< Previous 58 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pewarnaan Tekstil 1 b.Mangkok Plastik Spesifikasi : Jenis : Plastik Mangkok plastik mempunyai banyak kelebihan karena mudah diperoleh, harganya murah, ringan dan fleksible (mudah penyimpanannya). Ukuran : 1 Liter Persyaratan teknis : tidak bereaksi dengan bahan kimia,tidak bocor dan mudah dibersihkan. Fungsi : tempat untuk mencampur bahan warna atau untuk melarutkan zat warna sintetis Gambar 2.2. Mangkok Plastik (Sumber: Dokumen DPK Tekstil PPPPTK Seni dan Budaya c.Sendok Spesifikasi : Jenis : Plastik, stainless stell. Ukuran : Sedang, kecil Persyaratan teknis : tidak bereaksi dengan bahan kimia, kuat (tidak mudah patah), dan mudah dibersihkan Fungsi : untuk mengambil zat/bahan kimia dan mengaduk larutan zat warna. Gambar 2.3a. Sendok plastik (Sumber: http://smsupplier.blogspot.com/ Gambar 2.3b. Sendok stainless stell (Sumber: http://plastikproduk123.com/ 62 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pewarnaan Tekstil 1 Kapasitas : 3000 gr Ketelitian : 0,1 gr Keterangan : American Standard (Sumber: botanical.com) 1 oz = 28 grams 1 pound = 1 lb = 454 grams Persyaratan teknis : Dilakukan validasi secara berkala Fungsi : Alat yang dipakai untuk pengukuran berat atau massa suatu bahan. j. Kuas Spesifikasi : Jenis : Kuas dengan ujung rata, bulat tumpul atau lancip Bentuk :Tangkai dari kayu dengan kuas di ujungnya.Untuk bulunya ada yang jenis bulu halus dan ada yang jenis kasar, ada yang terbuat dari bulu Babi, Bulu Musang, dan sekarang banyak yang terbuat dari bahan sintetis. Ukuran :Contoh : Eterna nomor ganjil 1,3,5,7,9 Gambar 2.9a. Timbangan Mekanik (Neraca Ohaus) Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Timbangan Gambar 2.9b. Timbangan digital Sumber: http://timbangandigital3.webs.com 64 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pewarnaan Tekstil 1 m. Kompor Spesifikasi : Jenis : Kompor gas, kompor listrik, kompor minyak Fungsi : Alat/media untuk memanaskan ceret/ketel atau panci kukus/dandang. 2. Bahan Pewarnaan Sintetis a. Pewarnaan dengan Zat warna napthol Zat warna napthol termasuk zat warna Azo (“Developed Azo Dyes”) karena jika digabungkan dengan garam diazo baru timbul warna dan tidak larut dalam air. Untuk melarutkan komponen napthol memerlukan obat bantu yaitu kostik soda, dan proses Gambar 2.12. Ceret/Ketel (Sumber: http://kitcheneeds.wordpress.com) Gambar 2.13a. Kompor Gas (Sumber : http://jual elektronik.com) Gambar 2.13b. Kompor Minyak (Sumber : http://ptgsu.com 65 Pewarnaan Tekstil 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013pewarnaannya memerlukan komponen pembangkit warna yaitu garam diazonium atau garam napthol. 1). Jenis-jenis Zat Warna Naptol: Napthol AS.G Berbentuk serbuk berwarna putih kecoklatan. Berfungsi sebagai warna dasar yang apabila dibangkitkan warnanya dengan garam diazonium akan menghasilkan warna kuning atau oranye. Napthol AS.LB Berbentuk serbuk berwarna putih keabu-abuan. Berfungsi sebagai warna dasar yang apabila dibangkitkan warnanya dengan garam diazonium akan menghasilkan warna coklat. Napthol AS Berbentuk serbuk berwarna putih keabu-abuan. Berfungsi sebagai warna dasar yang apabila dibangkitkan warnanya dengan garam diazonium akan menimbulkan warna sesuai garam yang dipakai yaitu warna oranye, merah, merah keunguan, ungu, biru atau biru kehitaman. Gambar 2.14. Napthol AS.G Sumber : Toko bahan batik Yogyakarta Gambar 2.15. Napthol AS.LB Sumber : Toko bahan batik Yogyakarta 78 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pewarnaan Tekstil 1 c. Pewarnaan dengan zat warna reaktif Zat warna reaktif termasuk zat warna yang larut dalam air dan bereaksi dengan serat selulosa, sehingga zat warna reaktif tersebut merupakan bagian dari serat. Zat warna reaktif memiliki sifat-sifat tahan luntur dan tahan terhadap sinar. Pencelupan bahan dengan zat warna reaktif banyak dilakukan terutama untuk warna muda. 1). Jenis-jenis zat warna reaktif: a) Remazol (produc Hoechst) Remazol Yellow FG Berbentuk serbuk berwarna kuning. Menghasilkan warna kuning. Remazol Golden Yellow Berbentuk serbuk berwarna kuning. Menghasilkan warna oranye. c)Asam Klorida (HCl) Merupakan larutan asam yang kuat untuk fiksasi pewarnaan indigosol. Berupa cairan kekuning-kuningan dengan aroma yang sangat kuat dan bersifat sangat korosif/berbahaya.Harus disimpan dalam wadah berbahan plastik polimer (PE) tertutup. Hindari kontak dengan kulit, mata, dan mulut atau terhirup karena menyebabkan iritasi dan terbakar. Gunakan sesuai ukuran yang benar dengan menggunakan gelas ukur dan gunakan sarung tangan sebagai pelindung tangan. Gambar 2.42. Asam Klorida (HCl) Sumber: Dokumen DPK Tekstil PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 81 Pewarnaan Tekstil 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013b) Procion ( Produc dari I.C.I) Procion Blue MX-G Berupa serbuk berwarna biru tua. Untuk menghasilkan warna biru tua. Procion Turquise MX-G Berupa serbuk berwarna biru turkish. Untuk menghasilkan warna biru. 2). Obat Bantu a) TRO (Turqis Red Oil) Berbentuk serbuk putih, Berfungsi untuk pembasah (merendam kain sebelum diwarna) dan membuka serat agar supaya zat warna mudah masuk ke dalam serat. Berbau harum seperti serbuk pencuci. c) Matexil PAL Berbentuk serbuk putih untuk anti reduksi. Berfungsi untuk mengawetkan bahan pewarna sehingga zat warna tidak mudah rusak. b)Manutex atau Natrium Alginat Berbentuk serbuk coklat muda dari agar-agar rumput laut yang digunakan untuk pengental dan membuat pasta printing atau bahan zat warna reaktif teknik colet. Bersifat tidak berwarna dan tidak mewarnai bahan /kain. Gambar 2.49. Manutex Sumber: Dokumen DPK Tekstil PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta Gambar 2.50. Matexil PAL Sumber: Dokumen DPK Tekstil PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 87 Pewarnaan Tekstil 1 Direktorat Pembinaan SMK 20132). Obat bantu a) Kostik Soda (NaOH) Kostik soda atau natrium hidroksida (NaOH) atau soda api. Berfungsi untuk melarutkan zat warna indanthreen. Kostik soda berbentuk kristal. Harus disimpan dalam wadah tertutup karena mudah mencair apabila terkena udara. Hindari kontak dengan kulit dan mata karena menyebabkan iritasi dan rasa gatal/panas. Cara mengambil kristal kostik soda dengan menggunakan sendok dan menggunakan sarung tangan sebagai pelindung tangan. b) Natrium Hidrosulfit/ sodium hidrosulfit (NA2S2O4) Bersifat reduktor kuat yang berfungsi untuk melarutkan zat warna Indanthreen.Berbentuk serbuk. Disimpan dalam wadah tertutup karena mudah rusak jika terkena udara. E. Rangkuman 1. Alat untuk pewarnaan sintetis, yaitu ember/bak, mangkok, sendok, gelas ukur, termometer laboratorium, gunting, sarung tangan, masker, timbangan, kuas, dandang, ceret/ketel dan kompor. 2. Bahan pewarna sintetis : a. Pewarna naphthol : zat warna napthol, garam diazonium, TRO dan kostik soda b. Pewarna indigosol : Zat warna indigosol, TRO, natrium nitrit dan HCl. c. Pewarna reaktif : Zat warna reaktif (remazol, procion dll), TRO, manutex, matexil PAL, garam dapur, soda abu/soda kue, urea, kostik soda, waterglass dan fixanol. d. Pewarnaan indanthreen : zat warna indanthrene, kostik soda dan natrium hidrosulfit Gambar 2.64. Natrium Hidrosulfit/ sodium hidrosulfit (NA2S2O4) Sumber: Dokumen DPK Tekstil PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta 88 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pewarnaan Tekstil 1 F. Penilaian 1. Penilaian Sikap a. Penilaian sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat dan jurnal oleh peserta didik. b. Instrumen penilaian sikap 1). Pedoman Observasi Sikap Spiritual Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik : ……………………… Kelas : ……………………… Tanggal Pengamatan : ……………………… Materi Pokok : ……………………… No Aspek Pengamatan Skor 1 2 3 4 1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan 3. Bergaul dengan teman yang beragam 4. Menjalankan ibadah sesuai agama 5. Jumlah Skor Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : 89 Pewarnaan Tekstil 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013Peserta didik memperoleh nilai : Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100) Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79) Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69) Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%) 2). Pedoman Observasi Sikap Jujur Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kejujuran. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Materi Pokok : ………………….. No Aspek Pengamatan Skor 1 2 3 4 1. Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas 2. Tidak melakukan plagiat 3. Jumlah Skor Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : 90 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pewarnaan Tekstil 1 Peserta didik memperoleh nilai : Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100) Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79) Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69) Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%) 3). Pedoman Observasi Sikap Disiplin Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Materi Pokok : ………………….. No. Sikap yang diamati Melakukan Ya Tidak 1. Masuk kelas tepat waktu 2. Mengumpulkan tugas tepat waktu 3. Jumlah Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Next >