< Previous 217 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 2 Presentasikan hasil pembelajaran kamu dengan menggunakan berbagai media baik secara tertulis seperti laporan tertulis, artikel yang dilengkapi power point, gambar, foto, dan bahkan video. Semakin lengkap kamu menggunakan media maka pemahaman kamu akan semakin lengkap, juga terhadap teman-teman kamu yang sama-sama mengumpulkan informasi/data pembelajarannya. Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan kamu khususnya tentang keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) industri tekstil apabila setiap peserta/kelompok mampu mengumpulkan informasi yang berbeda, unik, dan lengkap. Tuliskan masukan-masukan yang kamu peroleh dari presentasi yang kamu sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat digunakan untuk menampilkan temuan kamu tentang keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) industri tekstil ini. Masukan hasil presentasi: ................................................................................................................ ................................................................................................................ ................................................................................................................ ................................................................................................................ ................................................................................................................ ........................................................................................................................…………......................................................................................................................................................................................................... ........…………......................................................................................................................................................................................................... D. Penyajian Materi 1. Latar Belakang Keselamatan, keamanan, dan kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia. Setiap manusia dapat mempertahankan kehidupannya dan memenuhi setiap kebutuhan hidupnya bila manusia tersebut berada dalam kondisi yang KESELAMATAN, KESEHATAN, KERJA, DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) 218 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 sehat, selamat, dan aman. Begitu juga dengan kelangsungan hidup untuk sebuah perusahaan maupun industri terlebih perusahaan atau industri tekstil sangat pertlu ditunjang oleh faktor keselamatan, keamanan, dan kesehatan pekerjanya Kondisi pekerja yang baik dan merasa aman dengan pekerjaannya akan mempengaruhi produktivitas perusahaan atau industri tekstil tersebut. Pekerja yang sehat akan memberikan hasil yang maksimal dalam pekerjaannya dibandingkan dengan pekerja yang sakit. Oleh karenanya, keselamatan, keamanan, dan kesehatan pekerja harus diperhatikan bagi setiap pemilik usaha. Dengan memberikan jaminan atas keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja, setiap pekerja akan merasa bahwa dirinya memiliki jaminan atas semua resiko yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan dapat membantu meningkatkan produktivitas perusahaan tekstil. Jaminan ini dapat berupa penyediaan alat pelindung diri atau berupa penataaan ruang kerja yang tepat dan sesuai standar. Pengertian Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup biasa disingkat K3LH secara umum adalah suatu upaya guna mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi aktif dari pengusaha dan tenaga kerja di tempat - tempat kerja dengan lingkungan sekitar untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi. Peranan K3LH dalam industri tekstil sangat penting dan mutlak diperlukan sebagaimana terangkum dalam uraian sebagai berikut: a. Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional. b. Setiap orang yang berada ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya c. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien. d. Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipasi dari perusahaan. Suatu perusahaan atau industri tekstil akan mencapai suatu kondisi yang sangat baik dan ideal apabila menerapkan K3LH karena akan tercapai suatu keadaan antara lain : 219 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 2 a. Untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, maupun pekerja-pekerja bebas. b. Untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan kecelakaan akibat kerja perlu memelihara dan meningkatkan kesehatan efisiensi dan daya produktivitas kerja serta meningkatkan kegairahan dan kenikmatan kerja. c. Tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3 dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja d. Menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsusr manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Beberapa alasan perusahaan menerapkan K3LH. Ada yang sekedar ikut-ikutan trend, upaya pencitraan perusahaan, memenuhi keinginan pelanggan (Customer), atau benar-benar mengganggap K3LH merupakan kewajiban perusahaan untuk menerapkannya. Berikut adalah 3 alasan utama mengapa suatu perusahaan perlu kesadaran untuk melaksanakan K3LH: a. Diwajibkan oleh Undang-undang Tenaga Kerja (UU Nomer 1 Tahun 1970) b. Hak asasi manusia c. Mengurangi beban ekonomi para pekerja Ciri-ciri perusahaan tekstil yang memperhatikan K3LH, diantaranya: a. Memberikan fasilitas seragam kerja dan sepatu keselamatan (safety shoes) dan mewajibkan seragam dan sepatu keselamatan tersebut untuk dipakai oleh semua pekerja yang terlibat dalam produksi, bengkel dan lapangan. b. Memasang atribut K3LH seperti tulisan yang mengingatkan pekerja untuk selalu sadar akan keselamatan, kesehatan dan kebersihan di lingkungan perusahaan. Maksud dari atribut K3LH ini adalah menghindari bahaya atau kesalahan yang bisa berakibat fatal. Maksud lainnya adalah memperhatikan kebersihan di lingkungan perusahaan, untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman dan bersih. c. Memisahkan sampah organik (contoh: sampah dari tumbuhan dan kertas) dan bukan organik (contoh: sampah dari plastik). 220 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 d. Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Manajemen perusahaan mengupayakan para karyawannya dengan memberi petunjuk tentang K3LH supaya para pekerja memahami pengertian K3LH dan menerapkannya. 2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Industri Tekstil Perusahaan tekstil selalu berhubungan dengan mesin, alat, bahan dan proses produksi yang memiliki resiko kecelakaan kerja tinggi. Sehingga perlu untuk dilakukan pemetaan terhadap penyebab, potensi dan cara penanganan yang perlu dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja. Serta langkah-langkah antisipasi sebagaimana tujuan dan peranan K3LH. Sebab-sebab kecelakaan kerja perusahaan industri tekstil diantaranya adalah: a. Kedisiplinan sikap pekerja yang kurang b. Keadaan yang tidak aman c. Tidak ada/lemahnya Prosedur K3LH d. Pengawasan yang lemah Sumber–sumber bahaya dan potensi kecelakaan kerja dalam industri tekstil antara lain: a. Kebakaran b. Terpapar zat kimia dan zat biologi c. Kecelakaan akibat peralatan proses industri d. Terpapar kebisingan dan getaran akibat suara mesin yang melewati ambang batas pendengaran sehingga dapat mengurangi konsentrasi bekerja dan kemampuan pendengaran e. Paparan serat tekstil dan debu dapat merusak kesehatan pernafasan f. Nyeriotot: akibat posisi tubuh yang salah saat bekerja dalam jangka waktu yang cukup lama, melakukan gerakan yang sama berulang-ulang, kelelahan kerja g. Stres, tuntutan pekerjaan melebihi kemampuan pekerja, hal ini juga dapat dipicu oleh melakukan pekerjaan yang berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, tuntutan untuk memenuhi target pekerjaan sesegera mungkin dsb. Resiko yang mungkin terjadi akibat kecelakaan kerja dapat diantisipasi sedini dan seminimal mungkin dengan melaksanakan prosedur yang berkaitan dengan keamanan (SOP, Standards Operation Procedure) 221 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 2 wajib dilakukan. Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan kesalamatan kerja. Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah: a. Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja. b. Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya c. Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial para pekerja. Pemilihan dan pemakaian pakaian kerja dilakukan berdasarkan ketentuan berikut : a. Pemakaian pakaian mempertimbangkan bahaya yang mungkin dialami b. Pakaian longgar, sobek, dasi, dan arloji tidak boleh dipakai di dekat bagian mesin c. Jika kegiatan produksi berhubungan dengn bahaya peledakan/ kebakaran maka harus memakai pakaian yang terbuat dari seluloid. d. Baju lengan pendek lebih baik daripada baju lengan panjang. e. Benda tajam atau runcing tidak boleh dibawa dalam kantong. f. Tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan debu, tidak boleh memakai pakaian berkantong atau mempunyai lipatan. Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut yang harus dipenuhi bagi suatu perusahaan tekstil antara lain : a. Penutup kepala, berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. b. Sepatu beralas karet, berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek seperti di unit finishing textile proses merserize c. Sarung Tangan, berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. d. Tali Pengaman (Safety Harness), berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter. Contoh operator mesin textile J/L 222 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 Box pada proses pengelantangan kain perlu untuk memakai tali pengaman. e. Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff), berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. f. Masker (Respirator), berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb). Contoh operator mesin blowing pada unit spinning textile, dan sebagainya. Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, dengan menggunakan pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja. Hal ini akan mencegah terjadinya kecelakaan kerja. 3. Menerapkan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) Maksud P3K adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban di bawa ke rumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari. Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan atau cacat. Prioritas dalam P3K a. Urutan tindakan secara umum: 1) Cari keterangan penyebab kecelakaan 2) Amankan korban dari tempat berbahaya 3) Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran, segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia. apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan. 4) Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan. b. Pembalutan Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga mencegah maut, 223 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 2 menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi. c. Pembidaian Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai d. Pernafasan buatan Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan : 1) Tersedak, 2) Tenggelam 3) Sengatan Listrik, 4) Penderita tak sadar, 5) Menghirup gas dan atau kurang oksigen, 6) serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi e. Evakuasi Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan. f. Transportasi Merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas perawatannya lebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi pasien/ korban cedera cukup parah sehingga harus dirujuk ke dokter. g. Tata cara pemindahan korban: 1) Dasar melakukan pemindahan korban; aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agar tetap segar. 2) Syarat pemindahan korban : a) Korban tentang keadaan umumnya cukup baik b) Tidak ada gangguan pernapasan c) Pendarahan sudah di atasi d) Luka sudah dibalut e) Patah tulang sudah dibidai Sepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang: 1) Keadaan umum korban 2) Sistem persyarafan (kesadaran) 3) Sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah) 224 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 4) Sistem pernapasan 5) Bagian yang mengalami cedera 4. LIngkungan Hidup Industri Tekstil Dampak polusi pabrik tekstil sama besarnya seperti dampak polusi yang diakibatkan oleh berbagai aktifitas lainnya bagi kelestarian lingkungan. Berbagai isu lingkungan hidup tentu semakin marak diperbincangkan seiring dengan bertambah parahnya kerusakan alam yang ditimbulkan dari polusi yang dihasilkan. Aktifitas industri menjadi salah satu aktifitas komersil manusia yang paling banyak menyumbang polutan (zat yang mengakibatkan polusi) bagi alam. Meski kini sudah dikembangkan berbagai upaya dalam pengolahan limbah pabrik namun kenyataannya dengan mudah bisa ditemukan limbah yang mengotori dan mencemari sungai dan udara. Salah satu jenis pabrik yang menyumbang tingginya angka pencemaran lingkungan adalah pabrik tekstil. Sesuai dengan namanya di pabrik ini diproduksi berbagai jenis kain untuk keperluan tekstil. Limbah yang dihasilkan dalam proses produksinya terdiri dari beragam jenis. Limbah dalam bentuk padat seperti sampah, limbah dalam bentuk cair seperti air kotor hasil buangan sisa produksi. Tingkat kewaspadaan dari suatu limbah terhadap tingkat pencemaran lingkungan sangatlah bergantung pada jenis dan karakteristik limbah tersebut. Limbah dari pabrik tekstil biasanya dominan berupa limbah cair dari hasil buangan proses pemasakan hinga penyempurnaan tekstil. Dan jenis limbah ini berbahaya bagi kelangsungan ekosistem air dan pemanfaatan sumber daya air bagi kehidupan dan kelangsungan alam dan manusia. Apa yang semestinya dilakukan untuk mengolah limbah? Salah satu syarat dalam pembangunan pabrik yang berwawasan lingkungan adalah dengan mendirikan instalasi khusus yang mengolah limbah pabrik terutama dalam bentuk cait agar layak untuk dialirkan ke sungai dan bisa dipergunakan bagi berbagai keperluan. Dengan memahami dampak bahaya limbah terhadap lingkungan dan pemahaman bahwa Lingkungan hidup sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk 225 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Pengantar Ilmu Tekstil 2 manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya, maka industri-industri yang ada terlebih industri tekstil harus memiliki Konsep Ramah Lingkungan (Konsep 5 R) sebagaimana berikut: a. Recycle Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos. b. Reuse Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh kantong plastik atau kantong kertas yang umumnya didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang. c. Reduce Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknya sampah wadah produk dirumah. d. Replace Replace atau penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produk sisa sampah. Contohnya mengubah menggunakan kantong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain. e. Replant Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohnya melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akan menjadi indah dan asri, membantu pengaturan suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan 226 Direktorat Pembinaan SMK 2013Pengantar Ilmu Tekstil 1 mengurangi kontribusi atas pemanasan global. Dengan menerapkan konsep 5R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memlihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar. E. Rangkuman Keselamatan, keamanan, dan kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia. Setiap manusia dapat mempertahankan kehidupannya dan memenuhi setiap kebutuhan hidupnya bila manusia tersebut berada dalam kondisi yang sehat, selamat, dan aman. Begitu juga dengan kelangsungan hidup untuk sebuah perusahaan maupun industri terlebih perusahaan atau industri tekstil sangat pertlu ditunjang oleh faktor keselamatan, keamanan, dan kesehatan pekerjanya Pengertian Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup biasa disingkat K3LH secara umum adalah suatu upaya guna mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi aktif dari pengusaha dan tenaga kerja di tempat - tempat kerja dengan lingkungan sekitar untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi. Peranan K3LH dalam industri tekstil sangat penting dan mutlak diperlukan dan perlu kesadaran untuk benar-benar mengganggap K3LH merupakan kewajiban perusahaan untuk menerapkannya. Perusahaan tekstil selalu berhubungan dengan mesin, alat, bahan dan proses produksi yang memiliki resiko kecelakaan kerja tinggi. Sehingga perlu untuk dilakukan pemetaan terhadap penyebab, potensi dan cara penanganan yang perlu dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja. Serta langkah-langkah antisipasi sebagaimana tujuan dan peranan K3LH. Industri tekstil sangat perlu untuk memahami dan menerapkan konsep P3K sebagai langkah antisipatisi bila terjadi kecelakaan kerja. Karena P3K dapat memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban di bawa ke rumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari. Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badan atau cacat. Next >