< Previous 5 Gambar 5-1 : Illustration of Operating Differential P 6 7 5) Tumpangkan (A.11) pada (B.1). Geser kurva Pwh - Pwf hingga cocok dengan salah satu kurva Vertical Flowing Gradient. 6) Tentukan GLR dari kurva tersebut. 7) Jumlah gas yang diinjeksikan = (GLR curve - GLR formasi) x Q liquid C. Penentuan spasi valve 1) Tarik garis Kill Fluid Gradient dari Pwh (0,40 psi/ft - 0,50 psi/ft) hingga memotong garis injeksi gas. Titik ini merupakan lokasi kedalam valve (1) yang paling atas. 2) Untuk menentukan kedalaman valve (2), (3) .... dst bisa dilakukan beberapa cara, diantaranya : a. Pso - Surface Opening Pressure Tetap b. Pso - Surface Opening Pressure berkurang 25 psi untuk setiap valve a. Penentuan kedalaman valve dengan Pso tetap 1) Tarik garis horizontal dari lokasi valve (# 1) hingga memotong garis Vertical Flowing Gradient (A.6) 2) Dari C.2 (a) tarik garis sejajar garis “Kill Fluid Gradient” 0,4 - 0,5 psi/ft hingga memotong garis injeksi 3) (Garis injeksi 100 psi lebih rendah dari garis Pro) 4) Titik potongnya merupakan lokasi valve # 2 8 5) Lakukan C.2a & C.3 untuk memperoleh lokasi kedalaman valve # 3, # 4, dan seterusnya 6) Diperoleh Valve : # 1 ............. ft # 2 ............. ft # 3 ............. ft # 4 ............. ft # 5 ............. ft b. Penentuan kedalaman dengan menggunakan Pso turun 25 psi 1) Tarik garis horizontal dari valve # 1 hingga memotong garis Vertical Flowing Gradient 2) Dari C.2 b tarik garis garis “Kill Fluid Gradient” hingga memotong garis injeksi (1), {garis injeksi (1), 100 psi dibawah Pro)}. 3) Titik potong merupakan lokasi kedalaman valve # 2 4) Dari valve # 2 tarik garis horizontal hingga memotong garis Vertical Flowing Gradient 5) Tarik garis sejajar Kill Fluid Gradient hingga memotong garis injeksi (2). Garis injeksi (2), 25 psi < dari garis injeksi (1) 6) Titik potong ini merupakan lokasi kedalaman valve # 2. 7) Ulangi langkah-langkah tersebut diatas untuk menentukan lokasi valve # 3, # 4 dan seterusnya. Dari langkah tersebut diatas kita telah dapat menentukan parameter-parameter seperti pada tabel dibawah ini : 9 Valve No. Kedalaman Pso Pt 1 2 3 4 d-1 d-2 d-3 d-4 Pko - 50 Pko-75 Pko-100 Pko-125 Pt 1 Pt 2 Pt 3 Pt 4 Dari parameter yang sudah diperoleh lalu kita tinggal menentukan tekanan setting buka / tutup valvenya. D. Penentuan Tekanan Buka dan Tutup Valve D1. Menentukan tekanan setting valve, continous, casing operated, unbalanced. Step 1. Tarik garis temperature gradient Dengan cara plot temperatur di permukaan dan temperatur di reservoir, hubungkan kedua titik tersebut, kemudian tentukan temperatur pada tiap-tiap kedalaman valve. Step 2. Tentukan tekanan buka valve pada lokasi kedalaman valve Pvo Pvo bisa diperoleh dari grafik yang kita buat, atau dengan menghitung : Pvo = Pso + berat kolom gas hingga kedalaman valve 10 Step 3. Tentukan tekanan tutup valve pada lokasi kedalaman valve Pvc, dimana Pvc sama dengan tekanan dome valve Pd, atau bisa dihitung : Pd = Pvc = Pvo (1-R) + Pt . R Step 4. Tentukan Pd pada temperatur 60 0F, dari chart 3D-1 Kermit Brown Step 5. Tentukan tekanan setting di work shop (Ptro) pada temperatur 60 0F, atau bisa dihitung : Contoh : Data kedalaman sumur 8.000 ft (pertengahan perforasi) Pr = 1.920 psi Rate liquid yang diinginkan : 800 BFPD Ukuran tubing : 2 7/8 inch OD Pwh = 120 psi P.I. = 4 BPD/PSI Gravity gas = 0,7 GLR formasi = 200 SCF/BBL 11 Temperatur dasar sumur = 170 0F @ 8.000 ft. Temperatur dipermukaan = 110 0F Tekanan operasi yang tersedia dipermukaan = 1.050 psi Pko = 1.000 psi, Pso = 900 psi Killing fluid gradient = 0,40 psi/ft Pada saat loading dialirkan ke separator dengan tekanan 30 psi. Ditanya : Buat rancangan gas lift a. Titik injeksi gas POI b. Spasi valve c. Tekanan setting valve Penyelesaian : a. Penentuan POI Step 1 : Plot kedalaman vs tekanan pada kertas grafik Step2 : Plot Pr pada kedalaman formasi 8.000 ft Step 3 : Plot Pwf pada kedalaman formasi 8.000 ft dari PI = Q / Pst - Pwf PI = 800 / 1920 - Pwf Pwf = 1.720 psi Step 4 : Tarik garis fluid gradient dari Pr dan Pwf Step 5 : Tentukan Pko = 1.000 psi 12 Step 6 : Tarik garis gas gradient (chart 3A - 1,2 K. Brown) dari Pko, hingga berpotongan dengan garis fluid gradient. Titik Tersebut adalah titik keseimbangan POB Step 7 : Geser 100 pasi dari POB, diperoleh POI pada 6.300 ft b. Penentuan jumlah gas yang diinjeksikan Step 1 : Tarik garis dari POI ke Pwh, garis ini merupakan garis flowing gradient diatas titik injeksi Step 2 : Cocokkan garis ini dengan chart flowing gradient curve yang tersedia. Diperoleh GLR = 600 SCF/BBL Step 3 : * Tentukan jumlah produksi gas setelah gas lift Q gas = 800 BBL x 600 SCF/BBL = 480.000 SCF * Tentukan jumlah produksi gas sebelum gas lift Q gas = 800 BBL x 200 SCF/BBL = 160.000 SCF * Jumlah gas yang harus diinjeksikan adalah : 480.000 SCF - 160.000 SCF = 320.000 SCF c. Penentuan spasi valve Step 1 : Tarik garis kill fluid gradient 0,40 psi/ft dari Pwh, hingga memotong garis Pko = 1.000 psi. Diperoleh lokasi valve # 1 pada 2.400 ft Step 2 : Tarik garis horizontal dari valve # 1, hingga memotong garis Flowing gradient 13 Step 3 : Tarik garis sejajar c.1, dari perpotongan step c.2 hingga memotong garis Pko - 25 psi = 975 psi Diperoleh lokasi valve # 2 pada 3825 ft Step 4 : Lakukan step c.3, hingga memotong Pko - 50 psi = 950 psi Diperoleh valve # 3 pada kedalaman 4.725 ft, dst. Step 5 : Buat tabel berikut : Valve No. Kedalaman (Ft) Pso (Psi) 1 2 3 4 5 6 2.400 3.825 4.725 5.290 5.625 5.850 1.000 975 950 925 900 875 d. Menentukan tekanan buka dan tutup valve Step 1 : Tarik garis temperatur dari permukaan 110 0F ke t = 170 0F pada kedalaman 8.000 ft Step 2 : Tentukan temperatur pada tiap-tiap kedalaman valve : 127 0F, 139 0F, 145 0F, 152 0F, 153 0F Step 3 : Dari Pso tentukan tekanan buka valve pada masing2 kedalaman Pvo. Bisa dibaca pada grafik atau Pso + berat kolom gas 14 Pvo = 1.060 psi untuk Pso = 1.000 psi ,dst. Gambar 5-2 : Grafik Vertical Flowing Pressure Gradients Next >