< Previous202 D E F G H 9. Berdasarkan gambar di bawah ini, tentukan volume (mL) pada gambar A dan gambar B ! 203 C. Penilaian 1. Sikap Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4. 1 = BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas 2 = MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten 3 = MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten 4 = MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten No. Sikap Pembelajaran Religius Disiplin Tanggug jawab Peduli Responsif Teliti Jujur Santun 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Mengamati 2. Menanya 3. Mengeksplorasi 4. Mengasosiasi 5. Mengkomunikasikan 204 2. Pengetahuan 1. Jelaskan yang dimaksud dengan analisis titrimetri! 2. Sebutkan 4 macam analisis titrimetri! 3. Sebutkan 2 jenis larutan standar dan berikan 3 contoh masing-masing larutan standar! 4. Jelaskan syarat-syarat reagensia yang dapat digunakan sebagai standar primer! 5. Jelaskan cara membuat larutan standar primer! 6. Jelaskan alasan harus dilakukan standarisasi terhadap larutan standar sekunder! 3. Keterampilan NO ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN 1 2 3 1. Menyiapkan alat untuk praktikum 2. Menggunakan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam praktikum 3. Melaksanakan metode analisis sesuai setandar 4. Melakukan persiapan pendahuluan pada bahan/sampel yang akan dianalisa 5. Melaksanakan langkah kerja sesuai prosedur 6. Melakukan pengamatan saat praktikum berlangsung 7. Melakukan pencatatan data 8. Menghitung/mengolah data hasil pengamatan 9. Membuat laporan hasil praktikum 10. Membersihkan lingkungan praktikum 205 Rubrik : ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN 1 2 3 Menyiapkan alat untuk praktikum Alat tidak disiapkan Alat disiapkan tidak sesuai dengan diperlukan Alat disiapkan sesuai dengan yang diperlukan Menggunakan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam praktikum Bahan yang digunakan tidak lengkap Bahan yang digunakan lengkap tapi ada yang tidak dibutuhkan Bahan yang digunakan lengkap dan sesuai dengan yang dibutuhkan Memilih metode analisis sesuai standar Pemilihan metode analisis tidak sesuai dengan jenis bahan dan tidak sesuai standar yang ditentukan Pemilihan metode analisis sesuai jenis bahan dan tidak sesuai standar yang ditentukan Pemilihan metode analisis sesuai jenis bahan dan standar yang ditentukan Melakukan persiapan pendahuluan pada bahan/sampel yang akan dianalisa Tidak melakukan persiapan pendahuluan terhadap bahan/sampel yang akan dianalisis Melakukan persiapan pendahuluan terhadap bahan/sampel yang akan dianalisis belum optimal Melakukan persiapan pendahuluan terhadap bahan/sampel yang akan dianalisis dengan optimal Melaksanakan langkah kerja sesuai prosedur Langkah kerja tidak sesuai prosedur Sebagian langkah kerja ada yang salah Semua langkah kerja benar dan sesuai prosesur Melakukan pengamatan saat praktikum berlangsung Pengamtan tidak cermat Pengamatan cermat, tetapi mengandung interpretasi Pengamatan cermat dan bebas interpretasi Melakukan pencatatan data pengamatan Data pengamatan tidak dicatat Data pengamatan dicatat tetapi ada kesalahan Data pengamtan dicatat dengan lengkap Menghitung/ mengolah data hasil Perhitungan data hasil pengamatan Perhitungan data hasil pengamatan benar tetapi tidak Perhitungan data hasil pengamatan 206 ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN 1 2 3 pengamatan salah sesuai dengan rumus benar dan lengkap sesuai rumus Membuat laporan hasil praktikum Laporan hasil praktikum tidak dibuat Laporan hasil praktikum rapi dan tidak lengkap Laporan hasil praktikum rapi dan lengkap Membersihkan lingkungan tempat praktikum Lingkungan tempat praktikum tidak dibersihkan Lingkungan tempat praktikum dibersihkan dan tidak rapi Lingkungan tempat praktikum dibersihkan dengan rapi. 207 Kegiatan Pembelajaran 4 : Analisis Gravimetri Secara Sederhana A. Deskripsi Analisis gravimetri secara sederhana merupakan salah satu kompetensi dasar dari mata pelajaran teknik dasar pekerjaan laboratorium untuk peserta didik SMK program keahlian teknik kimia pada paket dasar program keahlian kimia analisis dan kimia industri. Kompetensi dasar ini bertujuan untuk memantapkan pemahaman fakta, konsep, prinsip dan prosedur serta metakognitif mengenai analisis gravimetri secara sederhana dalam suatu bahan. Pembelajaran ini meliputi menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Pelaksanaannya meliputi langkah-langkah pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi keterampilan proses dalam bentuk eksperimen, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Media yang digunakan meliputi alat dan bahan praktikum serta OHP. Penguasaan materi peserta didik dievaluasi melalui sikap, pengetahuan dan keterampilan. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, peserta didik mampu: 1. Menerapkan prinsip kerja dan kaidah peralatan dalam analisis gravimetri secara sederhana. 2. Melaksanakan analisis gravimetri secara sederhana dari suatu bahan/sampel 2. Uraian Materi Analisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan penimbangan. Metode analisis gravimetri adalah suatu metode 208 analisis yang didasarkan pada pengukuran berat, yang melibatkan pembentukan, isolasi dan pengukuran berat dari suatu endapan. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin diketahui dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel kemudian dilakukan pengendapan. Suatu metode analisis gravimetri biasanya didasarkan pada reaksi kimia seperti : aA + rR AaRr Dimana a adalah molekul analit A yang bereaksi dengan sejumlah r molekul R menghasilkan produk AaRr, yang pada umumnya merupakan zat yang tidak dapat larut atau sangat sedikit larut, dan dapat ditimbang setelah pengeringan atau yang bisa dibakar menjadi senyawa lain yang komposisinya diketahui, untuk kemudian ditimbang. Sebagai contoh, kalsium bisa ditetapkan secara gravimetri melalui pengendapan kalsium oksalat dan pembakaran oksalat tersebut menjadi kalsium oksida: Ca2 + C2O42- CaC2O4(s) CaC2O4(s) CaO(s) + CO2(g) + CO(g) Biasanya reagen R ditambahkan secara berlebih untuk menekan kelarutan endapan. Tidak semua cara gravimetri didasarkan pada pembentukan endapan, ada juga yang didasarkan pada pengusiran suatu komponen sebagai gas, lalu hasil reaksi itu ditimbang. Misalnya, penentuan karbonat dapat dilakukan dengan penambahan asam, sehingga karbonat terurai menjadi gas CO2 lalu gas CO2 ini ditangkap dan ditimbang. Dalam hal ini cara-cara gravimetri dibedakan menjadi 2, yaitu cara evolusi dan cara pengendapan (Harjadi 1986). Analisis gravimetri merupakan cara analisis tertua dan paling murah. Gravimetri memerlukan waktu yang relatif lama dan hanya dapat digunakan untuk kadar komponen yang cukup besar. Suatu kesalahan kecil, secara relatif akan berakibat besar. Gravimetri masih dipergunakan untuk keperluan analisis, karena waktu pengerjaannya yang tidak perlu terus-209 menerus, dan setiap tahapan pengerjaan memakan waktu yang cukup lama. Selain itu, ketepatan analisis gravimetri untuk bahan tunggal dengan kadar lebih dari 1% jarang menggunakan metode lain. a. Penilaian Analisis Secara Gravimetri Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penilaian analisis secara gravimetri: 1). Waktu analisis Analisis secara gravimetri lebih menguntungkan, karena tidak memerlukan alat-alat yang terkalibrasi (kecuali neraca) dan standarisasi. Waktu yang diperlukan untuk analisis dibedakan menjadi dua macam, yaitu waktu total dan waktu kerja. Waktu total (elapsed time) ialah waktu mulai awal pekerjaan sampai selesai sepenuhnya, sedangkan waktu kerja adalah jumlah waktu yang benar-benar digunakan untuk melakukan pekerjaan. Dalam gravimetri waktu total jauh lebih besar daripada waktu kerja, karena pengerjaannya tidak perlu terus-menerus ditunggui. Contohnya, memijarkan dan mengeringkan endapan, digestion endapan. Jika dilihat dari segi waktu kerja maka gravimetri menguntungkan bila jumlah analisis tidak banyak. 2). Kepekaan analisis gravimetri Kepekaan analisis sering dibatasi oleh alat-alat yang digunakan. Hal ini jarang mempengaruhi dalam analisis gravimetri. Dengan neraca yang sesuai dan terkalibrasi, maka berat endapan dapat ditentukan dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil. Kepekaan analisis gravimetri lebih ditentukan oleh kesulitan untuk memisahkan endapan yang hanya sedikit dari larutan yang cukup besar volumenya. Dapat juga terjadi kesalahan karena kelarutan, maka sebaiknya tidak menggunakan cara gravimetri bila komponen yang dicari tidak lebih dari 1% dari bahan yang harus dianalisis. 210 3). Ketepatan analisis gravimetri Secara umum sulit untuk membicarakan ketepatan (accuracy) dalam analisis gravimetri. Banyak kesalahan dapat timbul karena kelarutan, kopresipitasi, ketidakpastian susunan akhir endapan yang ditimbang, dan sebagainya. Pengaruh sumber-sumber kesalahan tidak sama pada semua zat, bahkan untuk zat yang sama sekalipun, karena matriks atau pengganggu ikut menentukan. Misalnya dalam penentuan kadar besi, kesalahan hanya beberapa ppm, jika tidak terdapat logam-logam berat lain dalam analat. Sebaliknya, kesalahan akan meningkat menjadi % jika disamping besi, bahan yang mengandung kation divalen seperti Zn, Ni, atau Cu karena terjadi kopresipitasi. Untuk bahan tunggal dengan kadar lebih dari 1% ketepatan analisis gravimetri jarang dapat ditandingi oleh cara-cara lain. 4). Kekhususan cara gravimetri Pereaksi gravimetri jarang khas (spesifik), bahkan hampir semuanya selektif, dalam arti mengendapkan sekelompok ion. Maka ion dalam kelompok itu secara potensial merupakan penggangu analisis ion lain dalam kelompok tersebut, kecuali kalau dilakukan pemisahan terlebih dahulu. Pada umumnya, cara gravimetri kurang spesifik dibandingkan dengan banyak cara lainnya. b. Sumber-sumber kesalahan analisis gravimetri Dilihat secara menyeluruh, kesalahan dapat terjadi karena: Metode tidak sesuai (kadar terlalu rendah) Penyiapan contoh tidak tepat: tercemar, tidak mencerminkan keseluruhan bahan, contoh berubah selama penyimpanan. Penimbangan: pengeringan bahan/wadah belum cukup (belum konstan), cara menimbang salah. Kurang sempurna melarutkan komponen yang dicari. 211 Bahan pengganggu tidak tersingkir atau hilang seluruhnya, atau penyingkiran penggangu menyebabkan komponen yang dicari ikut hilang. Pengendapan, penyaringan dan pencucian: pengendapan belum sempurna, kontaminasi karena endapan lain, kehilangan endapan sewaktu menyaring dan karena air pencuci. Pemijaran dan pengeringan endapan: belum tercapai bentuk penimbangan yang tepat, kertas saring belum habis terbakar, penguraian endapan karena pemijaran/pemanasan berlebihan, kerusakan wadah pengeringan/pemijaran, reduksi endapan oleh kertas saring, penyerapan H2O dari udara atau dari bahan pengering yang sudah jenuh. Perhitungan tidak tepat. c. Macam-macam Metode Gravimetri 1). Metode Penguapan Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan komponen-komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap. Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang tidak diinginkan mudah menguap atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang diinginkan tidak mudah menguap. Dalam cara evolusi bahan direaksikan, sehingga timbul suatu gas. Caranya dapat dengan memanaskan bahan tersebut atau mereaksikan dengan suatu pereaksi. Pada umumnya yang dicari adalah banyaknya gas yang terjadi. Next >