< Previous 50 dari 227 - Dapat dilakukan Tank Sampling 2.7 Instruksi Khusus untuk Pengujian Khusus 1. Distilasi ASTM D 86 - teknik yang dianjurkan adalah prosedur Bottle / Beaker Spot Sampling - sebelum sampling bottle / beaker direndam dalam material yang akan diambil - setelah memperoleh contoh, secepatnya ditutup rapat dan disimpan dalam sistem pendingin pada suhu 0 sampai 4,5 0C (32 sampai 40 0F) 2. Vapor Pressure ASTM D 323 - gunakan metode sampling ASTM D 5842 3. Oxydation Stability ASTM D 525, D 873 - hindari kontaminasi dan terpaan sinar sewaktu pengambilan dan sample handling - untuk menghindari agitasi dengan udara yang akan mengakibatkan oksidasi, contoh jangan dituang, digoyang atau diaduk - wadah contoh: gunakan gelas coklat atau botol gelas jernih yang dibungkus - dianjurkan dengan teknik running sampling, karena contoh diambil secara langsung dalam botol. Hal ini memperkecil 51 dari 227 kemungkinan absorpsi udara, kehilangan uap dan kontaminasi - sebelum sampling botol dibilas dengan produk yang akan diambil 2.8 Prosedur Sampling ( Umum ) 1. Tindakan Pencegahan - untuk memperoleh contoh yang representatif harus dilakukan dengan hati-hati dan aturan yang benar. - Pada dasarnya uap minyak bersifat racun dan mudah terbakar, maka hindari menghirup uapnya dan adanya percikan bunga api 2. Sample Handling - contoh-contoh yang sangat mudah menguap harus dijaga dari terjadinya penguapan - pemindahan contoh dari peralatan sampling ke wadah contoh secara cepat - setelah dikirim ke laboratorium, contoh yang mudah menguap harus didinginkan sebelum wadah contoh dibuka - contoh yang sensitive terhadap sinar, seperti gasoline harus dijaga dalam wadah gelap jika pengujian meliputi parameter : 52 dari 227 warna, ON, TEL Content, sludge forming characteristic, stability test - container outage – wadah contoh tidak diisi secara penuh untuk ekspansi karena perubahan suhu dan memudahkan pada homogenisasi (mixing) 3. Sample Labeling - secepatnya beri tanda dengan jelas dan titik mudah terhapus - meliputi tanggal, waktu, nama petugas, nama dan nomor tanki, grade material, simbol standar dan lain-lain. 2.9 Tank Sampling 1. Spot Sampling Method Kebutuhan spot sampling dapat dilihat pada tabel 4 dan lokasi (titik) sampling dapat dilihat pada gambar 1. Tabel 4 : Spot Sampling Requirements Tank Capacity/Liquid Level Required Samples Upper Middle Lower Tank capacity less than or equal to 159 m3 (1000 bbls) x Tank capacity greater than 159 m3 (1000 bbls) x x x 53 dari 227 Level 3 m (10 ft) x 3 m (10 ft) level 4.5 m (15 ft) x x level 4.5 m (15 ft) x x x NOTE-When samples are require at move than one location in the tank, the samples shall be obtained beginning with the upper sample first and progressing sequentially to the lower sample. Core Thief Spot Sampling Procedure Aplikasi : Metode ini menguraikan alat untuk pengambilan contoh cair/liquid yang mempunyai RVP pada 101 kPa (14.7 psia) atau kurang dalam tangki penyimpanan, mobil tangki, truk tangki, kapal dan tangki apung. Peralatan: 54 dari 227 Prinsip Kerja : Periksa / yakinkan gelas ukur dan tempat contoh dalam keadaan bersih dan kering Periksa tinggi cairan dalam tangki, gunakan automatic gage atau pengukur outage measurement, jika diperlukan Periksa alat apakah layak dioperasikan 55 dari 227 Buka penutup bagian bawah dan atur posisi tali Turunkan alat sampai pada jenis sample yang diinginkan (lihat tabel 5). Setelah sampai lokasi jenis sample, tutup bagian bawah dari alat dengan menarik bagian yang kecil. Tarik kembali alat tersebut Jika sample hanya berisi setengah, tuang dalam tempat sample. Jika sample lebih dari satu lokasi, tukar sample dalam gelas ukur dan tuang dalam tempat sample Buang sisa sample yang tidak dikehendaki. Pasang penutup pada wadah sample dan pasang label pada wadah sample. Kirimkan wadah sample ke laboratorium atau pelbagai fasilitas untuk pencampuran dan analisis/percobaan Bottle / Beaker Spot Sampling Aplikasi : Prosedur sampling ini digunakan untuk sampling liquid (cairan) yang mempunyai RVP 101 kPa (14.7 psia) atau endapan yang ada dalam tangki-tangki penyimpanan, tangki mobil, tangki truk, kapal dan tangki-tangki perahu/tongkang. Padatan atau semi cairan bahkan cairan bisa juga disampling dengan menggunakan prosedur ini, yang 56 dari 227 dilengkapi dengan cairan murni saat sampling. Untuk aplikasinya prosedur ini sering dipakai untuk sampling contoh-contoh seperti : premium, kerosine, avgas bahkan solar. Peralatan : - Botol atau beker - Sebuah graduated cylinder & container - Sangkar sampling yang terbuat dari metal atau plastik yang cocok untuk menempatkan kontainernya - Material pemberat untuk menenggelamkan kontainer saat sampling - Tali untuk memasukkan kontainer 57 dari 227 58 dari 227 Prinsip Kerja : - Cek botol / beker sampling, graduated cylinder dan kontainer harus bersih - Pastikan estimet level cairan dalam tangki - Ikatkan tali pemberat pada botol sample - Sisipkan/tutupkan gabus pada ujung botol sample / beker - Lakukan pengambilan sample seperempat botol - Lalu bilas dan buang sample tersebut - Kemudian mulailah lakukan sampling - Beri label pada wadah sample - Lakukan pengambilan sample kembali untuk keperluan laboratorium atau untuk keperluan lain untuk pencampuran atau untuk pengujian 2. Running / All-Level Sampling Aplikasi : Running dan All-Level sampling dapat digunakan untuk sampling cairan yang mempunyai RPV 101 kPa (14,7 psia) dalam tanki truk, shore tank, ship tank. Running dan All-Level sampling tidak perlu representatif karena volume tanki tidak proporsional terhadap kedalamannya dan karena operator tidak dapat menaikkan alat sampling pada kebutuhan kecepatan pengisian secara proporsional. 59 dari 227 Peralatan Botol atau beker pengambil contoh yang sesuai seperti ditunjukkan pada gambar 4, dilengkapi dengan tutup yang berdiameter 2 cm ( ¾ in ). Prosedur : - Yakinkan bahwa botol sampling dan wadah contoh dalam keadaan bersih dan kering. - Pasangkan pemberat pada botol atau pasangkan botol pada keranjang sampling (cage) - Pada kecepatan yang seragam, turunkan rangkaian botol sampling sampai batas dasar atau outlet tangki, dan tanpa keraguan naikkan sehingga botol kira-kira terisi ¾ bagian saat keluar dari cairan. - Pasangkan penutupnya dengan rapat, beri label dengan jelas dan segera kirimkan ke laboratorium. 3. Tap Sampling Aplikasi : Prosedur Tap Sampling digunakan untuk pengambilan sample berupa cairan yang mempunyai RVP 101 kPa (14.7 psia) atau lebih rendah dalam tangki yang dilengkapi kran yang sesuai. Next >