< PreviousSistem Kontrol Elektropnumatik 18 Teknik Otomasi Industri START/STOPProses/OperationDecisionDATA (I/O)SubroutineDirect DataPredefined ProcessFlowcharting merupakan teknik yang sering digunakan ketika merancang sebuah control algorithm setelah deskripsi secara tulisan selesai dikembangkan. Sebuah flowchart adalah representasi secara grafikal yang memuat beberapa kegiatan antara lain: pencatatan, analisis, dan informasi pengukuran data, serta menjelaskan proses operasi dalam urutan logis. Gambar 1.9 memperlihatkan berbegai elemen grafis yang ada pada sebuah flowchart. Sistem Kontrol Elektropnumatik 19 Teknik Otomasi Industri Gb. 1.9Simbol Flowchart Gambar 1.10 memperlihatkan algoritma kontrol berbasis state transisi diagram Gb. 1.10State Transition Diagram for Furnace Example Gambar 1.11 memperlihatkan sebuah algoritma control berbasis timing diagram rangkaian start/stop pada gambar 1.5 dan gambar 1.6. Input (Start/Stop) t Output Sistem Kontrol Elektropnumatik 20 Teknik Otomasi Industri Gb. 1.11Timing Diagram rangkaian start/stop menggunakan sebuah pushbutton Gambar 1.12 memperlihatkan sebuah algoritma kontrol berbasis Logic gates diagram. Gb. 1.12Logic Gates Diagram Untuk memahami logic gates diagram, terlebih dahulu harus memahami teori aljabar Boolean. Secara singkat digambarkan sebagai berikut : Sistem Kontrol Elektropnumatik 21 Teknik Otomasi Industri Gb. 1.13Logic Gates symbol Gambar 1.14 memperlihatkan sebuah algoritma kontrol berbasis Ladder diagram dari Forward-Reverse Motor. Sistem Kontrol Elektropnumatik 22 Teknik Otomasi Industri Gb. 1.14Relay Ladder Diagram Aplikasi Kontrol secara umum sangat tergantung pada karakteristik plant yang akan di atur. Untuk mendukung keperluan ini maka desain sistem kendali sangatlah diperlukan agar plant bekerja sesuai dengan set point yang ditentukan. Berikut ini diberikan urutan langkah yang harus dilakukan ketika akan mendesain kendali task, sebagai berikut : Langkah 1: Memahami sistem yang harus dikendalikan (Plant) Langkah 2: Menentukan variable yang dikendalikan (process variable) Langkah 3: Menentukan persyaratan teknis yang diperlukan Langkah 4: Menentukan I/O yang dibutuhkan. Sistem Kontrol Elektropnumatik 23 Teknik Otomasi Industri 4. Displacement Step Diagram dan Desain sequence Control Pada pokok bahasan sebelumnya, kita telah membahas mengenai displacement step diagram. Yaitu suatu metode untuk menjabarkan diagram langkah, posisi dan transisi dari rangkaian multiple actuator yang dapat digambarkan sebagai berikut: Gb. 1.15.Diagram step multiple actuator Kita masih ingat urutannya langkahnya sebagai berikut : A+,B+,B-,A-, C+,C- Yang menjadi bahan pertanyaan sekarang bagaimana kita menentukan dan menganalisis urutan (sequence) rangkaian tersebut.Berarti kita harus memiliki acuan berupa algoritma yang tepat. Contoh: 1. Rangkaian Elektropneumatik “proses Riveting”: 4213Y3_(B+)Y4_(B-)B0B150%50%9A0A150%50%4213Y1_(A+)Y2_(A-)4Sistem Kontrol Elektropnumatik 24 Teknik Otomasi Industri Gb. 1.16.Rangkaian Elektropneumatik 2. Diagram Langkah (step) dan diagram fungsi riveting Keterangan : Kontrol Katup Arah (KKA) yang digunakan pada kedua actuator adalah KKA Double Solenoida (simbol Y). Dengan fungsi : Y1 (A+) Y2 (A-) Y3 (B+) Y4 (B-) Sertadilengkapi sensor posisi mundur/tepi bawah dan maju/tepi atas (simbol a dan b), sebagai berikut: Aktuator A (a0 dan a1) Aktuator B (b0 dan b1) Sistem Kontrol Elektropnumatik 25 Teknik Otomasi Industri (a) Sistem Kontrol Elektropnumatik 26 Teknik Otomasi Industri (b) Gb. 1.17(a) dan (b).Diagram Langkah (step) Analisis Gambar 17(b), perhatikan elips warna merah :Urutan langkahnya sebagai berikut: Silinder A maju (A+) saat Sensor a0 aktif Silinder B maju (B+) saat Sensor a1 aktif Silinder B mundur (B-) saat sensor b1 aktif Silinder A mundur (A-) saat sensor bo aktif 1 Clamping A+ S+ a1 2 Riveting B+ S+ b1 3 Riveting B- S+ b0 4 Unclamping A- S+ a0 Initial position a1 b1 b0 Start Sistem Kontrol Elektropnumatik 27 Teknik Otomasi Industri Gb. 1.18.Diagram fungsi proses Riveting 3. Rangkaian Kontrol Rele Langkah 1 Gb. 19a.Rangkaian Kontrol ReleLangkah 1 Analisis Gambar 19a. Perhatikan pada rangkaian rele tersebut secara sequence flow control (Gambar 6.18), sebelum melanjutkan ke step berikut jangan lupakan step awal yang sangat penting dalam sebuah control sequence yaitu “Initialisasi” atau kondisi awal (asumsi awal) system control. Next >