< Previous 38 3. Carilah contoh SOP (standard operational procedure) yang dimiliki perusahaan atau lembaga negara tentang pengukuran dan pemetaan! b. Tugas Kelompok 1. Bagilah kelas dalam 6 kelompok @ 5-6 orang /kelompok! 2. Lakukan pembagian tugas di setiap kelompok sebagi ketua, sekretaris, dan anggota! 3. Berdasarkan hasil kerja tugas individu, buatlah makalah tentang bagaimana melakukan pengukuran areal yang benar sesuai dengan prosedur (SOP) yang telah anggota temukan ! 4. Presentasikan hasil laporan kelompok Anda di depan kelas ! 5. Tes Formatif 1) Jelaskan pengertian pengukuran terestris ! 2) Uraikan cara membuat kerangka dasar vertikal dengan menggunakan metode sifat datar ! 3) Jelaskan secara singkat cara membuat kerangka dasar vertikal menggunakan metode Trigonometris! 4) Apabila pada gambar di bawah ini ditentukan α = 600 dan d = 30 m! 39 Tentukan x dan y nya! 5) Apabila diketahui koordinat A (- 40 m, - 25 m) Tentukan d dan α! 90 0 270 180 x y α d 90 2718 α d A 40 C. PENILAIAN Kegiatan evaluasi dilakukan oleh setiap guru pada peserta didik yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada setiap pembelajaran. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengukur ketuntasan belajar peserta didik untuk kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Teknik atau metode evaluasi yang digunakan disesuaikan dengan ranah (domain) yang dinilai serta indikator keberhasilan yang diacu. Bentuk penilaian yang digunakan adalah penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. 1. Penilaian Sikap Pelaksanaan penilaian sikap ada beberapa rambu-rambu yang harus dipegang para guru pengampu. Rambu-rambu tersebut antara lain : a. Instrumen penilaian sikap dirancang untuk mengukur sikap kerja sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan. b. Penilaian sikap ini dilakukan pada waktu kegiatan mengukur setiap Kompetensi Dasar (KD) c. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan penilaian ini dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal sebagai berikut: No. Jenis/Aspek Sikap Standar Pencapaian Strategi Penilaian Deskripsi Skor 1. Mandiri Melaksanakan kegiatan tanpa harus di perintah oleh guru Observasi aktivitas peserta didik dalam melaksanakan kegiatan Selalu diperintah 1 Sering diperintah 2 Kadang-kadang diperintah 3 41 No. Jenis/Aspek Sikap Standar Pencapaian Strategi Penilaian Deskripsi Skor Jarang diperintah 4 Sangat jarang diperintah 5 2. Bertanggung jawab Menyelesaikan kegiatan tepat waktu Verifikasi rekaman penyerahan tugas-tugas peserta didik Sangat tepat waktu 5 Tepat waktu 4 Sedang 3 Kurang tepat waktu 2 Sangat kurang 1 3. Sikap percaya diri Mampu tampil secara wajar dalam melaksanakan kegiatan Observasi aktivitas peserta didik dalam melaksanakan kegiatan Selalu 5 Sering 4 Kadang-kadang 3 Jarang 2 Sangat jarang 1 4. Kedisiplinan dalam menjaga Kedisiplinan dalam menjaga keselamatan kerja sesuai Stándar Observasi aktivitas peserta didik dalam 42 No. Jenis/Aspek Sikap Standar Pencapaian Strategi Penilaian Deskripsi Skor keselamatan kerja sesuai estándar baku baku melaksanakan kegiatan Sangat disiplin 5 Disiplin 4 Sedang 3 Kurang disiplin 2 Sangat kurang kedisiplinan 1 Total Skor 4 - 20 2. Penilaian Pengetahuan Guru harus melaksanakan penilaian pengetahuan setelah siswa menyelesaikan seluruh proses pembelajaran. Pelaksanaan penilaian tersebut ada beberapa rambu-rambu yang harus dipegang para gurusebagai berikut: a. Penyusunan instrumen penilaian pengetahuan dirancang untuk mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan kognitif sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). b. Soal-soal yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang akan dinilai dengan bentuk test dapat menggunakan jenis-jenis tes tertulis yang dinilai cocok. c. Bentuk penilaian pengetahuan ini dapat berbentuk pilihan ganda, uraian singkat, studi kasus dan lain-lain d. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk menyusun soal tes dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal 43 Tingkat Kesulitan Keterampilan Intelektual C1/Ingatan (30 %) C2/Pemahaman (40 %) C3/Menjelaskan (30 %) Mudah (30 %) 10 % 10 % 10 % Sedang (40 %) 10 % 20 % 10 % Sukar (30 %) 10 % 10 % 10 % e. Kisi-kisi di atas tidak bersifat mengikat, sehingga para guru dapat mengembangkan sendiri kisi-kisi tersebut sesuai dengan kebutuhan sekolahnya. 3. Penialain Keterampilan Pelaksanaan penilaian keterampilan ada beberapa rambu-rambu yang harus dipegang para guru pengampu sebagai berikut : a. Instrumen penilaian keterampilan dirancang untuk mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan psikomotorik dan perubahan perilaku sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan. Soal dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang akan dinilai dan dapat menggunakan metode penilaian keterampilan yang tepat. b. Rambu-rambu yang dipergunakan untuk melaksanakan test ini dengan menggunakan kerangka kisi-kisi soal. 44 Kerangka Kisi-kisi Soal Test Psikomotor Unit Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Domain Aspek Penilaian Kondisi Yang Diinginkan Skore Nilai 1. Melakukan persiapan Kegiatan persiapan kerja dapat dilakukan dengan baik Knowledge Kemampuan melakukan persiapan kegiatan a. Tersedianya bahan/alat yang dapat digunakan dengan baik 0-5 b. Tersusunnya langkah-langkah kerja dengan tepat 0-10 c. Tersusunnya pembagian kerja kelompok dengan tepat 0-5 2. Mengumpulkan data/informasi Data/informasi dapat dikumpulkan dengan benar Knowledge Kemampuan mengumpulkan data /informasi yang dibutuhkan a. Tersedianya waktu kegiatan dengan tepat 0-10 b. Tersedianya data/informasi yang dibutuhkan dengan benar 0-10 3. Mengolah data/informasi Data /informasi dapat di olah dengan benar Knowledge Kemampuan mengolah data/informasi yang dibutuhkan a. Tersedianya data/informasi dengan lengkap 0-10 b. Data/informasi yang telah diolah dapat disimpulkan dengan benar 0-30 4. Menyajikan data/informasi Laporan hasil telah tersusun dengan benar Knowledge Kemampuan menyusun laporan kegiatan Tersedianya laporan kegiatan dengan benar 0-20 45 Kegiatan Pembelajaran 2. Sistem Koordinat Peta A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran pertama peserta didik telah dijelaskan berkaitan tentang definisi-definisi dan kegiatan dalam pengukuran. Pada kegiatan pembeljaran kedua ini peserta didik akan lebih banyak difokuskan pada dasar dalam pemetaan yaitu tentang koordinat peta atau yang lebih dikenal dengan sistem proyeksi peta dan koordinat peta. Dengan diketahuinya sistem tersebut maka diharapkan nantinya peserta didik dapat membaca peta dan atau membuat peta dengan standar sistem koordinat yang baku yang dapat diintegrasikan dengan peta standar yang lain. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Peserta didik setelah selesai mengikuti pembelajaran kedua diharapkan mampu: 1. Menjelaskan sistem proyeksi peta berdasarkan ketentuan baku dan sesuai standar yang digunakan 2. Menjelaskan sistem koordinat peta berdasarkan ketentuan baku dan sesuai standar yang digunakan 3. Menerapkan koordinat geografis dan UTM berdasarkan ketentuan baku dan sesuai standar yang digunakan 46 2. Uraian Materi a. Proyeksi Peta Proyeksi peta merupakan teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasar berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Menurut Bastaman, proyeksi peta merupakan pemindahan posisi titik dari bidang lengkung permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat geodetik (lintang dan bujur) ke posisi titik pada bidang datar (bidang peta) yang dinyatakan dalam sistem koordinat siku-siku bidang datar kartesius (X,Y). Sedangkan sistem proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang mendekati bentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan penyimpangan dari kondisi nyata di lapangan (distorsi) sedikit mungkin sehingga proyeksi peta memberikan hubungan antara posisi titik-titik dimuka bumi dengan di peta. Gambar 12. Prinsip Proyeksi dari Bidang Lengkung Muka Bumi ke Bidang Datar Kertas 47 Bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai elips 3 dimensi atau ellipsoid. Istilah ini sinonim dengan istilah spheroid yang digunakan untuk menyatakan bentuk bumi. Karena bumi tidak uniform, maka digunakan istilah geoid untuk menyatakan bentuk bumi yang menyerupai ellipsoid tetapi dengan bentuk muka yang sangat tidak beraturan. Untuk menghindari kompleksitas model matematik geoid, maka dipilih model ellipsoid terbaik pada daerah pemetaan, yaitu yang penyimpangannya terkecil terhadap geoid. WGS-84 (World Geodetic Sistem) dan GRS-1980 (Geodetic Reference Sistem) adalah ellipsoid terbaik untuk keseluruhan geoid. Penyimpangan terbesar antara geoid dengan ellipsoid WGS-84 adalah 60 m di atas dan 100 m di bawahnya. Apabila ukuran sumbu panjang ellipsoid WGS-84 adalah 6.378.137 m dengan kegepengan 1/298.257, maka rasio penyimpangan terbesar ini adalah 1/100.000. Indonesia, seperti halnya negara lainnya, menggunakan ukuran ellipsoid ini untuk pengukuran dan pemetaan di Indonesia. WGS-84 "diatur, diimpitkan" sedemikian rupa diperoleh penyimpangan terkecil di kawasan Nusantara RI. Titik impit WGS-84 dengan geoid di Indonesia dikenal sebagai datum Padang (datum geodesi relatif) yang digunakan sebagai titik referensi dalam pemetaan nasional. Sebelumnya juga dikenal datum Genuk di daerah sekitar Semarang. Pemetaan yang dibuat Belanda menggunakan Ellipsoid Reference (ER) yang sama yaitu WGS-84. Sejak 1996 pemetaan nasional di Indonesia menggunakan datum geodesi absolut DGN-95. Pusat ER dalam sistem datum absolut ini berimpit dengan pusat masa bumi. Sistem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil mungkin distorsi tersebut dengan : membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian-bagian yang tidak terlalu luas, dan Next >