< Previous 15 Step 4 : Tentukan tekanan tubing pada tiap kedalaman valve Pt @ 2.350 ft = 480 psi Step 5 : Tentukan port size untuk tiap-tiap valve. Gunakan chart 3C – Kermit Brown. Step 6 : Tentukan tekanan tutup valve pada kedalaman valve Pvc = Pd = Pvo (1 - R) + Pt R R = Ap/Ab, diperoleh dari chart / tabel valve R = 0,0359 ............. (untuk 3/16” port) Pd = 1.039 psi untuk Pvo = 1.060 psi Step 7 : Tentukan Pd pada 60 0F dari chart 3D Pd @ 60 0F = 885 psi pada kedalaman valve # 1 Step 8 : Tentukan Ptro pada 60 0F Ptro = Pd @ 60 0F / (1 - R) Ptro = 870 / (1 - 0.359) = 902 psi 16 Gambar 5-3 : Grafik Penentuan Ukuran Port 17 Gambar 5-4 : Grafik Penentuan “Dome Pressure" Step 9 : Buat table 18 Valve Depth (Ft) Temp (0F) Pso (Psi) Pvo (Psi) Pt (Psi) Port (Inch) Pd @ H Pd @ 60 Ptro @ 60 1 2 3 4 5 6 2.400 3.825 4.725 5.290 5.625 5.850 127 139 145 150 152 153 1.00 975 950 925 900 875 1.060 1.075 1.072 1.060 1.040 1.020 480 700 835 915 970 1.000 10/64 10/64 10/64 10/64 16/64 20/64 1.039 1.061 1.063 1.055 1.036 1.018 878 861 854 838 840 817 902 893 885 869 897 907 D.2. Continous, Casing Operated, Balanced Cara menentukan titik injeksi gas (POI) sama seperti cara-cara sebelumnya (Standard maupun Unbalanced) Untuk tambahan seperti factor untuk kick off diapakai Pko-50 psi Untuk Pso dipakai 25 psi turun untuk setiap valve Setelah spasi valve ditentukan, Ptro bisa langsung ditentukan dengan menggunakan chart 3D-5/10 dengan mengetahui Pso, kedalaman valve dan temperatur pada tiap valve. Contoh : 19 Data Sumur : Kedalaman perforasi : 8.000 Ft Produksi yang diinginkan : 500 BFPD Tubing diameter : 2 3/8 “ Minyak : 40 0API SG gas : 0,65 Tekanan separator : 50 Psig Tekanan kepala sumur (Pwh) : 1.000 Psig Kill fluid gradient : 0,5 Psi / Ft Pko : 950 Psi Pso : 900 Psi Surface temperature flowing : 120 0F Temperature di reservoir : 200 0F GLR (formasi) : 50 SCF / BBL GLR (setelah gas lift) : 500 SCF?BBL Tentukan : a. Spasi valve b. Tekanan setting Penyelesaian : Step 1 : Buat skala tekanan vs kedalaman hingga diperoleh POI Step 2 : Tarik garis kill fluid gradient 0,5 Psi/Ft dari Pwh ke garis Pko - 50, diperoleh lokasi valve # 1 pada 1.650 Ft 20 Step3 : Tarik garis horizontal dari valve # 1 hingga memotong garis flowing gradient Step 4 : Tarik garis sejajar step 2 (0,5 Psi/Ft) hingga memotong garis Pko - 75, diperoleh lokasi valve # 2 pada 2.800 Ft Step 5 : Ulangi step 3 & 4 hingga diperoleh lokasi valve 3 , 4 , dan 5 Pada 3.550 Ft , 4.000 Ft , 4.250 Ft Step 6 : Buat tabel seperti berikut ini : Valve No. Kedalaman (Ft) Pso 1 2 3 4 5 1.650 2.800 3.550 4.000 4.250 900 875 850 825 800 Step 7 : Buat garis temperature gradient 21 Gambar 5-5 : Grafik Spasi Valve 22 Step 8 : Tentukan Ptro, dengan menggunakan chart 3D-9/10, diperoleh : Valve No. Kedalaman (Ft) Pso Temperature Ptro 1 2 3 4 5 1.650 2.800 3.550 4.000 4.250 900 875 850 825 800 136 148 155 160 162 820 800 780 760 740 D3. Continous Fluid Operated Prosedur perencanaan spasi valve untuk jenis fluid operated valve persis sama dengan apa yang dilakukan pada jenis casing operated. Tekanan buka untuk setiap valve adalah tekanan tubing yang direncanakan pada setiap valve. Hanya perlu diingat bahwa tertutup dan terbukanya valve adalah karena pengaruh tekanan tubing. Seluruh valve mempunyai tekanan injeksi permukaan yang sama, sehingga tekanan injeksi ini yang akan bekerja selama valve itu dalam keadaan operasi, tetapi secara prinsip tetap valve tersebut dibuka oleh tekanan tubing. Begitu valve terbuka maka tubing bekerja menekan seluruh permukaan area bellow, dan karena luas permukaan seat valve jauh lebih kecil maka gaya yang bekerja pada seat pun 23 akan sangat kecil bila dibanding dengan gaya yang bekerja pada permukaan bellow. Dengan demikian tekanan tubing untuk menutup valve akan naik sehingga tekanan tutup pada tubingnya akan lebih besar tekanan bukanya. Test rack opening pressure (Ptro) berarti tekanan tubing untuk membuka valve, bukan tekanan casingnya. Contoh perencanaan dan hasilnya bisa dilihat pada tabel dibawah. Pvc mencerminkan tekanan tubing pada saat valve tertutup dan tekanan ini akan lebih besar daripada tekanan buka tubing Pvo. Sebagai contoh untuk valve No. 5 tekanan buka tubing 879 Psi sedangkan tekanan tutupnya 888 Psi. Pd = Pvc = Pt (1 - R) + Pc ====> tekanan tutup tubing Ptro = Pvo / (1 - R) ====> tekanan buka tubing Perencanaan secara grafis : 1. Buat skala tekanan dan kedalaman pada kertas grafik 2. Plot tekanan tubing Pwh : 65 Psi dipermukaan 3. tentukan fluid gradient untuk rate 100 B/D dan ukuran tubing 2 3/8” dari chart (halaman 49), diperoleh 0.04 Psi/Ft. 4. Tarik garis fluid gradient tersebut dari Pwh dipermukaan hingga kedalaman 5.000 Ft, diperoleh 265 Psi @ 5.000 Ft 5. Tarik garis gas injeksi dari permukaan, gunakan 50 Psi lebih rendah dari yang tersedia. 24 6. Gas gradient bisa diperoleh dari chart (halaman 5), pada kedalaman 5.000 Ft tekanan gas injeksi = 720 Psi 7. Buat garis temperatur gradient dari permukaan hingga kedalaman 5.000 Ft 8. Tarik garis tekanan tutup valve Pvc dari titik injeksi permukaan (100 Psi lebih rendah dari tekanan operasi dipermukaan = 550 Psi) 9. Tekanan Pvc ini akan berharga 610 Psi pada kedalaman 5.000 Ft 10. Tarik garis kill fluid gradient 0.465 Psi/Ft dari Pwh dipermukaan. 11. Garis ini akan memotong garis gas gradient pada step 6 12. Titik potongnya akan merupakan lokasi valve # 1, 1.300 Ft 13. Tarik garis horizontal dari lokasi Valve # 1, hingga memotong garis fluid flowing gradient pada step 4 14. Darititik potong ini, tarik garis 0.465 Psi/Ft hingga memotong garis Pvc, titik potong ini merupakan lokasi valve # 2, 2.300 Ft 15. Lanjutkan prosedur ini hingga diperoleh lokasi valve selanjutnya seperti pada gambar (halaman 42) 16. Tentukan temperatur pada setiap valve 17. Akhirnya tentukan setting pressure dari valve tersebut. Baca Pvc pada setiap valve Tekanan set di work shop adalah Ptro = Pvc . Ct / (1 - R) Pvc : tekanan tutup valve Ptro : tekanan buka pada alat test di work shop Next >