< Previous 162 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI faktor 2 atau 3,2 ? diperoleh data : TA = 45o K Ls = 0,5 dB 1,12 F1 = 1,2 dB 1,32 F2 = 2,5 dB 1,78 = 1,81 2,57 dB Perbaikan besaran noise hanya pas-pasan saja ( tidak mencukupi ) untuk mendapatkan kualitas gambar yang diinginkan pada cuaca cerah ( = 6,9 dB + 2,57 dB = 9,47 dB) Pada cuaca buruk (hujan) diperoleh = 4,9 dB + 2,57 dB = 7,47 dB B. Tabel dan grafik untuk perhitungan Berikut tersedia tabel-tabel dan grafik-grafik yang biasanya dipakai untuk menghitung satu pesawat penerima untuk mempermudah perhitungan karena hampir tanpa menggunakan rumus-rumus. Untuk tujuan mempermudah perhitungan, beberapa harga dalam tabel dan grafik diambil harga tengahnya, hanya variabel-variabel yang penting saja yang dimasukkan dalam tabel dan grafik. Itu berarti tabel dan grafik hanya cocok untuk kondisi tertentu, yang mana kondisi tersebut selalu harus dicantumkan sehingga jelas apakah tabel dan grafik tersebut cocok untuk kondisi perhitungan yang dilakukan saat itu. Misalnya kalau salah satu tabel dibuat untuk kondisi langit cerah ( clearsky ), nilai-nilai dari tabel itu tidak boleh langsung dipakai untuk kondisi hujan. 163 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI 1. Diagram, grafik, dan tabel-tabel yang akan dibahas adalah sebagai berikut: Nomogram untuk perhitungan sebuah pesawat. Grafik reduksi dari karena hujan Grafik dari nilai saat hujan Grafik reduksi dari pada macam-macam temperatur noise antena Tabel saling ketergantungan antara besaran diameter antena, desis LNC, dan EIRP. 164 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI Nomogram untuk perhitungan sebuah pesawat Gambar 10.1 Nomogram untuk perhitungan pesawat penerima 165 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI Grafik diatas diambil dari rumus berikut : Dari rumus diatas dapat dilihat bahwa tidak ada unsur peredaman atmosfir dan peredaman hujan, yang berarti kondisi ini sesuai untuk langit cerah. Nomogram ini dibagi dalam 3 bagian yaitu : bagian satelit, bagian penerima, dan bagian kualitas penerimaan atau S/N. Variabel EIRP ( dBW ) atau PFD ( dBW/m-2), diamter antane d ( m ), nilai angka desis LNC ( dB ) bisa langsung dikombinasikan melalui grafik ini ( tanpa harus mengkonversikan lagi ). Contoh-contoh problem yang bisa terjawab dengan menggunakan grafik tersebut: a). Berapa besar antena yang dibutuhkan pada EIRP 52 dB , LNC 1,4 dB, yang diingikan 12 dB? b). Berapa besar antena 0,55 m dengan sebuah LNC 1,4 dB pada PFD -110,5 dBW m2? c). Berapa seharusnya besar FLNC agar dicapai 12 dB pada EIRP 52 dBW, reflektor 0,55 m? Berikut adalah rumus-rumus yang bisa dipakai untuk menyesuaikan variabel-variabel supaya cocok dengan kondisi ( batasan syarat ) grafik gambar 10.1 166 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI Batasan syarat yang tidak sesuai Rumus penyesuaian Keterangan B ref.Bref = ( X ) . B ( X ) Untuk B yang berbeda, disesuaikan. Ls FLNC ref . Ls ref = FLNC ( X ) . Ls ( X ) Untuk Ls yang berbeda, FLNC disesuaikan. D2 ref . ref = D2 ( X ) . ( X ). Untuk yang berbeda, D disesuaikan. TA FLNC ref = FLNC ( X ) - Untuk TA yang berbeda, FLNC disesuaikan. Untuk grafik pada gambar 1 berlaku : B ref = 27 MHz . Ls ref = 1,096 ( 0,4 dB ), ref = 0,675, TA = 40oK, Tin = 290 oK Perhatian : Awas ! jangan memakai satuan dB didalam rumus-rumus. Cara penggunaan grafik: 1. Melalui dua besaran yang diketahui, ditarik garis lurus sampai garis transfer T. 2. Dari titik potong garis transfer T dan besaran ketiga yang diketahui, ditarik garis lurus menuju besaran yang dicari. 167 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI Gambar 10.2 Contoh penggunaan nomogram sesuai problem a). Grafik nomogram gambar 1 juga bisa dipakai untuk variabel-variabel dari kondisi ( batasan syarat ) lain, kalau variabel-variabel disesuaikan dahulu supaya cocok / sesuai dengan kondisi grafik ini. Hasil dari grafik ini juga bisa langsung dikonversikan untuk batasan syarat yang lain. Contoh 1 : Dengan contoh dari grafik 1 kita mendapat hasil = 12 dB untuk lebar band B = 27 MHz. Berapa besar kalau B = 36 MHz ? Dari rumus kita bisa mengetahui bahwa B adalah penyebut. Maka jadi lebih kecil kalau B lebih besar. Untuk 36 MHz penyebut menjadi = 1,33 kali lebih besar, maka menjadi 1,33 kali lebih kecil, atau -10 . log 1,33 dB = 1,25 dB, maka untuk b = 27 Mhz = 12 dB - 1,25 dB = 10,75 dB. 168 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI Contoh 2 : Kita ingin memakai grafik gambar 1 untuk satu antena dengan D = 67 cm dan dengan = 45 %. Apakah grafik gambar 1 bisa dipakai / dipergunakan (=67,5%)? Bisa saja, tetapi D harus dirubah supaya cocok dengan = 67,5 % karena grafik gambar 1 hanya berlaku untuk = 67,5 % saja. Hasil D2 . harus tetap sama supaya hasil juga sama. Untuk itu : D2 ( 67 cm ) . ( 45% ) = D2 ( x cm ) . ( 67,5% ), maka: Dengan dua contoh diatas bisa diketahui bahwa grafik gambar 1 memang cocok untuk semua kondisi, jika variabel-variabel disesuaikan dahulu supaya cocok bagi kondisi grafik. Dengan demikian : 1. Besaran sesunggguhnya ( x ) diubah menjadi besaran referensi dan dimasukkan dalam grafik. 2. Menggambar grafik 3. Hasil grafik dengan besaran referensi diubah kembali menjadi besaran x. Latihan a) Hitunglah diameter atena yang dibutuhkan untuk EIRP = 36 dBW, FLNC = 2,5 dB, = 10 dB, dan B = 27 MHz! b) Berapa besar dari a) pada B = 36 MHz? c) Berapa besar dengan antena dari a) kalau = 67,5% diganti menjadi = 50% ? 169 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI d) Tentukan untuk sebuah pesawat dengan sebuah LNC dari 1,2 dB, TA pada 20o K dan sebuah EIRP 40 dBW, D = 1,5 m. Jawaban a) Diketahui: EIRP = 36 dBW FLNC = 2,5 dB = 10 dB pada antena: d ( m )? Hitung : Diameter antena : d ( m )? Jawab: Sesuai grafik gambar 1, didapatkan diameter antena 3 m. b) Hitung : untuk soal a) pada lebar Band = 36 MHz. Jawab : = = 1,33 kali = 10 log 1,33 = 1,24 dB. Jadi = 10 dB - 1,24 dB = 8,76 dB. c) Hitung : untuk soal a) jika = 67,5% diganti menjadi = 50% Jawab : Dari soal a) dengan grafik gambar 1 diperoleh harga = 10 dB, 170 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI untuk = 67,5% . Dari rumus diketahui bahwa adalah sebagai pembilang ( berbanding lurus ),maka jadi lebih kecil kalau lebih kecil. Untuk = 50% menjadi = 0,74 kali lebih kecil, maka akan 0,74 kali lebih kecil atau - 10 log 074 = - 1,30 dB. Jadi = 10 dB - 1,30 dB = 8,7 dB. d) Diketahui : FLNC = 1,2 dB TA = 20o K EIRP = 40 dBW D = 1,5 m Soal : Tentukan dari pesawat berdasarkan data diatas ! Prosedur : a). Agar bisa ditentukan dan grafik gambar 1 bisa digunakan maka FLNC harus diatur / disesuaikan. b). Menggunakan grafik gambar 1 untuk menentukan harga a). FLNC ref = FLNC (x) - = FLNC ref = FLNC (x) - FLNC ref = 1,31 - 0,063 = 1,24 x 1 dB 171 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI b). Dengan menggunakan grafik gambar 1 dapat di ketahui : = 11 dB. Pembagi Sinyal Antena a. Tujuan Pembelajaran Peserta didik/siswa harus dapat: Membedakan jenis pembagi. Menghitung tegangan keluaran pembagi. Menggunakan spesifikasi teknis pembagi dari produsen untuk perencanaan sistem distribusi sinyal antena. Membedakan jenis kotak hubung. Menjelaskan arti peredaman keluaran. Menjelaskan arti peredaman laluan. Menjelaskan arti pemisahan. Menggunakan spesifikasi teknis kotak hubung dari produsen untuk perencanaan sistem distribusi sinyal antena. b. Uraian Materi A. PENDAHULUAN Untuk mendistribusikan daya sinyal frekuensi tinggi dari antena ke beberapa kotak hubung yang diinginkan, dibutuhkan komponen pembagi yang dapat mendistribusikan sinyal frekuensi tinggi. Jaringan distribusi tersebut pada dasarnya analog dengan pendistribusian daya tegangann 220 Volt untuk keperluan rumah. Tetapi pada sinyal dengan frekuensi tinggi, dapat terjadi Next >