< Previous 187 Penilaian Laporan Observasi: No Aspek Skor 4 3 2 1 1 Sistematika Laporan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, hipotesis, prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan. Sistematika laporan mengandung tujuan, , masalah, hipotesis prosedur, hasil pengamatan dan kesimpulan Sistematika laporan mengandung tujuan, masalah, prosedur hasil pengamatan Dan kesimpulan Sistematika laporam hanya mengandung tujuan, hasil pengamatan dan kesimpulan 2 Data Pengamatan Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, grafik dan gambar yang disertai dengan bagian-bagian dari gambar yang lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan beberapa bagian-bagian dari gambar Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk table, gambar yang disertai dengan bagian yang tidak lengkap Data pengamatan ditampilkan dalam bentuk gambar yang tidak disertai dengan bagian-bagian dari gambar 3 Analisis dan kesimpulan Analisis dan kesimpulan tepat dan relevan dengan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan Analisis dan kesimpulan dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan tetapi tidak relevan Analisis dan kesimpulan tidak dikembangkan berdasarkan data-data hasil pengamatan 4 Kerapihan Laporan Laporan ditulis sangat rapih, mudah dibaca dan disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, mudah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis rapih, susah dibaca dan tidak disertai dengan data kelompok Laporan ditulis tidak rapih, sukar dibaca dan disertai dengan data kelompok 188 Kegiatan Pembelajaran 4: Alat Pemadam Api Ringan (APAR) A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran pada alat pemadam api ringan (APAR) terdiri dari: (1) Kebakaran dan sumbernya, (2) Alat pengaman bahaya kebakaran, (3) Tipe APAR, (4) Prosedur pengoperasian APAR dan (5) Jenis alarm pemadam spi. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu: a. Memahami pengertian alat pemadam api ringan b. Menerapkan prosedur penggunaan alat pemadam api ringan c. Memahami prinsip perawatan dan pemeiharaan alat pemadam api ringan d. Menerapkan prosedur perawatan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan e. Memahami pengertian alarm pemadam api ringan f. Memahami jenis dan fungsi alarm 2. Uraian Materi Kebakaran merupakan salah satu kecelakaan yang paling sering terjadi. Selain menimbulkan korban jiwa dan kerugian material, kebakaran juga dapat merusak lingkungan serta gangguan kesehatan yang diakibatkan dari asap kebakaran tersebut. Untuk meminimalisasi terjadinya kebakaran maka perlu penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan termasuk kebakaran. Pencegahan dan 189 penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran dan meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta kekayaan. Salah satu cara sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah dengan menyediakan instalasi alat pemadam kebakaran. Alat pemadam kebakaran otomatis adalah suatu alat pencegahan kebakaran berfungsi untuk memutuskan daur atau siklus oksigen akibat reaksi kimia yang terjadi, yang secara otomatis dapat memadamkan api tanpa memerlukan bantuan, namun apabila diperlukan dapat juga alat tersebut digunakan secara manual yaitu dengan cara dilemparkan atau dicampur dengan air dan disiramkan ke bagian sumber api. Alat pemadam kebakaran merupakan salah satu pendukung strategis dalam upaya menjamin aset bangunan, fasilitas dan peralatan dari bahaya kebakaran yang ditimbulkan baik faktor eksternal maupun internal. Tanpa alat pemadam kebakaran manusia selalu dibayangi oleh rasa kecemasan, Hal ini disebabkan sebagian besar keutuhan gedung, jiwa dan fasilitas serta peralatan bergantung dari alat pemadam kebakaran. Dengan kata lain alat pemadam kebakaran sangat dibutuhkan oleh manusia dalam memberikan kenyamanan. Untuk itu masalah pemilihan dan penggunaan jenis, bahan serta sistem peralatan pemadam kebakaran sangat perlu mendapat perhatian utama. Pemilihan yang salah atas pengunaan jenis dan macam bahan pemadam akan sangat merugikan. Disini tidak diharapkan adanya penggunaan yang tidak sesuai dan salah penempatan dalam penentuan kebijakan akan sangat berdampak resikoyang besar terhadap kerugian akibat kebakaran. Kebakaran diklasifikasikan berdasarkan sumbernya: a. Kelas A. Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat kecuali logam, misalnya kayu, plastik, karet busa dan lainlain. Media pemadam kebakaran 190 ini berupa air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan alat pemadaman kebakaran racun api tepung kimia. b. Kelas B. Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang mudah kebakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spritus, alkohol dan lain-lain. Media pemadaman ini berupa pasir, dan alat pemadam racun api tepung kimia kering, dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan terbakar sehingga apabila dipergunakan air maka kebakaran akan merambat dan melebar kemana-mana. c. Kelas C. Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran ini berupa alat pemadam kebakaran racun api tepung kimia kering. Matikan dahulu sumber listrik agar aman dalam memadamkan api. Perlu diperhatikan dalam memilih jenis media pemadam yaitu yang tidak menghantar listrik untuk melindungi orang yang memadamkan kebakaran dari aliran listrik. d. Kelas D Kebakaran kelas D yaitu kebakaran bahan logam, seperti: aluminium, magnesium, kalium, dll. yang sejenis dengan itu Alat-alat pengaman bahaya kebakaran ada beberapa macam,diantaranya: a. Fire Extinguisher/racun api peralatan ini merupakan peralatan reaksi cepat multi guna karena dapat dipakai untuk kebakaran jenis A, B dan C. Peralatan ini mempunyai ukuran beratnya yang sesuai dengan besar kecilnya resiko kebakaran yang mungkin timbul di daerah tersebut. Bahan yang ada dalam tabung 191 pemadam api tersebut ada yang dari bahan kimia kering, fram busa dan CO2 untuk bahan Halon tidak mendapat ijin digunakan di Indonesia. b. Hydrant Hydrant adalah sebuah alat perlindungan api aktif yang disediakan di sebagian wilayah perkotaan, pinggiran kota, dan perdesaan yang memiliki ketersediaan (pasokan) air yang cukup yang memungkinkan petugas pemadam kebakaran untuk menggunakan pasokan air tersebut untuk membantu memadamkan kebakaran. Hydrant ini terdiri dari Hydran gedung, Hydran halaman, Hydran kota yang biasanya mempunyai lokasi sangat dekat dengan titik api. Gambar 74. Hydrant c. Fire alarm (alarm kebakaran) Fire alarm merupakan alat yang akan berbunyi ketika terjadi kebakaran. APAR atau alat pemadam api ringan adalah alat yang ringan (dengan berat maksimal 16 kg) serta mudah ditangani oleh satu orang untuk 192 memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran. Tabung APAR harus diisi ulang sesuai dengan jenis dan konstruksinya. Jenis APAR meliputi: jenis air (water), busa (foam), serbuk kering (dry chemical) gas halon dan gas CO2, yang berfungsi untuk menyelimuti benda terbakar dari oksigen di sekitar bahan terbakar sehingga suplai oksigen terhenti. Zat keluar dari tabung karena dorongan gas bertekanan. Gambar 75. Alat pemadam api ringan Apar memiliki dua tipe konstruksi (Depnaker, 1995), antara lain: 1) Tipe Tabung Gas (Gas Container Type) Adalah suatu pemadam yang bahan pemadamnya di dorong keluar oleh gas bertekanan yang dilepas dari tabung gas. 193 2) Tipe Tabung bertekanan tetap (Stored Preasure Type) Adalah suatu pemadam yang bahan pemadamnya didorong keluar gas kering tanpa bahan kimia aktif atau udara kering yang disimpan bersama dengan tepung pemadamnya dalam keadaan bertekanan. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) terdiri dari beberapa jenis, antara lain: 1) Jenis Air (water) Sejak dulu air digunakan untuk memadamkan kebakaran dengan hasil yang memuaskan ( efektif dan ekonomis ) karena harganya relatif murah, pada umumnya mudah diperoleh, aman dipakai, mudah disimpan dan dipindahkan. APAR jenis air terdapat dalam bentuk stored pressure type (tersimpan bertekanan) dan gas cartridge type (tabung gas). Sangat baik digunakan untuk pemadaman kebakaran kelas A. 2) Jenis Busa (foam) Jenis busa adalah bahan pemadam api yang efektif untuk kebakaran awal minyak. Biasanya digunakan dari bahan tepung aluminium sulfat dan natrium bicarbonat yang keduanya dilarutkan dalam air. Hasilnya adalah busa yang volumenya mencapai 10 kali lipat. Pemadaman api oleh busa merupakan sistem isolasi, yaitu untuk mencegah oksigen untuk tidak ikut dalam reaksi. 3) Jenis Tepung Kimia Kering (Dry Chemical Powder) Bahan pemadam api serbuk kimia kering (Dry Chemical Powder) efektif untuk kebakaran B dan C bisa juga untuk kelas A. Tepung serbuk kimia kering berisi dua macam bahan kimia, yaitu: a) Sodium Bicarbonate dan Natrium Bicarbonate b) Gas CO2 atau Nitrogen sebagai pendorong 194 Khusus untuk pemadaman kelas D (logam) seperti magnesium, titanium, zarcanium, dan lain-lain digunakan metal-dry-powder yaitu campuran dari Sodium, Potasium dan Barium Chloride. 4) Jenis Halon APAR (Alat Pemadam Api Ringan) jenis Halon efektif untuk menanggulangi kebakaran jenis cairan mudah terbakar dan peralatan listrik bertegangan (kebakaran kelas B dan C). Bahan pemadaman api gas Halon biasanya terdiri dari unsur-unsur kimia seperti: chlorine, flourine, bromide dan iodine. Tabel 11. Pemilihan jenis pemadam api 195 Berdasarkan tabel di atas, pemilihan jenis APAR harus memperhatikan kelas kebakaran dan juga tempat APAR tersebut akan digunakan. Pemilihan APAR yang tepat akan mempermudah anda untuk memadamkan api. Prosedur pengoperasian alat pemadam api Walaupun berbeda bentuk dan ukuran, namun berbagai merk Alat Pemadam Api Ringan umumnya memiliki cara kerja yang hampir sama. Di dalam bahasa inggris terdapat singkatan untuk memudahkan kita mengingat cara menggunakan alat pemadam api ringan, yaitu: P.A.S.S 1) Pull atau Tarik kunci pengaman hingga terlepas. Kunci berfungsi sebagai pengaman handle atau pegangan dari penekanan yang tidak disengaja. Gambar 76. Cara membuka/menarik kunci APAR 2) Aim atau Arahkan nozzle atau ujung hose yang kita pegang ke arah pusat api. 196 Gambar 77. Cara mengarahkan nozzle 3) Squeeze atau Tekan handle atau pegangan untuk mengeluarkan/ menyemprotkan isi tabung. Pada beberapa merk handle penyemprot terletak Dibagian ujung hose. Gambar 78. Cara menekan handle APAR Next >