< Previous 58 0 m U. Sedangkan untuk perhitungan ke arah selatan equator diberi nilai fiktif sebesar 10.000.000 m U. Zona zona proyeksi dalam satuan grid UTM, zona nomor 1 dimulai dari daerah yang dibatasi oleh meridian 180° Barat dan meridian 174° Barat kemudian dilanjutkan ke Timur sampai zona 6º. Dengan demikian meridian Greenwich (meridian 0) adalah batas antara zona 30 dan 31. Perhatikan seperti Gambar 15 dan juga perhatikan pembagian grid pada Gambar 16. Setiap penomoran dari Selatan ke Utara dipakai sistem alfabet dengan membagi zona ke Utara dan ke Selatan ekuator dengan ukuran 8° garis paralel kecuali 12° untuk 72° LU-84° LU. Penomoran alfabet dimulai dari huruf C paling Selatan sampai X paling Utara, kecuali huruf I dan O, seperti Gambar 15, sehingga setiap zona UTM. Grid terbagi menjadi 20 blok zona yang berukuran 6° x 8° kecuali zona X yang berukuran 6°x 12° seperti pada Gambar 16. Wilayah Indonesia yang luas terdiri dari 9 zona, yaitu mulai dari zona nomor 46 (meridian tengah 93° T) sampai dengan zona nomor 54 (meridian tengah 141° T). Sedangkan dari Selatan mulai dari nomor L sampai nomor P di utara. 59 Gambar 21. Zona UTM Grid 60 Penentuan Zona UTM. Sistem koordinat UTM garis paralel dibagi ke dalam zona-zona, di mana lebar setiap zona adalah 60. Zone nomor 1 dimulai dari daerah yang dibatasi oleh meridian 1800 B dan 1740 B dan dilanjutkan ke arah Timur sampai nomor 60. Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 840 Utara dan 800 Selatan. Dengan demikian untuk daerah kutub harus diproyeksikan dengan proyeksi lain. Gambar 22. Penomomoran Zona UTM Zone 1 dimulai pada 1800 BB sampai 1740 BT, zone 30 mulai dari 60 BB sampai 00. Sedangkan bumi belahan Timur dimulai pada zone 31 (00-60 BT). 61 Wilayah Indonesia tercakup dalam zone nomor-nomor 46 s/d 54 dengan bujur meridian tengahnya (B0) sebagai berikut : Tabel 2. Wilayah Indonesia tercakup dalam zone dengan bujur meridian tengahnya (B0) Zone B0 46 930 47 990 48 1050 49 1110 50 1170 51 1230 52 1290 53 1350 54 1410 1800B 1740 120 60 00 60 120 1740 1800 Zone 1 2 29 30 1 2 60 Ekuator 0 m 10.000.000 m 62 Contoh dalam penentuan zone suatu tempat : Suatu tempat berkedudukan pada 120014’10”BT, maka tempat tersebut terletak pada zone = 120 : 6 = 20 karena ada lebihnya 14’10” maka dibulatkan menjadi 21 dan karena terletak pada bujur timur maka tempat tersebut berada pada zone = 30 + 21 = 51 Suatu tempat berkedudukan pada 119058’59”BT, maka tempat tersebut pada zone = 30 + 119/6 = 49,83 dibulatkan menjadi 50 Suatu tempat berkedudukan tepat pada 1200 BT; zone tempat tersebut adalah 30 + 120/6 = 50 karena tepat di 50 maka tempat tersebut berada di akhir zone 50 atau di awal zone 51 dalam sistem koordinat UTM tempat tersebut mempunyai dua koordinat (berdasarkan zone 50 dan berdasarkan zone 51 d. Sistem Koordinat Sistem koordinat pemetaan terdiri dari: koordinat geografi (lintang/ paralel dan bujur/meridian) dan koordinat bidang datar kartesian (sumbu siku X, Y) yang menghubungkan posisi antar titik-titik. Koordinat geografi adalah koordinat untuk menyatakan posisi suatu titik/tempat dipermukaan bumi. Sedangkan koordinat bidang datar kartesian adalah koordinat untuk menyatakan posisi titik dibidang proyeksi/peta. Apabila bumi dianggap suatu bentuk ellipsoid tiga dimensi, maka garis-garis paralel pada ellipsoid dengan selang tertentu menjadi garis-garis sejajar dengan selang membesar ke arah kutub Selatan dan Utara. Posisi suatu tempat di permukaan bumi dinyatakan oleh besar sudut lintang dari equator dan besar sudut bujur dari meridian tertentu. Pernyataan ini dikenal dengan sistem koordinat geografis. 63 Sedangkan posisi suatu tempat pada peta dinyatakan oleh ukuran absis (x) dan koordinat (y) yang dikenal dengan sistem koordinat bidang datar dengan pusat koordinat tertentu dan satuan ukuran metrik (meter). Posisi suatu tempat bisa dinyatakan dalam 2 dimensi apabila dimensinya hanya bidang datar dan 3 dimensi apabila dimensinya ruang, yaitu terdapat data ketinggian dari bidang ellipsoid atau permukaan laut tertentu. Sistem koordinat ditentukan oleh titi pusat (titik nol), orientasi sumbu-sumbu, dan parameter posisi dari sistem koordinat. 1) Koordinat Geografis Koordinat geografis atau geodetic coordinat seperti telah dijelaskan sebelumnya adalah suatu sistem koordinat dipermukaan bumi, di mana suatu titik dinyatakan sebagai perpotongan antara garis lengkung meridian dengan garis lengkung paralel yang melalui titik tersebut. Dalam definisi tersebut selalu disinggung tentang meridian dan paralel untuk mengenal tentang apa itu garis meridian dan paralel perhatikan definisinya berikut. 64 Gambar 23. Ilustrasi Garis Median dan Paralel. a) Garis Meridian Meridian adalah garis yang menghubungkan antara Kutub Utara dan Kutub Selatan, garis-garis tersebut berupa setengah lingkaran yang sama besarnya. Garis meridian yang melalui kota Greenwich di Inggris disebut meridian nol. Karakteristik dari meridian, yaitu : semua meridian ditarik dengan arah Utara-Selatan yang benar, jarak antar meridian akan menjauh di ekuator dan akan berkumpul jadi satu titik di kutub Utara dan Selatan, dan 65 jumlah yang tidak terhingga dari meridian bisa digambar pada suatu globe (bola bumi), tetapi untuk penyajian di peta meridian digambar setiap 100 b) Garis Paralel Paralel adalah garis yang sejajar dengan ekuator. Garis-garis tersebut berupa lingkaran-lingkaran yang tidak sama besarnya, semakin jauh dari ekuator lingkarannya semakin kecil. Jadi lingkaran yang terbesar adalah ekuator atau biasa disebut dengan parallel nol. Karakteristik dari paralel adalah : tiap-tiap paralel selalu sejajar satu sama lain, paralel selalu ke arah Timur-Barat, paralel berpotongan dengan meridian dengan sudut 900 yang berlaku pada setiap tempat di globe kecuali kedua kutub, semua paralel kecuali ekuator adalah lingkaran kecil, ekuator adalah lingkaran besar, dan jumlah yang tak terhingga dari paralel dapat digambarkan pada bola bumi sehingga setiap titik pada bola bumi akan terletak pada suatu paralel kecuali pada kedua kutub. Berdasarkan definisi koordinat geografi di atas bahwa suatu tempat dipermukaan bumi ditentukan oleh perpotongan antara garis lengkung meridian dan lengkung paralel yang melalui titik tersebut, besar/nilainya ditentukan dengan nilai lintang dan bujur. 66 b. 1. Lintang Lintang suatu titik adalah besarnya sudut pusat lengkungan (busur) yang diukur pada suatu meridian dan dihitung mulai dari ekuator sampai ke garis paralel yang melalui titik tersebut. Nilai dari besarannya sebagai berikut : ke arah Kutub Selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS) diberi tanda minus (-) daro 00 - 90 0. ke arah Kutub Utara dari ekuator disebut Lintang Utara (LU) diberi tanda plus (+) dari 00 - 90 0. b. 2. Bujur Bujur suatu titik adalah sudut pusat lengkungan (busur) yang diukur pada suatu garis paralel antara meridian suatu titik dengan meridian nol. Nilai besaranya sebagai berikut : dari 00-1800 ke arah Barat dari meridian nol disebut Bujur Barat (BB). dari 00-1800 ke arah Timur dari meridian nol disebut Bujur Timur (BT). Garis paralel atau lintang dan garis bujur atau meridian dalam penggambarannya di lembar peta akan digambarkan menjadi pasangan garis lengkung yang disebut graticul. Pusat koordinat geografis adalah titik potong garis ekuator atau paralel nol dengan garis meridian nol (garis yang melalui kota Greenwich). Panjang bujur setiap 10 dalam miles/kilometer tidak tetap tergantung dari letak paralel. Jarak yang paling besar 67 adalah di ekuator karena ekuator merupakan lingkaran besar. Panjang bujur 10 di ekuator = 111,322 km Contoh suatu tempat di Sulawesi Selatan terletak pada 119020’12” , artinya tempat tersebut berjarak 119020’12” dari garis Prime Meridian. 2) Koordinat Bidang Datar Koordinat suatu titik pada sistem koordinat bidang datar (planimetris) dinyatakan dengan besaran absis (x) dan ordinat (y) dari suatu sistem koordinat siku-siku Cartesius (Kartesian) dua dimensi (2D) yang berbentuk salib sumbu (X,Y). Sumbu X merupakan garis proyeksi dari salah satu garis paralel. Sedangkan sumbu Y merupakan proyeksi dari salah satu garis meridian atau garis yang disinggungkan dengan salah satu garis meridian. Besaran X dan Y pada koordinat bidang datar ini dinyatakan dalam satuan panjang metrik (m). Sedangkan dalam penggambarannya di lembar peta garis X dan Y akan digambarkan menjadi pasangan garis saling tegak lurus yang disebut grid. Letak dadn ukuran pusat koordinat tergantung dari sistem proyeksi yang digunakan. Next >