin JJE = 3.690 jam mesin Jadi produksi nyata rata-rata jam per mesin = 690,350,051.16 = 4,35 kg Keterangan : KJ : Kecepatan jam JJB : Jumlah jam berhenti JJE : Jumlah jam efektif 5.13.8.3 Efisiensi Efisiensi mesin Carding dapat dihitung dengan membandingkan produksi nyata dan produksi teoritis per satuan waktu yang dinyatakan dalam proses. Pada waktu berproduksi, terjadi waktu-waktu yang tidak menghasilkan produksi, di mana mesin harus berhenti yang disebabkan antara lain : waktu yang diperlukan untuk pembersihan, pelumasan dan perbaikan mesin. Berdasarkan uraian di atas, jumlah teoritis / jam / mesin = 4,942 kg. Sedangkan jumlah produksi nyata / jam / mesin = 4.35 kg. Jadi efisiensi mesin Carding = 942,435,4 x 100 % = 88,02 % 134 5.13.9 Pergantian Roda Gigi Pada mesin Carding terdapat roda gigi yang dapat diganti-ganti. Hal ini dimaksudkan bila akan mengubah nilai regangan maupun produksi, sesuai dengan ketentuan yang diinginkan. Untuk mengubah nilai regangan, roda gigi yang perlu diganti adalah roda gigi pengganti regangan (RPR). Bila produksi yang akan diubah perlu dilakukan penggantian Roda gigi Pengganti Produksi (RPP). 5.13.9.1 Roda Gigi Penggan ti Regangan Telah dijelaskan di atas bahwa : Regangan Mekanik = RPRReganganTetapan Tetapan Regangan mesin Carding menurut gambar susunan roda gigi (gambar 5.68) = 2416,2. R13 adalah roda gigi pengganti regangan. Bila pada mesin Carding tersebut diperlukan regangan sebesar 110, maka kita dapat mengganti roda gigi pengganti regangan yang sesuai dengan nilai regangan yang diinginkan, tanpa mengubah roda-roda gigi lainnya. RM = RPRReganganTetapan RPR = RMReganganTetapan RPR = 1102,2416 = 21,96 Karena tidak ada roda gigi yang jumlah giginya pecahan, maka angka tersebut dibulatkan menjadi 22. 5.13.9.2 Roda Gigi Pengganti Produksi Sama halnya dengan regangan, maka produksi mesin Carding dapat diubah pula. Untuk mengubah produksi mesin Carding, dapat dilakukan dengan mengganti roda gigi pengganti produksi. Pada gambar susunan roda gigi (gambar 5.68), R2 adalah merupakan roda gigi pengganti produksi (RPR). Seperti pada perhitungan produksi teoritis yang telah dibahas di muka, maka : RPM rol penggilas coiler : = 220 . DC . 21RR . 43RR . 175RR . 1918RR . 2120RR . 2322RR . 2524RR = 220 . 280428 . RPP29 . 858 . 3224 . 1515 . 3050 . 2130 . 2328 = RPP3,1995 putaran Next >