< Previous 62 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis 63 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis PROSES MEMBUAT KARYA SENI LUKIS A. Ruang Lingkup Pembelajaran B. Tujuan Setelah mempelajari modul ini peserta didik diharapkan dapat 1. Melakukan pengamatan beragam obyek yang akan dipindahkan ke bidang gambar sebagai obyek lukisan. 2. Menganalisa karakter obyek yang meliputi bentuk, warna, ukuran, proporsi, pencahayaan dan komposisi. 3. Melakukan eksplorasi sketsa obyek alam benda 4. Menentukan sketsa terbaik 5. Membuat karya seni lukis realis obyek alam benda dengan penerapan keteknikan bahan cat air C. Kegiatan Belajar 1. Mengamati a. Amatilah beragam obyek alam benda, yang mencakup : 1) Alam benda yang memiliki bentuk dasar geometris kubus UNIT 3. Proses Membuat Karya Seni Lukis Menganalisa karkter obyek Melakukan eksplorasi sketsa Mengamati beragam obyek Menentukan sketsa terbaik Membuat lukisan realis alam benda 64 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis 2) Alam benda yang memiliki bentuk dasar geometris silinder 3) Alam benda yang memiliki bentuk dasar geometris piramid 4) Alam benda yang memiliki bentuk dasar organis 5) Alam benda yang memiliki bentuk dasar kombinasi geometris dan organis b. Tulislah hasil pengamatan anda 2. Menganalisa a. Menganalisa karakter obyek, dari unsur: 1) Bentuk 2) Warna 3) Ukuran 4) Proporsi 5) Pencahayaan 6) Komposisi b. Tulislah hasil analisa anda 3. Mencoba a. Melakukan eksplorasi berbagai bentuk alam benda, seperti: 1) Alam benda bentuk geometris kubus 2) Alam benda bentuk geometris silinder 3) Alam benda bentuk geometris piramit 4) Alam benda bentuk organis 5) Alam benda bentuk geometris dan organis b. Laporkan hasil eksplorasinya 4. Menyimpulkan a. Menentukan sketsa terbaik untuk dikembangkan menjadi karya seni lukis b. Tulislah rasional pemilihan sketsa tersebut 5. Mencipta a. Membuat karya seni lukis obyek alam benda dengan penerapan keteknikn bahan cat air, dengan memperhatikan: 1) bentuk 2) warna 3) ukuran 4) proporsi 5) pencahayaan 6) komposisi b. presentasikan dihadapan teman dan guru atau berupa pameran di sekolah/luar sekolah 65 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis D. Penyajian Materi 1. Mengamati berbagai macam obyek Mengamati berbagai macam obyek merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam melukis realis. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang dapat dicapai, karena tanpa pengamatan yang cermat akan sulit untuk mendapatkan hasil yang baik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengamati obyek dalam melukis realis, antara lain : a. Jarak Pandang Jarak pandang antara penggambar dengan benda (model) kira-kira tiga kali ukuran benda terpanjang atau tertinggi. Hal ini penting agar pengamatan dapat dilakukan secara menyeluruh dan detail. Jarak jangan terlalu jauh karena keterbatasan kemampuan mata melihat. Gambar 64. Sumber Dokumentasi Studio Lukis b. Sudut Pandang Pemilihan sudut pandang sangat berpengaruh pada hasil gambar. Tidak semua obyek benda baik untuk dipandang dari sudut pandang tertentu, misalnya depan, samping, atas, bawah, dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu kecermatan untuk menentukan. Apalagi untuk menggambar benda-benda berkelompok. Hal ini harus dipertimbangkan pada saat menyusun suatu komposisi. 66 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis Gambar 65. Sumber foto dokumentasi Studio Lukis 2. Menganalisa karakter obyek Karakteristik setiap benda berbeda-beda, misalnya karakter kayu berbeda dengan logam, kaca, kain, kulit, keramik, dan sebagainya. Untuk memvisualkan karakteristik setiap benda dapat dilakukan dengan cara mengenali tekstur permukaan benda tersebut, seperti benda bertekstur kasar, halus, nyata, dan semu. Dengan mencoba meniru nilai visual suatu permukaan benda, akan lebih mudah menggambarkan karakter benda. Gambar 66. Sumber foto dokumentasi Studio Lukis 67 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis Perhatikan gambar di atas yang terdiri dari beberapa karakter benda yang berbeda-beda seperti kaca, kain, logam, kayu, telur dan buah. Menganalisa karakteristik obyek dapat dilihat juga dari : a. Bentuk Bentuk adalah raut yang memiliki ukuran, warna dan barik (tekstur). Dalam bahasa Inggris bentuk dibedakan menjadi dua yaitu form dan shape, kedua istilah ini dipakai untuk membedakan demensinya. Shape memiliki demensi panjang dan lebar saja, tidak memiliki volume atau hanya memiliki bentuk dua demensi, sedangkan form memiliki demensi panjang, lebar dan tinggi sehingga memiliki bentuk tiga demensi, atau memiliki volume. Bulan, matahari, bintang, bingkai foto, almari dan sebagainya merupakan benda-benda yang memiliki bentuk yang beraturan karena panjang, lebar/diameter dan tingginya relatif terukur. Karena sifat-sifatnya yang beraturan dan terukur ini, maka bentuk benda- benda ini lazim disebut dengan bentuk geometris. Apabila dibandingkan dengan bentuk tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia yang memiliki bentuk relatif tidak beraturan dan tidak terukur atau sering disebut dengan bentuk organis . Bentuk geometris memiliki penampilan wujud yang lebih sederhana. Untuk membedakannya dapat kita lihat beberapa gambar dibawah ini. Gambar 67. Bentuk geometris dua demensi. Dokumentasi Studio Lukis Gambar 68. Bentuk organis dua demensi. Dokumentasi Studio Lukis 68 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis Gambar 69. Bentuk geometris tiga demensi Sumber : A.A. Suryahadi, Seni Rupa Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Gambar 70. Bentuk organis tiga demensi Sumber : A.A. Suryahadi, Seni Rupa Untuk Sekolah Menengah Kejuruan b. Warna Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa banyak teori ataupun definisi tentang warna, diantaranya menurut Teori Sir Isaac Newton bahwa warna adalah suatu kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata. Terjadinya warna karena getaran cahaya putih. Sedangkan menurut Herbert Ivens, dengan teori lingkaran warnanya, membagi warna menjadi warna primer (merah,kuning dan biru), warna sekunder (hijau, oranye dan violet). Warna sekunder merupakan percampuran dua warna primer, sedangkan warna tertier merupakan percampuran warna primer dan sekunder. 69 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis Gambar 71. Eksperimen teori warna Isaac Newton dengan prisma Sumber : A.A. Suryahadi, Seni Rupa Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Gambar 72. 8 Lingkaran warna Herbert Ivens Foto dokumentasi Studio Lukis Pada gambar lingkaran warna diatas tampak ada 3 warna primer, 3 warna sekunder dan 6 warna tersier. Warna menurut teori ilmu bahan adalah pigmen yang dihasilkan dari percampuran bahan alam dengan zat kimia. Dimensi warna Hue, adalah suatu istilah untuk menunjukkan nama warna, misalnya merah, kuning, biru, hijau dan sebagainya. Warna merah berbeda dengan warna kuning karena keduanya berbeda huenya, warna hijau berbeda dengan warna biru karena keduanya memiliki hue yang berbeda, begitu juga dengan warna-warna yang lain. Value, adalah istilah untuk menunjukkan terang gelapnya warna. Suatu warna apabila ditambah dengan warna putih akan menjadi lebih terang dari warna aslinya, sedangkan untuk mendapatkan warna yang lebih gelap dari warna aslinya dapat ditambahkan dengan sedikit warna hitam. Apabila sebuah warna ditambah secara berangsur-angsur dengan warna putih maka akan terjadi beberapa tingkatan warna yang mengarah ke warna terang, yang sering disebut dengan istilah ‘Tint’, namun bila suatu warna ditambah secara berangsur-angsur dengan sedikit warna hitam, 70 Direktorat Pembinaan SMK 2013Seni Lukis Realis maka akan terjadi beberapa tingkatan warna yang mengarah ke gelap yang sering disebut dengan istilah ‘Shade’. Intensity, adalah suatu istilah untuk menyebut cerah suramnya warna. Warna yang cerah memiliki intensitas yang tinggi, sedangkan warna yang suram memiliki intensitas yang rendah. Hitam, putih dan abu-abu adalah warna-warna yang tidak memiliki intensitas hue, maka-warna-warna ini berperan sebagai warna yang netral, sehingga sering dipakai untuk menetralkan sebuah komposisi warna yang terdiri banyak warna. Setelah memahami tentang teori warna, berikut dibawah ini contoh beberapa komposisi warna, yang terdiri dari komposisi warna primer, komposisi warna sekender dan komposisi warna tersier. Kesemua komposisi dibuat dalam bentuk susunan bidang-bidang geometris. Setelah mencermati silahkan mencoba membuat sendiri. c. Ukuran dan Proporsi Kalau kita melukis sebuah botol atau benda apa saja, baik yang dua demensi maupun tiga demensi, geometris ataupun yang organis, dan apakah benda itu yang ada di alam atau benda buatan manusia, pertama-tama yang harus kita ketahui adalah perbandingan ukuran antara panjang, lebar dan ukuran tinggi benda/obyek tersebut secara keseluruhan, serta ukuran bagian-bagian dari benda tersebut secara rinci. Jadi kalau kita menggambar sebuah botol kita harus tahu berapa ukuran perbandingan badan botol, leher botol, kepala botol, tutup botol dan seterusnya. Begitu juga kalau kita melukis benda dalam kelompok, misalkan botol, cangkir dan piring, maka sebelum mulai menggambar harus tahu lebih dahulu perbandingan ukuran dari masing masing benda tersebut. Berikut dibawah ini akan dicontohkan cara mengukur proporsi benda-benda dalam kelompok yaitu dua buah apel dan benda gerabag : Gambar 73. Mengukur proporsi beberapa benda menggunakan alat bantu Foto dokumentasi Studio Lukis 71 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Seni Lukis Realis Gambar 74. Mengukur proporsi tinggi benda Foto dokumentasi Studio Lukis Gambar 75. Mengukur proporsi lebar benda secara keseluruhan Foto dokumentasi Studio Lukis 3. Melakukan eksplorasi Sketsa Pada bagian ini akan dicontohkan cara membuat beberapa sketsa alternatif, minimal 4 sketsa alternatif, karena dengan membuat beberapa sketsa alternatif pasti ada sketsa terbaik yang dihasilkan, diantara sketsa-sketsa alternatif yang telah dibuat a. Eksplorasi sketsa bentuk kubus, silinder dan piramid, diawali dengan mengamati benda yang akan dipindah kedalam bentuk eksplorasi sketsa. Benda-benda tersebut dikomposisikan/ditata secara berulang-ulang (lima kali), kemudian setiap tahap penataan dibuat eksplorasi sketsanya. Penataan benda-benda tersebut harus mempertimbangkan keseimbangan, keselarasan dan kesatuan Next >