TEKNIK PRODUKSI MIGAS SEMESTER 4 KATA PENGANTAR Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Didalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didikserta rumusan proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Faktor pendukung terhadap keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 adalah ketersediaan Buku Siswa dan Buku Guru, sebagaibahan ajar dan sumber belajar yang ditulis dengan mengacu pada Kurikulum 2013. Buku Siswa ini dirancang dengan menggunakan proses pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi yang telah dirumuskan dan diukur dengan proses penilaian yang sesuai. Sejalan dengan itu, kompetensi keterampilan yang diharapkan dari seorang lulusan SMK adalah kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. Kompetensi itu dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk tugas (project based learning), dan penyelesaian masalah (problem solving based learning) yang mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Khusus untuk SMK ditambah dengan kemampuan mencipta. Sebagaimana lazimnya buku teks pembelajaran yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, buku ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas. Buku ini memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. Buku ini mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan peserta didik bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal. Buku ini merupakan penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan kurikulum 2013, peserta didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Buku ini merupakan edisi ke-1. Oleh sebab itu buku ini perlu terus menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya sangat kami harapkan; sekaligus, akan terus memperkaya kualitas penyajianbuku ajar ini. Atas kontribusi itu, kami ucapkan terima kasih. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada kontributor naskah, editor isi, dan editor bahasa atas kerjasamanya. Mudah-mudahan, kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan menengah kejuruan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2014 Direktur Pembinaan SMK Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ..................................................................................................... v BAB 1 ............................................................................................................... 1 PERENCANAAN SUMUR GAS LIFT ............................................................... 1 BAB 2 ............................................................................................................. 26 GAS LIFT OPERATION ................................................................................. 26 BAB 3 ............................................................................................................. 39 TROUBLE SHOOTING GAS LIFT ................................................................. 39 BAB 4 ............................................................................................................. 47 DOWNHOLE EQUIPMENT ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP .................. 47 BAB 5 ............................................................................................................. 78 OPERASI DARI SUCKER ROD PUMP ......................................................... 78 BAB 6 ........................................................................................................... 101 PERAWATAN SUMUR DAN WORK OVER ................................................ 101 BAB 7 ........................................................................................................... 129 OPERASI PERAWATAN SUMUR ............................................................... 129 BAB 8 ........................................................................................................... 162 MENURUNKAN MENARA RIG/HOIST ........................................................ 162 Daftar Pustaka ............................................................................................. 196 1 BAB 1 PERENCANAAN SUMUR GAS LIFT Umum Perencanaan instalasi gas lift yang umum berdasarkan prinsip2 : 1. Valve sebagai titik injeksi atau biasa disebut Operating Valve harus diletakkan sedalam mungkin sesuai; a) tekanan injeksi gas yang tersedia b) rate gas dan produksi minyak / liquid yang diinginkan 2. Valve-valve yang bertindak sebagai unloading ; a) hanya merupakan sarana menuju ke operating valve. b) unloading valve dalam keadaan normal harus selalu tertutup. c) hanya satu valve saja yang terbuka yakni Operating Valve. d) semua valve di set di permukaan pada temperatur 60 oF e) tekanan setting dikoreksi terhadap temperatur didalam sumur f) valve-valve tersebut akan berurutan tertutup mulai dari yang paling atas dan terus kebawah selama gas diinjeksikan menuju ke Operating Valve g) hanya ada 1 (satu) valve terbuka sebagai titik injeksi. 3. Operating valve harus yang paling dalam. Pada perencanaan sumur gas lift ada 2 (dua) kondisi : A. Kondisi Ideal B. Kondisi tidak ideal. A. Kondisi ideal ; 2 Semua data yang diperlukan untuk memperoleh perencanaan yang optimum tersedia. Hal ini hanya mungkin pada zone yang telah diproduksi, pemasangan dengan mencabut seluruh rangkaian tubing, pelubangan & pack off pada kedalaman yang diinginkan atau dengan injeksi melalui makaroni string Bila hal ini tersedia maka perencanaan berurutan sebagai berikut : a) Penentuan titik injeksi (POI) dari data yang tersedia : 1) Tekanan injeksi di permukaan 2) SG gas 3) PI 4) Rate liquid yang diinginkan 5) GLR formasi 6) WOR 7) Tekanan statik dan flowing : Ps dan Pwf. b) Penentuan : 1) jumlah gas yang diinjeksikan 2) Pemilihan ukuran port valve 3) Penentuan spasi valve selama unloading untuk mencapai titik injeksi. B. Kondisi tidak ideal Mengingat biaya work over mahal, maka saat completion pada rangkaian tubing yang diturunkan telah terpasang mandrel-mandrel sebagai tempat duduk gas lift valve kelak bila pada sumur tersebut harus dilakukan pengangkatan buatan dengan 3 gas lift. tentu saja spasi kedalaman mandrel ini berdasarkan data perkiraan, karena data yang sebenarnya belum tersedia atau terjadi. Pada kondisi ini kita tidak bisa menentukan titik injeksi yang optimum, tetapi hanya bisa menyiapkan gas lift valve untuk keperluan unloading dan pengangkatan minyak selanjutnya sebesar jumlah yang masih dalam batas yang telah ditentukan (sebagai asumsi) sebelumnya. Ada 4 (empat) tahap yang akan dilakukan pada saat merencanakan sumur gas lift : A. Penentuan titik injeksi B. Penentuan jumlah gas yang diinjeksikan C. Penentuan spasi valve D. penentuan tekanan setting buka/tutup valve Prosedur perencanaan yang umum untuk semua jenis valve A. Penentuan Titik Injeksi (POI) 1) Plot kedalaman vs pressure pada kertas grafik yang berskala sama dengan skala kurva Vertical Flowing Gradient. 2) Plot Pws pada kedalaman sumur 3) Tentukan besar produksi yang diinginkan (yang mungkin) 4) Dari PI yang diketahui, tentukan Pwf berdasarkan besarnya produksi yang diinginkan, dan plot Pwf pada garis kedalaman sumur 4 5) Tentukan kemiringan kurva Vertical Flowing (static) Gradient dari liquid yang terdapat dalam tubing, dan tarik garis gradient tersebut dari Tekanan Statik (Pws) 6) Tarik garis sejajar (point 5) dari Pwf 7) Plot Pko dipermukaan pada garis kedalaman 0 8) Plot Pso dipermukaan pada garis kedalaman 0 (Pso = Pko - 100 psi) 9) Tarik garis gas gradient dari Pso kebawah hingga memotong garis vertical gradient liquid pada (point 6) 10) Titik potong (6) dan (*) adalah POB, titik dimana terjadi keseimbangan antara tekanan liquid dengan tekanan gas 11) Tentukan POI (titik injeksi gas) 100 psi lebih kecil dari POB 12) (POI = POB - 100 psi). Pada garis vertical gradient dari liquid. B. Penentuan jumlah gas yang diinjeksikan 1) Tentukan Pwh dipermukaan (sesuaikan dengan tekanan di separator / manifold) 2) Tarik garis dari POI ke Pwh 3) Garis ini adalah garis Vertical Flowing Gradient Liquid yang baru, bila sumur ini telah memperoleh injeksi gas. 4) Pilih Chart Vertical Flowing untuk besar produksi yang telah ditentukan (A.3). Next >