< PreviousTeknik Teknik Gambar Mesin 2 Dimensi dengan CAD Direktorat Pembinaan SMK (2013) 180 Pada baris isian New Style Name: tersorot oleh kursor kalimat Copy of Standard_1(2D), ganti dengan “Simetris”, lalu klik tombol lunak ”Continue” untuk penataan selanjutnya. Sekarang tertayang kotak dialog ”Dimension Style: Simetris Pada kotak dialog ini, klik tombol lunak ”Tolerances”, lalu pada lokasi Tolerances format, pilih: dengan mouse, klik panah gulung untuk baris ”Method”, lalu klik Symmetrical. Kotak isian pada baris ”Precision” isi dengan 0.00 (2 desimal). Kotak isian pada baris ”Upper Value” isi dengan 0.05 Kotak isian pada baris ”Scaling for height” isi dengan 0.75 (75%). Kotak isian pada baris ”Value position” isi dengan dengan memilih: Bottom Gambar 7.18 Isi Penataan format toleransi Teknik Teknik Gambar Mesin 2 Dimensi dengan CAD Direktorat Pembinaan SMK (2013) 181 Sekarang kita telah menyelesaikan penataan format ukuran dengan toleransi metoda Simetris. Selanjutnya kita menata format ukuran dengan toleransi metoda deviasi. Kembali lah mengaktifkan Dimension style Manager, dan pada kotak dialognya ketikkan untuk New Style Name: Deviasi, lalu klik tombol lunak ”Continue”. Selanjutnya akan muncul kotak dialog: New Dimension Style: Deviasi, lihat Gambar 7.19 Pada lokasi toleransi format, isikan: Baris isian untuk Method: Deviation (dipilih) Precision: 0.00 Upper value 0.042 Lower value: 0.026 Scale for height: 0.75 Verical position: Bottom Gambar 7.19 Isi Penataan format toleransi dengan deviasi Teknik Teknik Gambar Mesin 2 Dimensi dengan CAD Direktorat Pembinaan SMK (2013) 182 Semua sistem pengukuran dengan toleransi dan deviasi sudah ditata, termasuk penataan metoda pengukuran standar terdahulu yang diberi nama: ”Standard_1(2D)” yang dapat dilihat tool bar: Style, yang terdapat pada ruang gambar, seperti terlihat dalam Gambar 7.20. Selanjutnya, tinggal dipilih dengan menklik salah satu yang duperlukan, kapan dan di mana akan digunakan. Metoda limit merupakan metoda pencantuman ukuran berdasarkan batas maksimum dan batas terendah dari toleransi yang diminta. Contoh: Poros dengan 40 mm, Upper Value = 0.042 dan lower value = 0.026, maka ukuran diameter maksimum adalah 40.042 mm dan ukuran diameter poros minimum = 40.026 mm, lihat Gambar 7.21 Gambar 7.20 Opsi metoda pengukuran pada ”Tool Bar: Style” Contoh: Gambar 7.21 Opsi Ukuran dengan toleransi simetris dan deviasi Teknik Teknik Gambar Mesin 2 Dimensi dengan CAD Direktorat Pembinaan SMK (2013) 183 7.5 Toleransi Geometrik Dalam industri pemesinan, berbagai macam suku cadang diproduksi. Oleh karena itu semua gambar harus mempunyai informasi yang diperlukan untuk dapat diproduksi atau diperiksa dengan tepat. Informasi yang dimaksud paling tidak terdiri dari tiga kelompok utama, yakni: a. Bahan yang akan digunakan/diproduksi b. Bentuk atau sifat-sifat geometrik c. Ukuran-ukuran dari bagian. Bentuk dan sifat-sifat geometrik dinyatakan dalam pandangan pada gambar. Toleransi geometrik memungkinkan bagian-bagian yang diproduksi mampu tukar, meskipun dibuat oleh pabrik atau orang yang berbeda, dengan peralatan dan pengalaman yang beragam pula.Toeleransi geometrik hanya diperinci bilamana diperlukan, ditinjau dari segi persyaratan fungsional, kemampuan tukar dan kondisi pembuatan yang memungkinkan. 1). Toleransi geometrik dan lambang-lambangnya Toleransi geometrik meliputi toleransi bentuk, posisi, tempat dan penyimpangan putar, lihat Gambar. 22. Melalui gambar tersebut dapat dilihat jenis-jenis toleransi dengan lambang masing-masing. Gambar 7.22 Kotak dialog Simbol Berikut ini akan dicoba diuraikan arti dari ma-sing-masing simbol dan sifat yang diberi toleransi yang terdapat pada gam-bar di samping, mulai dari kiri atas bergerak ke kanan, dan seterusnya: Teknik Teknik Gambar Mesin 2 Dimensi dengan CAD Direktorat Pembinaan SMK (2013) 184 a.`Toleransi lokasi, ten-tang posisi. b. Toleransi lokasi tentang konsentritas dan koaksial-litas. c. Toleransi lokasi tentang kesimetrisan. d. Toleransi orientasi tentang kesejajaran. e. Toleransi orientasi tentang ketegaklurusan. f. Toleransi bentu tentang kelurusan. g. Toleransi bentuk tentang kebulatan. h. Toleransi bentuk tentang kedataran. i. Toleransi bentuk tentang kesilindrisan. j. Toleransi bentuk tentang ketirusan. k. Toleransi bentuk tentang profil permukaan. l. Toleransi bentuk tentang profil garis. m. Toleransi putar tentang putar tunggal. n. Toleransi putar tentang putar total. Lihat penerapannya pada Gambar 7.25. . Untuk mengaktifkan toleransi geometrol, ketikkak ”TOL” pada baris perintah: prompt, seperti berikut: Command: Tol akan tertayang kotak dialog Geometric Tolerance, Gambar 7.23. Gambar 7.23 Kotak Dialog Geometric Tolerance Teknik Teknik Gambar Mesin 2 Dimensi dengan CAD Direktorat Pembinaan SMK (2013) 185 Klik kotak hitam yang terdapat di bawah kata ”Sym”, akan tertayang kotak dialog seperti terlihat pada Gambar 7.22, pilih simbol untuk toleransi orientasi tentang kesejajaran, lalu kotak putih yang ada di bawah kata ”Tolerance1” ketikkan 0.02, kemudian sebagai bidang referensi, ketikkan huruf ”A” di dalam kotak putih yang terdapat di bawah ”Tolerance2”, tetapkan dengan menekan tombol lunak OK akan tertayang tanda toleransi seperti berikut: | | 0.02 | A, lihat Gambar 7.24. Gambar 7.24 Kotak dialog ”Geometrik Tolerance Gambar 7.23 Penempatan ukuran toleransi geometrik Bidang Referensi Toleransi geometri Teknik Teknik Gambar Mesin 2 Dimensi dengan CAD Direktorat Pembinaan SMK (2013) 186 c. Rangkuman Memberi ukuran besaran-besaran geometrik dari bagian komponen atau benda kerja harus dapat menentukan secara jelas arah dan tujuannya, jangan sampai menimbulkan multitafsir atau salah tafsir. Angka ukur dan huruf-huruf harus digambar dengan jelas, meskipun gambar komponennya diperkecil dan harus ditempatkan di tengah-tengah dan sedikit di atas garis ukur. Pada umumnya ukuran gambar ditempatkan datar atau tegak. Yang pertama harus dapat dibaca dari bawah gambar, sementara yang kedua, ukuran tegak harus dapat dibaca dari sebelah kanan gambar, dengan kata lain ukuran gambar harus ditempatkan di sebelah garis ukur. Ukuran yang demikian disebut dengan dimensi linier. Selain dimensi linier adalagi yang disebut dengan dimensi Aligned (disejajarkan dengan sisi gambar yang akan diukur. Juga ada fasilitas untuk mengukur radius maupun diameter, sudut, panjang busur. Dan masing-masing ukran dapat diberi toleransi baik ukuran fungsional, ukuran-ukuran bukan funsional, maupun ukuran-ukuran tambahan Ukuran fungsional adalah ukuran yang diperlukan sesuai fungsi dari komponen. Ukuran bukan fungsional adalah ukuran yang secara tidak langsung mempengaruhu fungsi prinsipil, sementara ukuan tambahan adalah ukuran referensi yang biasanya hanya sebagai pemerjelas dan diberi tanda kurung. Ukuran juga dapat dilengkapi dengan lambang seperti %%P = , %%C = , dan %%D = derajat (). Teknik Teknik Gambar Mesin 2 Dimensi dengan CAD Direktorat Pembinaan SMK (2013) 187 d. Tugas dan Tes Formatif Kerjakanlah Soal-Soal berikut: 1. Suatu poros dan lubang terpasang sebagai berikut: a. Gambar di atas adalah sistem basis: ...... b. Penyimpangan atas porosnya c. Penyimpangan bawah porosnya d. Penyimpangan atas lubangnya e. Penyimpangan bawah lubangnya f. Ukuran maksimum poros g. Ukuran minimum poros h. Toleransi porosnya i. Ukuran maksimum lubang j. Ukuran minimum lubang k. Toleransi lubang l. Kelonggaran maksimumnya m. Kelonggaran minimumnya n. Kelonggaran rata-ratanya 2. Hitunglah harga kesesakan maksimum, minimum, dan rata-rata dari gambar suaian sistem basis lubang di bawah ini. Teknik Teknik Gambar Mesin 2 Dimensi dengan CAD Direktorat Pembinaan SMK (2013) 188 3. Hitunglah harga kesesakan maksimum, minimum, dan rata-rata dari gambar suaian sistem lubang di bawah ini, jika: 40 H7 = 40 dan 40 p6 = 40 a. Suaian longgar pada sistem basis poros di bawah ini adalah: a. 50 K6/h5 b. 50 H8/h9 c. 50 P9/h9 d. 50 H9h9 e. 50 E8/h9 b. Di bawah ini adalah gambar pasangan kopling bos dengan poros dan pasaknya. a. Suaian apakah poros dengan kopling terpasang? b. Sistem basis apakah poros dengan kopling terpasang? c. Suaian apakah poros dengan pasak terpasang? d. Hitung kesesakan maksimum, atau kelonggaran maksimum antara poros dengan pasak dan poros dengan kopling! + 0.025 0 + 0.042 + 0.026 Teknik Teknik Gambar Mesin 2 Dimensi dengan CAD Direktorat Pembinaan SMK (2013) 189 8. Kegiatan Belajar 8 GAMBAR ISOMETRIS Tujuan Pembelajaran: Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 8 ini, siswa dapat, antara lain; 1). mengidentifikasi gambar piktorial 2). membuat gambar miring 3). membuat dan gambar isometri 4). Mencantumkan ukuran isometi Uraian Materi Kemampuan menggambar dan menampilkan bentuk tiga dimensi merupakan keterampilan yang harus dimiliki setiap Ahli atau Juru Gambar, Perencana, dan Ahli Teknik. Hal ini sangat penting, khususnya dalam pemodelan 3D. Suatu model dapat diputar pada layar tampilan untuk dapat dilihat dari setiap sudut. Komputer akan menghitung semua titik, garis, dan permukaan obyek. Dalam buku teks menggambar 2 dimensi dengan CAD ini, akan membahas pembuatan tampilan yang memperlihatkan bentuk tiga-dimensi, dengan menggunakan beberapa fungsi khusus AutoCAD koordinat dua dimensi yang disebut dengan isometrik (tampilan 3 D dalam bidang gambar 2 dimensi) Next >