< Previous Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 29 3. Konstruksi Karkas (Carcase Construction) Kotak Karkas adalah bagian dari konstruksi yang menyerupai skalaton/ kerangka lemari atau rak laci (chest drawers), sebelum terpasangnya laci atau pintu, bingkai karkas ini nampak jelas 4. Konstruksi Kerangka Carcases Konstruksi Kerangka Carcase (Frame carcase) sederhana, bentuknya seperti skeleton yaitu berupa rangkaian bingkai kotak terdiri dari tiang (stiles) dan ambang (rails). Apabila frame carcase ini ditambah dengan konfigurasi ambang, tiang dan muntin pada berbagai posisi, maka frame carcase ini sudah bukan sederhana lagi. 5. Konstruksi Carcase Berpanel (Framed and panelled Carcase) Perancangan konstruksi ini sangat fleksibel, anda dapat melakukannya sesuai dengan keperluan dan peruntukkan. Salah satu ciri dari Konstruksi Carcase berpanel adalah bahwa pada kedua ujung carcase, samping kanan dan samping kiri konstruksi carcase ini terbuat dari papan solid, bukan dari rangka batang 6. Konstruksi Carcase Masif (Solid End Carcase). Konstruksi Carcase masif adalah tipe lain dari konstruksi Carcase, konstruksi ini sebagian besar atau bahkan bahkan seluruh komponen konstruksi terbuat dari papan solid, yang dimaksud papan solid adalah bisa dari papan kayu masif, kayu lapis (multi-pleks)/ panel olahan (manufactured boards), bockboard, corestock atau papan partikel (particle boards), dengan ambang atas dan ambang bawah terbuat dari bilah kayu masif. 8. Konstruksi Kotak (Box Construction) Yang termasuk pada kelompok tipe konstruksi kotak ini, adalah kotak peti kemas, konstruksi carcase khusus, konstuksi peti, dan konstruksi laci. Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 30 9. Konstruksi dari Pembentukan dan Pembengkokan Konstruksi ini terdiri dari satuan parts, ambang, tiang, dan komponen lainnya terbuat dari kayu padat (solid) atau melaminasi yang dibengkokkan dan/atau diformat/ dibentuk untuk keperluan desain furnitur, misalnya tempat duduk/kursi dengan sandaran bentuk lengkung. Teknik Pembentukan dilakukan dengan cara : o Alur Celah Tekuk (Kerfing) o Cara Laminasi o Pelengkungan Dengan Diuap/ Steam Bending o atau cara lain yang lebih praktis dan ekonomis 10. Konstruksi dari Kayu Bubutan Konstruksi dari kayu bubutan adalah sering diperlukan untuk item furnitur dan bagian-bagian furnitur, seperti standar/kaki lemari atau rak, kaki meja, kaki kursi putar, kaki/tiang tempat tidur dan banyak lagi furnitur dengan komponen dari kayu yang dibubut. 11. Konstruksi Furnitur dari Logam (Metal Construction). Beberapa item furnitur dari logam banyak digunakan di rumah-rumah (dalam ruangan dan keluar rumah), kantor, pabrik-pabrik, rumah sakit, sekolah dan tempat hiburan (entertainment) adalah secara keseluruhan atau sebagian dibuat dari logam, misalnya kursi belajar, meja, lemari, kursi taman, dan lain-lain Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 31 e. Test Kegiatan Belajar 1 1. Deskripsikanlah dengan singkat dan jelas Tipe dan jenis Furnitur 2. Deskripsikan karakteristik dan komponen Konstruksi Rangka Furnitur 3. Gambarkan secara skets (isometri) Konstruksi rangka datar (Flat Frame Construction), dan beri nama bagian-bagiannya 4. Gambarkan secara skets (multi pandang), cantumkan perkiraan ukuran, Konstruksi Rangka bangku (Stool Frame Construction) 5. Deskripsikan karakteristik dan komponen Konstruksi Carcase furnitur 6. Gambarkan secara sket, Konstruksi Carcase, dan beri nama bagian-bagiannya 7. Deskripsikan maksud dibuatnya konstruksi kayu yang dilengkungkan (bending), dan jelaskan penerapannya pada pekerjaan apa saja ? Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 32 Kegiatan Belajar 2. Menerapkan tipe konstruksi furnitur a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 diharapkan anda dapat: 1. Menerapkan tipikal konstruksi rangka furnitur 2. Menerapkan tipikal Konstruksi Carcase Furnitur 3. Menerapkan tipikal konstruksi pembentukan dan lengkungan 4. Menerapkan tipikal konstruksi dari kayu bubutan b. Uraian Materi PEMBELAJARAN : Menerapkan Tipe Konstruksi Furnitur MENGAMATI : Menerapkan Tipe Konstruksi Furnitur Dalam pemelajaran Penerapan tipe konstruksi furnitur, coba anda pahami tentang : Tipikal Konstruksi Rangka Furnitur dan Tipikal Konstruksi Carcase Furnitur MENANYA : Aspek-Aspek Esensial & Krusial dlm TKF Pada fase menanya ini, dipersilahkan anda inventarisir dan koleksikan disebanyak-banyaknya pertanyaan, untuk nantinya dapat anda dokumentasikan, juga jawabannya yang anda peroleh dari berbagai sumber yang dapat diyakini kebenarannya, terkait dengan aspek-aspek penting, seperti : Tipikal Konstruksi Carcase Furnitur dan Tipikal Konstruksi Pembentukan dan Lengkungan MENGEKSPLORASI : Tipikal Konstruksi dari Kayu Bubutan Dalam pemelajaran ini, anda diwajibkan untuk menggali, dan mengeksplor hal-hal penting terkait dengan Tipikal Konstruksi Furnitur dari Kayu Bubutan. MENGASOSIASI : Prinsip & Penerapan Tipikal Konstruksi Anda diharuskan juga untuk mengasosiasi atau menerjemahkan kedalam pikiran anda sendiri dan selanjutnya diwujudkan dalam bentuk tulisan atau gambaran yang terkait dengan prinsip tipikal konstruksi carcase furnitur dan tipikal konstruksi pembentukan dan lengkungan. Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 33 MENGKOMUNIKASIKAN : Menyajikan Hasil Telaahan Sebelum anda mengikuti test dari kegiatan belajar 2 ini, anda diwajibkan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil telaahan yang telah anda lakukan terutama terkait dengan : o Pemahaman & Ruang Lingkup Tipikal Konstruksi Rangka Furnitur o Tipikal Konstruksi Carcase Furnitur Mengkomunikasikan materi yang telah anda telaah tersebut, boleh dibuat dalam bentuk Tulisan gambar Disain Produk Kreatif-Inovatif atau dalam bentuk gambar kerja untuk dipraktekan bengkel kerja. MATERI PEMBELAJARAN LATAR BELAKANG Merancang adalah proses mencipta bentuk melalui sketsa dari yang belum ada menjadi nyata/kenyataan dengan maksud tertentu, biasanya karya rancang adalah untuk memenuhi kebutuhan praktis misalnya kursi, tidak hanya tampak menarik, tetapi harus berdiri kokoh, nyaman diduduki, dan aman digunakan. Sehingga desain adalah upaya manusia untuk memecahkan kebutuhan fisik dengan pendekatan penyelesaian melalui keterampilan, dengan pertimbangan ekonomis, teknologi, bahan, estetis (keindahan) atau keseluruhan. Dalam budaya industri, desain adalah suatu upaya penciptaan model, kerangka, bentuk, pola atau corak yang direncanakan dan dirancang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia/pemakai, dalam hal ini disebut juga konsumen akhir. Dengan demikian desain lebih banyak dipengaruhi oleh kecepatan membaca situasi, pemenu han kebutuhan pasar, permintaan konsumen, serta kekayaan akan ide-ide dan imajinasi untuk menciptakanya serta pengembangkan desain produk baru Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 34 Untuk mendapatkan ide, desainer bisa memperoleh inspirasi dari lingkungan kehidupan di sekitarnya yang tiada habis-habisnya dengan cara merenung, melihat, mengasosiasikan dan mengembangkan ide yang pada akhirnya mendapatkan sesuatu yang sangat berguna terhadap hasil karyanya, misalnya alam merupakan guru terbaik bagi desainer untuk mendapatkan ide, sehingga hal demikian ini banyak dijumpai suatu hasil karya yang ditemukan masih ada hubungannya dengan alam. PRINSIP-PRINSIP DISAIN a. Proporsi (proportion) Perbandingan antara bentuk elemen besar dan kecil. Proporsi menyangkut suatu hubungan bagian dengan bagian yang lain atau bagian dengan keseluruhan, atau antara satu obyek dan obyek yang lainnya. Proporsi bertalian erat dengan hubungan antara bagian-bagian di dalam suatu komposisi, hubungan ini dapat berbentuk suatu besaran, kuantitas atau tingkatan. b. Skala (scale) Dalam prinsip desain terdapat beberapa skala yang lazim dipakai dalam desain yaitu skala mekanik dan skala visual, skala mekanik adalah perhitungan sesuatu fisik berdasarkan sistim ukuran standar, bisa dengan cm, mm, inci, kaki dan lain sebagainya, sedangkan skala visual adalah merujuk pada besarnya sesuatu yang tampak karena diukur terhadap benda-benda lain disekitarnya. Kita dapat mengatakan berskala kecil jika kita mengukurnya dengan membandingkan terhadap benda-benda lain yang umumnya jauh lebih besar ukurannya, begitu pula sebaliknya. Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 35 c. Keseimbangan (balance) Prinsip keseimbangan dalam desain adalah menyangkut kepekaan kita terhadap ketidak-teratu ran dan keseimbangan, karena ketidak- seimbangan akan menimbulkan perasaan tidak tenang, tidak sesuai, sehinggga untuk mendapatkan keseimbangan harus mempertimbangankan ”bobot visual”, yaitu suatu elemen yang ditentukan oleh ukuran, bentuk, warna dan tekstur. Ada dua kelompok keseimbangan yang perlu kita mengerti adalah keseimbangan formal dan keseimbangan informal. (a) Keseimbangan formal Keseimbangan formal adalah keseimbangan yang dapat dicapai dengan menata elemen-elemen sebelah kanan dan kiri garis simetris yang mempunyai bobot visual sama contoh: meja dapur dan lampu sebelah kanan dan kiri adalah sama sama jumlahnya maupunpenataanya dan mempunyai jarak yang sama terhdap garis pusat. (b) Keseimbangan informal Keseimbangan informal (asimetris) adalahkeseimbangan yang dicapai dengan menata elemen yang tidak sama, misal mebel yang tidak sama (asimetris ) di kanan dan kiri garis, meja dan elemen dinding di kanan dan kiri garis sumbu tidak sama d. Keselarasan (harmoni) Harmoni dapat didefinisikan sebagai keselarasan atau kesepakatan yang menyenangkan dari beberapa bagian atau kombinasi beberapa bagian dalam satu komposisi. Suatu perencanaan yang unsurnya selaras, akan terasa sebagai suatu kesatuan, bukan sekadar penggabungan dari beberapa bagian yan lepas satu sama lainnya. Untuk mendapatkan keharmonian dapat digunakan unsur-unsur yang sama, akan tetapi harmoni jika dipaksakan dalam penggunaan unsur-unsur dengan aspek yang Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 36 sama dapat menghasilan komposisi dengan suatu kesatuan tanpa daya tarik. e. Kesatuan dan keragaman (unity dan variety) Prinsip keseimbangan dan harmoni, dalam mencapai kesatuan, tidak mengesampingkan usaha mengejar variasi dan daya tarik, untuk mencapai kesatuan yang diinginkan dapat diusahakan tetap mempertahankan elemen yang paling dominan yang terus berulang-ulang, sedangkan keragaman merupakan bagian yang dapat memperkaya perbedaan namun tetap bernuansa satu. MENDESAIN FURNITUR Sebagai bagian dari bangunan gedung termasuk mebel/furnitur dan tatanan interior di dalamnya, mendesain furnitur yang selama ini termasuk hal yang hanya menjadi minat seseorang makin lama menjadi tantangan banyak orang. Sesungguhnya merupakan kesadaran pemilik akan pentingnya furnitur dalam suatu ruangan, dengan cara mempertahankan bangunan lama, perabot lama menjadi daya tarik sendiri, terutama di negara kita, mebel antik lebih banyak disukai meski faktanya telah direproduksi dan di eksport, masih banyak orang yang lebih mementingkan keuntungan materi semata, dibanding memikirkan keuntungan nonmateri. Beberapa furnitur lama yang antik, seperti peninggalan-peninggalan atau yang hingga kini masih bisa dinikmati keindahannya, misalnya gedung sekaligus interiornya, merupakan hasil karya yang abadi, makin lama menjadi makin disukai dan makin dicari. Furnitur lama dalam bentuknya pada umumnya terdapat banyak ukiran maupun lengkungan, bahkan di lingkungan keraton masih menyisakan furnitur antik masa kolonial. Seiring dengan masuknya pedagang dari Cina, India, dan Eropa, semakin kelihatan pengaruh mereka terhadap model mebel pada zaman itu. Sampai sekarang merupakan karya desain furnitur yang baik untuk dipelajari. Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 37 Penting untuk diperhatikan dalam melahirkan sebuah mebel adalah bentuk secara keseluruhan, serat kayu, dan tampak dari depan serta konstruksi yang sesuai dengan keadaan yang diharapkan, artinya konstruksi dapat knock down (bongkar pasang) atau mati, dapat didorong atau berdiri tetap itu semuanya harus dipikirkanya sebelum mebel diproduksi TIPE KONSTRUKSI FURNITUR Sebagian besar dari sambungan-sambungan yang digunakan untuk pekerjaan furnitur atau mebe adalah dari jenis yang sudah sangat tua dan telah dirancang secara pasti untuk pembentukan suatu konstruksi. Dari berbagai pengalaman dapat diketahui bahwa proporsi sambungan-sambungan tersebut telah menjadi standar untuk mempertahankan kekuatan maksimum dari suatu rangkaian konstruksi. Pada umumnya sambungan yang banyak digunakan dalam pekerjaan furnitur dapat diklasifikasikan ke dalam 3 golongan, yaitu: sambungan melebar, sambungan sudut kotak/ peti, dan sambungan rangka. Tipe konstruksi, bahan yang dipakai dan ukuran tiap komponen menuntut pemakaian jenis sambungan tertentu, kemungkinan memberikan beberapa variasi bentuk dan proporsinya agar betul-betul klop (cocok) atau pas pada konstruksi furnitur yang akan dibuat. (Walthon. J.A. 1984) Biasanya pemakaian jenis sambungan yang sederhana akan tetap dominan, mengingat efektifitas dan efisiensi kerja, tetapi harus diperhatikan ketahanan, sifat-sifat kayu yang dipakai, dan keserasian proporsi komponennya agar konstruksi yang dibuat itu mendukung eksistensi fisik furnitur yang diharapkan. Konstruksi Rangka Konstruksi rangka dibagi ke dalam dua bagian besar yaitu konstruksi rangka datar dan konstruksi rangka bangku Rekayasa dan Pemodelan Furnitur 1 Direktorat Pembinaan SMK 2013 38 o Konstruksi Rangka Datar Rangka datar terdiri dari suatu kaki yang dihubungkan oleh dua ambang atau lebih. Rangka yang lebar kemungkinan memerlukan tambahan kaki dan ambang ditempatkan sejajar satu sama lain atau sebagai pembagi ruangan rangka tersebut menjadi beberapa petak. Rangka datar digunakan untuk pintu, rangka panel, rangka kotak (rangka untuk carcase), rude kaca, pendukung bagian atas meja (Table top), partisi dan yang sejenisnya. Rangka-rangka ini biasanya ditutup dengan plywood, atau hardboard, panel-panel kayu masif, yang dipasang pada alur atau spooning, juga lembaran kaca dan sebagainya. Jenis hubungan/ sambungan yang digunakan adalah: Hubungan tempel (butt joint), dowel, hubungan dada miring, hubungan setengah tebal (parohan), hubungan kekang (bridle) atau purus lubang, tergantung dari tujuan pembuatan rangka tersebut. Dinding samping dan pintu lemari ini menggunakan prinsip konstruksi rangka datar Next >