< Previous 172 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI peredaman distribusi yang lebih besar apabila persesuaian tidak diperhitungkan, karena itu semua komponen harus dalam kondisi persesuaian. Komponen ini disebut juga sebagai pembagi. Sesuai dengan jumlah terminal pembagiannya, ada pembagi 2, pembagi 3, pembagi 4, dan seterusnya. Pembagian energi melalui 2 resistor, adalah cara paling mudah untuk membangun pembagi 2. Dalam hal ini timbulah peredaman karena pembagian sebesar 6 dB. Berarti kerugian tegangan 50%. 68 Gambar 11.1 Pembagi 2 menggunakan resistor Untuk instalasi sistim antena jamak, digunakan pembagi yang lebih baik dengan sistim keluaran terpisah. Prinsip dari sistim ini menggunakan sambungan transformatoris pada keluarannya. Dengan cara ini dapat dicapai peredaman pembagian sampai 4 dB, dan besar pemisahan 8 dB. Untuk penggunaan pada umumnya, harga ini masih belum effisien, karena itu dikembangkanlah sistem yang berbasis pada rangkaian garpu. Dengan cara itu dapat dicapai harga peredaman pembagian sebesar 3...4 dB, dan harga pemisahan sebesar 20...40 dB. Pembagi yang disebut terakhir ini tidak lagi terdiri dari resistor pemisah, yang mana dengan cara ini akan mempermudah transportasi tegangan bolak balik frekuensi rendah atau bahkan tegangan searah. Dalam sistim distribusi yang besar yang menggunakan penguat dalam jaringan didtribusinya, tegangan catu daya juga dilewatkan pembagi ini. Untuk pembagi 3, atau 4, digunakanlah sistim yang sama yaitu: jika ingin menggunakan cara yang ekonomis dengan kualitas yang tidak terlalu dituntut digunakanlah pembagian dengan resistor, sedangkan untuk tuntutan kualitas yang lebih baik digunakanlah transformator, baik tunggal ataupun berangkai. 173 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI Gambar 11.2 Pembagi 2 dengan rangkaian garpu 1. Pencabang Secara prinsip, pencabang dapat dilihat sama dengan kotak hubung terpisah dalam bentuk yang berbeda. Agar dapat berfungsi seperti kegunaannya, pencabang dibangun dari resistor dan transformator.Pencabang dengan pemisah resistansi mempunyai peredaman bertingkat 10 dB ... 40 dB dengan langkah 5 dB. Pencabang ini dibentuk bertingkat untuk digunakan dengan kotak hubung tanpa pemisah yang mana membutuhkan peredaman tertentu dari satu kotak hubung ke kotak hubung yang lain. Untuk kegunaan berikutnya pencabang dapat juga digunakan dalam jaringan utama distribusi sinyal antena untuk menyamakan level sinyal dari satu kotak hubung dengan kotak hubung yang lain tanpa tergantung dari jarak antar kotak hubung. Karna itu pencabang yang digunakan harus mempunyai peredaman laluan yang tidak sama. Gambar 11.3. Pemakaian pencabang untuk sumber antena rumah tingkat. 174 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI Dari contoh yang digunakan pada gambar 2 tampak peredaman pencabang yang digunakan sebesar 35 dB sampai 20 dB dengan langkah 5 dB, dengan itu maka level sinyal pada tiap rumah akan kira-kira sama. Jika digunakan perangkat dengan pemisah, maka dalam satu rumah akan dapat dipasang kotak hubung lebih, hal tersebut tidak menyalahi konsep teknis. Hal yang harus diperhatikan adalah level sinyal antena dianggap mencukupi dengan adanya peredaman tambahan tersebut. Pada sistim TV kabel, pencabang sangat baik digunakan sebagai titik pencatu sinyal, karena titik hubung pada jalur tersebut dapat diperluas tanpa terjadi kerugian. Pada umumnya pencabang digunakan sebagai pencatu sinyal untuk sitim instalasi sinyal antena kecil. Untuk menghindari kerugian akibat SWR digunakanlah pencabang dengan pemisah yang dilengkapi penghubung terarah. Gambar 11. 4 Rangkaian pencabang dengan penghubung terarah. Latihan 1. Gambarkan rangkaian instalasinya jika jumlah kotak hubung dari 2 kamar ditambah menjadi 5 kamar dengan jarak antar kamar 20 m. 175 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI 2. Tentukan besar tegangan sinyal pada terminal keluaran A dari pembagi 4 dibawah. 3. Tentukan terminal A, B, dan C pada skema pembagi 2. 176 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI Jawaban 1. 35 dB30 dB25 dB20 dB 2. Tegangan sinyal pada A = 80 dB + 20.log 1/4 = 80 dB - 3. e 177 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI B. Kotak Hubung Kotak hubung antena berfungsi sebagai pencatu energi listrik yang berupa sinyal dari penerima radio atau televisi kepada pemakai, dengan cara menghubungkan jaringan pembawa sinyal dengan pemakai melalui hubungan sisipan. Ada beberapa bentuk penyambungan yang berbeda baik mekanis ataupun elektris, yang mana dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk dasar penyambungan yaitu bentuk penyambungan dengan pemisahan dan bentuk penyambungan tanpa pemisahan. 1. KOTAK HUBUNG TANPA PEMISAH Kotak hubung jenis ini tidak mempunyai saluran penghubung yang lain selain saluran pemakaian . Kotak hubung ini berisi filter frekuensi harmonisa untuk menghindari pancaran gangguan dari penerima radio atau TV ( misal : harmonisa dari osilator ) yang masuk ke jaringan. Kotak hubung jenis ini pada umumnya digunakan pada instalasi antena tunggal atau pada instalasi antena jamak yang menggunakan pencabang ( splitter ) untuk mendistribusikan sinyal kepada banyak kotak hubung Gambar 11.5 Pemakaian kotak hubung tanpa pemisah pada instalasi sinyal antena tunggal 178 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI Gambar 11.6 Pemakaian kotak hubung tanpa pemisah pada instalasi sinyal antena jamak sesuai dengan norma yang disebutkan oleh VDE untuk kotak hubung jenis ini peredaman saling ganggu antar kanal pada band TV minimum 22 dB, sedangkan antara band radio dan TV minimum 46 dB. Dikarenakan konstruksinya, pada jenis kotak hubung ini terjadi hanya satu jalan peredaman energi sinyal listrik yaitu dari sinyal masukan ke terminal hubung keluarannya yang disebut dengan peredaman keluaran. Gambar 11.7 Jalannya peredaman keluaran pada kotak hubung tanpa pemisah. 179 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI Gambar 11.8 Contoh bentuk kotak hubung tanpa pemisah 2. KOTAK HUBUNG DENGAN PEMISAH Untuk mendapatkan instalasi antena jamak yang ekonomis, digunakanlah kotak hubung dengan pemisah, karena dengan itu memungkinkan untuk merangkai beberapa kotak hubung dalam satu jalur yang berarti juga memperpendek penggunaan kabel dalam jalur rangkaian. Gambar 11.10 Pemakaian kotak hubung dengan pemisah pada instalasi sinyal antena jamak 180 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI 3. KOTAK HUBUNG DENGAN PEMISAH RESISTANSI Satu cara membangun kotak hubung dengan pemisah yang murah adalah menggunakan resistor yang mana besarnya resistansi tergantung dari besarnya besaran listrik yang akan dipisah antara saluran pemakai dan jaringan utama, selain itu diperlukan rangkaian tambahan filter harmonisa seperti gambar dibawah. Gambar 11.11 Rangkaian kotak hubung dengan pemisah resistansi Selain kotak hubung ganda terdapat juga kotak hubung tunggal yang hanya mempunyai satu kemungkinan hubungan ke pemakai, kalau tidak hanya untuk TV atau hanya untuk radio. Jenis kotak hubung tunggal ini sudah sulit untuk didapatkan. Setiap kotak hubung pada jaringan instalasi menyerap daya listrik yang dialirkan oleh saluran dalam jaringan, karena itu bukan tidak ada artinya jumlah kotak hubung yang dirangkaikan satu sama lain . Produsen ( pabrik ) pada umumnya memberikan informasi melalui spesifikasi teknis peralatan tentang jumlah maksimum kotak hubung yang dapat dirangkaikan satu sama lain. Jumlah rangklaian tergantung dari konstruksi masing-masing jenis kotak hubung, dalam satu saluran dapat dirangkaikan 8....12 kotak hubung. Energi yang diserap oleh kotak hubung disebut sebagai peredaman laluan yang besarnya 0.5 dB.... 1.5 dB, dengan begitu jelas bahwa kotak hubung pada rangkaian yang paling akhir akan mendapatkan energi yang paling kecil. Selain peredaman laluan terdapat juga peredaman yang sangat penting yaitu peredaman keluaran 181 TEKNIK DASAR TELEKOMUNIKASI yang besarnya dapat berkisar 10...25 dB tergantung dari besarnya frekuensi. Pada kotak hubung dengan pemisah resistansi, besarnya peredaman keluaran pada semua daerah frekuensi TV hampir sama. ekuensi dalam MHz AM 1 FM 96 B I 50 B III 200 B IV 500 B V 800 Peredaman laluan dalam dB 1,5 1,4 1,6 1,9 1,7 1,8 Peredaman keluaran dalam dB 24,5 17,7 13,5 14 14 15 Pemisahan FM - - 20 33 40 40 Tabel 11.1 Contoh harga peredaman kotak hubung dengan pemisah resistansi 4. KOTAK HUBUNG DENGAN KOPEL TERARAH Pada beberapa produk selain digunakan komponen penghubung keluaran yang sesuai, juga digunakan kopel terarah . Kopel terarah ini dapat juga dianggap sebagai satu bagian jalur jaringan sendiri yang mana sampai ke arah terminal keluaran ( yang selanjutnya dihubungkan ke penerima ) dapat melewatkan energi dari jalur jaringan, sedangkan pada arah sebaliknya hanya melewatkan energi yang kecil. Dengan itu maka peredaman keluaran menjadi lebih kecil dibanding peredaman pemisahan . Kotak hubung ini mempunyai karakteristik yang tergantung dengan besar frekuensi kerjanya, yang mana pada band UHF mempunyai peredaman keluaran paling kecil. Kondisi itu digunakan untuk mengimbangi naiknya peredaman kabel sebanding dengan naiknya frekuensi kerja. Pada penyambungan kotak hubung dengan kopel terarah ini hal yang sangat perlu diperhatikan adalah tidak tertukarnya saluran masuk dan keluar, jika tidak maka sesuai dengan prinsip rangkaian kotak hubung dengan kopel terarah peredaman keluaran dapat naik sampai 15 Next >