< Previous bisa melayani keperluan itu. Epoxy berfungsi sebagai plasticizer kedua, beraksi sebagai stabiliser dan membantu menaikkan sifat fisika dengan crosslinking selama curing. Aplikasi dan sifat – sifatnya Plastisol pernah pada suatu saat ramai digunakan dalam industri mobil angkutan dan dalam manufaktur kabinet komputer. Aplikasi utamanya adalah untuk menyambung lembaran baja dengan panel bagian dalam dan untuk sealing panel panel yang ada dipojok. Perekat tersebut diformulasikan sebagai sesuatu yang padat, pasta kental. Dalam bidang struktural perekat tersebut mempunyai derajat meredam suara dan getaran yang mana sangat penting untuk barang barang kebutuhan konsumer. Aplikasi spesifiknya meliputi panel pintu, deck otomotif dan penerapan untuk asembling. Kebanyakan perekat plastisol lunak dan fleksibel setelah curing, pada suhu ruang dapat melar 50 sampai 100% dan tensile shear strength pada orde 400 – 700 psi pada baja. Kekuatan ikatan yang lebih tinggi biasanya tidak diperlukan pada aplikasi semacam itu karena luasnya daerah ikatan. Sering perekat plastisol digunakan untuk mengeliminasi atau mengganti daerah bekas las. Perekat plastisol mempunyai daya rekat yang ekselen pada logam yang berminyak. Oleh karena itu mempunyai segmen pasar tersendiri pada industri mobil. Bagaimanapun PVC plastisol akan degradasi secara cepat diatas suhu 200 C dengan terlepasnya HCl. Jika terlepasnya sewaktu curing maka asam akan membuat blackening pada substrat. Perekat plastisol digunakan pada industri tekstil dan karpet. Perekatan tekstil, meliputi laminasi film dan coating kain. Kebanykan aplikasi itu meliputi pelapisan pada kain, bahan kain yang biasa digunakan adalah nylon daan polyester. Perekat plastisol digunakan untuk melapisi produk tekstil biasanya mempunyai kandungan filler inorganik low level dan secara relatif level tinggi PVC resin. Akhir akhir ini penggunaan plastisol PVC pada bidang tertentu telah digannti dengan plastisol acrilik dan perekat dan sealant polyurethane. Walaupun bahan tersebut relatif mahal dan bahan polyurethane dalam penggunaannya memerlukan pengukuran dan pencampuran, ternyata bahan tersebut menunjukkan perkembangan adhesi terhadap banyak substrat ( FRC, polimer peka panas dan lain lain ) yang mana hal ytersebut banyak digunakan dalam industri otomotif dan tekstil. Sambungan lem soket Gambar 1.6. Mengelem PVC Sambungan lem adalah sambungan yang tahan tarikan. Untuk membuat sambungan lem soket, pipa harus persis pas didorong masuk ke dalam soket. Dalam mengelem, bagian dalam soket dan bagian luar pipa harus diolesi lem. Lem ini merupakan campuran dari PVC dan pelarut. Pelarut ini melarutkan bahan PVC pada permukaan soket dan pipa. Jika pelarut ini telah menguap dan sambungan mengeras, maka bahan PVC pada soket dan pipa bercampur dan menjadi satu. Dewasa ini mengelem sambungan sangat tidak disarankan karena akan timbul zat- zat yang berbahaya. Sambungan lem masih diketemukan pada pipa-pipa yang bergaris tengah kecil. Membuat sambungan lem penutup pada bahan pipa PVC/CPE tidak diizinkan lagi dan mengelem bahan pipa PE tidak mungkin lagi dilakukan. Mengelem di udara terbuka dapat mempengaruhi kualitas sambungan terdapat kelembaban yang tinggi dan debu dapat menempel pada permukaan sambungan. Asesoris/kelengkapan pipa untuk berbagai pipa sambungan dilengkapi dengan dua soket. Pipa dapat didorong masuk ke dalam soket ini. Soket dilengkapi dengan pinggiran penahan sehingga pipa tidak terlalu jauh terdorong masuk. Untuk merasa yakin bahwa pipa benar-benarmasuk ke dalam soket, maka ukuran kedalaman tancapan harus ditandai pada pipa. Kebanyakan pabrikan memproduksi pipa dengan ukuran yang tidak cukup baik untuk dipakai tanpa diolah untuk sambungan lem. Ujung-ujung pipa itu dengan demikian pertama-tama harus dikalibrasi. Ini berarti bahwa pada ujung pipa yang mengecil (spigot), setelah dipanaskan, lalu dimasukkan ke dalam cincin kalibrasi. Bagian dalam cincin ini mempunyai ukuran yang diperlukan untuk sambungan. Kekuatan yang bekerja pada suatu sambungan lem bertambah besar jika garis tengah pipa juga semakin besar. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mengelem sambungan pada pipa PVC yang bergaris tengah lebih besar daripada 50 mm. Gambar1.7. Gambar detail Sambungan soket Dilarang membuat sambungan lem penutup pada pipa yang bergaris tengah lebih besar daripada 90 mm. Untuk pipa yang bergaris tengah lebih besar daripada itu diizinkan: mengelem tabung takikan (spiebus) pada pipa untuk sambungan tancapan yang tahan tarikan. Tidak ada hubungan dengan sambungan lem yang menutup. Disarankan untuk tidak mengelem dalam udara terbuka dengan suhu dibawah 5° C. Dilarang mengelem pada suhu 0°C dan pada suhu yang lebih rendah dari suhu ini Waktu pengeringan/pengerasan Beberapa menit setelah pengeleman, sambungan itu telah menempel. Meskipun demikian, perlu ditunggu beberapa waktu sebelum mengoperasikan pipa atau mengetes kerapatannya. Lem itu bekerja sebagai berikut: PVC dilarutkan pada permukaan lem. Kemudian dengan penguapan bahan pelarut itu PVC kembali mengeras. Mengelem PVC boleh juga disebut sebagai pengelasan dingin. Pengerasan sambungan ini makan waktu. Pada waktu pengerasan ini baik bagian luar maupun dalam pipa harus diangin-anginkan secara baik. Waktu pengerasan ini tergantung pada garis tengah pipa, tekanan dalam pipa yang diperkirakan, suhu udara, dan kelembaban udara. Karena pelbagai pabrikan untuk hal ini memakai nilai-nilai yang berlainan, maka lebih baik menunggu 24 jam seperti yang disarankan oleh VEWIN (Vereniging van Waterbedrijven in Nederland, Persatuan Perusahaan Air Belanda). Pembesaran mulut pipa (pembuatan sendiri)Ada kemungkinan untuk membuat sambungan lem tanpa asesoris pipa. Sebagian kecil dari garis tengah pada salah satu pipa dibuat lebih besar sedikit sehingga pipa yang lain persis pas dapat didorong masuk. Panjang dari ujung pipa yang dibuat lebih besar adalah satu setengah kali garis tengah bagian luar pipa. Pada bagian luar ujung pipa yang sempit diolesi dengan lem. Ujung pipa yang dibesarkan mulutnya, sebelah dalam diolesi dengan lem. Kedua bagian ini didorong masuk satu sama lain. Sambungan yang digambarkan di sini memiliki banyak kelemahan dan karena itu dalam praktek masa ini jarang digunakan: - membesarkan mulut pipa hanya mungkin pada pipa-pipa dengan garis tengah luar maksimal 50 mm; - pada waktu membesarkan mulut pipa, ketepatan ruang celah harus sama dengan ketepatan ukuran dari pabrik; hal ini sering menimbulkan masalah; - karena pipa direnggangkan setempat, maka tebal dinding menipis dan juga kualitas pipa menurun. Sebaliknya, keuntungan dari itu adalah satu sambungan lem tidak perlu dibuat dan soket lem juga tidak perlu digunakan. Suhu udara dan angin berpengaruh besar terhadap kualitas pembesaran mulut pipa. Dengan demikian disarankan untuk melakukan pekerjaan ini hanya di dalam ruangan yang tertutup. Lonjongan batang pada pembesaran mulut pipaUntuk membesarkan mulut pipa dapat digunakan suatu lonjongan batang. Lonjongan batang ini merupakan batang yang bundar terbuat dari kayu, sintetis atau baja. Keuntungan dari lonjongan batang baja adalah tidak cepat aus. Kerugian adalah bahwa lonjongan baja yang dingin banyak menyerap panas dan kurang cepat melepaskan panas pada pipa. Bahan pipa pertama-tama cepat menjadi dingin, kalau batang pipa itu masih dingin, sesaat sesudah itu pipa itu masih lama tetap pada suhu yang sama. Lonjongan batang itu bergaris tengah yang sama dengan garis tengah pipa di bagian dalam. Pada per-tengahan batang ini dilengkapi dengan bagian penebalan, serta mempunyai garis tengah yang sama dengan garis tengah dari bagian luar pipa. Dengan demikian, untuk setiap garis tengah pipa harus dipakai lonjongan batang yang berbeda. Bagian tebal dari lonjongan batang itu, pada bagian soket dibuat miring dan di bagian spi harus lurus. bagian yang lain dari lonjongan batang itu, hingga pada tanda garis. Sampai pipa itu dingin, soket dan ujung pasak harus saling diputarkan untuk menghindarkan kemacetan pipa. Karena lonjongan batang itu memiliki dua bagian, maka ada kemungkinan untuk membuat dua garis tengah yang berbeda pada satu batang, sehingga lonjongan batang ini cocok untuk membuat pembesaran mulut pipa pada dua jenis pipa PVC dengan garis tengah luar yang berbeda. Bagian tebal dari batang ini harus memiliki kepanjangan satu setengah kali garis tengah pipa. Proses membuat sambungan lem dengan cara pembesaran mulut pipa ini selanjutnya sama seperti pada penjelasan proses membuat sambungan lem dengan asesoris pipa. Gambar 1,8 Solvent Cemen dan Clear Untuk menghubungkan pipa PVC satu sama lain diperlukan semen khusus yang biasa kitasebut lem PVC. Pertama, pipa harus dibersihkan sampai benar-benar bersih, lalu olesibagian dalam alat sambungannya dengan semen, segera memasukkan pipa PVC, dan putar pipa 1/4 lingkaran untuk memastikan kalau semen sudah betul-betul menutupi pipa. Pastikan arah joinnya sudah terpasang benar. Gambar 1.9 Menyambung soket PVC Setelah pipa ditaruh di tempat yang telah ditentukan dan anda sudah memastikan ukuran panjang pipanya dengan tepat, pasanglah gantungan untuk menyangga pipa. Ini mengurangi beban di sendi yang mungkin dapat menyebabkan kebocoran. Ikuti standarisasi pengukuran jarak dari gantungan ke gantungan, pastikan untuk dapat di ekspansi dan kontraksi dan pastikan juga untuk melindungi pipa dari paku, screws atau bahan-bahan abrasive. Gambar 1.10. Menyambung pipa PVC 1. Menyiapkan kondisi pipa (terutama di ujung yang akan disambung) dalam keadaan bersih. Terutama pada bagian spigot dan socket dengan bahan pembersih khusus CLEANER. 2. Sebelum memasang, estimasi kedalaman Socket yang nanti digunakan pada spigot. Tanda ini bisa Anda lakukan dengan menggunakan spidol. 3. Untuk merekatkan, gunakan lem khusus dengan bahan berkualitas, 4. Langkah selanjutnya paling menentukan, setelah mengoles lem, segera sambung pipa agar sambungan terbentuk dengan sempurna. Pastikan posisi sambungan benar, karena setelah kering dipastikan bagian ini akan sulit diubah kembali. 5. bersihkan sisa LEM yang tidak pada tempatnya, atau tercecer berlebihan. (*dikutif dari WAVIN) Gambar 1.11. Sambungan pipa cabang Gambar 1.12. Sambungan belokan Gambar 1.13. Instalasi pipa Memilih bahan pipa tembaga Tidak ada yang dapat menandingi tembaga dalam hal pembuktian prestasi. Tembaga terus menerus menghasilkan hasil yang bagus dalam sistem-sistem pipa ledeng dan pemanas dari setiap tipe. Ia sangat kuat, dapat beradaptasi, dan tangguh. Selain tembaga tidak ada bahan lain yang dapat menjanjikan daya tahan yang lama dalam kondisi-kondisi sulit. Gambar 1.14. Bahan mentah tembaga Gambar 1.15. Pipa Tembaga Tembaga adalah bahan alami. Ia telah digunakan untuk membuat tempat minum, pipa-pipa, dan botol air untuk beribu-ribu tahun. Tidak ada bahan pipa ledeng lainnya yang dapat menandingi rekor daya tahan tembaga yang luar biasa. Penemuan dari Environmental Protection Agency (EPA) di Amerika menunjukkan bahwa sistem pipa ledeng dengan tembaga dapat mengurangi dan bahkan membunuh bakteri-bakteri Pathogenic yang berbahaya (seperti E.Coli) jika bakteri tersebut ada di dalam sistem air minum. Beberapa orang berpendapat bahwa tembaga adalah bahan yang mengandung racun dan bahwa memakai pemanas air tembaga atau pipa tembaga dapat berbahaya untuk kesehatan dikarenakan oleh bekas-bekas kecil yang dapat ditemukan di endapan air ledeng. Menurut WHO (World Health Organization), kandungan yang terdapat di dalam air ledeng umumnya tidak memiliki efek yang merugikan bagi kesehatan manusia. Maka dari itu pemanas air tembaga sepenuhnya aman digunakan. Mereka menjamin penggunaannya persediaan air panas yang aman dan bersih. Salah satu kelebihannya dimana keadaan normal, tembaga yang terkena kontak dengan air yang dapat diminum tidak akan bereaksi dan tidak akan menimbulkan problem-problem karat yang dapat sangat merusak bahan lainnya (seperti baja). Oleh karena daya tahan karat yang dimiliki oleh tembaga, Tidak kalah pentingnya adalah daya tahan tembaga terhadap panas dan tekanan tinggi air. Tembaga tetap menyimpan bentuk dan kekuatannya pada temperatur tinggi meskipun pada penggunaan dalam jangka waktu panjang. Dalam memilih pipa tembaga terlebih dahulu yang harus diketahui adalah jenis pipanya dan diperuntukan untuk apa?, bahan pipa tembaga terdiri dari 3 jenis pipa yang masing-masing mempunyai ketebalan bahan, kelenturan kekuatan yang berbeda diantaranya : 1. Jenis tembaga lunak 2. JenisSetengah lunak 3. Jenis keras. (medium) 1) Pipa Tembaga Lunak Di pasaran jenis tembaga ini dijual dalam bentuk lunak, yang mana dapat dibengkok dengan tangan atau dengan mesin pembengkok dan dapat dengan mudah dirangkai untuk penggunaan bawah lantai maupun di atas plapon. Jenis pipa ini tersedia dalam ukuran yang panjang (sampai dengan 50 meter) yang mengurangi pemakaian alat sambung dan berakibat pada penurunan biaya pengerjaannya. Pada tabel Y, Ukuran pipa mulai dari 12 s.d 28 mm tersedia dalam bentuk lunak dengan panjang 20 atau 25 meter dan lebih kurang 1,3 kali lebih tebal dari yang terdapat dalam tabel W . Jenis pipa ini sangat sesuai untuk pemakaian/penggunaan di bawah tanah. Kelebihan ketebalan dindingnya pun membuat jenis pipa ini dapat digunakan untuk konstruksi tertentu pada instalasi pipa uap. 2) Pipa Setengah Keras Seperti diketahui pada tabel X, jenis pipa yang terdapat di dalamnya tersedia dalam ukuran 3,0; 5,8; atau 6 meter dalam kondisi setengah keras, yang sesuai untuk pembengkokkan dan pembentukan secara dingin. Jenis pipa ini dapat dengan mudah dibengkokkan dengan mesin pembengkok atau kalau untuk pipa yang berdiameter 6 s.d 22 mm dibengkokkan dengan pegas yang dimasukkan ke dalam pipa. Keunggulannya yang mudah digunakan dan relatif ringan, ditambah dengan kemampuannya menahan tekanan dalam, membuat kelas pipa ini banyak digunakan di Inggris dan negara-negara lain, sebagai bahan instalasi domestik untuk air panas dan dingin, sistem pemanas terpusat, dan instalasi gas. Next >