< PreviousSeni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 103 c. Memberi warna dasar Sketsa yang sudah dibuat kemudian diberi warna dasar secara menyeluruh. Warna-warna yang dijadikan warna dasar adalah warna-warna yang mendekati warna alami obyek pohon pisang dan warna yang sesuai dengan warna langit. Gambar 144 Foto: Banu Arsana Misalnya warna untuk daun pisang dibuat dengan menggunakan warna campuran hijau, kuning dan putih, kemudian untuk „jantung pisang‟ dibuat dengan menggunakan warna campuran merah, putih dan sedikit warna buru, sehingga menghasilkan, warna merah ungu yang menyerupai warna „jantung pisang‟. Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 104 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 d. Mempertegas bentuk objek Dalam mempertegas bentuk objek pohon pisang dapat dilakukan dengan membuat kesan volume objek, caranya dapat dengan menambahkan sedikit warna gelap dan warna terang kemudian dibuat transisinya. Setelah itu kemudian ditambahkan kontur warna gelap mengelilingi objek pohon, daun, buah dan jantung pisang. Gambar 145 Foto: Banu Arsana Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 105 e. Membuat detail pisang bagian atas. Pertama yang harus dilakukan adalah menambahkan beberapa kontur warna hijau pada beberapa bagian pisang, maksudnya agar bentuk pisang lebih tegas, kemudian menambahkan wana kuning pada beberapa bagian pisang yang sudah masak, serta warna kuning keputihan untuk beberapa pisang yang banyak mendapatkan sinar. Gambar 146 Foto: Banu Arsana f. Membut detil pisang bagian bawah Prinsipnya hampir sama dengan cara membuat detil pada pisang bagian atas, hanya karena pisang bagian bawah lebih banyak yang sudah matang, jadi penambahan warna kuning dan kuning keputihan posinya lebih banyak. Gambar 147 Foto: Banu Arsana Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 106 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 g. Membuat detail jantung pisang Ada dua bagian yang harus dilakukan yaitu membuat detail jantung pisang yang sudah mengembang dan jantung pisang yang masih menguncup, warna yang digunakan sama yaitu menambahkan percampuran warna merah, putih dan sebikit warna biru, sehingga mendapatkan transisisi warna merah ungu, merah tua, merah dan merah keputihan. Warna-warna tersebut ditempatkan pada tempat yang tepat sehingga dapat membentuk kesan volume jantung pisang. Gambar 148 Foto: Banu Arsana Warna jantung pisang ada bagian yang berwarna cerah dan ada pula bagian yang berwarna agak suram, untuk mendapatkan warna yang cerah sebaiknya mencampurkan warna-warna tersebut dilakukan didalam palet, sedangkan untuk mendapatkan warna jantung yang berkesan suram percampuran warna-warna tersebut dapat dilakukan di atas bidang gambar kertas/kanvas. Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 107 h. Membuat kesan daun Daun pisang pada lukisan ini letaknya ada di atas dan dibagian belakang, jadi tidak perlu dibuat detailnya, namun cukup dibuat kesan daun pisang yang dibuat sedikit agak ekspresif, sehingga dapat memberi kesan jauh. Gambar 149 Foto: Banu Arsana a. Membuat kesan pelepah Begitu juga untuk pelepah pisangnya, penampilan gambarnya tidak perlu dibuat detail. Gambar 150 Foto: Banu Arsana Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 108 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 j. Membuat kesan langit diantara dedaunan. Kesan langit dibuat dengan percampuran warna biru muda dengan warna putih, sapukan dengan kuas sedang ukuran 5 atau ukuran 6 merata, kemudian tambahkan sedikit-demi sedikit warna keputihan untuk memberi kesan mega putih. Gambar 151 Foto: Banu Arsana k. Membuat detil bagian tertentu Tambahkan detail pada bagian-bagian yang ingin di tonjolkan, dan mengaburkan bagian lain yang ingin disamarkan. Gambar 152 Foto: Banu Arsana Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 109 l. Membubuhkan nama diri Untuk membuat nama diri, gunakan warna biru tua kehijauan, agar warna menyatu dengan latar depan, gunakan kuas ukurankecil antara ukuran 2 dan ukuran 3. Gambar 153 Foto: Banu Arsana m. Mencermati dan mengoreksi lukisan yang dihasilkan Dalam mencermati dan mengoreksi hasil lukisan yang telah dicapai harus cermat, mulai bagian lukisan sampai dengan lukisan secara keseluruhan. Mencermati dan mengoreksi dilakukan secara berulang dengan posisi lukisan ditegakkan, direbahkan, serta dalam jarak pandang yang berbeda-beda, kadang dekat untuk melihat detail lukisan, kadang agak jauh untuk melihat totalitas lukisan. Kalau ada kekurangan atau kesalahan sekecil apapun harus segera dibenahi. Gambar 154 Foto: Banu Arsana n. Memasang pigura Setelah mencermati dan mengoreksi lukisan pohon pisang bahan cat akrilik yang telah dihasilkan, maka tahap berikutnya adalah memasang pigura. Kalau lukisan pohon pisang bahan cat akrilik yang telah dihasilka dilukis di atas kertas, sebaiknya menggunakan bingkai kaca, hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan lukisan dalam jangka panjang, terlindung dari kerusakan yang Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 110 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 diakibatkan oleh cuaca, serangga ataupun sentuhan tangan orang yang melihat, apabila karya lukis tersebut dipamerkan didepan publik. Namun apabila lukisan pohon pisang bahan cat akrilik yang telah dihasilkan dibuat di atas kanvas yang telah dibentang di atas span ram, tidak perlu menggunakan bingkai kaca. Untuk menentukan jenis bingkai baik untuk lukisan yang dibuat diatas kertas maupun diatas kanvas adalah harus menyatu antara lukisan dengan bingkainya. Gambar 155 Foto: Banu Arsana 5. Membuat Lukisan Burung Garuda a. Mengamati lukisan garuda sebagai acuan visual Bagi beberapa orang pemula dalam menggambar/melukis menganggap menggambar fauna lebih sulit daripada menggambar fauna, oleh sebab itu untuk kali ini akan dipandu melukis fauna dengan cara meniru dari lukisan yang sudah ada, lukisan fauna yang dipakai sebagai acuan visual dipilih yang memiliki detail bagian-bagian tubuh yang jelas dari binatang berkaki dua burung garuda. Dalam mengamati acuan visual diutamakan atau difokuskan terutama pada bagian bentuk dan proporsi binatang, sedangkan komposisi, bidang, warna, serta karakter objek burung dan lingkungannya sedikit diabaikan, karena hakekat pengamatan awal dalam melukis adalah bentuk dan proporsi Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 111 Gambar 156 Sumber:http://www.hovetartworks.com/Magestic%20Visionfull.htm b. Melihat sketsa yang telah di buat sebagai acuan Sketsa yang telah dibuat pada tahap eksplorasi, bentuknya masih kasar, global dan tidak rinci, oleh sebab itu perlu disempurnakan bentuknya, karena akan dijadikan sebagai acuan visual dalam melukis realis flora dengan menerapkan teknik Opque menggunakan bahan akrilik. Seni Lukis Realis Kelas XI, Semester 2 112 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2013 Gambar 157 Foto: Banu Arsana c. Memberi warna dasar Dalam memberikan warna dasar pada objek burung garuda dan lingkungannya, dipilih warna-warna yang mendekati warna aslinya, karena warna-warna cat akrilik dalam kemasan jumlahnya terbatas dan warna-warnanya datar, maka untuk mendapatkan warna-warna alami yang diperlukan harus mencampur beberapa warna, disinilah sebetulnya peran eksplorasi bahan dan alat terutama eksplorasi pencampuran warna itu diperlukan, hal ini sudah dilakukan pada tahap eksplorasi, sehingga tidak akan banyak menemukan kesulitan dalam memilih warna campuran yang dikehendaki, tinggal implementasi penggunaannya saja, namun hal ini juga akan sangat tergantung pada masing-masing kepekaan dari individu. Namun bagi pemula dalam belajar melukis, termasuk siswa didik, yang belum memiliki jam terbang cukup, maka harus banyak melakukan eksplorasi untuk penggunaan masing-masing warna serta percampuran antar warna dan percampuran beberapa warna yang ada dalam kemasan cat akrilik. Next >