< Previous 17 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terkait dengan pengukuran diperlukan ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari pengaturan dan pengembangan standar pengukuran dan pemeliharaannya, bidang ilmu ini disebut dengan Metrologi Ilmiah (Scientific metrology). Metrologi yang bertujuan untuk memastikan bahwasistem pengukuran dan alat-alat ukur di industri berfungsi dengan akurasi yang memadai dalam proses perencanaan, proses produksi maupun pengujiannya disebut dengan Metrologi Industri (Industrial metrology) dimana salah satunya membahas metrologi geometrik. Sedangkan metrologi yang berkaitan dengan pengukuran yang berdampak pada transaksi ekonomi, kesehatan, dan keselamatan dinamakan metrologi legal (legal metrology). Pada bab ini kita membatasi pembahasan terkait metrologi industri. Kumpulkan informasi dari berbagai sumber dan diskusikan jawaban pertanyaan berikut ini! 1.Apa yang dimaksud dengan pengukuran? 2.Apa yang dimaksud dengan standar ukuran? Untuk diketahui : Setiap tanggal 20 Mei Diperingati Sebagai Hari Metrologi Se-Dunia 18 Selayang Pandang : Sejarah Pengukuran Pengukuran telah lama dikenal dalam peradaban manusia, sebelum waktu Masehi (± 4000 SM). Di Mesir pada saat itu sudah diperkenalkan satuan ukuran panjang yang diambil dari ukuran anggota badan, yaitu Cubit : Panjangnya adalah sama dengan panjang siku tangan. Karena panjang siku ini tidak ada yang sama persis satu sama lain, maka dibuatkan standarnya yang terbuat dari bahan batu granit hitam. Standar ini dikenal dengan Royal Cubit dan disimpan sebagai alat untuk mengkalibrasi atau mengecek duplikasi cubit-cubit yang digunakan sebaai alat ukur standar kerja. Span yang panjangnya adalah sama dengan satu jengkal jari tangan manusia. Satu span kira-kira sama dengan setengah cubit. satu span kira-kira sama dengan sembilan inchi. Palm yang panjangnya adalah selebar telapak tangan manusia. Kalau dikaitkan dengan standar cubit maka satu palm panjangnya kira-kira sama dengan satu per enam cubit atau kira-kira sama dengan tiga inchi. Digit yang panjangnya adalah sama dengan selebar ujung jari tengah tangan manusia. Kalau dikaitkan dengan standar cubit maka satu digit kira-kira sama dengan satu per dua puluh empat cubit, atau kira-kira sama dengan tiga perempat inchi. Berdasarkan standar panjang tersebut, bangsa mesir ternyata mampu membangun Pyramid (2750 SM), dengan kesikuan antara sisi bujur sangkar dari dasar pyramid, toleransinya adalah +12 detik, sedangkan panjang masing masing sisi bujursangkarnya yang 230.000mm mempunyai kecermatan +14 mm. 19 B. Besaran dan Satuan 1. Besaran dan satuan Besaran dan satuan merupakan salah satu materi pembelajaran yang sangat berkait erat dengan pengukuran. Pada bagian ini kamu akan mempelajari konsep dimensi, besaran dan satuan untuk dapat memahami materi pembelajaran pengukuran dan alat ukur. Pada kasus di atas, Kamu dapat mendeskripsikan dengan dua cara; 1. Binatang besar dengan emosinya labil, kulit tebal dan kasar, warnanya Coklat, belalainya panjang, telinganya lebar dan berkaki besar. Deskripsi cara pertama ini dilakukan dengan cara kualitatif, menghasilkan deskripsi yang tidak terukur (aran Non-Fisis). 2. Binatang besar dengan tinggi 3,2 meter; berat 5,2 ton dan panjang 5,7 meter.Deskripsi cara kedua ini dilakukan dengan cara kuantitatif, menghasilkan menghasilkan deskripsi yang terukur (dinyatakan dengan angka dan satuan, seperti tinggi 3,2 meter; Amati gambar 2.3(a) disamping ini, lalu deskripsikan hewan tersebut tanpa menyebut ukuran. Deskripsikan oleh kamu dengan menyebut sifatnya dan bentuk bagian tubuhnya. Deskripsikan kembali gambar disamping dengan menyebutkan ukuran sebagaimana tertlis pada gambar 2.3(b) 20 berat 5,2 ton dan panjang 5,7 meter) Dengan demikian dapat dipahami bahwa besaran digunakan untuk mendeskripsikan objek, merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dan sebagainya. Untuk keseragaman pengukuran, dibutuhkan besaran standar dan satuan standar. Siapa yang mengelola standarisasi terkait ukuran atau metrologi ? Kesimpulan : Besaran adalah standar yang digunakan dalam pengukuran, terdiri dari dua jenis, Besaran Pokok dan Besaran Turunan. Angka besaran fisis merupakan hasil pengukuran. Mengukur adalah membandingkan dengan standar yang telah diakuai. Nilai suatu besaran fisis dinyatakan dengan Satuan Gambar 2.4 Besaran Ukuran dan Satuan 21 Pengelolaan Metrologi di Indonesia Metrologi di indonesia dikelola oleh Lembaga Metrologi Nasional —Puslit KIM-LIPI, Badan Akreditasi—KAN, Badan Standardisasi—BSN, Direktorat Metrologi Departemen Perdagangan. Instansi pemerintah yang menjalankan fungsi lembaga metrologi nasional atau NMI di Indonesia adalah Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi yang berada di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan disingkat Puslit KIM-LIPI. Lembaga ini membidangi kegiatannya pengelolaan standar nasional, mempunyai kompetensi di bidang metrologi panjang, waktu, massa dan besaran terkait, kelistrikan, suhu, radiometri dan fotometri, serta akustik dan getaran. Besaran yang tidak ditangani oleh Puslit KIM-LIPI adalah jumlah zat. Standar dan ketertelusuran untuk besaran ini ditangani oleh Pusat Penelitian Kimia LIPI untuk metrologi kimia pada umumnya, dan Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR) di bawah Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) yang menangani metrologi radiasi pengion dan radioaktivitas. Komite Akreditasi Nasional (KAN) adalah lembaga non-struktural yang bertugas membantu Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam menyelenggarakan kegiatan akreditasi untuk berbagai bidang kegiatan standardisasi, termasuk di antaranya akreditasi laboratorium kalibrasi, laboratorium pengujian, dan lembaga sertifikasi produk. KAN telah mendapatkan pengakuan untuk bidang kalibrasi dan pengujian, yang berarti bahwa sertifikat kalibrasi atau laporan pengujian yang diterbitkan oleh laboratorium yang diakreditasi KAN bisa diakui di lingkungan Asia-Pasifik. Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah lembaga pemerintah di bawah Presiden RI yang bertugas mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia dalam suatu Sistem Standardisasi Nasional (SSN). Tujuan utama standardisasi di Indonesia adalah melindungi konsumen, tenaga kerja, dan masyarakat dari aspek keamanan, keselamatan, kesehatan serta berwawasan lingkungan BSN menetapkan standar yang disebut Standar Nasional Indonesia (SNI). Direktorat Metrologi di bawah Departemen Perdagangan adalah organisasi sentral yang bertanggungjawab atas pelaksanaan metrologi legal di Indonesia. Direktorat Metrologi tergabung dalam OIML. Dalam era otonomi daerah, pelaksanaan metrologi legal dilakukan oleh unit-unit kerja tertentu yang berada di bawah pemerintah daerah (baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota). 22 2. Organisasi Standar Pengukuran Suatu standar pengukuran memegang peranan penting dalam sektor industri. Karena pentingnya maka masalah standar pengukuran ini harus ada yang mengelolanya. Setiap negara menyadari akan hal ini dan berusaha untuk membentuk suatu badan yang menangani standar pengukuran,organisasiini diantaranya; a. Amerika 1) National Bureauof Standards (NBS), merupakan bagian dari Departemen Perdagangan Amerika yang mengelola masalah standar pengukuran. Tugasnya antara lain adalah memeriksa, mengetes, mengkalibrasi alat-alat ukur dengan standar yang dimiliki. Selain itu juga membantu industri-industri diAmerika dalam memelihara ketelitian dalam pengukuran. 2) American National StandardInstitue (ANSI), yang anggota-anggotanya terdiri dari asosiasi teknik, kelompok-kelompok industri, dan orang-orang yang tertarik pada pengukuran. b. Inggris British Standard Institution (BSI) yang mempunyai peran yang sama dengan ISI. c. Eropa, International Federation of National Standardising Association (ISA), merupakan kerja sama dari negara-negara kontinental. Pada tahun 1946, ISA berubah namanya menjadi International Organisasi for Standardisation (ISO). d. Perancis, International Bureauof Weightsand Measures yang berada di kota Sevres, didirikan 20 Mei 1975 atas kerjasama dengan International Metric Convention. Kemudian tahun 1975 diubah menjadi International Organisation of Weightsand Measures di bawah naungan International Metre Convention. 23 3. Sistem dan Standar Pengukuran Internasional Dari sekian banyak organisasi Internasional yang mengelola masalah standar pengukuran, ada satu badan yang berhasil membuat suatu sistem pengukuran yang banyak digunakan oleh negara-negara industri, organisasi tersebut adalah General Conferenceof Weightsand Measures (CGPM). Adapun sistem pengukuran yang dimaksud adalah SI Units, atau International Systemof Units, atau Le Systeme International d’Unites. Istilah yang banyak digunakan sekarang adalah sistem internasional (SI). Satuan dasar dari sistem internasional ini dapat dilihat pada tabel 2.1 Ada pula satuan yang merupakan turunan dari satuan dari SI tersebut.Satuan ini disebut satuan turunan, dapat dilihat pada Tabel 2.2 Dari berbagai sumber informasi, coba kamu diskusikan : Lebaga atau organisasi apa yang melakukan pemeliharaan, pengawasan terhadap standarisasi ukuran di Indonesia? Table 2.1 Satuan Dasar SI 24 Table 2.2 Contoh Satuan Turunan Table 2.3 Contoh Satuan SI Yang dinyatakan Dengan Satuan dasar SI 25 Dari contoh satuan turunan di atas nampak bahwa satuan itu tidak saja diturunkan dari satu satuan dasar, melainkan juga dari gabungan beberapa satuan dasar. Satuan-satuan selain SI yang diterima untuk digunakan bersama dengan satuan SI karena banyak digunakan atau karena digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti pada tabel 2.5. Table 2.4 Satuan SI Dengan Nama dan Simbol Tertentu 26 Satuan-satuan selain SI yang digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti tabel 2.6. Selanjutnya terdapat aturan dalam penyebutan atau penulisan awalan satuanSI (Prefiks) sebagai berikut : 1. Prefiks hanya untuk pangkat 10 (bukan pangkat 2, misalnya) Contoh: satu kilobit berarti 1000 bit bukan 1024 bit Table 2.5 Satuan Selain SI yang Diterima Table 2.6 Satuan-satuan Selain SI yang Digunakan Pada Bidang-bidang Tertentu Next >