< Previous 25 Ct : factor koreksi temperatur R : Ap / Ab spesifikasi dari valve 18. Buat tabel berikut Valve No. Kedalaman (Ft) Pvc (Psi) Temperatur (0 F) Ct Ptro (Psi) 1 2 3 4 5 1.300 2.300 3.200 4.100 4.900 566 578 588 599 609 97 107 121 136 148 0.938 0.908 0.884 0.860 0.841 665 655 650 645 640 26 BAB 2 GAS LIFT OPERATION Umum Berhasil tidaknya sebuah sistim gas lift selain tergantung dari ketelitian perencanaan, juga dari personil di field sebagai pelaksana dan yang memonitor. Sebaiknya setiap sumur gas lift di monitor selama pemasangan dan selama operasi sehingga akan memberikan data informasi yang berguna sebagai bahan analisa. Proses gas lift dimulai dengan pembuangan (unloading) cairan di annulus diatas packer yang paling atas, cairan tersebut didorong oleh injeksi gas dari permukaan masuk kedalam tubing melalui gas lift valve kemudian dibuang kepermukaan. Demikian berurutan mulai dari valve yang paling atas hingga valve yang paling bawah sebagai valve injeksi / operasi. 6.2. Prosedur Pengesetan Gas Lift Valve Demikian pentingnya tekanan setting (buka / tutup) pada gas lift, maka perusahaan-perusahaan pembuat gas lift valve menciptakan prosedur pengisian berikut pengetesan valve secara teliti. 27 Atau dengan kata lain pembuat valve mengusahakan berbagai cara agar tekanan setting valve harus selalu tetap selama valve tersebut dioperasikan. Juga mereka berusaha mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan pada valve sebelum valve tersebut dikirim pada pemakai. Efisiensi keseluruhan sistim gas lift selain tergantung pada perencanaan awal juga tergantung dari kelakuan valve itu sendiri selama valve dipakai. Sebagai contoh, bila tekanan operasi valve gas lift (tekanan buka / tutup) selama valve tersebut dioperasikan berubah-ubah, maka dari sistim gas lift tersebut tidak bisa diharapkan hasil yang optimum. 6.2.1. Prosedur Pengisian 1. Tentukan tekanan buka dipermukaan (Ptro) yang diperoleh dari hasil perhitungan perencanaan. 2. Ambil valve gas lift yang akan diisi, di set. 3. Lepas penutup dan gasket tembaga. 4. Pasang valve pada test bench dan hubungkan dengan alat pengisi (botol nitrogen). Lihat gambar 6-1. 5. Buka keran suplai N2 perlahan-lahan dan amati pressure gauge. Isi valve dengan N2 hingga tekanannya 50 Psi diatas tekanan Ptro. 6. Hentikan pengisian N2 dengan menutup keran suplai 7. Sebelum valve dilepas dari alat pengisi, buang tekanan yang masih ada dalam saluran pengisi dengan membuka keran pembuangan (bleed valve) 28 8. Pasang kembali gasket tembaga berikut penutupnya. 6.2.2. Prosedur Pengesetan Apabila valve yang telah diisi N2 sejak valve tersebut diterima dari penjual, maka langkah 1 sampai 8 dilewati dan langsung mulai dengan langkah 9 dan seterusnya. : 9. Letakkan valve gas lift dalam ruangan yang berisi air bertekanan (pressure chamber) 3.000 - 4.000 Psi selama 5 menit. 10. Buang tekanan dalam pressure chamber, kemudian ambil valve 11. Masukkan valve ke dalam bak air yang bersuhu 60 0 F atau 80 0 F selama 5 menit Gambar 6-1 : Nitrogen charging Assembly 29 Gambar 6-2 : Gas Lift Valve Setting Assembly Gambar 6-2 : Gas Lift Valve Setting Assembly 30 12. Ambil valve gas lift, segera pasang pada test bench seperti pada gambar 6-2 . Langkah berikutnya adalah pengetesan tekanan setting Ptro 13. Tutup valve C dan buka valve A perlahan-lahan, tekanan yang melalui valve A merupakan tekanan injeksi. Amati pressure gauge, pada tekanan berapa valve terbuka. Lihat gambar 6 - 3. 14. Set tekanan, buka valve dengan cara : Pasang alat de-airing pada bagian atas valve 15. Putar alat de-airing kekanan sedemikian hingga stemnya menyentuh pentil dome dari valve. Lihat gambar 6-4 dan 6-5. 16. Buang tekanan N2 dari dalam dome dengan cara menekan stem de-airing ke pentil dome hingga tekanan dome 5 Psi diatas Ptro. 17. Tutup keran A (gas injeksi), amati pressure gauge. Tekanan ini harus tetap bila terjadi penurunan pada pressure gauge berarti valve ini bocor. 18. Buang tekanandalam alat testing, lepas valve dan lepaskan alat de-airing dari atas valve. 19. Bersihkan valve dengan hembusan udara, teteskan 2 tetes cairan silikon pada alur diatas valve, kemudian pasang gasket tembaga berikut penutupnya. 20. Valve siap dipakai, disimpan dalam stok. 31 6.3. Prosedur Pemasangan dan Pelepasan Gas Lift Valve (Running & Pulling Procedure) Alat untuk menurunkan / memasang dan mengambil gas lift valve adalah Kick Over Tool atau sering disebut Positioning Tool. Susunan alat tersebut adalah : 1. Stem 2. Knuckle joint 3. Spang / Tabular jar 4. Positioning tool / Kick over tool 5. Running tool 6. Latch 7. Gas lift valve 6.3.1. Prosedur Penurunan / Pemasangan 1. Siapkan running tool dan gabungkan dengan kick over tool kemudian alat-alat tersebut dipasang pada bagian bawah tool string dan turunkan melalui lubricator. 2. Turunkan kedalam tubing, hingga alat tersebut sampai dan lebih bawah dari mandrel yang kita pilih (kedalam ini bisa dilihat atau dikontrol pada catatan kedalam sumur). 3. Naikkan susunan alat tersebut hingga kunci pada kick over tool menyentuh Orienting Sleeve atau tarikan lebih berat / berhenti. Tarikan selanjutnya menyebabkan kick over tool terputar / tertendang dan belok hingga tool mengarah ke side pocket. (tarikan biasa 450 pounds lebih besar beban tool string 32 4. Turunkan perlaha-lahan hingga beban terasa berkurang. Pada pengukur / penunjuk beban (weight indicator). Ini berarti alat sudah masuk pada side pocket. Tidak ada pengurangan beban berarti alat belum tertendang / belok dan belum masuk pada side pocket. Maka step 2 , 3 , 4 harus diulangi. 5. Jar down alat tersebut, untuk mendorong gas lift valve dalam side pocket dan sekaligus mendudukkannya. 6. Jar up, menyebabkab running tool terpisah dari latch. Latch dan gas lift valve tertinggal dalam side pocket. 7. Tool string sekarang bisa ditarik kepermukaan. Pada saat ditarik kepermukaan, Locating Finger pada kick over tool akan berhenti pada Slot Pad Orienting Sleeve Tarikan selanjutnya akan menyebabkan Shear Pin pada locating finger terputus, mengakibatkan kick over tool bisa lewat mandrel. 6.3.2. Prosedur Pelepasan. 1. Siapkan pulling tool dan kick over tool Pasang pada ujung bagian bawah tool string dan masukkan pada lubricator. 2. Turunkan rangkain alat kedalam tubing hingga dibawah mandrel yang kita pilih. Kedalaman bisa ditentukan berdasarkan catatan kedalaman sumur dan alat penunjuk kedalaman pada unit wire line. 3. Tarik alat keatas perlahan-lahan hingga alat berhenti, ini berarti locating finger pada kick over tool menyentuh bagian atas slot dari orienting sleeve pada mandrel. 33 4. Tarik alat dengan penambahan beban tarikan 450 pounds diatas beban alat dan kawat wire line kick over tool akan membelok mengarah ke side pocket. 5. Turunkan perlahan-lahan hingga terasa adanya pengurangan beban. Ini menunjukkan bahwa alat telah belok dan dalam side pocket. Bila tidak maka langkah-langkah 2 , 3 dan 4 harus diulangi. 6. Jar down untuk mendudukkan pulling tool pada latch dari valve gas lift. 7. Jar up. Gerakan ini akan mencabut gas lift valve keluar dari side pocket. 8. Tarik keatas lagi, gerakan ini akan menyebabkan locating finger pada kick over tool akan berhenti pada slot pada orienting sleeve dari mandrel. Tarikan selanjutnya menyebabkan shear pin dari locating finger akan putus dan kick over tool bisa lewat mandrel. 6.4. Proses Unloading A. Continous Flow 1. Injeksikan gas perlahan-lahan melalui choke kedalam annulus, naikkan tekanan untuk mencapai tekanan buka valve dan valve terbuka, packer fluid mulai masuk ke tubing lewat valve dan mendorong kill fluid sedemikian hingga kill fluid dalam tubing mulai mengalir. Pada saat ini diperlukan tekanan yang maksimum karena diperlukan tenaga yang paling besar untuk melakukan “Kick Off”. Lakukan perlahan-lahan agar valve tidak rusak oleh arus fluida yang terlalu cepat. 34 Gambar 6-4 : Running Procedure Gambar 6-5 : Pulling Procedure Next >