< Previous 77 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 Bahan perekat yang digunakan untuk merekatkan film dengan logam juga diberi warna dengan suatu pigmen dalam pembuatan benang emas. (4) Film poliester dilogamkan tak berwarna yang dipotong–potong menjadi pita tipis dan dilapisi dengan film poliester transparan pada kedua sisinya. Pelogaman film poliester dilakukan dengan penguapan alumunium dalam ruang sangat hampa. Untuk pembuatan benag emas dan efek logam lain, bahan perekat di antara film diwarnai dengan warna yang sesuai. (5) Film poliester dilogamkan tak berwarna yang dipotong–potong menjadi pita–pita tipis dan dilapisi dengan film selulosa pada kedua sisinya. c) Sifat fisika (1) Pengaruh panas kering Pengerjaan benang logam dari flim asetat dalam proses kering dengan tekanan harus dilakukan pada suhu sedang, karena perekat yang digunaka untuk benang ini bersifat termoplastik. Tekanan dan suhu lebih dari 107˚C dapat merusak film. Jika tanpa tekanan suhu dapat dinaikkan sampai 160˚C tanpa terjadi kerusakan. Benang logam dari film poliester dapat dipanaskan tanpa tekanan sampai 216˚C. Jika dengan tekanan, benang ini dapat dipanaskan sampai kurang dari 135˚C tanpa terjadi kerusakan. Pada penyetrikaan biasa benang logam tahan sampai suhu 200˚C-210˚C (2) Pengaruh uap panas Serat logam yang berlapis film viskosa tidak tahan terhadap pengerjaan dengan uap panas. Apabila film viskosa berada didalam uap panas, maka film alumunium akan terlepas sehingga benang logam rusak. 78 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 Benang logam yang berlapis film selulosa dapat dikerjakan dengan uap panas sampai suhu 80˚C. Benang logam yang tersusun dari film poliester dengan film alumunium atau film poliester dengan film poliester yang dilogamkan dapat dimasak tanpa terjadi kerusakan. d) Sifat kimia (1) Pengaruh asam Benang logam tidak bereaksi dengan asam–asam yang digunakan dalam pencelupan. Pada suhu pemasakan dan waktu pencelupan yang normal (±3 jam), asam sulfat, asam formiat, asam asetat dan asam oksalat tidak berpengaruh pada benang logam film poliester. Tetapi asam-asam tersebut dapat merusak benang logam dengan asam asetat. Asam khlorida pada suhu pemasakan dapat merusak benang logam yang berlapis film poliester, tetapi tidak merusak logam yang bersumbu film poliester dilogamkan. (2) Pengaruh alkali Natrium karbonat dengan konsentrasi rendah sampai 2% dan suhu sedang 50˚C-60˚C tidak berpengaruh pada serat logam setelah dua jam. Bagian logam terurai dan keluar pada suhu pemasakan. (3) Pengaruh kanji Kanji yang digunakan dalam pertekstilan seperti pati dan turunan eter selulosa, albumin, kanji sintetik dengan dasar akrilat yang lain, tidak merusak benang logam e) Penggunaan Benang logam digunakan sebagai bahan penghias tekstil, baik untuk keperluan rumah tangga maupun logam. 79 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 1. Panjang Serat Panjang serat biasanya beberapa ratus kali lipatdari lebarnya. Perbandingan yang besar ini untuk memperoleh sifat fleksibel sehingga memungkinkan untuk dapat dipintal. Panjang serat ini juga menentukan nomor atau kehalusan benang yang dikehendaki. 2. Stapel Stapel adalah serat–serat yang panjangnya hanya beberapa inchi. Serat–serat alam pada umumnya berbentuk stapel, sekitar 50% dari jumlah serat buatan juga diproduksi dalam bentuk stapel dengan memotong–motong filamen menjadi serat yang panjangnya berkisar 1–6 inchi. 3. Filamen Filamen adalah serat–serat yang sangat panjang, misalnya serat sutra. Semua serat buatan mula–mula dibuat dalam bentuk filament. Pada saat ini sekitar 50% dari jumlah serat buatan diproduksi dalam bentuk filamen. 4. Tow Tow adalah multi filamen yang terdiri dari puluhan atau ratusan ribu filamen dalam bentuk berkas seperti sliver, kadang–kadang dengan sedikit antihan. Filamen-filamen tersebut sudah tersusun sejajar sehingga memudahkan untuk dipintal menjadi benang setelah dipotong–potong. 5. Monofilamen Monofilamen adalah satu filamen. Benang monofilamen ini adalah benang yang terdiri dari satu helai filamen. Benang ini terutama digunakan untuk keperluan–keperluan khusus, seperti kaos kaki wanita. 6. Penampang Melintang Serat Bentuk penampang melintang serat sangat bermacam–macam, ada yang bulat, lonjong, bergerigi, segitiga, pipih dan sebagainya. Untuk jenis yang sama serat alam mempunyai penampang lintang yang sangat bervariasi, sedangkan serat–serat buatan untuk jenis yang sama pada umumnya mempunyai penampang melintang yang sama. BENTUK DAN SIFAT-SIFAT SERAT 80 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 Semakin bulat penampang melintang semakin baik kilaunya dan semakin lemas pegangannya semakin rendah daya penutupnya karena makin banyak ruang udara. 7. Kekuatan Serat Kekuatan serat merupakan faktor langsung yang menunjang kekuatan produksi akhir. Serat yang kuat akan lebih kaku daripada serat yang sedang atau kurang kekuatannya. Karena itu, untuk kain–kain yang harus mempunyai pegangan atau rabaan yang lembut (soft) disarankan menggunakan serat–serat yang kekuatannya sedang atau kurang. Hal ini bukan berarti bahwa untuk membuat kain yang baik harus menggunakan serat yang lemah kekuatannya. 8. Daya Serap Serat Hampir semua serat dapat menyerap uap air sampai batas tertentu. Serat–serat yang dapat menyerap uap air lebih banyak disebut serat yang higroskopis. Serat–serat ini lebih nyaman dipakai. Serat–serat yang sedikit menyerap uap air mempunyai sifat–sifat yang hamper sama dalam keadaan kering maupun basah, cepat kering dan kecil mengkeretnya. Kandungan uap air dalam serat–serat tekstil dapat dinyatakan dalam “Moisture Content” ( C ) atau “Moisture Regain” ( R ) yaitu persentase kandungan air terhadap serat dalam kondisi tertentu, kalau ditulis dalam rumus sebagai berikut : Moisture Regain yaitu persentase kandungan air terhadap berat kering mutlak serat, kalau ditulis dalam rumus sebagai berikut : Keterangan: Bn : Berat nyata serat dalam suatu kondisi. Bk : Berat kering mutlak serat. Bn – Bk C = X 100% Bn Bn – Bk R = X 100% Bk 81 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 RH atau kelembaban relatif adalah banyaknya uap air yang terdapat di udara dan suhu udara yang mempengaruhi jumlah uap air yang diserap oleh serat. Semakin tinggi RH semakin banyak pula uap air yang dapat diserap oleh serat. Oleh sebab itu, pengukuran kandungan uap air yang diserap oleh serat harus dilakukan pada kondisi standar, yaitu pada RH = 65% dan suhu 23°C. Tabel 14. Moisture regain beberapa serat Jenis Serat % Moisture Regain Wol 15 Rayon Viskosa 11 Sutra 11 Kapas 8,5 Nilon 4,5 Poliester 0,4 Gelas 0,0 9. Mulur dan Elastisitas Elastisitas adalah kemampuan serat untuk kembali ke bentuk semula setelah mengalami tarikan. Serat akan muolur apabila mendapatkan tarikan, sedangkan mulur adalah kemampuan serat untuk memendek lagi ke panjang semula apabila tarikan dilepaskan. 10. Keriting dan Pilinan Serat Beberapa serat alam telah mempunyai pilinan pada waktu pertumbuhan yang disebut dengan pilinan asli. Serat kapas mempunyai pilinan asli sekitar 155–600/inchi. Pilinan ini dapat dilihat denga mikroskop. Serat wol lebih bergelombang atau keriting daripada serat–serat lainnya. Bentuk keriting atau gelombang ini mempunyai pengaruh terhadap daya kohesi antar serat dalam benang sehingga dapat menghasilkan benang yang ruah (lofty). Untuk serat buatan bentuk keriting atau gelombang dapat diberikan secara mekanik dalam pembuatannya. 11. Kehalusan Serat Kehalusan serat menentukan kekuatan dan kehalusan benang. Semakin halus semakin baik. Namun untuk serat alam tertentu kehalusan serat menunjukkan usia serat. Serat halus dapat 82 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 menimbulkan nep (serat yang kusut) dalam pengolahannya sehingga merendahkan mutu yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena benang tidak tahan gesekan dan pilling (mudah berbulu). Pada umumnya serat–serat yang panjang cenderung halus dan serat–serat yang pendek cenderung kasar. Prinsip penentuan kehalusan serat ialah dengan cara mengukur tahanan gumpalan serat terhadap aliran udara pada kondisi tertentu. Serat yang lebih kasar lebih mudah ditembus oleh udara meskipun berat dan luas penampangnya sama. Semakin halus serat semakin kecil jumlah pori–pori yang dapat dilalui udara. 12. Kedewasaan Serat Kedewasaan serat menunjukkan usia serat. Serat dewasa berarti serat tersebut telah berkembang dengan sempurna, sedangkan serat muda berarti perkembangnnya tidak sempurna atau berhenti. Serat muda pada saat dipintal banyak membentuk nep dan tidak tahan terhadap gesekan. E. Rangkuman Serat adalah sesuatu yang panjangnya beribu–ribu kali lebarnya. Ada dua macam serat, yaitu: 1. Serat Alam Serat alam adalah serat yang bahan bakunya berasal dari alam. Diantaranya adalah serat tumbuhan, serat binatang (hewan), dan serat barang galian. 2. Serat Sintesis (Buatan) Serat sintetis adalah serat yang bahan bakunya dari reaksi zat kimia. Yang termasuk serat ini diantaranya adalah serat organik (serat poliester, poliamida, rayon asetat, rayon viskosa), serat an-organik (serat gelas dan serat logam) Ada beberapa bentuk serat dan sifatnya diantaranya : 1. Panjang Serat Panjang serat biasanya beberapa ratus kali lipat dari lebarnya. Perbandingan yang besar ini untuk memperoleh sifat fleksibel sehingga memungkinkan untuk dapat dipintal. Panjang serat ini juga menentukan nomor atau kehalusan benang yang dikehendaki. 83 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 2. Stapel Stapel adalah serat–serat yang panjangnya hanya beberapa inchi. Serat–serat alam pada umumnya berbentuk stapel, sekitar 50% serat buatan juga diproduksi dalam bentuk stapel dengan memotong–motong filamen menjadi serat yang panjangnya berkisar 1–6 inci. 3. Filamen Filamen adalah serat–serat yang sangat panjang, misalnya serat sutra. Semua serat buatan mula–mula dibuat dalam bentuk filamen. Pada saat ini sekitar 50% serat buatan diproduksi dalam bentuk filamen. 4. Tow Tow adalah multi filamen yang terdiri dari puluhan atau ratusan ribu filamen dalam bentuk berkas seperti sliver, kadang–kadang dengan sedikit antihan. Filamen-filamen tersebut sudah tersusun sejajar, sehingga memudahkan untuk dipintal menjadi benang setelah dipotong–potong. 5. Monofilamen Monofilamen adalah satu filamen. Benang monofilamen ini adalah benang yang terdiri dari satu helai filamen. Benang ini terutama digunakan untuk keperluan–keperluan khusus seperti kaos kaki wanita. 6. Penampang Melintang Serat Bentuk penampang melintang serat sangat bermacam–macam, ada yang bulat, lonjong, bergerigi, segitiga, pipih, dan sebagainya. Untuk jenis yang sama, serat alam mempunyai penampang melintang yang sangat bervariasi, sedangkan serat buatan pada umumnya mempunyai penampang melintang yang juga sama. Semakin bulat penampang melintangnya semakin baik kilaunya dan semakin lemas pegangannya, tetapi semakin rendah daya penutupnya karena semakin banyak ruang udara. 7. Kekuatan Serat Kekuatan serat merupakan faktor langsung yang menunjang kekuatan produksi akhir. Serat yang kuat akan lebih kaku daripada serat yang sedang atau kurang kekuatannya. Karena itu, untuk kain–kain yang harus mempunyai pegangan atau rabaan yang lembut (soft) disarankan menggunakan serat–serat yang kekuatannya sedang atau kurang. Tetapi hal ini tidak berarti harus menggunakan serat yang lemah kekuatannya untuk membuat kain yang baik. 84 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 8. Daya Serap Serat Hampir semua serat dapat menyerap uap air sampai batas tertentu. Serat–serat yang dapat menyerap uap air lebih banyak dinamakan serat yang higroskopis. Serat–serta ini lebih nyaman dipakai. Serat–serat yang sedikit menyerap uap air mempunyai sifat–sifat yang dalam keadaannya kering maupun basah semua hampir sama, cepat kering dan kecil mengkeretnya. Kandungan uap air dalam serat – serat tekstil dapat dinyatakan dalam “Moisture Content” (C) atau “Moisture Regain” (R) yaitu persentase kandungan air terhadap serat dalam kondisi tertentu, jika ditulis dalam rumus ialah sebagai berikut: Moisture Regain yaitu persentase kandungan air terhadap berat kering mutlak serat, jika ditulis dalam rumus ialah sebagai berikut : Keterangan: Bn : Berat nyata serat dalam suatu kondisi. Bk : Berat kering mutlak serat. F. Penilaian 1. Penilaian Sikap a. Instrumen penilaian karakter cermat Nama :.................................... Kelas :.................................... Aktivitas Peserta didik Peserta didik : Mengklasifikasi macam–macam serat. Rubrik Petunjuk : Lingkarilah : 1. bila aspek karakter belum terlihat (BT) 2. bila aspek karakter mulai terlihat (MT) Bn – Bk C = X 100% Bn Bn – Bk R = X 100% Bk 85 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 1 3. bila aspek karakter mulai berkembang (MB) 4. bila aspek karakter menjadi kebiasaan (MK) Lembar observasi No Aspek – aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1 Mengamati setiap jenis sampel serat 2 Mengidentifikasi dengan teliti 3 Mencatat semua hasil 4 Menemukan klasifikasi serat alam dan serat sintesis Jumlah Skor b. Instrumen penilaian karakter percaya diri Nama :........................................ Kelas :........................................ Aktivitas peserta didik Mempresentasikan hasil klasifikasi macam–macam serat. Rubrik Petunjuk: Lingkarilah : 1 bila aspek karakter belum terlihat (BT) 2 bila aspek karakter mulai terlihat (MT) 3 bila aspek karakter mulai berkembang (MB) 4 bila aspek karakter menjadi kebiasaan (MK) Lembar Observasi No Aspek – aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1 Mengkomunikasikan hasil pekerjaan dengan penuh percaya diri. 2 Menyampaikan pendapat dengan tanpa ragu – ragu. Jumlah Skor (4 x 4) x 10 Skor Maksimal : 16 86 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 2. Penilaian Pengetahuan Nama :........................................... Kelas :........................................... Isilah titik–titik dibawah ini dengan jawaban yang singkat! 1. Gambar di bawah ini termasuk jenis penampang melintang dari serat .......... 2. Gambar di bawah ini termasuk jenis penampang membujur dari serat .......... . 3. Serat-serat alam pada umumnya berbentuk staple kecuali serat sutra, sedangkan serat sintetis (buatan) yang baru keluar dari spinneret semuanya berbentuk .......... 4. Serat sintetis (buatan) yang terbuat dari heksametilena diamina dengan asam sebasat adalah serat .......... 5. Sekelompok serat-serat filament yang membentuk tali dengan tidak disertai pilinan adalah ciri khas dari .......... (4 x 4) x 10 Skor Maksimal : 8 Next >