< Previousx DAFTAR TABEL Tabel 1. Jenis dan fungsi neraca ........................................................................................................ 12 Tabel 2. Contoh Campuran Eksplosif ............................................................................................... 62 Tabel 3. Bahan-bahan yang mudah terbakar digolongkan sesuai dengan tingkat bahayanya : ................................................................................................................................................ 65 Tabel 4. Limbah berbahaya produksi industri ............................................................................ 69 Tabel 5. Jenis Sampah dan Lamanya Hancur ..............................................................................100 Tabel 6. Sampah gelas di pantai .......................................................................................................101 Tabel 7. Sampah gelas/ kaca .............................................................................................................101 Tabel 8. Jenis Sampah ...........................................................................................................................106 Tabel 9. Panduan pemetaan fasilitas persampahan .................................................................108 Tabel 10. Standar pengomposan .....................................................................................................132 Tabel 11. Indikator asam - basa .......................................................................................................160 Tabel 12. Volume alat gelas(dikoreksi pada 200C) yang mengandung 1 gram air pada berbagai temperatur.............................................................................................................................180 Tabel 13. Toleransi untuk alat ukur volumetri dari gelas (mL) ..........................................181 Tabel 14Beberapa contoh faktor gravimetri ..............................................................................229 Tabel 15. Perbedaan antara suspensi, koloid dan larutan .....................................................233 Tabel 16. Hasil kali Kelarutan Endapan-endapan pada Suhu Kamar ................................236 xi PETA KEDUDUKAN BUKU TEKS BAHAN AJAR PAKET KEAHLIAN KIMIA ANALIS Keterangan : = Buku Teks Bahan Ajar Siswa yang sedang Dipelajari C2.1. SIMILASI DIGITAL PAKET KEAHLIAN KIMIA ANALISIS C2. 1. TEKNIK DASAR PEKERJAAN LABORATORIUM KIMIA C3.1. ANALISIS TITRIMETRI DAN GRAVIMETRI C3.1. KIMIA ANALITIK TERAPAN C2.1. MIKROBIOLOGI C2.1. ANALISIS KIMIA DASAR C3.1. ANALISIS INSTRUMEN C3.1. ANALISIS KIMIA TERPADU C3.1. MANAJEMEN LABORATORIUM xii GLOSARIUM Absorbsi : Proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan Absorpsi : Suatu fenomena fisik atau kimiawi atau suatu proses sewaktu atom, molekul, atau ion memasuki suatu fase limbak (bulk) lain yang bisa berupa gas, cairan, ataupun padatan Adsorpsi : Proses penggumpalan substansi terlarut yang terdapat dalam larutan, oleh permukaan zat atau benda penyerap, di mana terjadi suatu ikatan kimia fisika antara substansi dengan penyerapnya Akurasi : Berkaitan dengan ketepatan, hasil pengukuran yang mendekati nilai sebenarnya Anak timbangan : Suatu bahan yang biasa digunakan dalam kalibrasi neraca analitik dengan bobot yang sudah diketahui Analit : Sebuah zat yang diukur di laboratorium; zat kimia yang diuji pada sampel Angka penting : Angka-angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran Asam kuat : Asam yang terionisasi 100% dalam air Asam lemah : Asam yang tidak terionisasi secara signifikan xiii dalam larutan Basa kuat : Jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam-basa Basa lemah : Larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan Bioaugmentasi : Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam media air atau tanah yang tercemar Bioremediasi : Memanfaatkan aktivitas mikroorganisme bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air) Biostimulasi : Penambahkan nutrien dalam bentuk cair atau gas ke dalam air atau tanah yang tercemar untuk aktivitas bakteri remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah Blanko : Larutan yang tidak berisi analit Bulky : Besar yang cenderung memberi kesan padat dan penuh atau "makan tempat" Chemical conditioning : Salah satu teknik penerapan penanganan limbah B3 dengan memanfaatkan beberapa metode secara kimia untuk mengkondisikan limbah beracun agar tidak membahayakan lingkungannya Chemical sludge : Limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi xiv Detoxification : Proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali. Dialisa : Proses perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran larutan yang terjadi akibat difusi pada membran semipermeabel Digested sludge : Limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobik maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik Disgetion : Proses hydrolysis air dimana semua enzim akan ditambah dengan air untuk membentuk molekul lebih kecil Eksplosif : Bahan yang pada suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmhg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya Ekuivalen : Mempunyai nilai (ukuran, arti, atau efek) yg sama; seharga; sebanding; sepadan Elektrolisasi : Proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit Evolusi : Proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit xv ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih baik Excess activated sludge : Limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut Filtrasi : Pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan Fitoremediasi : Penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik. Floatasi : Proses separasi (pemisahan) antara mineral yang berharga dan pengotornya (gangue) dengan memanfaatkan sifat kimia fisik dari permukaan partikel mineral Flokulasi : Pengadukan lambat agar campuran koagulan dan air baku yang telah merata membentuk gumpalan atau flok dan dapat mengendap dengan cepat. . Higroskopis : Sifatzat menyerap molekul air dari lingkungannya baik absorbsi atau adsorpsi Incineration : Teknologi pembakaran yang digunakan dalam penanganan limbah menggunakan suhu tinggi mencapai 10000C untuk mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). xvi Indikator : Zat yang dapat digunakan untuk menunjukkan sifat atau keberadaan suatu zat melalui perubahan warnanya yang khas Infeksius : Suatu bahan yang mengandung cemaran bibit penyakit yang membahayakan manusia karena adanya mikroorganisme, atau sel penyakit yang mudah menular Inokulasi : Penanaman mikroorganisme di dalam media tertentu yang telah dipersiapkan baik dengan penambahan nutrisi maupun tidak Kalibrasi : Proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya Koloid : Campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid, tersebar merata dalam zat lain. Kopresipitasi : Kontaminasi endapan oleh zat lain yang larut dalam pelarut Korosif : Bahan kimia yang bersifat asam atau basa yang dapat menyebabkan iritasi (luka bakar) pada kulit, atau menyebabkan pengkaratan pada besi Kristalisasi : Pembentukan bahan padat (kristal) dari pengendapanlarutan atau melt (campuran leleh), atau pengendapan langsung dari gas Lindi : Substansi cairan yang dihasilkan dalam proses pembusukan sampah xvii Microencapsulation : Proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik Netralisasi : Proses pengkondisian derajat keasaman suatu bahan pada ph netral dengan penambahan asam atau basa Normalitas : Satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. Nukleasi : Hasil dari status metastabil yang terjadi setelah supersaturasi akibat dari pemisahan zat pelarut atau penurunan suhu larutan Oksidasi : Pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion Pirolisa : Dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya, dimana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Macroencapsulation proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar Primary sludge : Limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap. Reversible : Suatu reaksi kimia yang berlangsung dua arah, yaitu produk dapat membentuk reaktan kembali Sedimentasi : Suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh suatu media tertentu xviii Sentrifugasi : Proses yang memanfaatkan gaya sentrifugal untuk sedimentasi campuran dengan menggunakan mesin sentrifuga atau pemusing Simpangan baku : Standar deviasi (simpangan baku) adalah ukuran-ukuran keragaman (variasi) data statistik yang paling sering digunakan Solidifikasi : Proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif Stabilisasi : Proses pencampuran limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. Titrant : Suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer Titrasi : Prosedur analitis kuantitatif dengan mengukur jumlah larutan yang diperlukan untuk bereaksi tepat sama dengan larutan lain Titrat : Bahan atau larutan yang akan dititrasi dengan larutan kimia agar berlangsungnya suatu reaksi dapat diamati dengan jelas menggunakan indikator perubahan warna Toxin : Bahan kimia yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut. 1 I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Mata Pelajaran Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan dan keterampilan dasar tentang berlaboratorium, agar pesera didik dapat menguasai teknik-teknik dasar dalam menangani alat dan bahan, serta teknik dasar bekerja di laboratorium. Mata pelajaran Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium di semester 2 meliputi kompetensi dasar: pengoperasian alat timbangan dengan neraca analitik; penanganan limbah B3 dan non B3; analisis titrimetri dan gravimetri sederhana. B. Prasyarat Sebelum mempelajari buku teks ini Anda harus sudah memiliki kemampuan : 1. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) dalam kegiatan laboratorium 2. Menerapkan prinsip kerja peralatan dalam penggunaan peralatan dasar laboratorium (alat-alat gelas dan non gelas) 3. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dalam penggunaan sumber daya listrik 4. Menerapkan prinsip kerja peralatan dan karakteristik jenis kebakaran dalam prosedur penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) C. Petunjuk Penggunaan Modul ini merupakan buku untuk mencapai kompetensi dasar menyangkut kegiatan Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium semester 2. Petunjuk bagi Peserta Didik 1. Baca dan pelajari isi buku dengan baik dan berurutan, tahap demi tahap. Next >