< Previous x DAFTAR TABEL Tabel 1. Ketelitian posisi horisontal (x,y) titik triangulasi ...................................................... 21 Tabel 2. Wilayah Indonesia tercakup dalam zone dengan bujur meridian tengahnya (B0) ................................................................................................................................................................ 61 Tabel 3. Tabel pengukuran................................................................................................................101 xi PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR xii GLOSARIUM Atraksi lokal : Kondisi medan magnet setempat di lapangan pengukuran yang dapat mempengaruhi jarum magnet kompas. Azimuth : Sudut yang dibentuk dari garis arah utara terhadap garis arah suatu titik yang besarnya diukur searah jarum jam. Azimuth matahari : Azimuth astronomi matahari pada bola langit. Deklinasi magnetik : Sudut mendatar di sebuah titik dimulai dari arah utara geografis ke ke arah kutub utara magnetik. Deklinasi matahari : Sudut yang dibentuk oleh bidang lingkaran ekliptika matahari dengan bidang lingkaran ekuator bumi. Garis agonik : Garis yang melalui tempat-tempat yang deklinasinya nol. Garis isogon : Suatu garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai deklinasi magnetik sama. Koreksi boussole : Suatu angka besaran sudut mendatar yang harus ditambahkan kepada angka azimuth hasil pengukuran jarum magnet alat ukur untuk memperbaiki salah tunjuk jarum magnet. Skala : Perbandingan antara jarak di peta dengan jarak datar di lapangan. Theodolit : Instrumen/alat yang dirancang untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertikal. Tinggi matahari : Sudut miring ke pusat matahari yang diukur dengan lingkaran tegak theodolit kompas Zenith : Sudut vertikal yang pengukurannya dilakukan dengan menggunakan alat ukur theodolit. 1 I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Buku teks berjudul “Pengukuran dan Pemetaan Hutan” secara umum mencakup tentang dasar-dasar pengukuran pemetaan hutan, pengenalan alat ukur sederhana seperti: kompas, klinometer, dan rol meter dan bagaimana mengoperasikannya dalam melakukan pengukuran dan pemetaan hutan. Siswa setelah mampu mengoperasikannya dituntut untuk dapat mengolah data dan menyajikan data hasil pengukuran tersebut dalam peta sederhana. Pengolahan data hasil pengukuran ini dilakukan secara sederhana dengan menggunakan alat hitung sederhana seperti kalkulator maupun dengan menggunakan aplikasi komputer seperti Microsoft Excel. Penyajian data hasil pengukuran juga dilakukan dengan sederhana/manual menggunakan kertas milimeter blok dan penggambaran sudut azimut menggunakan penggaris dan busur. Hasil akhir dari penyajian data hasil pengukuran ini adalah peta sederhana. Buku teks ini merupakan kompetensi dasar yang harus dikuasai sebelum mempelajari Pengukuran dan Pemetaan Hutan dengan Teodolit dan GPS, Pengukuran dan Pemetaan Digital, Silvikultur, Ilmu Ukur Kayu dan Inventariasi Hutan serta mata pelajaran lain di bidang Kehutanan. Adapun manfaat dari penguasaan kompetensi ini di bidang Kehutanan adalah untuk melakukan pengukuhan kawasan hutan. Sedangkan di luar bidang Kehutanan keterampilan ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan survei investigasi dan desain di bidang perkebunan dan pengukuran persil tanah di bidang keagrariaan. 2 B. Prasyarat Peserta didik sebelum mempelajari buku teks ini harus telah mempunyai kemampuan tentang Trigonometri pada mata pelajaran Mtematika dan Pengantar Ilmu Kehutanan. C. Petunjuk Penggunaan Buku teks ini agar dapat diikuti dengan baik, perhatikan hal-hal berikut : 1. Buku ini dirancang sebagai bahan pembelajaran dengan pendekatan siswa aktif 2. Guru berfungsi sebagai fasilitator 3. Penggunaan buku ini dikombinasikan dengan sumber belajar yang lainnya. 4. Pembelajaran untuk pembentukan sikap spiritual dan sosial dilakukan secara terintegrasi dengan pembelajaran kognitif dan psikomotorik 5. Bacalah buku teks ini dengan mendalam, susunlah beberapa pertanyaan yang menurut anda sulit untuk difahami memuat “apa”, “mengapa” dan “bagaimana”. Kemudian tanyakan kepada guru pada saat tatap muka di kelas. Apabila pertanyaan belum terjawab, maka anda dipersilahkan untuk mempelajari sumber belajar lainnya yang relevan. 6. Kerjakan lembar tugas / latihan soal dan berlatih secara individu maupun kelompok untuk mengevaluasi sejauh mana materi pelajaran telah diserap. 7. Untuk menambah wawasan dan memperkaya kedalaman materi yang anda kuasai bacalah buku lain atau dari sumber belajar lain seperti internet, jurnal, prosidin, majalah atau yang sejenisnya. 3 D. Tujuan Akhir Tujuan akhir yang hendak dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan buku teks ini adalah : 1. Mampu mendeskripsikan dasar-dasar pengukuran dan pemetaan hutan secara baik sesuai dengan standar baku. 2. Mampu mengoperasikan peralatan ukur sederhana dalam kegiatan pengukuran dan pemetaan hutan sesuai dengan kaidah yang berlaku. 3. Mampu mengolah data hasil pengukuran dengan manual maupun dengan aplikasi komputer secara baik sesuai dengan prosedur standar. 4. Mampu menyajikan data hasil pengolahan menjadi sebuah peta sesuai dengan prosedur standar yang berlaku. E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) KI Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya 1.2 Penerapan penggunaan panca indera sebagai alat komunikasi secara efektif dan efisien berdasarkan nilai-nilai agama yang dianut 1.3 Meyakini bahwa bekerja di sektor Kehutanan adalah salah satu bentuk pengamalan perintah Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh KI Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam 4 Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia pembelajaran. 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian dari sikap ilmiah 2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap kerja 2.4 Memiliki sikap proaktif dalam melakukan kegiatan di sektor kehutanan KI Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah 3.1 Memahami konsep dasar pengukuran dan pemetaan hutan 3.2 Menjelaskan jenis-jenis peralatan pengukuran areal hutan 3.3 Menjelaskan cara pengukuran areal hutan dengan peralatan ukur sederhana KI Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung 4.1 Menjelaskan konsep dasar pengukuran dan pemetaan hutan 4.2 Menggunakan jenis-jenis peralatan pengukuran areal hutan 4.3 Melakukan pengukuran areal hutan dengan peralatan ukur sederhana 5 F. Cek Kemampuan Awal Dalam rangka mengetahui kemampuan awal peserta didik terhadap materi pembelajaran, berikut ini tersedia daftar pertanyaan yang harus dijawab. Berilah check point (√) pada setiap uraian di dalam tabel berikut ini. Isilah sesuai dengan kemampuan anda yang sebenarnya. NO. KD URAIAN KRITERIA YA TIDAK 1. 3.1 Apakah anda memahami konsep dasar dasar pengukuran dan pemetaan hutan? 2. 3.2 Apakah anda mampu menjelaskan alat-alat pengukuran areal hutan? 3. 3.3 Apakah anda mampu menjelaskan cara pengukuran areal hutan dengan menggunakan alat ukur sederhana? 4. 4.1 Apakah anda mampu menjelaskan konsep dasar dasar pengukuran dan pemetaan hutan? 5. 4.2 Apakah anda mampu menggunakan alat-alat pengukuran areal hutan? 6. 4.3 Apakah anda mampu melakukan pengukuran areal hutan dengan menggunakan alat ukur sederhana? 6 II. PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran 1. Pengantar Pengukuran dan Pemetaan Hutan A. Deskripsi Pengukuran dan pemetaan hutan sebagai pelajaran yang mendasari pelajaran-pelajaran bidang, maka dalam bab ini akan diperkenalkan dan dideskripsikan tentang definisi pengukuran pemetaan kepada peserta didik. Materi kemudian dilanjutkan dengan pengenalan teknik-teknik pengukuran pemetaan yang lazim dilakukan. Ilmu Pengukuran dan Pemetaan Hutan bukanlah satu bidang ilmu yang baru. Ilmu ini dilandasi oleh ilmu yang lain, seperti ilmu ukur tanah atau yang lebih umum lagi disebut Geodesi, Ilmu Pemetaan (Kartografi) dan sejenisnya, sehingga pengukuran dan pemetaan hutan tidak bisa berdiri sendiri melainkan perpaduan dari beberapa ilmu. Penekanan ilmu pengukuran dan pemetaan hutan ini adalah objeknya kajiannya berupa areal hutan. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran 1 diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian pengukuran terestris 2. Menjelaskan pengukuran kerangka dasar horisontal 3. Menjelaskan pengukuran kerangka dasar vertikal 4. Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan pengukuran 5. Menjelaskan sistem satuan sudut dan membedakan antara trigonometri pada Matematika dan trigonometri pada pengukuran terestris 7 2. Uraian Materi a. Pengertian Pengukuran dan Pemetaan Hutan Pengukuran dan pemetaan hutan terdiri dari dua kegiatan yaitu pengukuran hutan dan pemetaan hutan. Dua kegiatan tersebut sangat berkaitan. Jika dilihat dari urutannya pengukuran berkaitan dengan kegiatan hulu sedangkan pemetaan adalah kegiatan hilir. Pemetaan dengan arti lain akan bisa dilakukan manakala pengukuran telah selesai dilakukan. Kegiatan pengukuran dan pemetaan di kalangan masyarakat lebih dikenal dengan nama survei dan pemetaan. Sekarang apa pengertian pengukuran hutan ? Apa pengertian pemetaan hutan ? Pengukuran hutan adalah kegiatan menentukan titik batas di atas permukaan bumi (tanah atau perairan) dari suatu areal hutan untuk memisahkan kawasan hutan dengan selain kawasan hutan, atau membagi jenis kawasan hutan yang memiliki perbedaan fungsi atau peruntukan. Ilmu yang mendasari pengukuran hutan ini adalah ilmu ukur tanah. Ilmu ukur tanah tersebut merupakan sebagian kecil dari ilmu yang lebih luas yang dinamakan Ilmu Geodesi. Pemetaan hutan adalah kegiatan menggambarkan suatu kawasan hutan yang ditransformasikan ke dalam media datar dan diperkecil yang didasari dengan seni dan teknik kartografi. Ilmu Kartografi sendiri memiliki definisi sebagai gabungan dari ilmu, seni dan teknik dalam pembuatan (penggambaran) peta sehingga jelas untuk melakukan pemetaan hutan dasar ilmu yang akan dipelajari adalah Ilmu Kartografi. Guna mengenal lebih jauh tentang ilmu yang mendasari pemetaan hutan yaitu ilmu ukur tanah dan ilmu yang mendasari pemetaan hutan yaitu kartografi, mari kita pelajari terlebih dahulu satu demi satu. Next >