< Previous 82 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis E. Rangkuman Setelah melalui proses yang panjang dalam unit 3 ini, maka dibuat rangkumannya sebagai berikut : 1. Mengamati berbagai macam obyek Yang perlu diperhatikan dalam mengamati obyek dalam melukis realis, antara lain : a. Jarak Pandang Jarak pandang antara penggambar dengan benda (model) kira-kira tiga kali ukuran benda terpanjang atau tertinggi. Hal ini penting agar pengamatan dapat dilakukan secara menyeluruh dan detail. Jarak jangan terlalu jauh karena keterbatasan kemampuan mata melihat. b. Sudut Pandang Pemilihan sudut pandang sangat berpengaruh pada hasil gambar. Tidak semua obyek benda baik untuk dipandang pada sudut pandang tertentu, misalnya dari depan, samping, atas, bawah, dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu kecermatan untuk menentukannya apalagi untuk menggambar benda-benda berkelompok. Hal ini harus dipertimbangkan pada saat menyusun suatu komposisi. 2. Menganalisa karakter obyek Karakteristik setiap benda berbeda-beda, misalnya karakter kayu berbeda dengan logam, kaca, kain, kulit, keramik, dan sebagainya. Untuk memvisualkan karakteristik setiap benda dapat dilakukan dengan cara mengenali tekstur permukaan benda tersebut, seperti benda bertekstur kasar, halus, nyata, dan semu. Dengan mencoba meniru nilai visual suatu permukaan benda, akan lebih mudah menggambarkan karakter benda. 3. Melakukan eksplorasi Sketsa a. Membuat beberapa sketsa Alternatif, minimal 4 sketsa alternatif, karena dengan membuat beberapa sketsa alternatif pasti ada sketsa terbaik yang dihasilkan, diantara sketsa-sketsa alternatif yang telah dibuat. b. Menentukan sketsa terbaik Dalam menentukan sketsa terbaik/sketsa terpilih harus mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu proporsi, komposisi serta presisinya sesuai dengan obyek yang digambar. c. Membuat Lukisan realis alam benda. Adapun langkah kerjanya sebagai berikut : - Memperbaiki / memperjelas sketsa yang sudah dibuat - Memberi warna dasar - Membuat detai dan kesan bayangan 83 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis - Membuat latar belakang F. Penilaian Kompetensi Dasar : Proses Membuat Karya Seni Lukis Instrumen pengamatan sikap 1. Instrumen penilaian karakter cermat Nama :…………………. Kelas :…………………. Aktivitas peserta didik Mengamati beragam Obyek, menganalisa karkter obyek, melakukan eksplorasi sketsa, menentukan sketsa terbaik untuk membuat lukisan realis alam benda Rubrik petunjuk : Lingkarilah : a. Bila aspek karakter belum terlihat (BT) b. Bila aspek karakter mulai terlihat (MT) c. Bila aspek karakter mulai berkembang (MB) d. Bila aspek karakter menjadi kebiasaan (MK) Lembar observasi No Aspek-aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1 Mengamati beragam obyek dengan tekun, serta mencermati dengan seksama 1 2 3 4 2 Menganalisa karakter obyek secara sistimatis 1 2 3 4 3 Mencatat semua hasil temuan 1 2 3 4 4 Menemukan pilihan sketsa terbaik dengan cermat 1 2 3 4 Jumlah Skor Skor maksimal : (4X4)X10 16 84 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis 2. Instrumen penilaian karakter Percaya Diri Nama :…………………. Kelas :…………………. Aktivitas peserta didik Melakukan eksplorasi Sketsa, Menentukan sketsa terbaik dan membuat lukisan realis alam benda Rubrik petunjuk : Lingkarilah : a. Bila aspek karakter belum terlihat (BT) b. Bila aspek karakter mulai terlihat (MT) c. Bila aspek karakter mulai berkembang (MB) d. Bila aspek karakter menjadi kebiasaan (MK) Lembar Observasi No Aspek-aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1 Membuat beberapa sketsa alternatif minimal 4 buah tanpa ragu-ragu, hal ini dapat dilihat dari spontanitas garisnya/goresannya 1 2 3 4 2 Kualitas dan kuantitas sketsa sketsa alternatif yang dihasilkan 1 2 3 4 Jumlah Skor Skor maksimal : 3. Instrumen penilaian karakter Kreatif (2X4)X10 8 Nama :…………………. Kelas :…………………. Aktivitas peserta didik Melakukan eksplorasi Sketsa, menentukan sketsa terbaik untuk membuat lukisan realis alam benda Rubrik petunjuk : Lingkarilah : a. Bila aspek karakter belum terlihat (BT) b. Bila aspek karakter mulai terlihat (MT) 85 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis c. Bila aspek karakter mulai berkembang (MB) d. Bila aspek karakter menjadi kebiasaan (MK) Lembar Observasi No Aspek-aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1 Membuat karya seni lukis obyek alam benda dengan penerapan keteknikan bahan cat air, dengan memperhatikan: a) bentuk b) warna c) ukuran d) proporsi e) pencahayaan f) komposisi 1 2 3 4 2 Menerapkan keteknikan aquarel cat air diatas kertas dengan benar, dalam membuat lukisan alam benda 1 2 3 4 Jumlah Skor Skor maksimal : a. Apa yang dimaksud dengan proporsi dalan melukis realis ? (2X4)X10 8 Penilaian tertulis b. Apa yang dimaksud dengan bentuk geometris ? c. Apa yang dimaksud dengan bentuk organis ? d. Bagai mana cara membuat warna-warna primer ? e. Apa yang dimaksud dengan sudut pandang dan jarak pandang ? G. Refleksi 1. Jelaskan dengan singkat pengertian karakter berbagai obyek ! 2. Apa yang dimaksud dengan eksplorasi sketsa? 3. Apa yang kau ketahui tentang sketsa alternatif ? 4. Apa tujuan dari membuat beberapa sketsa alternatif ? 5. Urutkan langkah kerja membuat lukisan alam benda dengan bahan cat air ! 86 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis H. Referensi Appellof Marian, 1992, Everything You Ever Wanted To Know About Water Color, New York, Waston Guptill Publication A. Suryahadi, 2008, Seni Rupa: Untuk Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Suryahadi, A.A 2007, Seni Rupa: Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Paramon Vilasalo, Jose Maria.1994. The Basics of Artistic Drawing. Spain: Barron’s Educational series,Inc. Parson, J. Michael 1987 How We Understand Art, New York, Cambridge University Press. Read, Herbert ( 1968) The Meaning of Art, London, Faber & Faber. 87 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis MENGANALIS DAN MENGEVALUASI KARYA SENI LUKIS REALIS A. Ruang Lingkup Pembelajaran B. Tujuan Setelah mempelajari modul ini peserta didik diharapkan dapat a. Mengamati hasil karya seni lukis realis cat air hasil karya sendiri, berdasarkan unsur ideo plastis, dan fisiko plastis b. Menganalisa hasil karya seni lukis realis cat air hasil karya sendiri, berdasarkan unsur ideo plastis dan fisiko plastis c. Mengkomunikasikan hasil karya seni lukis realis cat air hasil karya sendiri, berdasarkan unsur ideo plastis dan fisiko plastis. C. Kegiatan Belajar 1. Mengamati a. Amatilah hasil karya seni lukis realis cat air hasil karya sendiri, berdasarkan unsur: - Ideo Plastis - Fisio Plastis b. Tuliskan hasil pengamatan anda. 2. Menganalisa a. Menganalisa hasil karya seni lukis realis cat air hasil karya sendiri, berdasarkan unsur: - Ideo Plastis - Fisio Plastis b. Tulislah hasil analisa anda UNIT 4. Menganalis dan Mengevaluasi Karya Seni Lukis Realis Fisio Plastis Ideo plastis 88 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis 3. Mengkomunikasikan a. Mempresentasikan hasil karya seni lukis realis cat air hasil karya sendiri, berdasarkan unsur - Ideo plastis - Fisiko plastis b. Laporkan hasil presentasi D. Penyajian Materi Unsur Fisiko Plastis dan Ideo Plastis Unsur atau aspek Ideo plastis dan Fisiko plastis pada sebuah lukisan, dapat dilihat pada karya-karya mulai dari seni lukis primitive di gua-gua sampai dengan seni lukis modern abad ini. Sejak zaman pra sejarah dahulu hasil-hasil karya lukis sudah banyak dibuat dengan berbagai bentuk dan media. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia pada saat itu. Bentuk lukisan gua tersebut dijadikan sebagai perlambangan untuk digunakan dalam kegiatan kepercayaan yang sifatnya sakral, yaitu antara lain sebagai media / alat untuk pelaksanaan kegiatan upacara-upacara ritual atau untuk pemujaan terhadap roh-roh nenek moyangnya. Sedikit berbeda dengan zaman sekarang, pada zaman modern, lukisan banyak digunakan sebagai media ekspresi dan bukan untuk keperluan ritual keagamaan. Kalaupun ada untuk kegiatan spiritualpun jumlahnya relatif sedikit. Perkembangan lukisan di zaman modern meliputi aspek teknik, bahan, bentuk, konsep, ide, tema dan sebagainya. Lukisan adalah sebuah karya seni yang berbentuk dua dimensi, merupakan hasil karya buatan manusia dan banyak digunakan untuk tujan yang berkaitan dengan kepercayaan, keindahan, perlambangan, ekpresi, hiasan, mainan atau untuk diperjualbelikan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Pada penerapan fungsi, hasil karya seni lukis dapat dikelompokan pada jenis karya seni murni (fine art) dimana hasil karyanya hanya dapat dinikmati dari unsur estetis dan unsur artistiknya saja, atau hanya sebagai benda hias. Mengamati dan menganalisa sebuah karya seni lukis tidak dapat lepas dari dua hal yakni bentuk secara fisik (fisikoplastis) dan unsur yang tersirat dibalik hasil karya patung tersebut (ideoplastis). a. Unsur Fisikoplastis Unsur fisikoplastis merupakan unsur-unsur dalam seni murni baik lukis maupun patung yang dapat kita lihat atau diraba secara nyata. Hal ini nampak jelas pada bentuk fisik luar dari sebuah karya seni lukis maupun patung. Biasanya tampak dari ciri karakteristik bahan yang digunakan dalam kedua karya tersebut. Bisa juga bentuk 89 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis fisik lukisan atau patung tersebut, misalnya garis, bentuk, bidang, ruang, tekstur, ukuran, warna, dan lain sebagainya. 1) Titik Sebuah bentuk disebut titik karena ukurannya relatif kecil, titik akan tampak besar bila berada dalam bingkai yang kecil, namun sebaliknya titik akan nampak kecil bila berada pada bingkai yang besar. Wujud titik dapat berupa bulatan, bujur sangkar, segitiga, dan lain sebagainya. Sebuah titik relatif belum memiliki fungsi apa-apa sebelum disusun kedalam sebuah komposisi tertentu. Peran sebuah titik dalam seni lukis, terutama seni lukis realis dapat digunakan untuk membuat detai-detil pori-pori wajah manusia, batu, permukaan yang bertekstur dan sebagainya 2) Garis Garis adalah suatu goresan yang memiliki dimensi memanjang lurus, lengkung, ataupun berkelok-kelok. Garis juga dapat berupa batas limit dari suatu bidang, ruang, warna dan sebagainya. Garis memiliki beberapa fungsi antara lain kesan keselarasan, gerak, irama, sugesti, pesan simbolik, kode ilusi, dan bersifat maya. Pada dasarnya garis ada dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis-garis lainnya merupakan pengembangan dan variasi dari kedua jenis garis tersebut. Walaupun garis itu sederhana, namun dapat menyampaikan suatu perasaan. Sebuah garis lengkung tebal memiliki kesan yang berbeda dibanding dengan garis lengkung tipis, apalagi dengan garis lurus. Terwujudnya sebuah bentuk disebabkan karena adanya garis yang membatasi ruang, baik nyata maupun sugestif. Sifat-sifat garis yang membatasi itu menentukan pula sifat bentuk yang dihasilkannya. Oleh sebab itu, keterampilan dalam membuat garis erat hubungannya dengan keterampilan membuat bentuk. Garis yang tampak pada sebuah lukisan realis biasanya tidak tegas dan tidak kuat, namun hanya berupa garis batas antara bidang gelap dan bidang terang. Garis tidak tampak jelas pada bidang gelap dan bidang terang yang bertransisi. Jadi penerapan garis adalah sebagai pembatas objek, baik objek utama maupun dengan latar belakang 90 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis 3) Bentuk Unsur bentuk yang nampak pada sebuah lukisan realis harus dapat menunjukkan obyek secara natural alami, tidak ada deformasi atau distorsi bentuk. Semakin tinggi tingkat plastisitas bentuk-bentuk yang ditampilkan akan semakin kuat kualitas sebuah karya lukisan, sebaliknya semakin rendah tingkat plastisitas bentuk akan semakin mengurangi kualitas sebuah karya lukisan realis. 4) Warna Unsur warna yang nampak pada sebuah lukisan realisme harus dapat menunjukkan obyek, latar belakang, dan latar depan lukisan realis secara natural alami, Pada umumnya lukisan realis jarang mendramatisir warna tanpa ada maksud tertentu. Warna diusahakan seperti apa adanya mata melihat. 5) Tekstur Tekstur, adalah kualitas nilai raba dari suatu pemukaan sebuah benda, misalnya kayu, batu, logam, kain dan sebagainya, masing-masing memiliki tekstur yang berbeda-beda. Bahkan dari jenis logam yang sama dapat memiliki tekstur yang berbeda apabila dalam pengerjaannya menggunakan bahan dan alat yang berbeda, misalnya mengunakan cat berbeda dengan disepuh, ditempa berbeda dengan dituang dan sebagainya, sehingga terjadilah permukaan itu menjadi kasap, licin atau kasar. Tekstur dibedakan menjadi dua yaitu tekstur nyata dan semu. Peran tekstur dalam sebuah lukisan realisme adalah untuk memperkuat visualisasi karakter obyek yang ditampilkan Aspek fisikoplastis pada karya seni murni juga menyangkut masalah tehnik dan pengorganisasian elemen-elemen seni rupa. Terwujudnya sebuah karya juga tidak lepas dari peranan unsur keindahan yang lainnya seperti komposisi, kesatuan, pengulangan, ritmis, klimaks, keseimbangan dan proporsi. 6) Komposisi Komposisi ditinjau dari segi bahasa, dapat diartikan sebagai suatu cara pengorganisasian untuk menyusun bagian keseluruhan di dalam mendapatkan suatu wujud. (Poerwadarminta, 1976 : 17). Sedangkan dalam seni rupa istilah komposisi diartikan sebagai penyusunan atau pengorganisasian dari unsur-unsur seni rupa. Prinsip 91 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis komposisi dari sebuah karya seni lukis dapat dicapai melalui pengaturan atau penyusunan unsur-unsur seni rupa baik berupa garis, warna, bidang, ruang dan tekstur secara terstuktur dalam suatu karya. 7) Kontras Kontras menghasilkan vitalitas. Hal ini mungkin muncul dikarenakan adanya warna komplementer, gelap dan terang, garis lengkung dan garis lurus. Kontras terjadi karena objek yang dekat dan jauh, bentuk-bentuk vertikal dan horisontal, tekstur kasar dan halus, area rata dan berdekorasi, kosong dan padat. Kalau tidak ada kontras akan timbul kegersangan, sebaliknya jika hanya terdapat kontras saja maka akan terjadi kontradiksi. Untuk menghindari terjadinya hal itu diperlukan transisi atau peralihan guna mendamaikan kontras tersebut. (Sidik, 1981 : 47) Dalam kehidupan di dunia banyak dicontohkan hal-hal yang berkaitan dengan kontras, misalnya siang-malam, pria-wanita, panas-dingin, sedih-bahagia dan sebagainya. Dalam seni rupa banyak yang menghindari penerapan kontras, padahal dapat memberikan daya tarik yang luar biasa bagi penglihatan. Kontras adalah suatu perasaan tentang perbedaan sesuatu. Dalam seni rupa, kontras justru digunakan untuk memperlihatkan hal-hal yang tidak sama atau untuk tujuan fokus perhatian. Jika kontras digunakan secara bijaksana akan menghasilkan susunan unsur yang menarik.Tetapi sebaliknya jika terlalu banyak kontras dapat menyebabkan susunan menjadi kacau. Kontras juga dapat digunakan untuk menimbulkan ilusi. Apabila bentuk terlihat terlalu tinggi, garis horizontal ditempatkan pada pada bentuk itu, maka dapat mengurangi kesan tinggi. Kontras juga dapat memberikan keseimbangan, misalnya dalam suatu komposisi jika terlalu berat ke kanan dapat diseimbangkan dengan menempatkan sesuatu di sebelah kiri dengan posisi mengarah keluar sebelah kiri. Dengan demikian komposisi yang tadinya mengarah ke kanan ditarik ke kiri oleh sesuatu yang ditempatkan mengarah ke kiri. Jadi dengan adanya kontras pada sebuah karya seni lukis akan dapat menghasilkan perubahan dan perbedaan dari garis, warna dan bidang serta yang lainnya sehingga karya tidak terkesan monoton. Next >