< Previous 2 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis 1) Lukisan realis karya Rembrant Van Rijn Gambar 1. Lukisan cat minyak karya Rembrandt van Rijn, Dengan judul The Anatomy Lecture of Dr. Nicolaes Tulp http://www.sinoorigin.com/famous-artists/rembrandt.html 2) Lukisan realis karya Jan Van Eyck Gambar 2. Jan van Eyck’s Arnolfini Marriage, with chandelier http://madamepickwickartblog.com/2010/10/all-you-need-is-love-and-a-karmic-raking-of-fall-leaves/ 3 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis 3) Lukisan realis karya S.Soedjojono Gambar 3. "Mengungsi"Lukisan karya S.Soedjojono, dengan judul Mengungsi, cat minyak diatas kanvas, ukuran 104cm x 144cm Sumber : Lukisan dan Patung Koleksi Bung Karno 4) Lukisan realis karya Affandi Gambar 4. Lukisan karya Affandi dengan judul “Ibu”, 1040 Sumber : abhinarfatah.wordpress.com/lukisan/affandi b. Tuliskan hasil pengamatan anda. 2. Menanya a. Tanyakan kepada ahli, tentang: 1) Segala sesuatu yang berkaitan erat dengan konsep seni lukis realis 2) Segala sesuatu yang berkaitan erat dengan pengertian seni lukis realis 3) Segala sesuatu yang berkaitan erat dengan sejarah seni lukis realis 4 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis 4) Segala sesuatu yang berkaitan erat dengan ciri atau karakteristik seni lukis realis b. Tuliskan hasil wawancara anda dengan para ahli 3. Mengumpulkan data/mencoba/eksperimen a. Kumpulkan data yang berkaitan dengan objek studi dari berbagai sumber/referensi: - Beragam pengertian seni lukis realis - Sejarah seni lukis realis - Ciri seni lukis realis b. Laporkan data anda dengan berbagai media (cetak, elektronik) 4. Mengasosiasi/mendiskusikan a. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok - Konsep seni lukis realis - Pengertian seni lukis realis - Sejarah seni lukis realis - Ciri/Karakteristik seni lukis realis b. Tulislah hasil diskusi anda 5. Mengkomunikasikan/menyajikan/membentuk jaringan a. Dari semua hasil pengamatan dan diskusi, maka data yang sudah dikumpulkan dan dirangkum, dibuat menjadi laporan tentang apresiasi seni lukis realis yang meliputi : - Konsep Seni Lukis Realis - Pengertian Seni Lukis Realis - Sejarah Seni Lukis Realis - Ciri Seni Lukis Realis b. Presentasikan dihadapan teman dan guru di sekolah atau di luar sekolah. Untuk menambah wawasan peserta didik dalam kegiatan belajar, dapat juga ditambahkan metode: a. Studi pustaka 1) Mencari referensi tentang seni lukis realisme yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah, kemudian mempelajari dan mencermati dengan seksama. 2) Mencari data/browsing di internet tentang seni lukis realism untuk pengayaan materi dan menambah wawasan. 3) Belajar dengan membaca dari jurnal, buku atau majalah tentang seni. b. Melihat pameran 1) Melihat pameran seni lukis, sehingga dapat langsung mengapresiasi karya-karya para seniman lukis realis yang dipajang dalam pameran 5 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis 2) Mencermati catalog pameran yang diperoleh, sehingga dapat Mengetahui lebih banyak informasi tentang senimannya dan karyanya, yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk berkarya seni lukis 3) Membuat dokumentasi foto senimannya dan karya-karya realisme yang dipamerkan, sehingga dapat memotivasi diri untuk pengembangan karya seni lukisnya. c. Kunjungan studio 1) Mengunjungi studio seniman professional, sehingga dapat mengetahui secara langsung proses pembuatan karya lukis realisme, yang meliputi teknik melukis yang diterapkan, bahan dan alat yang digunakan dan sebagainya. 2) Melakukan wawancara langsung dengan seniman lukis realisme sehingga dapat memperoleh data tentang tema, ide, konsep penciptaan karya seninya. D. Penyajian Materi 1. Pengertian Seni Lukis Realis Seni lukis realis adalah salah satu isme didalam seni lukis yang dalam pengungkapannya berusaha menggambarkan suatu obyek seperti apa adanya, yang dijadikan sebagai subjek yang tampil dalam suatu karya seni lukis. Subyek tersebut divisualkan sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan apapun yang dapat mengarah pada interpretasi tertentu. Seni lukis realis juga dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk menunjukkan kenyataan, realita sesungguhnya tanpa adanya usaha untuk menutupi hal yang jelek sekalipun. Semua tampil apa adanya. Pelukis realis selalu berusaha untuk menampilkan subyek lukisannya tidak hanya sekedar mirip dengan obyek aslinya, namun juga berupaya sampai mencapai pada tingkat karakter obyek, bahkan nuansa, dan suasananya pun seolah ikut direkam. Hal ini dilakukan tidak ada tujuan lain kecuali untuk memberi kesan hidup atau istilah asingnya lively. Ada kecenderungan pada diri pelukis realis sejati pantang untuk menampilkan hal-hal yang sifatnya didramatisir, karena ada dorongan emosional yang mengarahkan untuk dapat menggambarkan tema lukisan berdasarkan pengalaman yang dia lihat ataupun alami dalam 6 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis kehidupan ini. Gambar 5. Judu:l The Meeting (Bonjour, Monsieur Courbet), 1854 Lukisan karya Gustave Courbet. Sumberhttp://www.wikipaintings.org/en/gustave-courbet/the-meeting-bonjour-monsieur-courbet-1854 Pengertian seni lukis realisme sering rancu dengan seni lukis naturalisme. Ada yang mengatakan sama antara keduanya, hanya beda dalam istilah penyebutannya. Namun ada yang mengatakan berbeda aliran (isme) antara keduanya, dengan alasan lukisan realisme itu lukisan yang cara pengungkapannya lebih mengutamakan kenyataan (real=nyata), sedangkan lukisan naturalisme pengungkapannya cenderung meniru alam (nature=alam). Persepsi kebanyakan orang bila disebutkan lukisan naturalisme, yang terbayang dipikiran mereka adalah lukisan pemandangan alam yang indah permai. Apabila disebut lukisan realisme yang terbayang adalah lukisan yang obyeknya terlihat nyata, tapi yang bukan pemandangan. Sehingga kalau melukiskan sesuatu sampai betul-betul terlihat nyata, itu realisme. Sedangkan bila melukiskan sesuatu terlihat alamiah itu naturalisme. Akibatnya perbedaan antara seni lukis realime dan seni lukis naturalisme belum sepenuhnya pas dan tidak lengkap. 7 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis Akan lebih lengkap seperti yang dikatakan S.Sudjojono bahwa seni lukis realisme itu identik dengan “Jiwo katon” (jiwa nampak). Jadi seni lukis realisme itu lebih mengedepankan jiwanya, rohnya, isinya, dan semangatnya, dari tampilan sebuah lukisan. Sedangkan seni lukis naturalisme itu hanya untuk bentuk fisiknya, kulitnya, bungkusnya, dan tampak luarnya saja. Gambar 6. S.Sodjojono salah satu tokoh seni lukis realis Indonesia Sumber http://alixbumiartyou.blogspot.com/2013/07/sejarah-dan-perkembangan-persagi.html Beberapa lukisan realis S. Sudjojono mencerminkan kegelisahan dalam menyelami realitas kehidupan. Karya-karya dari Sudjojono antara lain “Di Depan Klamboe Terboeka”, “Mainan”, “Djoengkatan”, “Anak-anak Soenter”, “Tjap Go Meh” dan “Kawan-kawan Revolusi”. 2. Konsep Seni Lukis Realis Konsep seni lukis realis pada prinsipnya adalah menggambarkan suatu objek sesuai dengan realitas obyektif. Dengan demikian, para seniman lukis realis tulen tidak akan pernah memanipulasi penerapan berbagai bahan, alat dan teknik untuk mengubah tampilan objek. Atau dengan perkataan lain, seorang seniman yang mengikuti tradisi seni realis tidak akan pernah menambah-nambah bagus penampilan obyek ataupun menghilangkan sama sekali kelemahan tampilan obyek atau adegan yang sedang dilukisnya Seni lukis realis menolak keras subjektivitas dan imajinasi pelukisnya mempengaruhi penggambaran suatu obyek, karena mengutamakan penggambaran kehidupan sehari-hari dengan akurasi semaksimal mungkin, secara realis tanpa ada tendensi penambahan atau pengurangan realita. 8 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis Sebagai contoh, lukisan karya pelukis terkenal Millet, dengan judul “The Gleaners”, dibuat pada tahun 1857, setelah revolusi industry, dengan menggunakan bahan cat minyak , menggambarkan pekerja yang melakukan tugas mereka sebagai buruh tani di sawah. Gambar 7. Millet, “The Gleaners”, cat minyak, 1857 Sumber : http://counterlightsrantsandblather1.blogspot.com/2008/08/specter-of-labor-takes-stage-jean.html Pelukis Millet menggambarkan para pekerja buruh tani seperti apa adanya. Seniman yang termashur pada jamannya ini, nampak sekali dengan jujur dalam menggambarkan kondisi sebenarnya. Sejelek apapun lingkungan yang menjadi latar belakang ditampilkan dengan seadanya. 3. Sejarah Seni Lukis Realis a. Cikal Bakal Seni lukis Realisme Karya seni rupa dengan menerapkan ide realisme sudah ada sejak 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India. Gambar 8. Lukisan yang menggambarkan perniagaan kota Lothal Sumber: http://www.waa.ox.ac.uk/XDB/tours/indus11.asp Sedangkan embrio kelahiran realisme dalam seni rupa dan sastra dimulai dari gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis 9 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis pada pertengahan abad 19. Kelahiran realisme dalam seni rupa dan sastra ini dapat dianggap sebagai reaksi terhadap aliran romantik. Seni realisme berusaha menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan sejujur-jujurnya, apa adanya, tanpa prasangka dan tanpa usaha memperindahnya. Disamping itu semangat zaman yang mementingkan kegiatan yang rasional dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke-19, berperan pula mendorong munculnya aliran realisme dibidang seni dan satra Abad ke-19 merupakan dekade yang penuh dengan perubahan dalam sejarah peradaban Barat. Perubahan peradaban Barat yang paling menonjol antara lain adalah adanya revolusi industri dan penemuan Charles Darwin dalam khazanah ilmu pengetahuan dan teorinya, yaitu teori evolusi. Revolusi industri mengarah pada kemajuan ekonomi, sosial, dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi semakin maju. Ada upaya merubah segala sesuatu menjadi serba mesin. Di Prancis setelah Revolusi Industri 1848, Courbet merespon situasi dan kondisi paska Revolusi Industri dengan karya lukisannya dengan judul Para Pemecah Batu, yang menggambarkan sebuah ironi, dimana peradaban Industri belum mampu membebaskan manusia dari tugas yang berat”. Gambar 9. Stone Breakers (Para Pemecah Batu), 1894 karya: Gustave Coubert Sumber : http://westerncivguides.umwblogs.org/2012/05/03/gustave-courbet/ Dengan kata lain, dalam Realisme Eropa abad ke-19, realitas adalah indikasi protes. Hakikat Realisme, kata Coubert, adalah “penampikan terhadap apa yang ideal.” Hal ini disebabkan karena yang ideal sering ditentukan oleh kelas yang berpengaruh dan berkuasa. Tidak jauh berbeda realisme dibidang sastra selalu memasukkan moral, dengan demikian seni sastra genre ini adalah sarana untuk mengkritik dan menyampaikan pesan moral. Inilah yang kemudian ditolak oleh gerakan seni untuk seni karena puisi bukan merupakan sarana pesan. Gerakan seni realisme juga dapat dikaitkan dengan era positivisme. Positivisme adalah tentang semua usaha memperoleh 10 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis pengetahuan menggunakan metode ilmiah dan evaluasi obyektif. Dalam seni, hal ini diterjemahkan menjadi penggambaran benda seperti keadaan yang sesungguhnya. Lukisan realisme juga menggambarkan, melukiskan, menceritakan, atau berbicara tentang sebuah realita, kenyataan dalam kehidupan pribadi maupun realita yang hidup dalam masyarakat. Beberapa pelukis realisme terkenal diantaranya adalah Gustave Courbet, Honore Daumier, Jean-Francois Millet, John Singer Sargent, James McNeil Whistler, Jan Van Eyck, dan Jean-Baptiste-Camille Corot. Seni lukis realis, apabila dalam pengungkapnya mengambil bentuk-bentuk fisik alami, meliputi proporsi, presisi, perspektif, anatomi, serta karakter yang kuat, maka dapat disebut sebagai lukisan realisme naturalisme atau sering disebut lukisan realisme saja. Namun ada juga seni lukis realisme dimana obyek yang ditampilkan mengambil bentuk-bentuk fisik yang bukan bukan naturalis , misalnya lukisan karya Picasso dengan judul “Guernica” , melukiskan realita spanyol dibawah nazi dalam balutan kubisme. Contoh lain karya lukisan Affandi , dengan judul “Pengemis” yang menggambarkan realita kehidupan dalam bentuk ekspresionisme. Masih banyak lagi lukisan yang menerapkan konsep realisme. b. Seni Lukis Realisme Indonesia 1) Embrio Seni Lukis Realisme Indonesia Seni Lukis Realisme Indonesia, erat sekali kaitannya dengan perkembangan seni lukis modern Indonesia yang dirintis oleh Raden Saleh, kemudian tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat sejak era naturalisme-realis Mooi Indie, dengan munculnya sejumlah nama pelukis Indonesia yang dianggap sebagai penerus Raden Saleh, di antara mereka yang sangat menonjol adalah R Abdullah Suriosubroto (1878-1914), Wakidi (1889-1979) dan Raden Mas Pirngadi (1875-1936). 11 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis Gambar 10. Lukisan karya Wakidi yang bergaya khas Mooi Indie atau menampilkan Hindia molek Sumber http://www.asianart.com/articles/fast/7.html Mereka bertiga sering disebut sebagai pelukis yang menganut mazhab Hindia Molek atau Mooi Indie. Pada era ini ciri khas yang sering muncul dalam lukisan mereka banyak mengambil tema tentang keindahan alam. Era Mooi Indie ini dilanjutkan oleh generasi penerusnya. Salah satu yang sangat terkenal di Indonesia adalah Basoeki Abdullah (1915-1993) putra R Abdullah Suriosubroto. Pelukis Basoeki Abdullah selain melukis pemandangan alam, juga sering memunculkan tema binatang serta wajah manusia dalam lukisannya. Gambar 11. Pelukis Basuki Abdullah tokoh Mooi Indie http://mikkesusanto.jogjanews.com/basuki-abdullah-fakta-dan-fiksi.html Next >