< Previous 327 P = 3.1 Tabel 6.9 Harga kecepatan mata bor dari bahan HSS Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor. Waktu pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu jarak yang ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan putar mata bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir pemotongan mata bor (U) selama n putaran per menit dapat dihitung dengan rumus: U = p x d x n Dimana: U = keliling bibir potong mata bor D = Diameter mata bor N = putaran mata bor per menit Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter per menit. Jarak keliling yang ditempuh mata bor adalah 328 sama dengan jarak atau panjangnya bram yang terpotong dalam satuan panjang per satuan waktu. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor (U) sama dengan panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per menit. Berarti kecepatan potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor. Maka: V = U V= p x d x n (m/menit) Tabel 6.10 Besarnya pemakanan berdasarkan diameter mata bor Pemakanan Pengeboran Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan. Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lubang yang dibuat, kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor. 329 F. Mengulir Benda Kerja 1. Tap Tap adalah peralatan yang digunakan untuk pembuatan ulir pada suatu benda kerja. Sebelum benda tersebut di ulir, terlebih dahulu benda tersebut dilubangi dengan menggunakan mesin bor. Ukuran diameter lubang tergantung pada besar diameter ulir yang akan dibuat. Bentuk tap dibuat secara khusus di mana ulir-ulir mata potong dibuat secara presisi. Bahan untuk pembuatan tap adalah baja perkakas baja potong cepat. Setelah tap dibentuk kemudian dikeraskan dan ditempering. Bentuk secara umum tap dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 6.83 Menyekrap dengan skrap setengah bulat 2. Tap Konis Tap konis digunakan untuk melakukan penguliran pendahuluan/pemotongan awal, karena bagian ujung mata potongnya berbentuk tirus dan tidak mempunyai gigi pemotong. Dengan demikian ia akan dengan mudah masuk ke dalam lubang yang telah dibuat. Jadi fungsi tap konis adalah untuk pemakanan awal. Gambar 6.84 Tap 330 Gambar 6.85 Snei dan Tap 3. Tap Antara Tap antara berfungsi untuk pengulir antara tap konis dan tap rata atau dapat dikatakan ia sebagai pemotong kedua. Tap ini pada bagian 3 sampai 4 mata potongnya tidak ada, ini dimaksudkan agar tap dapat masuk ke dalam lubang dengan mudah. Jadi setelah benda kerja diulir dengan menggunakan tap konis kemudian diulir dengan menggunakan tap antara. 4. Tap Rata Fungsi tap rata adalah untuk melakukan pekerjaan akhir dalam pembuatan ulir dengan menggunakan tap. Pada tap ini seluruh mata potongnya dapat melakukan pemotongan. Bentuk tap ini adalah bagian pemotongannya mempunyai mata potong dan diameternya adalah sama. Gambar 6.86 Tap konis Gambar 6.87 Tap antara 331 Untuk melakukan penguliran dengan menggunakan tap diperlukan alat bantu yaitu tangkai tap/pemutar tap. Ukuran dari tangkai tap sangat tergantung pada besar diameter tap yang akan digunakan. Untuk itu tap dibuat bervariasi dari ukuran kecil sampai besar. Langkah kerja pembuatan ulir dengan tap adalah sebagai berikut : a. Jepit benda kerja pada ragum secara benar dan kuat b. Pasang tap konis pada tangkai tap c. Tempatkan mata tap tegak lurus pada lubang (periksa dengan menggunakan siku-siku) d. Tekan hingga masuk dalam lubang kemudian putar tangkai tap ke kanan (searah dengan putaran jarum jam). Pemutaran harus tegak lurus. e. Pemutaran kira-kira sebesar 900, kemudian putar kembali ke arah kiri. Maksud pemutaran kembali adalah untuk memotong beram yang belum terpotong dan memberikan kesempatan beram-beram hasil pemotongan keluar dari lubang f. Berikan pelumasan selama prose pengetapan, kecuali untuk pengetapan bahan dari besi g. Lakukan pengetapan hingga selesai, kemudian ulangi langkah pengetapan dengan menggunakan tap antara. Setelah selesai ulangi langkah pengetapan dengan menggunakan tapa rata/finishing. Gambar 6.88 Tap rata Gambar 6.89 Tangkai tap 332 Gambar 6.90 Penjepitan benda kerja dan pemasangan tap Gambar 6.91 Pemasangan tap dan pemeriksaan kesikuan Gambar 6.92 Langkah awal pengetapan 5. Snei Snei adalah alat untuk membuat ulir. Bentuk snei menyerupai mur tetapi ulirnya merupakan mata potong. Gigi-gigi ulir setelah dibentuk kemudian dikeraskan dan temper agar dia mampu melakukan 333 pemotongan terhadap benda kerja. Pada proses pembuatan uir, snei dipegang oleh tangkai snei. Snei yang biasanya digunakan untuk pembuatan ulir adalah snei pejal dan snei bercelah. 6. Snei Pejal Snei jenis ini berbentuk segi enam atau bulat. Untuk memudahkan dalam penguliran awal maka pada snei jenis ini tidak seluruh mata potongnya sama besar, tetapi sedikit tirus pada bagian mata pemotong awal. Dengan demikian benda kerja dapat masuk ke dalam snei sedikit mudah. Gambar 6.93 Pemberian minyak pelumas Gambar 6.94 Snei pejal 7. Snei Bercelah (Split die) Snei jenis ini banyak digunakan untuk pembuatan ulir luar, karena ia memiliki kelebihan dari pada snei pejal. Kelebihan tersebut antara lain besar diameternya dapat diperbesar dan diperkecil sampai ukuran standarnya. Dengan demikian pada waktu penguliran pendahuluan diameternya diperbesar dan pada waktu finishing diameternya dikembalikan pada ukuran standarnya. Pengaturan tersebut dengan menggunakan baut penyetel. 334 Untuk membuat ulir dengan menggunakan snei dibutuhkan alat bantu yaitu pemegang snei. Pada pemegeng snei ini dilengkapi dengan baut-baut pengikat, agar snei tidak ikut berputar saat melakukan pemotongan/penguliran Langkah kerja pembuatan ulir dengan snei adalah sebagai berikut: Gambar 6.95 Snei bercelah (Split die) Gambar 6.96 Pemegang snei a. Persiapkan benda kerja dan jepit pada ragum secara tegak lurus. b. Pasang snei pada pemegangnya dan kuncikan baut pengikatnya. c. Tempatkan snei pada benda kerja dengan posisi datar, kemudian tekankan snei hingga benda kerja masuk pada snei. Lakukan penekanan sambil snei diputarkan searah dengan arah jarum jam. d. Pemutaran atau pemakanan kira-kira 600, kemudian dikembalikan pada posisi semula. Pemutaran kembali dimaksudkan untuk memotong beram dan membersihkan ulir yang telah terbuat serta memberikan kesempatan beram keluar dari snei. e. Lakukan pekerjaan langkah di atas secara terus menerus dan berikan minyak pelumas untuk mendingingkan snei dan untuk membantu mengeluarkan beram. f. Untuk pembuatan ulir dengan snei bercelah, maka ulangi kembali penguliran dengan terlebih dahulu menyetel kembali lebar 335 pembukaan snei. Demikian seterusnya sampai ukuran snei kembali pada ukuran standarnya. g. Periksa hasil snei dengan menggunakan mal ulir, seterusnya bersihkan ulir dan snei. Gambar 6.97 Mempersiapkan benda kerja 8. Pemerluas Lubang (reamer) Memperluas dan memperhalus lubang adalah suatu proses pemotongan bahan dalam jumlah yang kecil karena lubangnya telah dibuat oleh mata bor. Proses pekerjaan ini akan menghasilkan lubang: a. Benar-benar bulat penampangnya b. Ukurannya sangat presisi (penyimpangan lebih kecil dari toleransi yang diizinkan yaitu 0,0001 inchi) c. Permukaan yang sangat halus d. Lurus Untuk melakukan pekerjaan ini digunakan peralatan yang disebut dengan pemerluas lubang (reamer), sedangkan proses pengerjaannya dapat dilakukan dengan tangan (hand reamer) atau dengan menggunakan mesin (machined reamer). Sisi-sisi potong dari reamer (perluasan lubang) akan memotong bahan pada waktu reamer berputar. Jumlah atau besarnya bahan yang dapat dipotong oleh sisi potong reamer adalah sebesar 0,001 sampai 0,003 inchi atau kadang-kadang mencapai 0,005 inchi. Pada dasarnya bentuk dan bagian-bagian pemerluas lubang sama dengan bentuk dan bagian-bagian mata bor. Perbedaan yang menyolok adalah pada diameter mata potongnya, di mana mata potongnya berdiameter lebih besar dari diameter pemegangnya. Artinya bagian ini 336 adalah kebalikan dari mata bor. Pada ujung pemegang pemerluas lubang sama dengan bentuk pemegang dari mata bor yaitu berbentuk segi empat. Dibuat persegi empat pada pemegangnya adalah untuk tempat penjepitan pemerluas pada tangkai pemutarnya. Gambar 6.98 langkah penguliran Pada kedua ujung dari pemerluas lubang terdapat dua lubang senter yang berfungsi sebagai: Gambar 6.99 Pemerluas lubang Next >