< Previous Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 80 Langkah-langkah : Ubah semua sumber tegangan ke sumber arus Jumlahkan semua sumber arus paralel dan tahanan paralel i = + + = + + Konversikan hasil akhir sumber arus ke sumber tegangan Vek = it . Rt Rek = Rt Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 81 F. Teorema Transfer Daya Maksimum Teorema ini menyatakan bahwa : “Transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi beban sama dengan nilai resistansi sumber, baik dipasang seri dengan sumber tegangan ataupun dipasang paralel dengan sumber arus”. Hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan rumus sebagai berikut : PL= VL . i = i . RL . i = i2 . RL Dimana : Sehingga : Dengan asumsi Vg dan Rg tetap, dan Pl merupakan fungsi RL, maka untuk mencapai nilai maksimum PL adalah : Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 82 Sehingga ; RL = Rg Teorema transfer daya maksimum adalah daya maksimum yang dikirimkan ketika beban RL samadengan beban intern sumber Rg. Maka didapatkan daya maksimum : G. Transformasi Resistansi Star – Delta (Υ−Δ) Jika sekumpulan resistansi yang membentuk hubungan tertentu saat dianalisis ternyata bukan merupakan hubungan seri ataupun hubungan paralel yang telah kita pelajari sebelumnya, maka jika rangkaian resistansi tersebut membentuk hubungan star atau bintang atau rangkaian tipe T, ataupun membentuk hubungan delta atau segitiga atau rangkaian tipe , maka diperlukan transformasi baik dari star ke delta ataupun sebaliknya. Gambar 2.15 Transformasi Star - delta Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 83 Tinjau rangkaian Star (Υ) : Tinjau node D dengan analisis node dimana node C sebagai ground. Tinjau rangkaian delta ( ) Tinjau node A dengan analisis node dimana node C sebagai ground : Bandingkan dengan persamaan (1) pada rangkaian (Y) : Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 84 Sehingga : Tinjau node B : Bandingkan dengan persamaan (2) pada rangkaian Star (Y) : Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 85 Perumusannya : Transformasi star (Y) ke Delta () : Transformasi Delta () ke star (Y): Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 86 1. Resistor 1,5Ω dipasang pada baterai 4,5V. Hitung arus yang mengalir ? 2. Resistor 500 Ω dialiri arus 0,2A. Hitung tegangannya ? 3. Tegangan 230V, dipasang beban dan mengalir arus 0,22A. Hitung besarnya resistansi beban ? 4. Lima buah Resistor terhubung seri, yaitu 56 Ω, 100 Ω,27 Ω, 10 Ω dan 5,6 Ω. Hitung besarnya tahanan pengganti (Rp) 5. Tiga buah Resistor terhubung paralel, yaitu 10 Ω, 20 Ω dan 30 Ω. Hitung besarnya tahanan pengganti (Rp) 6. Sumber tegangan DC, dirangkai dengan dua Resistor paralel. Arus cabang-1: 5mA, arus cabang-2 : 12mA. Hitunglah besarnya arus total sumber DC dengan menggunakan hukum Kirchoff arus ? 7. Sumber tegangan DC 12V, dirangkai tiga Resistor paralel R1=1k Ω R2=2,2k Ω R3=560 Ω. Hitung besarnya arus cabang masing masing Resistor dan arus total sumber ? 8. Lima buah Resistor R1 =4 Ω, R2 =6 Ω, R3=10 Ω, R4=4 Ω, dan R5=5 Ω gambar dibawah, Hitunglah besarnya tahanan pengganti dari kelima tahanan tersebut, menghitung drop tegangan dan besarnya arus cabang? Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 87 9. Sumber tegangan DC 12V, dirangkai dengan empat Resistor 10 Ω, 27 Ω, 48 Ω dan X Ω. Hitunglah besarnya Resistor X dengan menggunakan hukum Kirchoff tegangan jika arus yang mengalir 85mA. 10. Sumber tegangan DC 10V, dirangkai tiga Resistor paralel R1=1,5k Ω R2=2,4k Ω R3=4,8k Ω. Hitung besarnya arus cabang masing masing Resistor dan arus total sumber ? Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 88 BAB 3 Teori Kemagnetan Pada suatu hari Anto mendekati bapaknya yang sedang memperbaiki Televisi. Ia memperhatikan bapaknya yang sedang membuka sekrup dengan menggunakan obeng. Ia terheran-heran ternyata sekrup tersebut menempel pada ujung obeng. Setelah bapaknya selesai membuka seluruh sekrup pada televisi tersebut, anto mengambil obeng yang digunakan bapaknya dan menempelkan ujung obeng tersebut pada sekrup, ternyata sekrup tersebut menempel kembali pada ujung obeng. Anto mencoba menempelkan ujung obeng tersebut pada kancing bajunya yang terbuat dari plastik, ternyata kancing baju tidak menempel pada ujung obeng yang dipegangnya. Anto bertanya pada bapaknya. Pak kenapa sekrup bisa menempel pada ujung obeng ? Bapaknya menjawab bahwa obeng dan sekrup terbuat dari besi. Diskusi Anto dan ibunya hanya bermuara pada bahan yang digunakan untuk obeng dan sekrup. Tentu tidak semua besi bisa menarik benda lain, untuk mengetahui penyebabnya, marilah kita ikuti penjelasan dalam materi pokok berikut. 1. Prinsip Kemagnetan Magnet yang kita lihat sehari-hari jika didekatkan dengan besi, maka besi akan menempel. Magnet memiliki dua kutub, kutub utara dan kutub selatan. Magnet memiliki sifat pada kutub berbeda saat didekatkan akan saling tarik menarik (utara - selatan). Tapi jika kutub berbeda didekatkan akan saling tolak-menolak (utara-utara atau selatan-selatan) gambar 3.1. Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 89 Gambar 3.1 : Sifat magnet saling tarik menarik, tolak-menolak Batang magnet dibagian tengah antara kutub utara-kutub selatan, disebut bagian netral gambar 3.2. Bagian netral magnet artinya tidak memiliki kekuatan magnet. Magnet bisa dalam ujud yang besar, sampai dalam ukuran terkecil sekalipun. Batang magnet panjang, jika dipotong menjadi dua atau dipotong menjadi empat bagian akan membentuk kutub utara-selatan yang baru. Gambar 3.2 : Kutub utara-selatan magnet permanet Untuk membuktikan bahwa daerah netral tidak memiliki kekuatan magnet. Ambil beberapa sekrup besi, amatilah tampak sekrup besi akan menempel baik diujung kutub utara maupun ujung kutub selatan gambar-3.3 Daerah netral dibagian tengah sekrup tidak akan menempel sama sekali, dan sekrup akan terjatuh. Next >