< Previous 56 Gambar 5.6. Penghantar sistem e. Sistem layang: Sistem layang ini biasanya menggunakan derek, kerekan, dan monorel sistem. Pemilihan sistem ini digunakan untuk proses pemindahan dalam operasi pemakaian ruangan antar blok. Atau berdasarkan suatu pertimbangan bahwa barang yang diangkut memiliki karakteristik. f. Khusus yang menyebabkan ketidaksesuaian jika menggunakan truk angkut, gerobak, dan peralatan angkut lainnya. Pertimbangan lain misalnya terbatasnya luas lantai atau jalur lantai yang kurang, lihat gambar 5.7. 57 Gambar 5.7. Sistem layang dan monorel 2. Sistem yang berorientasi pada bahan atau muatan; Dalam sistem pergudangan sistem ini dikenal dengan sistem pemindahan komoditi (barang) satuan, curah, dan cair. Setiap satu satuan terdiri dari barang yang banyak dan dikemas dalam satu tempat, yang biasanya dimasukkan ke dalam kantor induk, sehingga walaupun barang tersebut bentuk fisiknya tidak simetris karena dimasukkan ke dalam karton inti maka akhirnya barang tersebut menjadi lebih teratur dan mudah untuk ditangani. Secara umum barang yang bersifat satuan ini lebih luwes dan tidak membutuhkan modal yang besar. Dalam proses penyimpanannya sangat mudah, penumpukannya juga mudah, udahkan pengaturan bentuk karton intinya. Misalnya barang tersebut kita masukkan ke dalam galon, kaleng, botol, drum, dan sebagainya sesuai dengan peralatan tambahan yang paling dominan adalah karton ini dan palet. Barang yang bentuk fisiknya berupa barang curah, seperti bola, paku, mur, baut, kunci oas (alat reperasi), dan sebagainya. Barang ini sifat fisiknya mudah terurai dan sulit ditata jika sudah terlanjur tumpah. Maka dari itu terhadap barang yang karena sifat fisiknya 58 berbentuk seperti itu maka barang tersebut sebaiknya dimasukkan ke dalam kotak-kotak kecil, kemudian dijadikan satu ke dalam kesatuan berbentuk kotak atau karton inti. Kemudian terhadap komoditi atau barang yang karena sifat fisiknya berupa benda cair, maka komoditi ini dimasukkan ke dalam satuan tempat yang terstandar untuk memperuntukan barang tersebut. Sebagai suatu saran, jangan sampai barang minuman seperti coca-cola, pepsi cola, frestea, dan barang minuman yang lainnya kita kemas awal ke dalam drum atau jerigen. Kenapa demikian? Hal yang demikian disamping tidak etis juga untuk menjaga agar barang tetap higienis, bersih dan sehat. Lihat gambar 5.8. Gambar 5.8. Barang cair dan curah 3. Sistem yang berorientasi pada proses atau tata cara/ produksi; Batasan untuk sistem yang berorientasi pada tata cara ini berhubungan dengan proses produksi yang digunakan dan jenis-jenis mesin yang dipergunakan untuk proses. Sehingga sistem ini menunjuk pada cara kerja mesin terkait erat dengan bahan yang digunakan. Adapun cara kerja sistem ini berupa; cara kerja manual, cara kerja mekanis, cara kerja otomatis, cara kerja masal, cara kerja bengkel, dan sejenisnya. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut : 59 a. Sistem manual: Sistem ini merupakan bentuk pemindahan barang yang dikaitkan dengan proses, seperti; volume, keragaman ukuran, ketahanan, kerapuhan, dan sifat-sifat barang lainnya yang memerlukan tata cara kerja yang rapi dan hati-hati. Oleh karena itu faktor bantu yang dominan adalah tenaga kerja langsung dan dikerjakan secara manual. Lihat gambar 5.9. Gambar 5.9. Barang gelas dan mudah pecah b. Sistem otomasi atau mekanis: Peralatan gudang ini bersifat mekanik, rumit, otomatis, dan terstandar. Alat ini dapat mengendalikan proses awal pengisian, sampai pengepakan. Semua proses dikendalikan dengan komputer. Kelemahan peralatan ini jika ada salah satu elemen atau komponen yang tidak dapat bekerja, maka kesatuan sistem akan terganggu dan bahkan tidak dapat bekerja. Kelebihannya dari proses pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan cepat, dan akurat. Lihat gambar 5.10. 60 Gambar 5.10. Pengisian tabung otomatis c. Sistem masal: Dasar penggunaan alat pemindah sistem masal ini adalah karena volume pekerjaan di gudang berada pada volume tingkat tinggi di atas rata-rata volume kerja harian. Pertimbangan lain digunakannya sistem masal yaitu agar pintu bagian penerimaan barang tidak terlalu penuh di tempat barang untuk sementara masuk pada bagian pemeriksaan dan selanjutnya pada gilirannya masuk pada bagian penyimpanan. Setelah lulus uji dari bagian pemeriksaan maka barang-barang tersebut secara cepat masuk pada mesin-mesin pengangkut yang telah disediakan. Pada prinsipnya pemindahan sistem ini tidak berbeda jauh dengan sistem-sistem yang lain, kecuali sistem manual, hanya saja jikalau alat yang semua digunakan hanya terbatas pada jenis alat mekanik tertentu maka pada sistem ini peralatan yang digunakan kualitas dan spesifikasinya ditingkatkan. Misalnya digunakannya peralatan dengan sistem kendali otomatis, mekanik, elektrik, elektronik, foto elektris dan magnetis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem ini merupakan perpaduan dari sistem-sistem yang lain, dengan fokus membantu percepatan penggeseran barang dari pintu 61 penerimaan menuju ke tempat penyimpanan yang tetap. Lihat gambar 5.11 Gambar 5.11. Perpaduan berbagai alat pengangkut d. Sistem bengkel: Sistem ini dikenal dengan sistem penyederhanaan kerja, yaitu sebelum menggunakan peralatan penyimpanan atau pemindahan terlebih dahulu melakukan suatu analisis terhadap volume barang yang menunggu disimpan, menganalisis jenis fisik barang yang akan disimpan, menganalisis karakteristik barang yang akan disimpan, dan penentuan pemilihan jenis alat penyimpanan. Hasil analisis ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan sistem masal. Sistem masal orientasinya pada pemakaian sebanyak mungkin peralatan penyimpanan, dengan tidak meninggalkan prinsip ekonomi. Sedangkan orientasi sistem bengkel kerja adalah menggabungkan berbagai fungsi alat pemindah agar diperoleh penggunaannya yang optimal dan seefisien mungkin. Prinsip sistem bengkel kerja adalah pengelolaan penggunaan alat penyimpanan yang fleksibel dalam rangka menghindarkan dari 62 penerapan penggunaan alat penyimpan yang rumit. Alternatif pilihan alat lihat gambar 5.12. Gambar 5.12. Alternatif pemilihan alat 4. Sistem yang berorientasi pada fungsi: Sistem yang berorientasi pada fungsi ini merupakan suatu sistem yang banyak dipilih dalam pengelolaan pergudangan. Dasar pertimbangan pemilihan sistem ini adalah hasil analisis awal berupa analisis karakteristik komoditi yang akan disimpan dan yang sudah disesuaikan dengan pemilihan jenis alat penyimpanannya. Biasanya kesimpulan yang dapat dilakukan terhadap permasalahan ini merupakan kombinasi antara jenis komoditi dan pemilihan alat penyimpanan yang memiliki fleksibilitas tinggi. Sistem ini dapat juga disebut sistem kombinasi. Namun ada beberapa kriteria yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penerapan sistem fungsi ini, kriteria-kriteria yang dimaksud adalah : a) Sistem transportasinya mendatar baik rute tetap maupun rute yang berubah-ubah. Cara penggeserannya dapat ditarik atau didorong dengan kendaraan bermesin. 63 b) Sistem pengangkatannya bisa vertikal tegak atau miring, dan sepanjang perjalanannya bisa langsung atau berhenti pada titik-titik yang dikehendaki. c) Sistem penghantarannya bergerak mendatar, naik atau turun, sepanjang rutenya tetap serta penggerakannya dapat menggunakan gaya pemberat atau mesin. d) Sistem gerak pemindahannya adalah gerakan mendatar, tegak atau kombinasi lewat udara dengan gerakan serentak dan rutenya tetap. e) Sistem swa-pemunggah, biasanya untuk komoditi satuan sehingga bongkar muatnya mudah dan dapat mengoptimalkan alat pengangkut jenis truk garpu. Gambar 5.13. Peralatan sistem berdasarkan fungsi e. Peralatan Penyimpanan dan Pemindahan Umum Pada sub bab di atas telah diuraikan secara selintas beberapa peralatan angkut penyimpanan atau pemindahan barang atau komoditi yang mempunyai sifat-sifat lebih khusus. Kekhususan itu 64 dilihat dari aspek pergerakannya, luas dan kapasitas peralatannya, dan spesifikasi teknik penggunaan alat. Kemudian pada sub bab ini akan diuraikan juga beberapa jenis peraltan yang terkait dengan ketentuan, sifat-sifatnya dan daya pemakaiannya. Peralatan penyimpanan dan pemindahan umum ini diklasifikasikan dalam empat klasifikasi umum, dan masing-masing klasifikasi terbagi dalam sub-sub klasifikasi lagi. Klasifikasi yang dimaksud dapat dilihat pada tabel 5.2. berikut ini. Tabel 5.2. Klasifikasi peralatan penyimpan jenis umum KELOMPOK SUB KELOMPOK SUB-SUB KELOMPOK I. Ban A. Ban Penghantar B. Rantai C. Corong D. Peluncur E. Roda Sabuk penghantar datar 1. Bermesin dan tak bermesin 2. Rusuk 3. Rantai a. Rantai layang b. Rantai bawah lantai 4. Troli Corong gravitasi 1. Bergravitasi 2. Bertenaga listrik II. Derek dan Kerekan A. Dinding B. Jembatan C. Monorel D. Perangkat pengambil simpanan III. Truk A. Tak Bermesin 1. Beroda empat 2. Berpangkat 65 B. Bermesin dan Pasangan Tambahan 3. Kereta gandengan 1. Forklit 2. Pemunggah 3. Truk gang sempit 4. Truk pengambil simpanan 5. Truk penjangkau 6. Truk pemunggah samping 7. Kereta gandeng 8. Truk dorong IV. Peralatan Tambahan C. Galangan D. Petikemas pengirim E. Petikemas pabrik F. Penunjang 1. Palet 2. Gerobak 3. Rak Berdasarkan tabel umum tersebut berikut ini akan diuraikan secara selintas, dari pengertian jenis peralatan, ciri-ciri dan penggunaannya. 1. Sabuk penghantar dasar, berupa: Sabuk kain, karet, plastik, kulit atau logam, berputar berdasarkan poros putar tak berujung. Alat ini jika sudah diaktifkan akan berputar terus menerus bersama muatan yang diletakan pada permukaan sabuk dan muatan akan berhenti pada terminal ujung menuju ke tempat proses selanjutnya. Ciri-ciri peralatan ini adalah : a. Beroperasi pada medan (aras) datar, naik dan menurun dengan kemiringan 28 derajat. b. Permukaan sabuk datar berfungsi sebagai pengangkut komoditi dan sebagai landasan jalur rakitan. c. Sabuk didukung/ digerakkan dengan peluncur datar (poros). Next >